Suasana cukup ramai di malam hari namun sepertinya belum siap untuk dijadikan destinasi wisata bagi pelancong dari luar Bojonegoro. Agak semrawut dan kotor. Sebagian besar area di kanan kiri jalan ini adalah kawasan pemukiman yang belum siap memberikan dukungan fasilitas bagi tempat ini sebagai destinasi wisata malam. Masih sebagai jalanan umum bahkan di malam hari truk besar pun bisa bebas melewati area ini. Pedagang dan penjual makanan masih sebatas asal jualan tanpa memberikan layanan yang layak sebagai tempat wisata, apalagi saat weekday. Pengalaman pertama datang di hari kerja, datang sekitar pukul 20.00 WIB bersama 11 orang mesti menunggu SANGAT lama, (sekitar 45 menit) saat memesan makan malam di salah satu tempat makan yang secara kasat mata cukup besar di area ini. Kemungkinan karena memang belum siap menerima wisatawan yang datang saat hari kerja. Beberapa titik menyediakan tempat bernyanyi dengan speaker yang kurang ramah telinga bahkan suara terasa saling menganggu satu dengan yang lainnya karena jarak antar titik cukup dekat. Semoga ke depan...
Read moreBojonegoro Jawa Timur tak hanya identik Kota Minyak, tapi juga kota bercuaca sangat panas. Lebih panas dibanding Gresik atau Surabaya sekalipun. Bahkan, sejak 1-6 Oktober, suhu panas Bojonegoro mendapat predikat tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Mencapai 40 hingga 43 derajat celcius.
Berdasar data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum harian di Bojonegoro menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Fenomena panas di Bojonegoro tak hanya dipicu tingginya suhu, namun juga minimnya pepohonan.
Meski tak benar-benar mengobati kondisi cuaca panas di Bojonegoro, keberadaan Taman MH Thamrin (Maliogoro) cukup mampu membuat masyarakat Kota Bojonegoro menyiasati tingginya suhu panas. Sebab, ruang terbuka itu menawarkan kenyamanan jelang sore dan malam hari.
Maliogoro merupakan akronim dari “Malioborone wong Bojonegoro”. Sebab, konsep desainnya sangat mirip Jalan Malioboro Jogjakarta. Ruang terbuka ini terletak di Jl. MH Thamrin Bojonegoro. Karena itu, dikenal dengan dua nama: Maliogoro atau...
Read moreBojonegoro semakin keren 👍🏼 Terimakasih, jalan yang dulu membosankan sekarang menjadi mengesankan. Tempat yang bersahabat untuk semua kalangan, apalagi malam minggu begini ramai sekali, parkiran penuh dan parkir mobil pun sampai ke gang" jauh sekali lalu menuju lokasi dengan berjalan kaki. Tapi tadi ku lihat agak sedikit semrawut karena banyak sekali para pedagang jadi agak mengurangi ke estetikan tempat tersebut menurut saya, jadi kalau bisa para pedagang dibuatkan tempat sendiri agar spot taman yang ingin ditonjolkan tersampaikan tapi juga para pedagang tetap masih bisa berjualan. Kemudian juga tadi masih saya lihat sampah" yang masih banyak dibuang ke sembarang tempat, semoga kedepannya kita semakin sadar...
Read more