MENU
HOME
NASIONAL
Polisi dan Ormas Geruduk Kampus ISBI Menjelang Diskusi soal Papua
Reporter:
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor:
Kukuh S. Wibowo
Rabu, 14 Agustus 2019 21:17 WIB
Ilustrasi Petugas Pengaman Demonstrasi/unjuk rasa/ Petugas Anti Huru-hara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Bandung-Sekelompok mahasiswa Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung berencana menggelar diskusi publik tentang Papua. Namun menurut Wakil Rektor ISBI Suhendi Afryanto, sejumlah polisi dan kelompok organisasi masyarakat (ormas) datang ke kampus menjelang diskusi. "Mahasiswa menyesalkan mereka sampai masuk kampus," kata Suhendi, Rabu, 14 Agustus 2019.
Sebelumnya, Lembaga Pers Mahasiswa DaunJati ISBI Bandung mengundang diskusi publik Rabu pukul 14.00 sampai selesai bertempat di belakang Gedung Kesenian Sunan Ambu dalam kampus. Diskusi tentang riwayat dan kondisi terkini Papua itu bertajuk "New York Agreement dan Situasi Nduga".
Pada Agustus 1962, Belanda dan Indonesia melakukan penandatanganan Perjanjian New York yang dikenal dengan New York Agreement. Perjanjian itu membahas penyelesaian sengketa wilayah West New Guinea (Papua Barat). Undangan terbuka diskusi itu mereka sebar lewat media sosial seperti Instagram juga poster digital.
Advertising
Advertising
Siang menjelang diskusi, kata Supendi, pimpinan rektorat yang bersiap rapat mendapat pemberitahuan dari kepolisian. "Mau kerahkan pasukan ke situ (ISBI)," kata Supendi. Alasannya ada kegiatan mahasiswa yang mengumpulkan masyarakat dan tidak ada koordinasi dengan pihak kepolisian. Setelah itu ada pertemuan bersama soal diskusi itu. "Acaranya nggak jadi," katanya.
Sebelumnya pada 2016 acara Sekolah Karl Marx di kampus ISBI pernah digeruduk massa organisasi keagamaan. Menurut Supendi kejadian serupa itu tidak menekan kebebasan mimbar kampus. "Sepanjang tidak soal disintegrasi, seputar kebudayaan kan mahasiswa bagian dari masyarakat," ujarnya.
Perwakilan mahasiswa dan polisi belum bisa dimintai tanggapannya. Menurut Supendi kebebasan di dalam kampus tidak hilang. Namun jika mengundang publik, perlu ada koordinasi dengan pihak kepolisian dan kampus untuk masalah...
   Read morePlus: Tempat luas Tengah kota jadi tidak jauh Rasa lumayan enak
Yang bisa diperbaiki Keramahan karyawan. Sempat mau pesan di kasir (aturannya begitu), diminta ke bagian yang mengantar. Mau pesan di sana, diminta ke kasir. Jadi dilempar2. Padahal bisa saja tinggal menunjuk buku menu ada di mana, lalu minta pembeli tulis sendiri, kan beres. Waktu tunggu. Kami datang untuk sarapan (jam 10, setelah dari acara lain), dapetnya makan siang (jam 12). Itupun setelah kami tanyakan dan mau kami cancel. Ternyata makanan sudah jadi dan bahkan kangkung sudah tidak panas, tetapi tidak ada yang mengantar. Mau diambil sendiri oleh pembeli tidak boleh, tetap harus diantar.
Saran: pengelola bisa ubah SOPnya atau tambah pegawai, apalagi saat ramai. Jika tidak memungkinkan tambah pegawai, boleh invest pengeras suara atau sesuatu utk memanggil pembeli biar self service (datang sendiri, ambil sendiri). Saya rasa pembeli gak akan keberatan, daripada nunggu dua jam.
Selain keluarga saya, ada rombongan lain yang juga menunggu lama dan bahkan ada yang betulan cancel.
Mohon ditingkatkan lagi, apalagi untuk harga yang 11-12 dengan pemancingan dan...
   Read moreDjowo Deles ini resto pemancingan yang nuansa pemancing nya kurang terasa banget. Lokasinya berada di tengah kota, tapi visibilitas nya sedikit kurang karena plakat nya kurang menonjol dan gampang terlewatkan. Saya pun sempat kebablasan meski udah pake google map😂 . Untuk area parkir luas. Tapi resto nya lebih seperti resto lesehan biasa. Spotnya lumayan besar, bisa buat ngajak rame- rame keluarga. Tapi selain makanan dan lihat kolam ikan di bawah resto, nggak ada banyak yang bisa dinikmati dari sisi tempat. . Untuk rasa makanan lumayan, kurang meresap dikit. Sambalnya kurang berasa. Yang sambal terasi lebih ke manis dan warna merah saja. Pedasnya kurang menggigit. Yang sambal bawang juga kurang greget. Sambal ala2 penyetan lumayan. Tumis kangkung nya juga rasanya nanggung.
Btw pas kesini rombongan dan sebagian dari kami dapat gelas yang kurang layak. Ada yang dapat gelas kaca, beberapa ada yang gelas plastik dengan sedikit goresan mau pecah dan terlihat kurang bersih. So,...
   Read more