Saya berkunjung ke Mataram selama satu bulan dan menetap tak jauh dari Warung Kelor Swakarya. Memang makanan di warung ini terkenal murah dan tak menyakiti saku, tapi saya punya pengalaman dan kesan buruk terhadap warung ini.
Hampir sebulan di Mataram, saya banyak makan di studio atau di dekat Taman Budaya Mataram, karena rute saya paling banyak di dua lokasi tersebut.
Suatu malam, saya singgah dan makan di tempat ini bersama kawan-kawan saya. Penjualnya sangat ramah terhadap para tamu. Saya memesan soto dan langsung menyukainya. Memasukkannya ke dalam daftar menu favorit di tempat ini, yang perlu dinikmati lagi sebelum pulang ke Jawa. Begitu saya berjanji dalam hati.
Beberapa hari kemudian, saya mampir lagi bersama kawan-kawan untuk makan di sini. Waktu itu saya pesan rawon dan ingin mencobanya, setelah menghirup aromanya yang menggoda berasal dari dapurnya. Saya menunggu kurang lebih tiga puluh menit.
Pesanan datang. Tapi ada yang mengganjal dalam perasaan saya dan membuat pertanyaan-pertanyaan: mengapa daging rawon ini berwarna merah? Bukankah hanya daging anjing yang berwarna merah? Mengapa potongan daging dalam mangkuk ini besar-besar dan sangat banyak? Bila daging anjing, mengapa pemilik warung tidak menjelaskan di dalam daftar menu, bahwa tersedia daging anjing di warung ini?
Saya kembali menatap semangkuk rawon di meja saya yang aromanya sungguh menggoda rasa lapar. Saya perhatikan betul potongan-potongan daging di dalam mangkuk yang berwarna merah dan tak seperti potongan daging rawon pada umumnya.
Dengan harga 10 ribu rupiah, untuk semangkok rawon dengan potongan daging besar-besar dan sangat banyak, beserta sepiring nasi, bagi saya, jelas harga ini terlalu murah dan tak relevan.
Saya bergidik dan tiba-tiba nafsu makan saya raib begitu saja. Saya tak jadi menyentuh semangkuk rawon di meja saya. Mengingat begitu banyak anjing liar di jalanan Lombok tanpa pemilik.
Saya bergegas ke kasir, membayar makanan dan mengajak kawan-kawan saya pergi meninggalkan tempat ini. Membawa pertanyaan yang sampai saat ini tak...
Read moreEntah apa yang membuatnya...
Read moreWarung makan sayur...
Read more