Lokasi yang sangat mudah dijangkau dari gerbang masuk Pantai Sodong dengan akses jalan yang cukup baik. Dapat diakses dengan kendaraan roda dua hingga bus ukuran besar. Pemandangan sekitar yang masih sangat asri dan angin berhembus silir-semilir. Kebersihan sangat terjaga, baik dari area utama hingga toilet.
Biaya masuk gratis dan pengelola menyediakan kotak donasi yang dananya diperuntukkan bagi biaya operasional konservasi seperti penyediaan bahan bakar untuk kapal pengambil air laut serta penyediaan sembako bagi warga yang membantu patroli telur penyu/menyerahkan telur penyu ke konservasi.
Pengelola konservasi yang saya temui, Bapak Jumawan, inisiator konservasi tersebut, sangat ramah dan supel. Beliau senang berbagi cerita terkait tantangan serta peluang ekosistem pengelolaan konservasi penyu. Telaten dan teratur dalam bertutur sehingga informasi mudah dicerna, sangat cocok untuk memberikan pengajaran bagi pelajar yang berkunjung.
Fasilitas konservasi bagi penyu terbagi ke dalam Area Penetasan, Area Inkubasi dan Area Edukasi (Mohon maaf jika namanya kurang tepat karena saya kurang hafal betul). Area pertama merupakan tempat di mana telur-telur penyu yang diserahkan masyarakat ditanam ke dalam pasir untuk dierami hingga menetas. Area Inkubasi menjadi sarana bagi para tukik untuk belajar berenang selama dua minggu sebelum siap dilepasliarkan ke laut. Area ketiga diisi oleh Penyu Lekang, Kura-Kura Brasil, Kura-Kura Darat, serta Labi-Labi dewasa yang dipelihara untuk tujuan edukasi. Terdapat juga satwa lain seperti musang, monyet, dan burung.
Fasilitas lain meliputi satu pintu gerbang, dua toilet, satu ruangan/pendapa/balai untuk kunjungan wisata/edukasi lengkap dengan pengeras suara. Total, tempat ini dapat menampung hingga 100 pengunjung.
Sebagai info tambahan, umumnya Penyu akan bertelur pada periode bulan Mei. Setelah dierami di konservasi selama 47 hari, telur akan menetas pada periode Juni-Juli. Periode tersebut merupakan periode yang tepat jika ingin menyaksikan langsung proses menetasnya tukik di Area Penetasan.
Maju terus Pak Jumawan dan tim untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Terima kasih atas inspirasi serta ilmu yang telah...
Read more• Akses menuju ke sini sangar mudah, terletak tidak jauh dari Pantai Sodong.
• Area parkir cukup luas.
• Tempatnya bersih, rapi, dan nyaman. Fasilitas dasar seperti WC, mushala, dan warung sudah tersedia. Bahkan, ada juga tempat bermain anak (sekali waktu, di sini terkadang diadakan kegiatan edukasi untuk anak-anak sekolah usia TK dan SD).
• Kita bisa melihat langsung penyu, kura-kura, dan bulus yang sedang dibesarkan di sini. Ada yang masih berupa tukik (anakan penyu) dan juga penyu dewasa.
Selain itu, terdapat pula sepetak tanah yang digunakan sebagai tempat penetasan telur-telur penyu.
• Bila ingin mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih banyak seputar konservasi penyu, temui saja Bapak Jumawan. Saya mendapatkan banyak pengetahuan menarik saat mengobrol dengan beliau di sini.
• Usai berkunjung, sebelum keluar, sisihkan uang kalian dan donasikanlah untuk kegiatan konservasi penyu ini.
#LestarikanPenyu
Tim NATFLO.id...
Read more. Hallo teman-teman semua, kali ini aku mau berbagi cerita saat mengunjungi Konservasi Penyu yang ada di Cilacap.
Btw, masih ada yang bingung tentang perbedaan Kura-Kura dan Penyu tidak? Terlihat mirip sih, bedanya untuk Kura-Kura hidup di air tawar sedangkan Penyu di air asin. . Informasi yang aku dapatkan dari pengelola saat kemarin berbincang ternyata masih ada masyarakat yang mengkonsumsi/menjual telur penyu saat menemukannya. Padahal Penyu merupakan salah satu hewan yang dilindungi.
. Nah, salah satu tujuan adanya konservasi ini adalah untuk edukasi satwa terhadap masyarakat.
Yuk sama-sama belajar dan peduli terhadap pelestarian satwa. Cc: @konservasi_penyu_cilacap . #konservasipenyu #konservasipenyucilacap #konservasipenyunagarajacilacap #konservasipenyuindonesia #seaturtle #seaturtles #cilacap #cilacapkekinian #explorecilacap #explorepage #riyantirizuka #storyofriyantirizuka...
Read more