Dampo Awang Beach atau Pantai Dampo Awang dahulunya dikenal dengan nama Taman Rekreasi Pantai Kartini (TRPK) kini berganti nama menjadi "Dampo Awang Beach" (Pantai Dampo Awang) Adalah sebuah taman dan pantai yang terletak di Kota Rembang, tepat di sisi utara jalur pantura. Sebelum pengelolaannya diserahkan ke pihak swasta, taman ini bernama Taman Rekreasi Pantai Kartini (TRPK) yang kemudian diganti dengan nama Dampo Awang Beach. Penggantian nama dilakukan untuk membedakan dengan Pantai Kartini di Jepara.
"Dampo Awang Beach" atau nama lamanya Taman Rekreasi Pantai Kartini (TPRK) adalah salah satu tempat tujuan wisata yang berlokasi di Kabupaten Rembang yang sudah dikenal oleh masyarakat di wilayah ini dan daerah-daerah sekitarnya sejak zaman penjajahan Belanda.[1] Pada zaman kolonial Belanda, taman itu di samping digunakan sebagai tempat rekreasi juga digunakan untuk mengawasi lalu lintas laut di sekitar perairan Rembang. Di tempat itu terdapat bangunan kuno yang diperkirakan sebagai tempat pertemuan dan pesta orang-orang Belanda.
Menurut informasi dari Dinas Pariwisata Rembang, di atap bangunan ini pernah ditemukan tulisan angka tahun pembuatan gedung tersebut, yakni tahun 1811. Seandainya hal ini benar maka kemungkinan gedung ini dibuat pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal HW Daendels (1808-1811) yang terkenal sebagai pemrakarsa pembangunan jalan Anyer - Panarukan itu. Kabupaten Rembang merupakan salah satu kota yang dilintasi jalan tersebut.[2]
Sejak 1945, gedung ini dimanfaatkan oleh jemaat umat Kristen Protestan untuk beribadah. Namun karena semakin lama jemaatnya berkurang, gedung tersebut selanjutnya difungsikan sebagai taman bacaan dan perpustakaan pemerintah daerah. Pada akhir 2001, atap bangunan tersebut roboh. Yang tersisa hanya tiang penyangga dan temboknya.
Melihat kondisi gedung bersejarah tersebut rusak parah, Pemkab melakukan berbagai upaya agar bangunan tersebut dapat berdiri kembali. Setelah dilakukan renovasi, gedung tersebut oleh Pemkab selanjutnya akan digunakan sebagai gedung pertemuan dan pusat promosi dan pengembangan wisata kota penghasil garam ini.
Jika dilihat perkembangannya, Taman Rekreasi Pantai Dampo Awang ini sudah mengalami beberapa kali renovasi. Yakni, pada 1979 di tempat wisata tersebut dibangun sarana bermain anak-anak. Selanjutnya pada 1992 diadakan penataan lagi dengan menambah fasilitas seperti gardu pandang dan pembangunan talud pantai untuk menarik minat pengunjung...
Read moreReview dibuat pas H+2 Lebaran, ada pasar malam di komplek taman Kartini nya. Parkir 10ribu bayar diawal, lumayan mahal untuk rate kota Rembang sekalipun. Diarahin ke parkiran belakang yg jauh,sepi dan mayan horor suasananya padahal area parkir depan yg dekat pintu masuk masih kosong. Tukang Parkir ditanya kenapa diarahin begitu, banyak alasan, dijawab diisi belakang dulu baru depan, "mau ambil ini atau gimana?" jawabnya, meresahkan tukang parkirnya, tak tafsirken : mau parkir disini atau out saja, mirip praktek parkir yang ga ada perda nya, atau ane aja yg gatau ada aturan semacam ini di Rembang. Inisiatif pura-pura cabut akhirnya dapat parkir dekat pintu keluar. Banyak yg jual makanan, jual baju, jual pernak pernik, jual mainan, banyak wahana untuk dewasa sama anak kecil. Mau beli Martabak Malabar telat dikit udah antri 25 orang, tips datang sore jangan kemalaman. Belum terlalu ramai infonya baru ramai di...
Read moreKaget pas kmaren kesana... Sepertinya taman kartini nya udah bangkrut,karna semua yg dulu ada semua sudah rusak dan musnah,,,hewan2 yg di kandang semua gak ada,jembatan menuju pantai yg ada gazebonya rusak patah dan di tutup,semua wahana yg asli dari kartini rembang tidak ada,bahkan area yg ada replika bangunan dinosaurusnya malah di jadikan tempat sampah dan rimbun oleh tanaman liar... Yg ada sekarang hanya pasar malem,wahana dari pasar malem seperti yg ada di desa2 kalian pas musim pasar malem... Wahana asli nya sudah musnah hilang rusak tak terawat,hanya satu dua saja yg ada... Semoga bisa di perbaiki seperti...
Read more