Makam Bung Karno merupakan salah satu icon kota Blitar. Tak heran, Blitar mendapat julukan sebagai Bumi Bung Karno. Lokasinya terletak di sebelah utara kota Blitar, di Jalan Ir Soekarno, daerah Bendogerit kecamatan Sananwetan. Sekitar 3 Km dari pusat kota Blitar.
Salah satu hal menarik dari Makam Bung Karno adalah arsitektur bangunannya. Bentuk arsitektur yang paling iconic dari tempat ini adalah pilar – pilar yang ada di sekitar kolam ikan, ditengah – tengah pelataran menuju makam dan juga kompleks pemakaman yang berbentuk Joglo (khas Jawa) yang dinamai Astono Mulyo. Saat memasuki area makam Bung Karno, pengunjung wajib melepaskan alas kaki. Diatas makam, ada sebuah batu pualam hitam yang bertuliskan “Disini dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Dan Presiden Pertama Republik Indonesia, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.” Makam Bung Karno, diapit oleh makam kedua orang tua beliau. Sebelah kiri, makam R. Soekini Sosrodihardjo (ayah) dan sebelah kanan Ida Aju Njoman Rai (ibu).
Selain makam, terdapat juga mini museum dan perpustakaan umum. Di dalam museum, kita dapat melihat berbagai lukisan, patung, teks proklamasi berukuran raksasa, dan patung garuda Indonesia. Konon, bila dilihat dari samping, salah satu lukisan tersebut dapat berdetak jantungnya. Terdapat juga foto – foto mendiang Bung Karno dari kanak – kanak hingga usia lanjut dengan bentuk wajah beragam. Tak ayal, Bung Karno dijuluki seribu wajah. Museum tertata dengan sangat rapi dan dilengkapi fasilitas modern seperti AC dan public computer untuk melihat sekilas sejarah Bung Karno. Demikian halnya dengan perpustakaan umum. Di perpustakaan, anda dapat membaca berbagai macam buku. Mulai dari koleksi umum, buku referensi, buku anak dan remaja, serta koleksi terbitan berkala. Lengkap dengan sebuah ruangan yang berisi koleksi buku khusus Bung Karno. Bagi anggota perpustakaan yang memiliki KTP Blitar, dapat meminjam buku.
Pengunjung bebas mengabadadikan momen mereka, baik di dalam maupun diluar ruangan diseluruh area Makam Bung Karno, kecuali di area perpustakaan. Karena banyaknya pengunjung yang datang, pengunjung area museum dibatasi waktu kunjungannya. Tiket masuk gratis, tiket parkir Rp 5.000,- per mobil, Rp 2.000,- per motor. Jam buka 08.00 – 18.00 WIB. Makam Bung Karno biasanya lebih ramai dikunjungi saat weekend dan musim liburan.
Didalam maupun diluar bangunan Makam Bung Karno, terdapat banyak sekali orang yang berjualan. Barang yang di jualpun bervariatif, mulai dari makanan khas Blitar seperti es drop, buah belimbing, aneka snack, minuman, hingga kerajinan tangan buatan penduduk setempat. Harga yang ditawarkan relatif murah. Bagi anda yang lupa untuk membeli bunga untuk ziarah, jangan khawatir! Disini banyak sekali penjual keliling yang menjajakan bunga. Harga yang ditawarkan Rp 2.500,- per bungkus. Jarak antara tempat parkir dan pintu masuk kurang lebih 10 menit (berjalan kaki). Area di Makam Bung Karno juga cukup luas. Saya sarankan, bila berkunjung ketempat ini, lebih baik bila menggunakan flat shoes, sepatu kets atau alas kaki yang senyaman mungkin. Gunakan pula pelembap atau sunblock untuk melindungi kulit anda dari teriknya matahari.
Di pintu keluar menuju kearah parkiran, kita akan melalui pasar yang menjual berbagai oleh – oleh khas Blitar. Barang – barang yang ditawarkan meliputi:
Baju Batik anak hingga dewasa (harga berkisar dari Rp 15.000 – Rp 75.000,- )
Kaos bertuliskan Blitar, kaos bermotif batik maupun kaos bermotif Bung Karno
Bumbu pecel, rengginang, aneka kripik (sebagian besar penjual menjual kripik Belut)
Kondisi pasar ramai dan rutenya cukup panjang, tak jarang pengunjung saling berdesak - desakan. Saat melakukan transaksi jual beli, selalu perhatikan barang bawaan anda. Bila hendak membeli oleh – oleh berupa makanan ringan, perhatikan tanggal kadaluarsa dan kondisi makanan tersebut. Bila tidak terdapat tanggal kadaluarsa pada kemasan, anda dapat menanyakan hal tersebut pada penjual. Perlu anda ketahui, rute masuk dan rute keluar Makam Bung Karno melalui jalan...
Read moreSejarah Makam Bung Karno di Blitar: Perjalanan Akhir Sang Proklamator
Makam Bung Karno di Blitar adalah tempat peristirahatan terakhir Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, yang juga dikenal sebagai Bapak Proklamator. Makam ini tidak hanya menjadi situs sejarah penting, tetapi juga destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai penjuru tanah air.
Latar Belakang Pemilihan Lokasi Makam
Setelah wafatnya pada 21 Juni 1970, terdapat perdebatan mengenai lokasi pemakaman Soekarno. Sebelum meninggal, Soekarno sempat menyatakan keinginannya untuk dimakamkan di tempat yang sejuk, di daerah pegunungan Priangan, Jawa Barat, di mana ia pertama kali bertemu dengan petani. Namun, pemerintah Orde Baru saat itu memutuskan untuk memakamkannya di Blitar, Jawa Timur, berdampingan dengan makam ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai. Keputusan ini didasarkan pada hubungan dekat Soekarno dengan ibunya semasa hidup.
Selain alasan tersebut, ada pandangan bahwa pemilihan Blitar sebagai lokasi makam juga dipengaruhi oleh pertimbangan politik. Pemerintah Orde Baru ingin menghindari potensi makam Soekarno menjadi pusat ziarah yang terlalu dekat dengan pusat kekuasaan di Jakarta. Dengan memakamkannya di Blitar, diharapkan dapat mengurangi intensitas ziarah yang berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu.
Perkembangan Kompleks Makam
Awalnya, makam Soekarno merupakan makam sederhana yang kemudian berkembang menjadi kompleks makam yang lebih megah. Pada akhir tahun 1970-an, pemerintah membangun sebuah mausoleum di atas makam tersebut. Kompleks makam ini kemudian dikenal dengan nama Taman Bahagia.
Pada tahun 2004, kompleks makam ini diperluas dengan penambahan perpustakaan dan museum yang menampilkan berbagai koleksi terkait kehidupan dan perjuangan Soekarno. Selain itu, terdapat pula patung dan relief yang menggambarkan perjalanan hidup sang proklamator. Mausoleum ini memiliki atap tembaga bertingkat tiga dengan desain arsitektur Jawa yang khas.
Makam Bung Karno sebagai Destinasi Ziarah dan Wisata
Sejak dibuka untuk umum, Makam Bung Karno telah menjadi tujuan ziarah bagi masyarakat Indonesia. Banyak pejabat dan tokoh politik yang berziarah ke makam ini sebagai bentuk penghormatan. Bahkan, ada ungkapan yang menyatakan bahwa seseorang belum dianggap sebagai orang Indonesia sejati jika belum berziarah ke Makam Bung Karno.
Selain sebagai tempat ziarah, kompleks makam ini juga menjadi destinasi wisata edukasi. Pengunjung dapat mempelajari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai koleksi yang dipamerkan di museum. Lokasinya yang strategis dan mudah diakses membuatnya menjadi salah satu ikon wisata di Blitar.
Penutup
Makam Bung Karno di Blitar bukan hanya sekadar tempat peristirahatan terakhir seorang tokoh besar, tetapi juga simbol perjuangan dan semangat nasionalisme. Melalui kompleks makam ini, generasi muda dapat mengenang dan mempelajari nilai-nilai perjuangan yang telah diwariskan oleh sang proklamator. Dengan demikian, Makam Bung Karno akan terus menjadi bagian penting dari sejarah dan identitas...
Read moreBung Karno's grave is the place where the first president of the republic of Indonesia is buried. Bung Karno's grave has become a tourist spot since I was a child which has been enjoyed and visited by many foreign and local tourists where from the review it can be seen that this colorful color is a very busy religious tour and also has several unique souvenirs that can be enjoyed by the visitors. Apart from religious tourism, Bung Karno's grave is also a tour for book lovers where there is a library in it. Then Bung Karno's grave is also often occupied by children as a place to hang out and a place to play skateboarding. In my own opinion, Bung Karno's Tomb is a place that must be visited when we are traveling in Blitar City. This place has historical value and a high value of struggle and gives a very high value of patriotism to visitors. Train children to get to know the heroes and number one people in Indonesia...
Read more