Saung Cisadane — Restaurant in Setu

This restaurant is one of many Sundanese resto around Serpong, Southern Tangerang city. Their specialties if deep fried small fish, which is catch from the river around this resto, Sungai Cisadane. They all crunchy and tasty, especially if you mix with chilli, sayur asem & veggies. The price their offer are not expensive. There are rest room for...

Hasil blusukan sampai ke setu pamulang di daerah Tangerang Selatan, namanya Warung Cisadane, betul ada di pinggir sungai. Banyak saung-saung dan bisa santai. Tempat oke, parkiran lumayan luas. Untuk harga makanan sedikit agak diatas rata-rata, porsinya cukup. Yang recomended adalah Gurame Bakar (meskipun hanya 5 ons untuk harga 75k). Ikan cerenya juga enak dan gurih harga 32K, di sini lebih enak daripada iwak cere bu Tini yanh ada di sebrang warung makan ini.

Dari semua menu yang di pesan, tetap yang paling juara adalah jengkol gorengnya, uenak dan gurih harga hanya 12K, porsi banyak dan lebih enak dari tahu napotet. Gratis tahu tempe dan sayur asem, lalapan, sambal semua gratis termasuk teh hangat di kasih 1 teko, ampe kembung dah kalo makan si sini. Semua harga sudah net tidak ada ppn apalagi service charge. Bisa main panahan juga di sini. Buat santai...

Pros : parkiran luas tersedia saung cukup bervariasi untuk 4 s/d 20 orang piring + sendok + mangkok bersih (ditutup dengan plastik wrap) antar saung physical distancing dan tersedia cuci tangan dan sabun tersedia toilet mbak/waitress/teteh sangat ramah mudah dijangkau / strategis . Pinggir jalan raya . view cukup memanjakan mata. harga cukup reasonable.

Cons : rasa makanan cukup standar saja . Pesan ikan cere, jengkol, gurame bakar, sayur asem dan gorengan. Tidak ada yg special. gangguan dari binatang membuat kurang nyaman : lalat banyak sekali . Beberapa kucing dan ayam susah diusirnya. Sampai naik ke dalam saung . Sudah di hush-hush tapi gk mau pergi :( :( akhirnya lauk dan nasi tidak kami habiskan :( karena sibuk ngusir2 lalat + ayam + kucing . Untung bisa dibungkusin sama teteh-nya. Kami hanya 30 menit...