HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Pos Pendakian Puthuk Gragal — Attraction in Cembor

Name
Pos Pendakian Puthuk Gragal
Description
Nearby attractions
Reco Lanang
8HGM+XCW, Hutan, Kec. Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61375, Indonesia
Air Terjun Watu Gedhek
Nogosari, Pacet, Mojokerto Regency, East Java 61374, Indonesia
Nearby restaurants
Nearby hotels
Villa Queena
8HJG+3QF, Cembor, Kec. Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia
Arca Cottages & Resort
Jl. Arca Medika, Jara'am, Trawas, Kec. Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61375, Indonesia
Villa Inn App Trawas Bintoro
Jl. Bintoro No.9, Jara'am, Trawas, Kec. Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61375, Indonesia
ALAS PELANGI
Jalan Trawas - Mojosari KM.19 Kemloko, Trawas, Kec. Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61375, Indonesia
RedDoorz Plus near Taman Ghanjaran Mojokerto
Jl. Arca Medika, Jara'am, Trawas, Kec. Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61375, Indonesia
Related posts
Keywords
Pos Pendakian Puthuk Gragal tourism.Pos Pendakian Puthuk Gragal hotels.Pos Pendakian Puthuk Gragal bed and breakfast. flights to Pos Pendakian Puthuk Gragal.Pos Pendakian Puthuk Gragal attractions.Pos Pendakian Puthuk Gragal restaurants.Pos Pendakian Puthuk Gragal travel.Pos Pendakian Puthuk Gragal travel guide.Pos Pendakian Puthuk Gragal travel blog.Pos Pendakian Puthuk Gragal pictures.Pos Pendakian Puthuk Gragal photos.Pos Pendakian Puthuk Gragal travel tips.Pos Pendakian Puthuk Gragal maps.Pos Pendakian Puthuk Gragal things to do.
Pos Pendakian Puthuk Gragal things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Pos Pendakian Puthuk Gragal
IndonesiaEast JavaCemborPos Pendakian Puthuk Gragal

Basic Info

Pos Pendakian Puthuk Gragal

8HHH+Q99, RT.1/RW.1, Libis, Cembor, Kec. Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61374, Indonesia
4.7(615)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Outdoor
Adventure
Scenic
Pet friendly
attractions: Reco Lanang, Air Terjun Watu Gedhek, restaurants:
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Phone
+62 857-8581-3215

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Cembor
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Cembor
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Cembor
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Pos Pendakian Puthuk Gragal

Reco Lanang

Air Terjun Watu Gedhek

Reco Lanang

Reco Lanang

4.7

(67)

Open 24 hours
Click for details
Air Terjun Watu Gedhek

Air Terjun Watu Gedhek

4.4

(445)

Open until 4:00 PM
Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Posts

M Brilliant FaudyM Brilliant Faudy
Puthuk Gragal, mungkin sebuah tujuan pendakian yang masih jarang didengar. Puthuk ini sendiri memang baru saja dibuka oleh pengelola, sehingga namanya masih asing di kalangan pendaki. Puthuk Gragal merupakan salah satu dari jajaran puthuk yang ada di kaki gunung Welirang. Pantas saja, ketika Anda sudah berada di puthuk ini, masih bisa melihat dengan jelas puncak Puthuk Siwur dan Gunung Pundak. Puthuk Gragal dengan ketinggian sekitar 1480 Mdpl, terletak di sisi kiri Puthuk Siwur. Dengan namanya gragal, otomatis mewakili keadaan puthuk ini, yang berupa bebatuan yang ada di dataran tinggi. Puthuk yang menawarkan view yang amat indah ini diakses melalui jalur pendakian via Cembor Pacet. Dari Pacet cukup ke daerah Claket, melewati gerbang wisata tetap lurus, sampai akhirnya di desa Cembor, ada tulisan Jalur Pendakian Puthuk Gragal. Pendakian Puthuk Gragal dimulai melalui masjid Cembor, kita parkir motor, tak jauh dari masjid tersebut. Kemudian kita harus mendaftarkan diri ke pihak pengelola yang kantornya sementara ada di bawah masjid. Untuk tarif per orang Rp 10.000,00 dan parkir motor juga dengan tarif yang sama. Pada awal jalur pendakian kita melewati lingkungan warga, naik sedikit ke arah saluran air. Kita akan menemukan vegetasi bambu di kiri jalan. Di kanan jalan terdapat selokan air yang terjaga kebersihannya. Kami pun dipesani oleh pengelola agar tidak membuang sampah atau kencing di sekitar saluran air. Melewati jalur datar hingga melewati jelmbatan sungai besar, berarti kita sudah dekat dengan pos satu. Kita akan melewati jalur menanjak, ada tulisan pos satu Watu Ceper. Tak berhenti lama, kami lanjutkan perjalanan. Jalur mulai agak menanjak, medan pendakian melewati vegetasi hutan yang masih asri. Beberapa kesempatan kami melihat satwa malam, memang jalur ini masih terkesan alami jarena baru dibuka. Saat berjalan kita akan mendengar gemericik suara air, karena dekat dengan sungai. Perjalanan menuju pos 2 memang lebih menyuguhkan jalur yang menantang. Vegetasi yang cukup rapat, menandakan kita melewati bukit Sambilu. Pos 2 sudah terlihat, tanah datar yang tepat untuk area camp atau beristirahat sejenak. Trek kembali menantang, menghadirkan tanjakan yang dinamai dengan Tanjakan OPO. Tanjakan ini hampir miring sekitar 45-60 derajat, otomatis kita akan bertanya, “Kenapa kita harus melewati tanjakan ini?” Tapi tenang saja, pihak pengelola sudah membantu pendaki dengan alternatif jalur tanjakan zig zag yang lebih mudah daripada harus melewati tanjakan OPO. Trek yang menanjak tak berhenti di situ. Setelah melewati tanjakan OPO, kita disuguhi jalur butan Genjret yang cukup melelahkan. Di jalur ini benar-benar menghadirkan jalur yang seharusnya lebih mirip jalur ke puncak gunung, bukannya puthuk. Berjalan beberapa saat melalui tanjakan yang melelahkan, kami sampai di pos 3 hutan Genjret. Di pos ini, kita bisa bersantai sejenak. Adapun bila membutuhkan air, kami menemukan sebuah pipa yang berlubang dengan aliran air yang cukup deras. Biasanya pipa tersebut dipakai oleh pendaki untuk mengisi air menggunakan selang kecil yang ada di sekitar lokasi. Tanjakan demi tanjakan masih juga kami temukan. Sejenak trek datar lalu sudah menanjak kembali. Berjalan beberapa saat kami tiba di sebuah tanah datar menandakan bahwa kami sudah sampai di pos 4, pos tanjakan Celeng. Di pos tersebut akan kita temui jalur ke bawah menuju mata air dua (air terjun), namun oleh pihak pengelola hanya disarankan mengisi air saat pagi saja, trek menuju lokasi air sangat licin dan menantang. Tanjakan Celeng benar-benar berupa tanjakan yang tidak ada hentinya. Tanjakan ini sangat menguras tenaga. Beberapa kali kami terpeleset di tanjakan ini. Ketika melewati tanjakan inj, vegetasi berubah yang tadinya rimbun menjadi agak berkurang, hingga angin malam benar-benar terasa kencang saat kita lewati . Akhirnya, setelah perjuangan tersebut, sampailah di lahan datar berupa area Camp. Di area ini kami mendirikan tenda, meski kontur tanah bervariasi, mulai dari yabg datar, setengah datar, dan miring. Kita harus jeli memilih lokasi camp.
Mochammad IshadiMochammad Ishadi
Puthuk Gragal merupakan salah satu dari jajaran puthuk yang ada di kaki gunung Welirang. Pantas saja, ketika Anda sudah berada di puthuk ini, masih bisa melihat dengan jelas puncak Puthuk Siwur dan Gunung Pundak. Puthuk Gragal dengan ketinggian sekitar 1480 Mdpl, terletak di sisi kiri Puthuk Siwur. Dengan namanya gragal, otomatis mewakili keadaan puthuk ini, yang berupa bebatuan yang ada di dataran tinggi. Puthuk yang menawarkan view yang amat indah ini diakses melalui jalur pendakian via Cembor Pacet. Dari Pacet cukup ke daerah Claket, melewati gerbang wisata tetap lurus, sampai akhirnya di desa Cembor, ada tulisan Jalur Pendakian Puthuk Gragal. Pendakian Puthuk Gragal dimulai melalui masjid Cembor, kita parkir motor, tak jauh dari masjid tersebut. Kemudian kita harus mendaftarkan diri ke pihak pengelola yang kantornya sementara ada di bawah masjid. Untuk tarif per orang Rp 10.000,00 dan parkir motor juga dengan tarif yang sama. Pada awal jalur pendakian kita melewati lingkungan warga, naik sedikit ke arah saluran air. Kita akan menemukan vegetasi bambu di kiri jalan. Di kanan jalan terdapat selokan air yang terjaga kebersihannya. Kami pun dipesani oleh pengelola agar tidak membuang sampah atau kencing di sekitar saluran air. Melewati jalur datar hingga melewati jelmbatan sungai besar, berarti kita sudah dekat dengan pos satu. Kita akan melewati jalur menanjak, ada tulisan pos satu Watu Ceper. Tak berhenti lama, kami lanjutkan perjalanan. Jalur mulai agak menanjak, medan pendakian melewati vegetasi hutan yang masih asri. Beberapa kesempatan kami melihat satwa malam, memang jalur ini masih terkesan alami jarena baru dibuka. Saat berjalan kita akan mendengar gemericik suara air, karena dekat dengan sungai. Perjalanan menuju pos 2 memang lebih menyuguhkan jalur yang menantang. Vegetasi yang cukup rapat, menandakan kita melewati bukit Sambilu. Pos 2 sudah terlihat, tanah datar yang tepat untuk area camp atau beristirahat sejenak. Trek kembali menantang, menghadirkan tanjakan yang dinamai dengan Tanjakan OPO. Tanjakan ini hampir miring sekitar 45-60 derajat, otomatis kita akan bertanya, “Kenapa kita harus melewati tanjakan ini?” Tapi tenang saja, pihak pengelola sudah membantu pendaki dengan alternatif jalur tanjakan zig zag yang lebih mudah daripada harus melewati tanjakan OPO. Trek yang menanjak tak berhenti di situ. Setelah melewati tanjakan OPO, kita disuguhi jalur butan Genjret yang cukup melelahkan. Di jalur ini benar-benar menghadirkan jalur yang seharusnya lebih mirip jalur ke puncak gunung, bukannya puthuk. Berjalan beberapa saat melalui tanjakan yang melelahkan, kami sampai di pos 3 hutan Genjret. Di pos ini, kita bisa bersantai sejenak. Adapun bila membutuhkan air, kami menemukan sebuah pipa yang berlubang dengan aliran air yang cukup deras. Biasanya pipa tersebut dipakai oleh pendaki untuk mengisi air menggunakan selang kecil yang ada di sekitar lokasi. Tanjakan demi tanjakan masih juga kami temukan. Sejenak trek datar lalu sudah menanjak kembali. Berjalan beberapa saat kami tiba di sebuah tanah datar menandakan bahwa kami sudah sampai di pos 4, pos tanjakan Celeng. Di pos tersebut akan kita temui jalur ke bawah menuju mata air dua (air terjun), namun oleh pihak pengelola hanya disarankan mengisi air saat pagi saja, trek menuju lokasi air sangat licin dan menantang. Tanjakan Celeng benar-benar berupa tanjakan yang tidak ada hentinya. Tanjakan ini sangat menguras tenaga. Beberapa kali kami terpeleset di tanjakan ini. Ketika melewati tanjakan inj, vegetasi berubah yang tadinya rimbun menjadi agak berkurang, hingga angin malam benar-benar terasa kencang saat kita lewati . Akhirnya, setelah perjuangan tersebut, sampailah di lahan datar berupa area Camp. Di area ini kami mendirikan tenda, meski kontur tanah bervariasi, mulai dari yabg datar, setengah datar, dan miring. Kita harus jeli memilih lokasi mendirikan tenda, agar tidur tetap nyaman. Sebenarnya lokasi camp ini sudah dekat dengan puncak, namun disarankan oleh pengelola agar mendirikan tenda di area camp menghindari angin kencang.
Joshua F LevanteJoshua F Levante
Puthuk Gragal: 2 Puncak, Bebatuan & Sepatu ‎ ‎Cerita outdoor kali ini terbilang seru tipis-tipis.. sebenarnya asal pilih aja.. dan tidak berharap banyak.. lantaran lagi musim hujan.. tapi kesan yang didapat bolehlah.. ‎ ‎Rute mudah ditempuh/capai dengan google map. tidak mungkin tersesatlah kalau menuju pos pendakian. ‎ ‎Pelayanan perijinan ramah dan pro.. kayaknya seh model satu pintu.. kalau turun.. dan lapor kembali .. harus dicek semua anggota.. kedua.. petunjuk arah juga banyak disepanjang jalur.. estimasi 2,5 jam kalau santai.. dan ada peta jalur yang diberikan.. tiketnya on the spot 15k/kepala.. ‎Bila belum sempat sarapan/isi perut.. banyak juga warung makanan lokal diarea masuk.. ‎walau ada pet/aliran air di pos 4 (sumber air terakhir sebelum puncak) sediakan air minum.. ( saya pribadi bawa 1,5l didalam backpack + 1 botol 600m diluar) dan cukup buat PP satu orang.) ‎ ‎oiya.. harap memakai sepatu ya.. aturannya begtu.. andai tidak membawa sepatu.. ada persewaan sepatu.. kurleb 10k/sepatu.. syarat ya titip kartu identitas.. ‎ ‎so.. yuuk lanjut... ‎Ke Pos 1.. jalur berupa jalan setapak disamping jalur air bersih .. lalu melewati jembatan bambu.. yang melintasi sungai bebatuan kecil.. ‎setelah itu jalan mulai menanjak landai.. ‎banyak didominasi akar2 besar .. ‎ ‎Pos 2 mulai menanjak agak curam.. dan berkelok.. bila musim hujan cenderung licin.. tapi aman.. asal memakai sarung tangan.. bisa meraba pepohonan buat cari pegangan (bila anda tidak membawa stick hiking).. sampai ujung bawah tanjakan OPO.. (pos 3) ‎ ‎Ada 2 jalur.. mau naik yang curam.. silahkan.. ada tali tambang.. cuma gantian ya.. maksimal 6 orang . ‎bila kuatir terpeleset.. bisa lewat jalur alternatif yang berada disebelah kiri tanjakan tersebut.. tanjakan ini yang curam.. ‎ ‎setelah tanjakan, kontur tetap menanjak.. lalu landai sebelum ke pos 4.. disini.. banyak yang nge-camp.. ada sumber air juga.. ‎ ‎lanjut keatas.. sampai pos .. lembah Gragal.. sebelum menuju ke puncak.. ‎ ‎puncaknya berupa bebatuan besar dengan background Gn. Arjuna.. asal tidak tertutup kabut.. ‎ ‎bila masih kuat.. lanjut ke puncak bidadari.. tidak lebih 15mnit.. kontur Medan/trek landai.. cuma 1x aja tanjakan.. ‎ ‎saat turun .. pastikan grip sepatu bagus.. kalau tidak riskan terpeleset.. turun bisa ditempuh.. 1jam.. ‎ ‎so.. tipis2.. okelah.. untuk anak kecil SD saya rasa amanlah.. walau 2,5 jam perjalanan ke puncak. ‎ ‎melihat tebalnya kabut.. penasaran juga.. bila hunting sunrise disini.. mungkin reviewer yang lain dah pernah atau punya rekom.. ‎ ‎trima kasih dah sempatin baca .. semoga bermanfaat & selamat outdoor..
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Cembor

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Puthuk Gragal, mungkin sebuah tujuan pendakian yang masih jarang didengar. Puthuk ini sendiri memang baru saja dibuka oleh pengelola, sehingga namanya masih asing di kalangan pendaki. Puthuk Gragal merupakan salah satu dari jajaran puthuk yang ada di kaki gunung Welirang. Pantas saja, ketika Anda sudah berada di puthuk ini, masih bisa melihat dengan jelas puncak Puthuk Siwur dan Gunung Pundak. Puthuk Gragal dengan ketinggian sekitar 1480 Mdpl, terletak di sisi kiri Puthuk Siwur. Dengan namanya gragal, otomatis mewakili keadaan puthuk ini, yang berupa bebatuan yang ada di dataran tinggi. Puthuk yang menawarkan view yang amat indah ini diakses melalui jalur pendakian via Cembor Pacet. Dari Pacet cukup ke daerah Claket, melewati gerbang wisata tetap lurus, sampai akhirnya di desa Cembor, ada tulisan Jalur Pendakian Puthuk Gragal. Pendakian Puthuk Gragal dimulai melalui masjid Cembor, kita parkir motor, tak jauh dari masjid tersebut. Kemudian kita harus mendaftarkan diri ke pihak pengelola yang kantornya sementara ada di bawah masjid. Untuk tarif per orang Rp 10.000,00 dan parkir motor juga dengan tarif yang sama. Pada awal jalur pendakian kita melewati lingkungan warga, naik sedikit ke arah saluran air. Kita akan menemukan vegetasi bambu di kiri jalan. Di kanan jalan terdapat selokan air yang terjaga kebersihannya. Kami pun dipesani oleh pengelola agar tidak membuang sampah atau kencing di sekitar saluran air. Melewati jalur datar hingga melewati jelmbatan sungai besar, berarti kita sudah dekat dengan pos satu. Kita akan melewati jalur menanjak, ada tulisan pos satu Watu Ceper. Tak berhenti lama, kami lanjutkan perjalanan. Jalur mulai agak menanjak, medan pendakian melewati vegetasi hutan yang masih asri. Beberapa kesempatan kami melihat satwa malam, memang jalur ini masih terkesan alami jarena baru dibuka. Saat berjalan kita akan mendengar gemericik suara air, karena dekat dengan sungai. Perjalanan menuju pos 2 memang lebih menyuguhkan jalur yang menantang. Vegetasi yang cukup rapat, menandakan kita melewati bukit Sambilu. Pos 2 sudah terlihat, tanah datar yang tepat untuk area camp atau beristirahat sejenak. Trek kembali menantang, menghadirkan tanjakan yang dinamai dengan Tanjakan OPO. Tanjakan ini hampir miring sekitar 45-60 derajat, otomatis kita akan bertanya, “Kenapa kita harus melewati tanjakan ini?” Tapi tenang saja, pihak pengelola sudah membantu pendaki dengan alternatif jalur tanjakan zig zag yang lebih mudah daripada harus melewati tanjakan OPO. Trek yang menanjak tak berhenti di situ. Setelah melewati tanjakan OPO, kita disuguhi jalur butan Genjret yang cukup melelahkan. Di jalur ini benar-benar menghadirkan jalur yang seharusnya lebih mirip jalur ke puncak gunung, bukannya puthuk. Berjalan beberapa saat melalui tanjakan yang melelahkan, kami sampai di pos 3 hutan Genjret. Di pos ini, kita bisa bersantai sejenak. Adapun bila membutuhkan air, kami menemukan sebuah pipa yang berlubang dengan aliran air yang cukup deras. Biasanya pipa tersebut dipakai oleh pendaki untuk mengisi air menggunakan selang kecil yang ada di sekitar lokasi. Tanjakan demi tanjakan masih juga kami temukan. Sejenak trek datar lalu sudah menanjak kembali. Berjalan beberapa saat kami tiba di sebuah tanah datar menandakan bahwa kami sudah sampai di pos 4, pos tanjakan Celeng. Di pos tersebut akan kita temui jalur ke bawah menuju mata air dua (air terjun), namun oleh pihak pengelola hanya disarankan mengisi air saat pagi saja, trek menuju lokasi air sangat licin dan menantang. Tanjakan Celeng benar-benar berupa tanjakan yang tidak ada hentinya. Tanjakan ini sangat menguras tenaga. Beberapa kali kami terpeleset di tanjakan ini. Ketika melewati tanjakan inj, vegetasi berubah yang tadinya rimbun menjadi agak berkurang, hingga angin malam benar-benar terasa kencang saat kita lewati . Akhirnya, setelah perjuangan tersebut, sampailah di lahan datar berupa area Camp. Di area ini kami mendirikan tenda, meski kontur tanah bervariasi, mulai dari yabg datar, setengah datar, dan miring. Kita harus jeli memilih lokasi camp.
M Brilliant Faudy

M Brilliant Faudy

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Cembor

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Puthuk Gragal merupakan salah satu dari jajaran puthuk yang ada di kaki gunung Welirang. Pantas saja, ketika Anda sudah berada di puthuk ini, masih bisa melihat dengan jelas puncak Puthuk Siwur dan Gunung Pundak. Puthuk Gragal dengan ketinggian sekitar 1480 Mdpl, terletak di sisi kiri Puthuk Siwur. Dengan namanya gragal, otomatis mewakili keadaan puthuk ini, yang berupa bebatuan yang ada di dataran tinggi. Puthuk yang menawarkan view yang amat indah ini diakses melalui jalur pendakian via Cembor Pacet. Dari Pacet cukup ke daerah Claket, melewati gerbang wisata tetap lurus, sampai akhirnya di desa Cembor, ada tulisan Jalur Pendakian Puthuk Gragal. Pendakian Puthuk Gragal dimulai melalui masjid Cembor, kita parkir motor, tak jauh dari masjid tersebut. Kemudian kita harus mendaftarkan diri ke pihak pengelola yang kantornya sementara ada di bawah masjid. Untuk tarif per orang Rp 10.000,00 dan parkir motor juga dengan tarif yang sama. Pada awal jalur pendakian kita melewati lingkungan warga, naik sedikit ke arah saluran air. Kita akan menemukan vegetasi bambu di kiri jalan. Di kanan jalan terdapat selokan air yang terjaga kebersihannya. Kami pun dipesani oleh pengelola agar tidak membuang sampah atau kencing di sekitar saluran air. Melewati jalur datar hingga melewati jelmbatan sungai besar, berarti kita sudah dekat dengan pos satu. Kita akan melewati jalur menanjak, ada tulisan pos satu Watu Ceper. Tak berhenti lama, kami lanjutkan perjalanan. Jalur mulai agak menanjak, medan pendakian melewati vegetasi hutan yang masih asri. Beberapa kesempatan kami melihat satwa malam, memang jalur ini masih terkesan alami jarena baru dibuka. Saat berjalan kita akan mendengar gemericik suara air, karena dekat dengan sungai. Perjalanan menuju pos 2 memang lebih menyuguhkan jalur yang menantang. Vegetasi yang cukup rapat, menandakan kita melewati bukit Sambilu. Pos 2 sudah terlihat, tanah datar yang tepat untuk area camp atau beristirahat sejenak. Trek kembali menantang, menghadirkan tanjakan yang dinamai dengan Tanjakan OPO. Tanjakan ini hampir miring sekitar 45-60 derajat, otomatis kita akan bertanya, “Kenapa kita harus melewati tanjakan ini?” Tapi tenang saja, pihak pengelola sudah membantu pendaki dengan alternatif jalur tanjakan zig zag yang lebih mudah daripada harus melewati tanjakan OPO. Trek yang menanjak tak berhenti di situ. Setelah melewati tanjakan OPO, kita disuguhi jalur butan Genjret yang cukup melelahkan. Di jalur ini benar-benar menghadirkan jalur yang seharusnya lebih mirip jalur ke puncak gunung, bukannya puthuk. Berjalan beberapa saat melalui tanjakan yang melelahkan, kami sampai di pos 3 hutan Genjret. Di pos ini, kita bisa bersantai sejenak. Adapun bila membutuhkan air, kami menemukan sebuah pipa yang berlubang dengan aliran air yang cukup deras. Biasanya pipa tersebut dipakai oleh pendaki untuk mengisi air menggunakan selang kecil yang ada di sekitar lokasi. Tanjakan demi tanjakan masih juga kami temukan. Sejenak trek datar lalu sudah menanjak kembali. Berjalan beberapa saat kami tiba di sebuah tanah datar menandakan bahwa kami sudah sampai di pos 4, pos tanjakan Celeng. Di pos tersebut akan kita temui jalur ke bawah menuju mata air dua (air terjun), namun oleh pihak pengelola hanya disarankan mengisi air saat pagi saja, trek menuju lokasi air sangat licin dan menantang. Tanjakan Celeng benar-benar berupa tanjakan yang tidak ada hentinya. Tanjakan ini sangat menguras tenaga. Beberapa kali kami terpeleset di tanjakan ini. Ketika melewati tanjakan inj, vegetasi berubah yang tadinya rimbun menjadi agak berkurang, hingga angin malam benar-benar terasa kencang saat kita lewati . Akhirnya, setelah perjuangan tersebut, sampailah di lahan datar berupa area Camp. Di area ini kami mendirikan tenda, meski kontur tanah bervariasi, mulai dari yabg datar, setengah datar, dan miring. Kita harus jeli memilih lokasi mendirikan tenda, agar tidur tetap nyaman. Sebenarnya lokasi camp ini sudah dekat dengan puncak, namun disarankan oleh pengelola agar mendirikan tenda di area camp menghindari angin kencang.
Mochammad Ishadi

Mochammad Ishadi

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Cembor

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Puthuk Gragal: 2 Puncak, Bebatuan & Sepatu ‎ ‎Cerita outdoor kali ini terbilang seru tipis-tipis.. sebenarnya asal pilih aja.. dan tidak berharap banyak.. lantaran lagi musim hujan.. tapi kesan yang didapat bolehlah.. ‎ ‎Rute mudah ditempuh/capai dengan google map. tidak mungkin tersesatlah kalau menuju pos pendakian. ‎ ‎Pelayanan perijinan ramah dan pro.. kayaknya seh model satu pintu.. kalau turun.. dan lapor kembali .. harus dicek semua anggota.. kedua.. petunjuk arah juga banyak disepanjang jalur.. estimasi 2,5 jam kalau santai.. dan ada peta jalur yang diberikan.. tiketnya on the spot 15k/kepala.. ‎Bila belum sempat sarapan/isi perut.. banyak juga warung makanan lokal diarea masuk.. ‎walau ada pet/aliran air di pos 4 (sumber air terakhir sebelum puncak) sediakan air minum.. ( saya pribadi bawa 1,5l didalam backpack + 1 botol 600m diluar) dan cukup buat PP satu orang.) ‎ ‎oiya.. harap memakai sepatu ya.. aturannya begtu.. andai tidak membawa sepatu.. ada persewaan sepatu.. kurleb 10k/sepatu.. syarat ya titip kartu identitas.. ‎ ‎so.. yuuk lanjut... ‎Ke Pos 1.. jalur berupa jalan setapak disamping jalur air bersih .. lalu melewati jembatan bambu.. yang melintasi sungai bebatuan kecil.. ‎setelah itu jalan mulai menanjak landai.. ‎banyak didominasi akar2 besar .. ‎ ‎Pos 2 mulai menanjak agak curam.. dan berkelok.. bila musim hujan cenderung licin.. tapi aman.. asal memakai sarung tangan.. bisa meraba pepohonan buat cari pegangan (bila anda tidak membawa stick hiking).. sampai ujung bawah tanjakan OPO.. (pos 3) ‎ ‎Ada 2 jalur.. mau naik yang curam.. silahkan.. ada tali tambang.. cuma gantian ya.. maksimal 6 orang . ‎bila kuatir terpeleset.. bisa lewat jalur alternatif yang berada disebelah kiri tanjakan tersebut.. tanjakan ini yang curam.. ‎ ‎setelah tanjakan, kontur tetap menanjak.. lalu landai sebelum ke pos 4.. disini.. banyak yang nge-camp.. ada sumber air juga.. ‎ ‎lanjut keatas.. sampai pos .. lembah Gragal.. sebelum menuju ke puncak.. ‎ ‎puncaknya berupa bebatuan besar dengan background Gn. Arjuna.. asal tidak tertutup kabut.. ‎ ‎bila masih kuat.. lanjut ke puncak bidadari.. tidak lebih 15mnit.. kontur Medan/trek landai.. cuma 1x aja tanjakan.. ‎ ‎saat turun .. pastikan grip sepatu bagus.. kalau tidak riskan terpeleset.. turun bisa ditempuh.. 1jam.. ‎ ‎so.. tipis2.. okelah.. untuk anak kecil SD saya rasa amanlah.. walau 2,5 jam perjalanan ke puncak. ‎ ‎melihat tebalnya kabut.. penasaran juga.. bila hunting sunrise disini.. mungkin reviewer yang lain dah pernah atau punya rekom.. ‎ ‎trima kasih dah sempatin baca .. semoga bermanfaat & selamat outdoor..
Joshua F Levante

Joshua F Levante

See more posts
See more posts

Reviews of Pos Pendakian Puthuk Gragal

4.7
(615)
avatar
5.0
5y

Puthuk Gragal, mungkin sebuah tujuan pendakian yang masih jarang didengar. Puthuk ini sendiri memang baru saja dibuka oleh pengelola, sehingga namanya masih asing di kalangan pendaki.

Puthuk Gragal merupakan salah satu dari jajaran puthuk yang ada di kaki gunung Welirang. Pantas saja, ketika Anda sudah berada di puthuk ini, masih bisa melihat dengan jelas puncak Puthuk Siwur dan Gunung Pundak.

Puthuk Gragal dengan ketinggian sekitar 1480 Mdpl, terletak di sisi kiri Puthuk Siwur. Dengan namanya gragal, otomatis mewakili keadaan puthuk ini, yang berupa bebatuan yang ada di dataran tinggi.

Puthuk yang menawarkan view yang amat indah ini diakses melalui jalur pendakian via Cembor Pacet. Dari Pacet cukup ke daerah Claket, melewati gerbang wisata tetap lurus, sampai akhirnya di desa Cembor, ada tulisan Jalur Pendakian Puthuk Gragal.

Pendakian Puthuk Gragal dimulai melalui masjid Cembor, kita parkir motor, tak jauh dari masjid tersebut. Kemudian kita harus mendaftarkan diri ke pihak pengelola yang kantornya sementara ada di bawah masjid. Untuk tarif per orang Rp 10.000,00 dan parkir motor juga dengan tarif yang sama.

Pada awal jalur pendakian kita melewati lingkungan warga, naik sedikit ke arah saluran air. Kita akan menemukan vegetasi bambu di kiri jalan. Di kanan jalan terdapat selokan air yang terjaga kebersihannya. Kami pun dipesani oleh pengelola agar tidak membuang sampah atau kencing di sekitar saluran air.

Melewati jalur datar hingga melewati jelmbatan sungai besar, berarti kita sudah dekat dengan pos satu. Kita akan melewati jalur menanjak, ada tulisan pos satu Watu Ceper.

Tak berhenti lama, kami lanjutkan perjalanan. Jalur mulai agak menanjak, medan pendakian melewati vegetasi hutan yang masih asri. Beberapa kesempatan kami melihat satwa malam, memang jalur ini masih terkesan alami jarena baru dibuka. Saat berjalan kita akan mendengar gemericik suara air, karena dekat dengan sungai.

Perjalanan menuju pos 2 memang lebih menyuguhkan jalur yang menantang. Vegetasi yang cukup rapat, menandakan kita melewati bukit Sambilu. Pos 2 sudah terlihat, tanah datar yang tepat untuk area camp atau beristirahat sejenak.

Trek kembali menantang, menghadirkan tanjakan yang dinamai dengan Tanjakan OPO. Tanjakan ini hampir miring sekitar 45-60 derajat, otomatis kita akan bertanya, “Kenapa kita harus melewati tanjakan ini?”

Tapi tenang saja, pihak pengelola sudah membantu pendaki dengan alternatif jalur tanjakan zig zag yang lebih mudah daripada harus melewati tanjakan OPO.

Trek yang menanjak tak berhenti di situ. Setelah melewati tanjakan OPO, kita disuguhi jalur butan Genjret yang cukup melelahkan. Di jalur ini benar-benar menghadirkan jalur yang seharusnya lebih mirip jalur ke puncak gunung, bukannya puthuk.

Berjalan beberapa saat melalui tanjakan yang melelahkan, kami sampai di pos 3 hutan Genjret.

Di pos ini, kita bisa bersantai sejenak. Adapun bila membutuhkan air, kami menemukan sebuah pipa yang berlubang dengan aliran air yang cukup deras. Biasanya pipa tersebut dipakai oleh pendaki untuk mengisi air menggunakan selang kecil yang ada di sekitar lokasi.

Tanjakan demi tanjakan masih juga kami temukan. Sejenak trek datar lalu sudah menanjak kembali.

Berjalan beberapa saat kami tiba di sebuah tanah datar menandakan bahwa kami sudah sampai di pos 4, pos tanjakan Celeng. Di pos tersebut akan kita temui jalur ke bawah menuju mata air dua (air terjun), namun oleh pihak pengelola hanya disarankan mengisi air saat pagi saja, trek menuju lokasi air sangat licin dan menantang.

Tanjakan Celeng benar-benar berupa tanjakan yang tidak ada hentinya. Tanjakan ini sangat menguras tenaga. Beberapa kali kami terpeleset di tanjakan ini. Ketika melewati tanjakan inj, vegetasi berubah yang tadinya rimbun menjadi agak berkurang, hingga angin malam benar-benar terasa kencang saat kita lewati .

Akhirnya, setelah perjuangan tersebut, sampailah di lahan datar berupa area Camp.

Di area ini kami mendirikan tenda, meski kontur tanah bervariasi, mulai dari yabg datar, setengah datar, dan miring. Kita harus jeli memilih...

   Read more
avatar
5.0
5y

Puthuk Gragal merupakan salah satu dari jajaran puthuk yang ada di kaki gunung Welirang. Pantas saja, ketika Anda sudah berada di puthuk ini, masih bisa melihat dengan jelas puncak Puthuk Siwur dan Gunung Pundak. Puthuk Gragal dengan ketinggian sekitar 1480 Mdpl, terletak di sisi kiri Puthuk Siwur. Dengan namanya gragal, otomatis mewakili keadaan puthuk ini, yang berupa bebatuan yang ada di dataran tinggi. Puthuk yang menawarkan view yang amat indah ini diakses melalui jalur pendakian via Cembor Pacet. Dari Pacet cukup ke daerah Claket, melewati gerbang wisata tetap lurus, sampai akhirnya di desa Cembor, ada tulisan Jalur Pendakian Puthuk Gragal. Pendakian Puthuk Gragal dimulai melalui masjid Cembor, kita parkir motor, tak jauh dari masjid tersebut. Kemudian kita harus mendaftarkan diri ke pihak pengelola yang kantornya sementara ada di bawah masjid. Untuk tarif per orang Rp 10.000,00 dan parkir motor juga dengan tarif yang sama. Pada awal jalur pendakian kita melewati lingkungan warga, naik sedikit ke arah saluran air. Kita akan menemukan vegetasi bambu di kiri jalan. Di kanan jalan terdapat selokan air yang terjaga kebersihannya. Kami pun dipesani oleh pengelola agar tidak membuang sampah atau kencing di sekitar saluran air. Melewati jalur datar hingga melewati jelmbatan sungai besar, berarti kita sudah dekat dengan pos satu. Kita akan melewati jalur menanjak, ada tulisan pos satu Watu Ceper. Tak berhenti lama, kami lanjutkan perjalanan. Jalur mulai agak menanjak, medan pendakian melewati vegetasi hutan yang masih asri. Beberapa kesempatan kami melihat satwa malam, memang jalur ini masih terkesan alami jarena baru dibuka. Saat berjalan kita akan mendengar gemericik suara air, karena dekat dengan sungai. Perjalanan menuju pos 2 memang lebih menyuguhkan jalur yang menantang. Vegetasi yang cukup rapat, menandakan kita melewati bukit Sambilu. Pos 2 sudah terlihat, tanah datar yang tepat untuk area camp atau beristirahat sejenak. Trek kembali menantang, menghadirkan tanjakan yang dinamai dengan Tanjakan OPO. Tanjakan ini hampir miring sekitar 45-60 derajat, otomatis kita akan bertanya, “Kenapa kita harus melewati tanjakan ini?” Tapi tenang saja, pihak pengelola sudah membantu pendaki dengan alternatif jalur tanjakan zig zag yang lebih mudah daripada harus melewati tanjakan OPO. Trek yang menanjak tak berhenti di situ. Setelah melewati tanjakan OPO, kita disuguhi jalur butan Genjret yang cukup melelahkan. Di jalur ini benar-benar menghadirkan jalur yang seharusnya lebih mirip jalur ke puncak gunung, bukannya puthuk. Berjalan beberapa saat melalui tanjakan yang melelahkan, kami sampai di pos 3 hutan Genjret. Di pos ini, kita bisa bersantai sejenak. Adapun bila membutuhkan air, kami menemukan sebuah pipa yang berlubang dengan aliran air yang cukup deras. Biasanya pipa tersebut dipakai oleh pendaki untuk mengisi air menggunakan selang kecil yang ada di sekitar lokasi. Tanjakan demi tanjakan masih juga kami temukan. Sejenak trek datar lalu sudah menanjak kembali. Berjalan beberapa saat kami tiba di sebuah tanah datar menandakan bahwa kami sudah sampai di pos 4, pos tanjakan Celeng. Di pos tersebut akan kita temui jalur ke bawah menuju mata air dua (air terjun), namun oleh pihak pengelola hanya disarankan mengisi air saat pagi saja, trek menuju lokasi air sangat licin dan menantang. Tanjakan Celeng benar-benar berupa tanjakan yang tidak ada hentinya. Tanjakan ini sangat menguras tenaga. Beberapa kali kami terpeleset di tanjakan ini. Ketika melewati tanjakan inj, vegetasi berubah yang tadinya rimbun menjadi agak berkurang, hingga angin malam benar-benar terasa kencang saat kita lewati . Akhirnya, setelah perjuangan tersebut, sampailah di lahan datar berupa area Camp. Di area ini kami mendirikan tenda, meski kontur tanah bervariasi, mulai dari yabg datar, setengah datar, dan miring. Kita harus jeli memilih lokasi mendirikan tenda, agar tidur tetap nyaman. Sebenarnya lokasi camp ini sudah dekat dengan puncak, namun disarankan oleh pengelola agar mendirikan tenda di area camp menghindari...

   Read more
avatar
4.0
48w

Puthuk Gragal: 2 Puncak, Bebatuan & Sepatu ‎ ‎Cerita outdoor kali ini terbilang seru tipis-tipis.. sebenarnya asal pilih aja.. dan tidak berharap banyak.. lantaran lagi musim hujan.. tapi kesan yang didapat bolehlah.. ‎ ‎Rute mudah ditempuh/capai dengan google map. tidak mungkin tersesatlah kalau menuju pos pendakian. ‎ ‎Pelayanan perijinan ramah dan pro.. kayaknya seh model satu pintu.. kalau turun.. dan lapor kembali .. harus dicek semua anggota.. kedua.. petunjuk arah juga banyak disepanjang jalur.. estimasi 2,5 jam kalau santai.. dan ada peta jalur yang diberikan.. tiketnya on the spot 15k/kepala.. ‎Bila belum sempat sarapan/isi perut.. banyak juga warung makanan lokal diarea masuk.. ‎walau ada pet/aliran air di pos 4 (sumber air terakhir sebelum puncak) sediakan air minum.. ( saya pribadi bawa 1,5l didalam backpack + 1 botol 600m diluar) dan cukup buat PP satu orang.) ‎ ‎oiya.. harap memakai sepatu ya.. aturannya begtu.. andai tidak membawa sepatu.. ada persewaan sepatu.. kurleb 10k/sepatu.. syarat ya titip kartu identitas.. ‎ ‎so.. yuuk lanjut... ‎Ke Pos 1.. jalur berupa jalan setapak disamping jalur air bersih .. lalu melewati jembatan bambu.. yang melintasi sungai bebatuan kecil.. ‎setelah itu jalan mulai menanjak landai.. ‎banyak didominasi akar2 besar .. ‎ ‎Pos 2 mulai menanjak agak curam.. dan berkelok.. bila musim hujan cenderung licin.. tapi aman.. asal memakai sarung tangan.. bisa meraba pepohonan buat cari pegangan (bila anda tidak membawa stick hiking).. sampai ujung bawah tanjakan OPO.. (pos 3) ‎ ‎Ada 2 jalur.. mau naik yang curam.. silahkan.. ada tali tambang.. cuma gantian ya.. maksimal 6 orang . ‎bila kuatir terpeleset.. bisa lewat jalur alternatif yang berada disebelah kiri tanjakan tersebut.. tanjakan ini yang curam.. ‎ ‎setelah tanjakan, kontur tetap menanjak.. lalu landai sebelum ke pos 4.. disini.. banyak yang nge-camp.. ada sumber air juga.. ‎ ‎lanjut keatas.. sampai pos .. lembah Gragal.. sebelum menuju ke puncak.. ‎ ‎puncaknya berupa bebatuan besar dengan background Gn. Arjuna.. asal tidak tertutup kabut.. ‎ ‎bila masih kuat.. lanjut ke puncak bidadari.. tidak lebih 15mnit.. kontur Medan/trek landai.. cuma 1x aja tanjakan.. ‎ ‎saat turun .. pastikan grip sepatu bagus.. kalau tidak riskan terpeleset.. turun bisa ditempuh.. 1jam.. ‎ ‎so.. tipis2.. okelah.. untuk anak kecil SD saya rasa amanlah.. walau 2,5 jam perjalanan ke puncak. ‎ ‎melihat tebalnya kabut.. penasaran juga.. bila hunting sunrise disini.. mungkin reviewer yang lain dah pernah atau punya rekom.. ‎ ‎trima kasih dah sempatin baca .. semoga bermanfaat &...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next