Kesan pertama: tempatnya cukup jauh dari keramaian dan dekat sawah, pilihan menu makanan banyak dikhususkan di daging domba
Tempatnya tidak luas, jadi tempat duduk hanya ada beberapa dan ada yang indoor dan outdoor, tapi menurut saya itu bagus, jadi kalau kondisi ramai/penuh, masih bisa santai untuk refreshing dengan menikmati lingkungan sawah yang menenangkan.
Menunya cukup banyak dan selain sate, juga banyak olahan daging lainnya seperti sup, gule, dan tongseng yang khususnya dari daging domba. Beberapa hari lalu saya datang dengan keluarga dan mencoba beberapa menu: Combo spesial campur: sate domba yang campur (bukan full daging), cukup enak dengan bumbu kecap, tapi bumbunya kurang menempel di satenya, jadi harus dicocol ke bumbunya tiap makan
Sup kambing: supnya segar, rasa kambingnya kuat tapi ringan, dagingnya juga empuk
Gule kambing: kuahnya pedas enak dan dagingnya juga empuk, tapi kata adik saya di dagingnya masih ada seperti rambut/bulu kambingnya dan bau kambingnya masih terlalu kuat
Tongseng domba: enak banget, dagingnya juga empuk, kuahnya gurih dan kental
Sate ayam: selain menu olahan daging domba, juga ada opsi sate daging ayam dan tidak kalah enaknya, lalu juga pakai bumbu kecap dan menurut saya lebih menempel bumbunya dibandingkan di sate domba
Selain makanan berat, ada beberapa cemilan juga dan kemarin saya coba tahu petis karena kebanyakan cemilan lainnya lagi kosong saat itu. Sebelumnya saya sudah hubungi kontak WA resto dan menanyakan jumlah tahu petisnya katanya 10 pcs, tapi saat datang, ternyata isinya 8 pcs dan saya pesan 2x juga tetap isinya 8 pcs. Jadi, mungkin ada misinformasi antara admin WA dan restonya yang perlu diperbaiki.
Untuk minuman, juga terdapat beberapa pilihan dan salah satu yang unik dan saya coba adalah teh klayu yang disajikan di poci dengan 3 cangkir dan gula batu terpisah. Rasa tehnya enak dan pekat banget seperti teh solo, jadi diminum tanpa gula pun sudah enak bagi yang suka tidak terlalu manis.
Untuk pelayanan, menurut saya sudah cukup cepat penyajiannya karena bisa reservasi melalui kontak WA resto dan diberikan opsi pesanannya mau disiapkan setengah matang dulu atau disiapkan setelah saya tiba di resto saja. Untuk reservasi, perlu DP 50% dari total pesanan. Admin WA nya cukup responsif, tapi kemarin ada beberapa menu kosong dan ada yang belum diinfokan di awal, jadi sempat menyesuaikan pesanan dulu. Mungkin bisa dikomunikasikan lagi menu yang sedang kosong per hari itu apa saja atau dikonfirmasikan dulu sebelum memberikan info ke pelanggan.
Secara keseluruhan, walaupun harga menunya cukup mahal, menurut saya resto ini cukup oke untuk didatangi kembali dan menjadi opsi kuliner khususnya kalau lagi ingin menikmati menu olahan daging domba karena dagingnya empuk-empuk dan suasana tempatnya...
Read moreMinimally seasoned (mostly with kecap manis as the sauce, with sambal, shallot, diced tomato and lime), the mutton satay is delicious that show the good quality of the goat, no weird aroma. If you are about to order satay, please order the sate kambing campur (with fat/lemak), that burnt fat mutton is so damn delicious!
The mutton soup is brightly & lightly delicious, unfortunately the small pieces of the bones is quite annoying, especially for the kids. Nasi bakar is overall okay 👍 Big applause for the kunyit asem, you can taste the real turmeric and the sour tamarind, it's so bold that after the ice is melted, the taste is still strong.
Beautiful scenery where kids can play and walk in paddy field, you can feel the summer breeze and surprisingly Sate Klayu is not that far from the city center.
Very good service and reasonable...
Read moreHari itu hari Minggu pukul 11.00 pagi. Suasana masih sepi karena resto baru buka. Hanya ada satu keluarga pengunjung di sudut tenda dekat sawah. Kesan pertama yang muncul adalah perasaan “waw”. Karena suasana bangunan, tempat duduk, meja, pemanggang kecil di atas meja, ditambah semriwing angin berhembus dari sawah hijau di pinggir resto. Tidak banyak yang bisa memberikan atmosfer begini. Sudah terbayang makanan enak dengan suasana yang sangat mendukung.
Hingga saatnya sorang waiter datang. Membawa menu pesanan penuh coretan.
“Hari ini daging domba kosong, tinggal 1 porsi. Kami kehabisan bahan kemarin”
“Bagaimana sebuah restoran bisa kehabisan menu andalan. Di pagi hari. Saat baru buka” batinku “Yasudah pesan saja itu satu porsi. Dijadikan paket bisa kan?”. Sudah terbayang menu sop kambing yang jadi pendamping dalam paket tersebut.
“Tidak bisa Pak. Hanya menu pisahan”
“Yasudah lah itu saja”. Ditambah beberapa menu lain untuk pelengkap. Daripada kecewa.
Tidak lama, datang lagi dan berkata “Maaf Pak, daging sisa tadi sudah dipesan orang”
Rasanya sulit membayangkan cerita ini berakhir bahagia.
Kesimpulan: Konsep dan atmosfernya memang juara. Tapi orang datang ke restoran untuk makan. Resto ini tidak terlalu baru, promosi nya sudah gila – gilaan di media sosial. Tapi terkesan belum (atau tidak) siap laku. Masih ada masalah besar di manajemen persediaan maupun rantai pasok bahan baku Pelayanan yang sangat mengecewakan. Pe-er besar di sumber daya manusia.
Saran bagi yang mau datang: Jangan terlalu...
Read more