Rasa satenya unik. Manis, dan ada tambahan tempe di sambalnya. Tapi pelayanannya sangat tidak memuaskan.
Pertama datang, pelayan sudah mencatat pesanan kita. Kita pesan 2 sate ayam, 4 sate kambing, 2 nasi, 3 ketupat, 6 air mineral.
Kita tanya, ada kopi susu gak? Katanya gak ada.. tapi pelayan yang lain nyaut, ada kok. Akhirnya dibuatkan. Lamaaa banget. Pesan 6 air mineral juga tidak diantar-antar, karena sudah haus kami ambil sendiri di etalase depan.
Akhirnya, 3 sate ayam diantar ke meja kami. Sebenarnya kelebihan, karena sate kambingnya belum jadi, dan lama jadi sambil menunggu kita makan sate ayamnya dulu. Hanya sate saja.
Gak dikasih bumbu kacang. Pelayan mondar mandir gak jelas ngapain. Seperti orang bingung. Sampai saya tanya sama pelayannya, memang gak pakai bumbu kacang atau gimana? Ternyata pelayan lupa tidak memberi bumbu kacangnya. Dan mereka tidak say sorry. Malah ketawa-tawa. Oke.
Ini kok lama banget, nasi sama ketupat gak keluar keluar, sedang pengunjung yang baru datang langsung dilayani. Penasaran dan gak sabar saya tanya, ketupat dan nasinya mana?? Oh iya, ini tapi ketupat masih panas. Oke. Kita tunggu. Terus, salah satu pelayan ke meja kami, bilang maaf ketupatnya habis. Lah, barusan yang katanya masih panas apa dong? Terus dia balik lagi.. akhirnya ketupat dikeluarkan. Tapi nasinya mana?? Nunggu lagi. Lamaaaa. Nanya lagi, Mba nasinya mana?? Baru deh dikeluarin nasinya. Hmmm. Di sini udah bete.
Tinggal sate kambing yangg belum jadi. Sampai bolak balik nanya. Dikeluarkan 1 porsi. Kurang 3 lagi. Dan itu jedanya lama sekali. Sampai ketupat dan sate udah habis semua, 3 porsi sate kambing belum keluar juga. Nanya lagi bolak balik, akhirnya diantar 2. Kurang 1 lagi.
Sampe yang mau makan sate kambing udah bete dan kesal duluan. Mamah saya penasaran, mamah saya datangi tempat pembakaran satenya. Ternyata 1 porsi sate kambingnya belum dipanggang pemirsaaa. Mamah saya negur, jawabannya, sate kambing panggangnya lama, jadi panggang sate ayam dulu. Lah, udah dipanggang aja lama, apalagi kalo gak dipanggang panggang ya?? Mamah saya tungguin tukangnya bakar sate. Memastikan itu daging kambing segera dipanggang. Sampe dibuntutin.
Udah jadi, pake drama pisaunya gak ada (buat motong tomat) 🤦🏻♀️ Terus akhirnya jadi juga. Dan pelayannya gak nganter ke meja dong. Mamah saya yang bawa itu sate kambing dari dapur. Kurang etis aja gitu.
Semoga bisa dijadikan masukan. Agar pelayanan lebih baik lagi. Saya lihat warung makan ini yang paling ramai. Sayang kan kalau peengunjung kabur karena...
Read moreThe first outlet of the legendary Sate Ambal Pak Kasman food chain at Jl. Daendels in Ambal District, Kebumen Regency, Central Java Province. I made a stop here with my wife enjoying rice, lamb satay with sweet peanut sauce, hot tea and hot black coffee. Unfortunately the lamb meat were rather tough (apparently just taken from the fridge before grilling), and the peanut sauce was too sweet for us. Surprisingly it has a good free WiFi connection. A clean enough restroom and musholla. A spacious parking yard for...
Read moreA steal of a find!! The Daendles road is a less-used alternative from purwokerto to jogjakarta and this restaurant summarized the experience of getting delicious food during travel: the place is not so pleasing but the food are good.
The chicken skewers are tender and the sauces are well-made. The flavor profile is very sweet, too sweet for some, but it is typical to authentic central java cuisine. The only thing stopping me from giving this a 5 star is the goat skewer meat are...
Read more