Sudah lama tidak berkunjung kemari, terakhir saat saya masih SD. Sekarang sudah punya baby usia 2th. Keadaan disini semakin baik dan terawat. Walaupun tempat ini kurang banyak dikunjungi wisatawan sih. Namun saya rekomendasikan.
Tempatnya sangat asri, sejuk, dan alamiah banget. Berbeda dengan wisata lainnya, disini benar benar alami.
Biaya yang harus disiapkan untuk Parkir Motor Rp 5.000 dan Mobil Rp 10.000. Untuk tiket masuk tidak diberikan tarif alias Seikhlasnya. Saya berikan 20rb untuk saya, istri dan anak. Total Rp 30rb.
Saat diatas saya bertemu dengan warga yang sangat suka mengunjungi tempat ini. Alhasil begini cerita warga: Dahulu Reco ini adl panglima majapahit. Beliau terdapat goresan yang merupakan bekas perang. Namun cerita lainnya adl terdapat reco wadon dan goresan terjadi akibat konflik rumah tangga. Akhirnya Reco Wadon di tendang hingga dibawah dan karena hanya suka Rias makanya cermin rias terdampar dibawah lagi yang sering disebut watu koco.
Namun menurut ahli purba Reco ini mirip yang di borobodur. Merupakan Budha timur. Konon merupakan penjaga pintu yang terdapat sepasang, salah satunya reco wadon (kondisi reco wadon tdk jelas cowo atau cewe). Watu Koco adl 4 buah cermin penjaga, dimana yang 3 belum ditemukan. Sedangkan bekas goresan kemungkinan ingin dibuat sabuk atau selendang. Waktu ditemukan reco lanang sudah terguling jatuh dan diberdirikan th 1990.
Saat ini jarang ada wisatawab biasa, yang masih sering berkunjung adl kelompok Budhis dan Hindu dari Surabaya dan Bali.
Ayo kawan kawan bantu memajukan Reco Lanang dengan sering mampir Kemari ya.... Saya Google Local Guide menganjurkan agar situs ini tidak terlupakan...
Ada pertanyaan Hub saya...
   Read moreTerletak di Desa Kemloko, Kecamatan Trawas, kurang lebih 40 km arah tenggara pusat kota Mojokerto. Reco (arca) Lanang merupakan gambaran dari perwujudan Dhani Bhuda yang berada dalam posisi yang disebut Bhuda Aksobya. Tidak jauh dari lokasi ditemukannya Reco Lanang (+50m) terdapat Reco Wadhon dalam posisi tengkurap yang diprediksi menggelinding akibat bencana longsor. Reco Wadhon ini diperkirakan merupakan arca Dwarapala (dari Agama Hindu). Ada dugaan bahwa kawasan Desa Kemloko dan sekitarnya dimana situs Reco Lanang berada merupakan bengkel pembuatan arca batu pada masa Majapahit. Inisiatif idari LMDH Kemloko membuat bumi perkemahan disekitar kompleks Reco Lanang dan jalar wisata lintas alam menuju Air terjun Dlundung melalui lereng Gunung Butak...
   Read moreMenyaksikan patung Budha peninggalan masa kerajaan Majapahit, Reco Lanang, yang berada di ketinggian kurang lebih 915 mdpl di lereng gunung Arjuna. Masih berupa hutan yang lebat dengan pohon-pohon besar yang menjulan tinggi, meskipun di sekitarnya sudah banyak bangunan dan pemukiman penduduk. Udara terasa sejuk (dingin). Saat ini, untuk menuju lokasi sudah tersedia sarana jalan beraspal. Mobil atau motor bisa parkir di pinggir jalan depan lokasi. Pengunjung harus berjalan kaki menapaki tangga batu kurang lebih 100 meter tidak...
   Read more