HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Panggung Krapyak — Attraction in Bantul Regency

Name
Panggung Krapyak
Description
Nearby attractions
Pendhapa Art Space
Jl. Prof. Dr. Wirjono Projodikoro (Ring Road Selatan) Tegal Krapyak RT.01, Glugo, Panggungharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188, Indonesia
Masjid Jogokariyan
Jl. Jogokaryan No.36, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143, Indonesia
Wahyu Travel Indonesia – Guide Francophone, Guía en Español & English-speaking Driver-Guide
Minggiran MJ2 / 1422, RT.59/RW.16, Suryodiningratan, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55142, Indonesia
Nearby restaurants
Bakso Bakar Cak Toyib
Jl. DI Panjaitan No.132, Suryodiningratan, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143, Indonesia
Waroeng Steak & Shake Dongkelan Bantul Jogja
Jl. Bantul No.396, Dongkelan, Panggungharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188, Indonesia
Gudeg Basah Mbok Mandeg
Jalan Parangtritis Km. 2,5 no. 168A, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55172, Indonesia
Bebek Goreng Pak Koes Gunungkidul
Jl. Bantul No.129, Gedongkiwo, Kec. Mantrijeron, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55142, Indonesia
Sambal Nyi Gnat ꧋ꦱꦩ꧀ꦧꦭ꧀ꦚꦶꦒ꧀ꦤꦠ꧀
Jl. Minggiran No.MJ2/49, RT.55/RW.15, Suryodiningratan, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55141, Indonesia
Raos Djogja Restaurant
59F9+R52, Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta 55153, Indonesia
Blengerr Chinese Food Super
Jl. Parangtritis No.128, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143, Indonesia
Mbak Sum Satay House
Jl. Bantul No.103, Gedongkiwo, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55141, Indonesia
My Little Warung Jogja.
Jl. Mangkuyudan No.43, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143, Indonesia
Martabak Premium
Jl. Bantul Jl. Dongkelan No.93, Dongkelan, Panggungharjo, Kec. Sewon, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55141, Indonesia
Related posts
Keywords
Panggung Krapyak tourism.Panggung Krapyak hotels.Panggung Krapyak bed and breakfast. flights to Panggung Krapyak.Panggung Krapyak attractions.Panggung Krapyak restaurants.Panggung Krapyak travel.Panggung Krapyak travel guide.Panggung Krapyak travel blog.Panggung Krapyak pictures.Panggung Krapyak photos.Panggung Krapyak travel tips.Panggung Krapyak maps.Panggung Krapyak things to do.
Panggung Krapyak things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Panggung Krapyak
IndonesiaSpecial Region of YogyakartaBantul RegencyPanggung Krapyak

Basic Info

Panggung Krapyak

Krapyak Kulon, panggung, krpayak, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta 55188, Indonesia
4.6(1.5K)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
Outdoor
Family friendly
attractions: Pendhapa Art Space, Masjid Jogokariyan, Wahyu Travel Indonesia – Guide Francophone, Guía en Español & English-speaking Driver-Guide, restaurants: Bakso Bakar Cak Toyib, Waroeng Steak & Shake Dongkelan Bantul Jogja, Gudeg Basah Mbok Mandeg, Bebek Goreng Pak Koes Gunungkidul, Sambal Nyi Gnat ꧋ꦱꦩ꧀ꦧꦭ꧀ꦚꦶꦒ꧀ꦤꦠ꧀, Raos Djogja Restaurant, Blengerr Chinese Food Super, Mbak Sum Satay House, My Little Warung Jogja., Martabak Premium
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Phone
+62 898-6627-230

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Bantul Regency
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Bantul Regency
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Bantul Regency
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Panggung Krapyak

Pendhapa Art Space

Masjid Jogokariyan

Wahyu Travel Indonesia – Guide Francophone, Guía en Español & English-speaking Driver-Guide

Pendhapa Art Space

Pendhapa Art Space

4.7

(1.0K)

Open until 9:00 PM
Click for details
Masjid Jogokariyan

Masjid Jogokariyan

4.8

(7.8K)

Open until 12:00 AM
Click for details
Wahyu Travel Indonesia – Guide Francophone, Guía en Español & English-speaking Driver-Guide

Wahyu Travel Indonesia – Guide Francophone, Guía en Español & English-speaking Driver-Guide

5.0

(32)

Open until 12:00 AM
Click for details

Things to do nearby

Borobudur-Prambanans Private Tour
Borobudur-Prambanans Private Tour
Sat, Dec 6 • 3:30 AM
Gondokusuman, Special Region of Yogyakarta, 55213, Indonesia
View details
Discover Borobudur Prambanan & Yogyakarta
Discover Borobudur Prambanan & Yogyakarta
Sun, Dec 7 • 8:00 AM
Kraton, Special Region of Yogyakarta, 55661, Indonesia
View details
Yogyakarta Historical and Food Tour
Yogyakarta Historical and Food Tour
Fri, Dec 5 • 6:00 PM
Gedong Tengen, Special Region of Yogyakarta, 55272, Indonesia
View details

Nearby restaurants of Panggung Krapyak

Bakso Bakar Cak Toyib

Waroeng Steak & Shake Dongkelan Bantul Jogja

Gudeg Basah Mbok Mandeg

Bebek Goreng Pak Koes Gunungkidul

Sambal Nyi Gnat ꧋ꦱꦩ꧀ꦧꦭ꧀ꦚꦶꦒ꧀ꦤꦠ꧀

Raos Djogja Restaurant

Blengerr Chinese Food Super

Mbak Sum Satay House

My Little Warung Jogja.

Martabak Premium

Bakso Bakar Cak Toyib

Bakso Bakar Cak Toyib

4.3

(22)

Click for details
Waroeng Steak & Shake Dongkelan Bantul Jogja

Waroeng Steak & Shake Dongkelan Bantul Jogja

4.5

(2.8K)

Click for details
Gudeg Basah Mbok Mandeg

Gudeg Basah Mbok Mandeg

4.4

(769)

Click for details
Bebek Goreng Pak Koes Gunungkidul

Bebek Goreng Pak Koes Gunungkidul

4.3

(727)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Posts

Bastian VieryBastian Viery
Bangunan Panggung Krapyak merupakan tempat peninggalan Kerajaan Mataran Yogyakarta yang dibangun pada masa pemerintahan Hamengku Buwana I. Bangunan ini merupakan salah satu fasilitas bagi keluarga raja apabila berkunjung di tempat berburu binatang, karena pada saat itu di sekitarnya merupakan kawasan hutan lebat. Namun, ada kemungkinan bangunan tersebut juga sebagai tempat pertahanan Kraton dari serangan musuh yang datang dari arah selatan.  Bangunan ini terletak di sebelah selatan (belakang Kraton), dan jika ditarik garis dari Tugu di sebelah utara ke selatan melalui Kraton merupakan suatu garis lurus dengan bangunan Panggung Krapyak. Dengan demikian bangunan panggung ini juga merupakan bagian dari poros atau sumbu filosofis kraton Yogyakarta. Bangunan ini memiliki pintu di semua sisi bangunannnya dan berbentuk simetris tampak dari keempat sisinya. Pembagian ruangan hanya dipisahkan koridor, sedangkan lantai terdiri dari dua bagian yang dihubungkan dengan tangga dari kayu. Bangunan dibuat dari tembok dan terdapat dinding penyekat di bagian dalam. Atap lantai II didukung dinding luar dan pilar penyangga dari dalam sejumlah 4 buah. Pilar tersebut bagian atasnya melengkung keempat arah. Pintu masuk ke panggung berbentuk semacam terowongan dengan ambang melengkung. Bagian jendela juga berbentuk lengkung pada bagian ambangnya. Bagian atas panggung berhiaskan pilar-pilar berjajar dengan susunan semacam pagar.
Raden Oktova Gamma StarRaden Oktova Gamma Star
The Krapyak View Post (Javanese: ꦥꦁ​ꦒꦸꦁ​ꦏꦿꦥꦾꦏ꧀, Panggung Krapyak) is a historical building with a beautiful cube-like architecture at a four-street junction in West Krapyak, Panggungharjo, Sewon District, Bantul Regency, Yogyakarta Special Region, about 1.6 km to the South of the Yogyakarta Sultan's palace "Ivory Arc" (Plengkung Gading). Centuries ago, it used to serve as a base for deer hunting. Not open for tourists.
MustofaMustofa
Warisan budaya yang sangat unik dan bernilai sejarah tinggi. Kemarin saat kami ada acara JELAJAH BUDAYA dari BPCB dan BPNB kami berkesempatan masuk ke dalam bangunan tersebut dan menakjubkan saat masuk, saya baru pertama kali masuk namu saya terkejut ternyata jaman dahulu nenek moyang sudah bisa membangun bangunan tersebut dengan sangat baik dan bernilai historis yang sangat tinggi. Bagus pokoknya dan termasuk juga sebagai sumbu imaginer yang dimulai dari parangtritis, panggung krapyak (kandamg menjangan), kraton jogja, tugu jogja, hingga gunung merapi yang bernilai sejarah yang sangat tinggi. Mari berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai berbagai macam kebudayaan, bangun ini terletal di daerah krapyak (BANTUL) di sini banyak pondok pesantren juga yang sangat terkenal yaitu Al Munawirdan Ali Maksum. Jika dari alun" utara sekitar 10-15 menit waktu yang digunakan untuk mencapai bangunan ini. Namun jika berkunjung panggung krapyak ini harap hati-hati yaa karena berada di tengah jalan raya.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Bantul Regency

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Bangunan Panggung Krapyak merupakan tempat peninggalan Kerajaan Mataran Yogyakarta yang dibangun pada masa pemerintahan Hamengku Buwana I. Bangunan ini merupakan salah satu fasilitas bagi keluarga raja apabila berkunjung di tempat berburu binatang, karena pada saat itu di sekitarnya merupakan kawasan hutan lebat. Namun, ada kemungkinan bangunan tersebut juga sebagai tempat pertahanan Kraton dari serangan musuh yang datang dari arah selatan.  Bangunan ini terletak di sebelah selatan (belakang Kraton), dan jika ditarik garis dari Tugu di sebelah utara ke selatan melalui Kraton merupakan suatu garis lurus dengan bangunan Panggung Krapyak. Dengan demikian bangunan panggung ini juga merupakan bagian dari poros atau sumbu filosofis kraton Yogyakarta. Bangunan ini memiliki pintu di semua sisi bangunannnya dan berbentuk simetris tampak dari keempat sisinya. Pembagian ruangan hanya dipisahkan koridor, sedangkan lantai terdiri dari dua bagian yang dihubungkan dengan tangga dari kayu. Bangunan dibuat dari tembok dan terdapat dinding penyekat di bagian dalam. Atap lantai II didukung dinding luar dan pilar penyangga dari dalam sejumlah 4 buah. Pilar tersebut bagian atasnya melengkung keempat arah. Pintu masuk ke panggung berbentuk semacam terowongan dengan ambang melengkung. Bagian jendela juga berbentuk lengkung pada bagian ambangnya. Bagian atas panggung berhiaskan pilar-pilar berjajar dengan susunan semacam pagar.
Bastian Viery

Bastian Viery

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Bantul Regency

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
The Krapyak View Post (Javanese: ꦥꦁ​ꦒꦸꦁ​ꦏꦿꦥꦾꦏ꧀, Panggung Krapyak) is a historical building with a beautiful cube-like architecture at a four-street junction in West Krapyak, Panggungharjo, Sewon District, Bantul Regency, Yogyakarta Special Region, about 1.6 km to the South of the Yogyakarta Sultan's palace "Ivory Arc" (Plengkung Gading). Centuries ago, it used to serve as a base for deer hunting. Not open for tourists.
Raden Oktova Gamma Star

Raden Oktova Gamma Star

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Bantul Regency

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Warisan budaya yang sangat unik dan bernilai sejarah tinggi. Kemarin saat kami ada acara JELAJAH BUDAYA dari BPCB dan BPNB kami berkesempatan masuk ke dalam bangunan tersebut dan menakjubkan saat masuk, saya baru pertama kali masuk namu saya terkejut ternyata jaman dahulu nenek moyang sudah bisa membangun bangunan tersebut dengan sangat baik dan bernilai historis yang sangat tinggi. Bagus pokoknya dan termasuk juga sebagai sumbu imaginer yang dimulai dari parangtritis, panggung krapyak (kandamg menjangan), kraton jogja, tugu jogja, hingga gunung merapi yang bernilai sejarah yang sangat tinggi. Mari berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai berbagai macam kebudayaan, bangun ini terletal di daerah krapyak (BANTUL) di sini banyak pondok pesantren juga yang sangat terkenal yaitu Al Munawirdan Ali Maksum. Jika dari alun" utara sekitar 10-15 menit waktu yang digunakan untuk mencapai bangunan ini. Namun jika berkunjung panggung krapyak ini harap hati-hati yaa karena berada di tengah jalan raya.
Mustofa

Mustofa

See more posts
See more posts

Reviews of Panggung Krapyak

4.6
(1,524)
avatar
5.0
7y

Panggung Krapyak is famous as the place where the kings of Yogyakarta Sultanate went hunting. It is located in a location that used to be popular as Krapyak Forest, where the son of Panembahan Senopati passed away. It was told that Krapyak area, which is now located to the south of Yogyakarta Kingdom, was a dense forest. There were various kinds of wild animals, one of them was deer or in Javanese language it is called menjangan. It is not surprising that this area was used as a place to go hunting by the kings of Mataram.

Raden Mas Jolang who was called Prabu Hanyokrowati, the second king of Islamic Mataram Kingdom and the son of Panembahan Senopati, was one of the kings utilizing the Krapyak Forest as a hunting place. In 1613, he got an accident while hunting and died here. He was buried in Kotagede and was named Panembahan Seda Krapyak (that means the king that died in Krapyak Forest).

The other king who was fond of hunting in Krapyak Forest was Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I). He constructed Panggung Krapyak 140 years after the demise of Prabu Hanyokrowati in this forest. Panggung Krapyak is a historical sign telling that Krapyak area was functioned as a hunting area in the past. If you are interested, you may visit the place by going southwards as far as 3 kilometers from the South Square or Alun-Alun Kidul, passing through Plengkung Gading and D.I Panjaitan Road. When you get there, you will see Panggung Krapyak in the middle of the street.

The architecture of this building is unique. Each side has one door and one window. The door and the window are without shutters. The base of the door and the window is square while the top part is arch as the design of the doors and windows of a mosque. In front of the door, there is one stair in the form of half-rounded.

Panggung Krapyak is divided into two floors. The ground floor functions as an entrance while the first floor functions as a hunting place. The two floors were connected by a wooden ladder that could be positioned in southwest and southeast parts of this building to enable the king to ascend it. Now, the ladder is not available so that we cannot access the first floor.

This building describes the comfort that the king obtained, even when he went hunting. The high building provides feeling of comfort and secure for the king; he should not have to worry to be attacked by wild animals while looking out the targets. The first floor is also a secure, wide, open place that is bordered with hollow walls of medium height. There might be the roof on the building but it disappears now.

In addition to functioning as a hunting place, some people tell that Panggung Krapyak also functioned as defending post of the Kingdom. From this place, the movement of the enemies from south direction could be detected to tell the Yogyakarta Kingdom if there would be an attack. Some soldiers were on guard in this post.

To the east of the stage, there is a pond that local people call it umbul. Unfortunately, the condition of the pond is not that good.

Visiting Panggung Krapyak means visiting one of the important buildings of Yogyakarta Kingdom. Panggung Krapyak is located in the imaginary line of Yogyakarta, connecting the Merapi Mountain, Tugu Jogja, Yogyakarta Kingdom, Panggung Krapyak and the...

   Read more
avatar
4.0
9y

Panggung Krapyak is a historical building that dates back to the 18th century. It was used by the kings of Mataram as a hunting lodge and a lookout for deer or menjangan. The building is located in the south of Yogyakarta, about 3 km from the Alun-Alun Kidul. It is part of the imaginary line that connects Mount Merapi, Tugu Yogyakarta, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Panggung Krapyak and Parangtritis Beach. The building has a unique architecture, with four doors and eight windows on each side, and two floors with four rooms each. The building is made of red bricks and cement, and has a black color due to its age. The building is still sturdy, although some parts were damaged by the 2006 earthquake.

I visited Panggung Krapyak on a sunny day and I was impressed by its historical value and its simple beauty. I learned about its history from the information board and the local guide. I also enjoyed the view of the surrounding area, which was once a dense forest with various wild animals. I felt a sense of awe and respect for the kings who used to hunt here. I recommend Panggung Krapyak to anyone who loves history and culture, and wants to see a different side of Yogyakarta.

I give Panggung Krapyak 4 stars out of 5. It is a great place to visit, but it could use some more maintenance and preservation. I hope the government and the community will take good care of this...

   Read more
avatar
5.0
7y

Alkisah wilayah Krapyak, yang kini berada di selatan Kraton Yogyakarta, dahulu merupakan hutan lebat. Beragam jenis hewan liar terdapat di sini, salah satunya rusa atau dalam bahasa Jawa disebut menjangan. Tak heran bila wilayah ini dulu banyak digunakan sebagai tempat berburu oleh Raja-Raja Mataram.

Raden Mas Jolang yang bergelar Prabu Hanyokrowati, raja kedua Kerajaan Mataram Islam dan putra Panembahan Senopati, adalah salah satu raja yang memanfaatkan Hutan Krapyak sebagai tempat berburu. Pada tahun 1613, beliau mengalami kecelakaan dalam perburuan dan akhirnya meninggal di sini. Beliau dimakamkan di Kotagede dan diberi gelar Panembahan Seda Krapyak (berarti raja yang meninggal di Hutan Krapyak).

Raja lain yang gemar berburu di Hutan Krapyak adalah Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I). Beliau-lah yang mendirikan Panggung Krapyak lebih dari 140 tahun setelah wafatnya Prabu Hanyokrowati di hutan ini. Panggung Krapyak merupakan petunjuk sejarah bahwa wilayah Krapyak pernah dijadikan sebagai area berburu. Bila berminat, anda bisa mendatanginya dengan melaju ke selatan dari Alun-Alun Kidul, melewati Plengkung Gading dan Jalan D.I Panjaitan. Panggung Krapyak akan ditemukan setelah melaju kurang lebih 3 kilometer, berada tepat di tengah jalan.

Arsitektur bangunan panggung ini cukup unik. Setiap sisi bangunan memiliki sebuah pintu dan dua buah jendela. Pintu dan jendela itu hanya berupa sebuah lubang, tanpa penutup. Bagian bawah pintu dan jendela berbentuk persegi tetapi bagian atasnya melengkung, seperti rancangan pintu dan jendela di masjid-masijd. Bangunan panggung terbagi menjadi dua lantai. Lantai pertama memiliki 4 ruang dan lorong pendek yang menghubungkan pintu dari setiap sisi. Kalau matahari bersinar terang, cahayanya akan menembus ke dalam lantai pertama bangunan lewat pintu dan jendela. Adanya sinar matahari membuat nuansa tua yang tercipta dari kondisi bangunan serta udara yang lebih lembab dan dingin akan langsung menyergap.

Jika menuju salah satu ruang di bagian tenggara dan barat daya bangunan dan menatap ke atas, anda bisa melihat sebuah lubang yang cukup lebar. Dari lubang itulah raja-raja yang hendak berburu menuju ke lantai dua (berguna sebagai tempat berburu) dengan dibantu sebuah tangga kayu yang kini sudah tidak dapat dijumpai lagi. Dengan menatap ke atas pula, anda bisa mengetahui bahwa terdapat sebuah atap untuk menaungi lubang yang kini telah ambruk, mungkin berguna untuk mencegah air masuk.

Sekilas, bangunan ini menggambarkan kenyamanan yang diperoleh raja, bahkan saat berburu. Ketinggian bangunan membuat raja berburu dengan rasa nyaman dan aman, leluasa mengintai tanpa perlu khawatir diserang oleh hewan buas ketika berburu. Lantai dua tempat ini pun cukup nyaman, berupa ruangan terbuka yang cukup luas dan dibatasi oleh pagar berlubang dengan ketinggian sedang.

Ketinggian bangunan ini menyebabkan beberapa orang menduga bahwa Panggung Krapyak juga digunakan sebagai pos pertahanan. Konon, dari tempat ini gerakan musuh dari arah selatan bisa dipantau sehingga bisa memberikan peringatan dini kepada Kraton Yogyakarta bila terjadi serangan. Para prajurit secara bergantian ditugaskan untuk berjaga di tempat ini, sekaligus berlatih berburu dan olah kanuragan(kemampuan berperang).

Panggung Krapyak termasuk bangunan yang terletak di poros imajiner kota Yogyakarta, menghubungkan Gunung Merapi, Tugu Jogja, Kraton Yogyakarta, Panggung Krapyak dan Laut Selatan. Poros Panggung Krapyak hingga Kraton menggambarkan perjalanan manusia dari lahir hingga dewasa. Wilayah sekitar panggung melambangkan kehidupan manusia saat masih dalam kandungan, ditandai dengan adanya kampung Mijen di sebelah utara Panggung Krapyak sebagai lambang benih manusia. Mengunjungi Panggung Krapyak, berarti mengunjungi salah satu bangunan penting bagi...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next