Thats a tradional place serve delicious betawi cuisine. Its located in the middle of a cassava garden. Getting to this place is quite a long way from Jakarta.
Many cyclists has visited this place to eat and take a rest. The menu served is “Pecak Ikan Mas, Pecak Ikan Mujair, Sambal Jabrik, Sayur Asam, Ikan Asin, Pete Goreng dan Bakar, serta Jengkol Goreng dan Bakar.
Pecak is served savory, salty, sweet and sour sauce with delicious aroma. Sambal Jabrik is a blend of complementary condiments, spicy green and red bird's eye chilies, sour from oranges and fragrant from basil leaves.
Fried jengkol has a savory aroma from the broth and a sprinkling of fried onions that enhance the taste.
I...
Read morePas mau kesana sempat liat review di google map mengenai tempat ini, ada banyak yang komen baik dan banyak juga yang komen kurang baik. Semua sah sah aja untuk berkomentar mengenai rasa makanan di tempat ini, penasaran karena review-review nya. Alhamdulillah hanya 35 menit dari petukangan, jadi tidak terlalu lama.
Kami pesan pecak nila, mujair goreng, bakwan udang, sayur asem dan pastinya sambal jabrik nya. Istri yang biasa jarang berkomentar kalo kami makan dia langsung santap pecak nila nya, dan dia sampaikan pecak nya lebih kuat loh bumbunya dari yang biasa kita makan di tempat-tempat lain (tempat lain ini sering di review juga sama food vlogger). Sambal nya terlihat biasa namun rasanya beda dengan jenis sambal lain, terlihat jadi otentik/khasnya warung ini. Bakwan udang nya pun beda, bakwan di sini lebih seperti peyek namun sedikit berisi dan rasanya gurih sangat (sampai nambah 5 bakwan 🤭).
Jadi ini warung yang sangat sederhana, namun taste makanan betawi campur sunda nya ajiib menurut saya. Sayang kalo ga coba tuk di sambangi. Namun mungkin sedikit concern buat pemilik, saung saung tempat makan nya setelah di buat makan pelanggan harap di perhatikan kebersihan nya. Karena ga semua orang bisa nerima kalo ada bekas2 nasi atau sayur yang tumpah. Tapi overall mantap ini...
Read moreTempat ini cocok bagi anda yg ingin down to earth. Makan sederhana rasa kampung asli.
Suasana langsung terasa saat pertama kali membuka pintu mobil. Semilir angin melewati pepohonan dan tipis tipis bau kayu bakar. Take my soul back to 30 years ago.
Saat kami datang, sekeliling penuh pohon singkong. Asri. Anak saya sempat melihat 3 ekor bunglon berlarian.
Parkiran lega dan mudah. pinggir jalan penuh dg pohon tinggi. Bagus.
Soalan makanan. Rata-rata B aja. Tidak ada yg spesial. Bagi saya yg anti pedes club, menu andalan sambal gledek disini jelas tidak saya sentuh. Kata istri, pedez banget. Tapi rasanya B-aja. Tidak spesial.
Rasanya tempat ini butuh menu andalan selain sambel gledek. Feeling saya masih terbawa nikmatnya ikan cere di saung sebelah. Hehehe.
2 Ayam goreng (dalamnya masih merah) 1 Pepes ikan mas (agak asin) 1 nila pecak (B minus) 1 ikan asin peda 1 porsi sayur genjer 1 porsi jengkol goreng (cuma ini yg A+ , gede, bohay, dan mulus) 1 porsi sambel gledek (B aja) 2 tahu 4 tempe 4 porsi nasi 2 es teh...
Read more