HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Masjid Agung Demak — Attraction in Central Java

Name
Masjid Agung Demak
Description
Demak Great Mosque is one of the oldest mosques in Indonesia, located in the center town of Demak, Central Java, Indonesia. The mosque is believed to be built by the Wali Songo with the most prominent figure Sunan Kalijaga, during the first Demak Sultanate ruler, Raden Patah during the 15th century.
Nearby attractions
Wisata Waterboom Niagara Demak
4J5P+C35, Petengan Selatan, Bintoro, Demak Sub-District, Demak Regency, Central Java 59511, Indonesia
Nearby restaurants
Soto Kerbau Bu Saki
4J3P+4M2, Jl. Sultan Fatah, Kauman, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
AYAM GEPREK DAN MIE RAINBOW MBAK WINDUL
Kauman III No.32, Kauman, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
Griya Dahar Al-Fajr
Jl. Kyai Turmudzi No.50 rt03, Rw. 4, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
Geprekan Mak Nyak
Jalan Kauman Gang 3 No.31, Kauman, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
Rumah Makan Agung
Jl. Sultan Fatah No.2, Petengan Selatan, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
Nearby hotels
OYO 90292 Griya Merbotan
Jl. Kyai Jebat No.3, Petengan Selatan, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
RedDoorz Syariah @ Griya Merbotan Demak
Jl. Kyai Jebat No.3, Petengan Selatan, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
Wisma Mutiara Mitra RedDoorz
3JXM+979, Jl. Kp. St. Bintoro, Bogorame, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
SPOT ON 90744 Alika Homestay
Great Mosque, 100 Jalan Pemuda, Demak, Jawa Tengah, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Barat 59511, Indonesia
Related posts
Keywords
Masjid Agung Demak tourism.Masjid Agung Demak hotels.Masjid Agung Demak bed and breakfast. flights to Masjid Agung Demak.Masjid Agung Demak attractions.Masjid Agung Demak restaurants.Masjid Agung Demak travel.Masjid Agung Demak travel guide.Masjid Agung Demak travel blog.Masjid Agung Demak pictures.Masjid Agung Demak photos.Masjid Agung Demak travel tips.Masjid Agung Demak maps.Masjid Agung Demak things to do.
Masjid Agung Demak things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Masjid Agung Demak
IndonesiaCentral JavaMasjid Agung Demak

Basic Info

Masjid Agung Demak

Jl. Sultan Fatah No.57, Kauman, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
4.7(8.1K)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Demak Great Mosque is one of the oldest mosques in Indonesia, located in the center town of Demak, Central Java, Indonesia. The mosque is believed to be built by the Wali Songo with the most prominent figure Sunan Kalijaga, during the first Demak Sultanate ruler, Raden Patah during the 15th century.

Cultural
Family friendly
attractions: Wisata Waterboom Niagara Demak, restaurants: Soto Kerbau Bu Saki, AYAM GEPREK DAN MIE RAINBOW MBAK WINDUL, Griya Dahar Al-Fajr, Geprekan Mak Nyak, Rumah Makan Agung
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Phone
+62 291 685532

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Masjid Agung Demak

Wisata Waterboom Niagara Demak

Wisata Waterboom Niagara Demak

Wisata Waterboom Niagara Demak

4.0

(341)

Open 24 hours
Click for details

Nearby restaurants of Masjid Agung Demak

Soto Kerbau Bu Saki

AYAM GEPREK DAN MIE RAINBOW MBAK WINDUL

Griya Dahar Al-Fajr

Geprekan Mak Nyak

Rumah Makan Agung

Soto Kerbau Bu Saki

Soto Kerbau Bu Saki

4.2

(338)

Click for details
AYAM GEPREK DAN MIE RAINBOW MBAK WINDUL

AYAM GEPREK DAN MIE RAINBOW MBAK WINDUL

5.0

(1)

Click for details
Griya Dahar Al-Fajr

Griya Dahar Al-Fajr

5.0

(6)

Click for details
Geprekan Mak Nyak

Geprekan Mak Nyak

3.8

(166)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Posts

Darsono PesekDarsono Pesek
Sejarah Masjid Agung Demak Masjid Agung Demak merupakan masjid kuno yang dibangun oleh Raden Patah dari Kerajaan Demak dibantu para Walisongo pada abad ke-15 Masehi. Masjid ini masuk dalam salah satu jajaran masjid tertua di Indonesia. Lokasi Masjid Agung Demak terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Berada tepat di alun-alun dan pusat keramaian Demak, Masjid Agung Demak tak sulit untuk ditemukan. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Masjid Agung Demak dahulunya adalah tempat berkumpulnya Walisongo yang menyebarkan agama Islam di tanah jawa inilah yang mendasari Demak mendapat sebutan kota wali. Raden Patah bersama dengan Walisongo membangun masjid ini dengan memberi gambar serupa bulus yang merupakan candra sengkala memet yang bermakna Sirno Ilang kerthaning bumi. Secara filosofis bulus menggambarkan tahun pembangunan Masjid Agung Demak yaitu 1401 Saka. Bulus yang terdiri tas kepala memiliki makna 1, empat kaki bulus bermakna 4, badan bulus yang bulat bermakna 0, dan ekor bulus bermakna 1. Hewan bulus memang menjadi simbol Masjid Agung Demak, dibuktikan dengan adanya berbagai ornamen bergambar bulus di dinding masjid. Dari sisi arsitektur, Masjid Agung Demak adalah simbol arsitektur tradisional Indonesia yang khas serta sarat makna. Tetap sederhana namun terkesan megah, anggun, indah, dan sangat berkarismatik. Atap masjid berbentuk linmas yang bersusun tiga merupakan gambaran akidah Islam yakni Iman, Islam, dan Ihsan. Empat tiang utama di dalam masjid yang disebut Saka Tatal/Saka Guru dibuat langsung oleh Walisongo. Masing-masing di sebelah barat laut oleh Sunan Bonang, sebelah barat daya oleh Sunan Gunung Jati, sebelah tenggara oleh Sunan Apel, dan sebelah Timur Laut oleh Sunan Kalijaga. Pintu Masjid Agung Demak yang dikenal dengan nama Pintu Bledheg dianggap mampu menahan petir. Pintu yang dibuat oleh Ki Ageng Selo juga merupakan prasasti Candra Sengkala yang berbunyi Nogo Mulat Sarira Wani, maknanya tahun 1388 Saka atau 1466 Masehi.nBagian teras Masjid Agung Demak ditopang oleh delapan buah tiang yang disebut Saka Majapahit
Estetika Jami'atiEstetika Jami'ati
One of oldest Javanese mosques that is located in the center of town -Demak and built by the architect Raden Patah or Sunan Kalijaga -one of Moslem Saints in Java of its era. It's traditional, but authentic. The structure is not similar with the other mosques. Not a dome, but it's like a joglo and timbered, even many woodcarves on the doors, marble floor and saka guru as the pillars. Most parts of mosque are set in traditional style, but it is also complited with modern electronic technology. It's also very clean, calm, and comfy that make people can take a pray solemnly. A big bedug outside is a favourite spot to take a picture. I'd love to come back here again.
Wisudanto “MS”Wisudanto “MS”
Demak holds great historical significance as a city that played a pivotal role in the spread of Islam in Indonesia. The numerous historical relics in the city offer visitors the opportunity to both connect with the past and embark on a spiritual journey. The Demak Mosque, with its 500-year-old pillars, stands as a testament to this rich history. These precious historical artifacts are not only well preserved physically, but also hold immense cultural and economic value for the local community. It is disheartening to see that some individuals exploit religious tourism without genuine empathy and understanding.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Sejarah Masjid Agung Demak Masjid Agung Demak merupakan masjid kuno yang dibangun oleh Raden Patah dari Kerajaan Demak dibantu para Walisongo pada abad ke-15 Masehi. Masjid ini masuk dalam salah satu jajaran masjid tertua di Indonesia. Lokasi Masjid Agung Demak terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Berada tepat di alun-alun dan pusat keramaian Demak, Masjid Agung Demak tak sulit untuk ditemukan. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Masjid Agung Demak dahulunya adalah tempat berkumpulnya Walisongo yang menyebarkan agama Islam di tanah jawa inilah yang mendasari Demak mendapat sebutan kota wali. Raden Patah bersama dengan Walisongo membangun masjid ini dengan memberi gambar serupa bulus yang merupakan candra sengkala memet yang bermakna Sirno Ilang kerthaning bumi. Secara filosofis bulus menggambarkan tahun pembangunan Masjid Agung Demak yaitu 1401 Saka. Bulus yang terdiri tas kepala memiliki makna 1, empat kaki bulus bermakna 4, badan bulus yang bulat bermakna 0, dan ekor bulus bermakna 1. Hewan bulus memang menjadi simbol Masjid Agung Demak, dibuktikan dengan adanya berbagai ornamen bergambar bulus di dinding masjid. Dari sisi arsitektur, Masjid Agung Demak adalah simbol arsitektur tradisional Indonesia yang khas serta sarat makna. Tetap sederhana namun terkesan megah, anggun, indah, dan sangat berkarismatik. Atap masjid berbentuk linmas yang bersusun tiga merupakan gambaran akidah Islam yakni Iman, Islam, dan Ihsan. Empat tiang utama di dalam masjid yang disebut Saka Tatal/Saka Guru dibuat langsung oleh Walisongo. Masing-masing di sebelah barat laut oleh Sunan Bonang, sebelah barat daya oleh Sunan Gunung Jati, sebelah tenggara oleh Sunan Apel, dan sebelah Timur Laut oleh Sunan Kalijaga. Pintu Masjid Agung Demak yang dikenal dengan nama Pintu Bledheg dianggap mampu menahan petir. Pintu yang dibuat oleh Ki Ageng Selo juga merupakan prasasti Candra Sengkala yang berbunyi Nogo Mulat Sarira Wani, maknanya tahun 1388 Saka atau 1466 Masehi.nBagian teras Masjid Agung Demak ditopang oleh delapan buah tiang yang disebut Saka Majapahit
Darsono Pesek

Darsono Pesek

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
One of oldest Javanese mosques that is located in the center of town -Demak and built by the architect Raden Patah or Sunan Kalijaga -one of Moslem Saints in Java of its era. It's traditional, but authentic. The structure is not similar with the other mosques. Not a dome, but it's like a joglo and timbered, even many woodcarves on the doors, marble floor and saka guru as the pillars. Most parts of mosque are set in traditional style, but it is also complited with modern electronic technology. It's also very clean, calm, and comfy that make people can take a pray solemnly. A big bedug outside is a favourite spot to take a picture. I'd love to come back here again.
Estetika Jami'ati

Estetika Jami'ati

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Demak holds great historical significance as a city that played a pivotal role in the spread of Islam in Indonesia. The numerous historical relics in the city offer visitors the opportunity to both connect with the past and embark on a spiritual journey. The Demak Mosque, with its 500-year-old pillars, stands as a testament to this rich history. These precious historical artifacts are not only well preserved physically, but also hold immense cultural and economic value for the local community. It is disheartening to see that some individuals exploit religious tourism without genuine empathy and understanding.
Wisudanto “MS”

Wisudanto “MS”

See more posts
See more posts

Reviews of Masjid Agung Demak

4.7
(8,142)
avatar
5.0
6y

The Great Mosque of Demak is an ancient mosque built by Raden Patah from the Kingdom of Demak assisted by Walisongo in the 15th century AD. This mosque is included in one of the oldest mosques in Indonesia. Location of the Great Mosque of Demak is located in Kauman Village, Bintoro Village, Demak Regency, Central Java. Located right in the square and the downtown of Demak, the Great Mosque of Demak is not difficult to find. According to stories circulating in the community, the Great Mosque of Demak was once the gathering place of Walisongo who spread Islam in Java. Raden Patah together with Walisongo built this mosque by giving a similar picture of machination which is Candra Sengkala Memet which means Sarira Sunyi Kiblating Gusti. Philosophically machinations describe the year of construction of the Great Mosque of Demak, namely 1401 Saka. Fleeced consisting of a head bag has a meaning of 1, four legs fleeced meaningful 4, a machination of rounded machinations means 0, and a fleeced tail means 1. Feathered animals are indeed a symbol of the Great Mosque of Demak, evidenced by the presence of various machinations on the walls of the mosque. In terms of architecture, the Great Mosque of Demak is a symbol of Indonesian traditional architecture that is distinctive and full of meaning. Stay simple but seem majestic, elegant, beautiful, and very charismatic. The roof of the mosque in the form of a three-tiered linmas is a description of Islamic creed namely Faith, Islam, and Ihsan. The four main pillars in the mosque called Saka Tatal / Saka Guru were made directly by Walisongo. Each one to the northwest by Sunan Bonang, southwest by Sunan Gunung Jati, southeast by Sunan Ampel, and northeast by Sunan Kalijaga. The door to the Great Mosque of Demak, known as Pintu Bledheg, is considered capable of holding lightning. The door made by Ki Ageng Selo is also an inscription of Candra Sengakal which reads Nogo Mulat Sarira Wani, meaning in 1388 Saka or 1466 AD. The terrace of the Great Mosque of Demak is supported by eight pillars called Saka Majapahit. Saka Majapahit was a gift from King Brawijaya V Raden Kertabumi to Raden Patah when he was Duke of Notoprojo at Glagahwangi Bintoro...

   Read more
avatar
5.0
1y

Masjid Agung Demak: Menjelajahi Keindahan Arsitektur dan Aura Kewalian

Masjid Agung Demak bukan sekadar tempat ibadah biasa, tetapi juga sebuah saksi bisu sejarah penyebaran Islam di tanah Jawa. Masjid ini memancarkan aura kewalian yang kental dan menawarkan berbagai keunikan yang menarik untuk dijelajahi:

Arsitektur Klasik yang Menawan:

Masjid Agung Demak memiliki arsitektur klasik Jawa yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritualitas masyarakat setempat. Bentuk bangunannya yang khas, dengan atap tajuk bersusun tiga dan saka tatal yang kokoh, menjadikannya ikon bersejarah yang tak lekang oleh waktu.

Ruang Ibadah yang Luas dan Nyaman:

Masjid ini memiliki area yang luas dan teduh, sehingga terasa sejuk dan nyaman untuk beribadah. Suasana yang tenang dan damai di dalam masjid ini membantu para jamaah untuk berkonsentrasi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pusat Kegiatan Islami:

Masjid Agung Demak bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan Islami di wilayah Demak. Di sini, sering diadakan pengajian, seminar, dan kegiatan keagamaan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.

Surga Kuliner di Sekitar Masjid:

Bagi para pecinta kuliner, area sekitar Masjid Agung Demak merupakan surga kuliner yang tak boleh dilewatkan. Berbagai macam jajanan khas Demak tersedia di sini, mulai dari soto Kudus, tempe mendoan, hingga peci plang.

Keamanan Terjamin:

Keamanan para jamaah di Masjid Agung Demak terjamin dengan adanya petugas keamanan yang selalu siaga. Pengunjung pun dapat beribadah dengan tenang dan khusyuk tanpa perlu khawatir.

Masjid Agung Demak adalah tempat yang ideal untuk:

Melakukan ibadah dengan khusyuk dan nyaman

Mempelajari sejarah penyebaran Islam di tanah Jawa

Mengagumi arsitektur klasik yang menawan

Menikmati kuliner khas Demak

Mengikuti berbagai kegiatan keagamaan

Datanglah dan rasakan sendiri pengalaman spiritual yang tak terlupakan di Masjid Agung Demak!

Tips:

Gunakan pakaian yang sopan dan rapi saat mengunjungi masjid.

Jaga ketenangan dan hormati para jamaah yang sedang beribadah.

Sempatkan untuk mencicipi jajanan khas Demak di sekitar masjid.

Ikuti kegiatan keagamaan yang diadakan di masjid untuk menambah ilmu dan wawasan.

Mari kita jaga dan lestarikan Masjid Agung Demak sebagai warisan budaya dan spiritual...

   Read more
avatar
5.0
2y

Sejarah Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak merupakan masjid kuno yang dibangun oleh Raden Patah dari Kerajaan Demak dibantu para Walisongo pada abad ke-15 Masehi. Masjid ini masuk dalam salah satu jajaran masjid tertua di Indonesia. Lokasi Masjid Agung Demak terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Berada tepat di alun-alun dan pusat keramaian Demak, Masjid Agung Demak tak sulit untuk ditemukan.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Masjid Agung Demak dahulunya adalah tempat berkumpulnya Walisongo yang menyebarkan agama Islam di tanah jawa inilah yang mendasari Demak mendapat sebutan kota wali. Raden Patah bersama dengan Walisongo membangun masjid ini dengan memberi gambar serupa bulus yang merupakan candra sengkala memet yang bermakna Sirno Ilang kerthaning bumi. Secara filosofis bulus menggambarkan tahun pembangunan Masjid Agung Demak yaitu 1401 Saka. Bulus yang terdiri tas kepala memiliki makna 1, empat kaki bulus bermakna 4, badan bulus yang bulat bermakna 0, dan ekor bulus bermakna 1. Hewan bulus memang menjadi simbol Masjid Agung Demak, dibuktikan dengan adanya berbagai ornamen bergambar bulus di dinding masjid.

Dari sisi arsitektur, Masjid Agung Demak adalah simbol arsitektur tradisional Indonesia yang khas serta sarat makna. Tetap sederhana namun terkesan megah, anggun, indah, dan sangat berkarismatik. Atap masjid berbentuk linmas yang bersusun tiga merupakan gambaran akidah Islam yakni Iman, Islam, dan Ihsan. Empat tiang utama di dalam masjid yang disebut Saka Tatal/Saka Guru dibuat langsung oleh Walisongo. Masing-masing di sebelah barat laut oleh Sunan Bonang, sebelah barat daya oleh Sunan Gunung Jati, sebelah tenggara oleh Sunan Apel, dan sebelah Timur Laut oleh Sunan Kalijaga.

Pintu Masjid Agung Demak yang dikenal dengan nama Pintu Bledheg dianggap mampu menahan petir. Pintu yang dibuat oleh Ki Ageng Selo juga merupakan prasasti Candra Sengkala yang berbunyi Nogo Mulat Sarira Wani, maknanya tahun 1388 Saka atau 1466 Masehi.nBagian teras Masjid Agung Demak ditopang oleh delapan buah tiang yang disebut...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next