HALAGRILL RESTO — Restaurant in Kebumen

Where do I start?

The menu itself is quite varied, although the red meat options could have been improved, as I imagine not everyone would want to pay more than IDR100K for a chunk of beef.

The brown sauce? I expected it to be rather sweet but it’s more on the salty side. Tasted weird but with the meat, it’s okay, although it does leave you thinking “what’s the purpose of a sauce if not to improve the main dish?” 🤔

I also ordered the sparkling red wine which turned out to be a mixture of grape syrup and plain soda (come on, real wine doesn’t cost that much).

But the HUGE disappointment for me was the way they served the drinks. In sealed to-go plastic cups! I mean, what a way to ruin the dinner experience. Other places strive to be more environmentally friendly by using non-plastic straws, but this one just goes backwards.

Please, do better, as HalaGrill has all the potentials...

Halagrill is the best restaurant in Kebumen! I highly recommend their AYCE package, the Sultan Wagyu!

For only 150k++ per person, you can enjoy AYCE with meat comparable to Shaburi or Kintan in Jakarta!

The waiters are very friendly and the service is excellent!

I've been here 3 times and never get bored!

One suggestion for this Ramadan month, it would be great if the first AYCE session started right at iftar (breaking the fast). I'm sure many would like to try Halagrill's AYCE with this strategy.

Keep up the great...

Peraturan yang dibuat tidak memihak customer, sangat ribet dan tidak ada waiter yang solutif juga. padahal posisi kami ingin spend banyak buat makan tapi sangat dipersulit oleh peraturan yang ada. suatu hal yang aneh apabila keluarga besar yang ingin memesan grill pack dan menu lain harus berpisah tempat duduk karena aturan yang ada. Hal tersebut termasuk dalam praktif diskriminasi terhadap hak konsumen.

Terjadi pula praktik diskriminatif lainnya, seperti pembatasan tempat duduk dalam ruangan hanya untuk pemesan grill pack (meski meja kosong), larangan akses toilet, serta kewajiban antre tidak proporsional. Aturan eksesif, dan respons defensif terhadap keluhan (misal: merujuk CCTV tanpa solusi) menunjukkan pengabaian hak konsumen, khususnya keluarga dengan anak kecil, atas layanan inklusif dan bermartabat. Dalam perspektif hukum progresif, kebijakan ini ilegal dan tidak etis, sehingga diperlukan langkah korektif mendesak untuk menjunjung prinsip good faith, kesetaraan layanan, serta keadilan sosial.

Hukum dan peraturan bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk melayani manusia dan kemanusiaan. Seharusnya hukum dan peraturan dibuat untuk manusia, bukan manusia untuk peraturan (prof tjip). di sini peraturannya terlalu strict dan aneh, harusnya belajar hukum progresif dulu sebelum bikin peraturan deh... Terakhir, peraturan di sini sudah sangat ketinggalan zaman dan kolot sekali, serta...