Pembangunan jalur kereta Semarang-Rembang dimulai tahun1884-1900 sedangkan menuju ke timur yaitu Lasem-Jatirogo jalur keretanya di bangun tahun 1914-1919 , Juana (Joana)-Lasem mulai di buka tanggal 1 Mei 1900 yang banyak menelan korban pada saat pembangunannya.
Jalur kereta Rembang-Semarang merupakan salah satu pioner dari kejayaan perkereta apian di Semarang itu sendiri, pembangunan rel pertama pada tanggal 7 Juni 1864 yang berlokasi di desa Kemijen (sekarang Stasiun Gudang Semarang). Pelaksanaan proyek pembangunan dipimpin Baron Sloet Van den Beele (1886-1866).
Berselang tiga tahun kemudian jalur Semarang-Temanggung sepanjang 25 km dioperasikan sebagai angkutan umum sampai tahun 1970-an akhir yang masih menggunakan tenaga Uap, dimana petugas keretanya akan selalu sibuk membakar kayu di perut lokomotif bagian depan.
Di Stasiun Pamotan masih tersisa bak penampung air yang sangat besar dan tinggi yang orang dulu bilang “sepure ngombe ndisik” (Keretanya minum dulu) untuk kemudian air itu di jadikan uap sebagai tenaga penggeraknya dan baru setelah itu kereta api di Indonesia pada umumnya sudah menggunakan tenaga diesel di susul tenaga listrik era tahun 1980-an hingga sekarang.
Lokomotif milik SJS semua adalah lokomotif uap. Jalur milik SJS tidak pernah dilewati lokomotif diesel sama sekali hingga tahun 1960-an, setelah Kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah daftar lokomotif uap yang pernah dipunyai SJS dan kapan mulai beroperasi:
Nomor Lokomotif Tahun Beroperasi Pabrik Pembuat B12 1881 Wekspoor B20 1882 Beyer Peacock dan Wekspoor B27 1912 Hartmann C19 1898 Hartmann
Bengkel dan dipo lokomotif terdapat di Stasiun Demak, Stasiun Kudus, Stasiun Blora dan...
Read moreLumayan bagus utk penggemar foto tempat sejarah, bangunan utamanya msh berdiri kokoh. Namun sedih ketika tempat ini beralih fungsi mjd pasar dan terminal 3C.
Sejarahnya dulu, terdapat perusahaan kereta api dan trem Semarang Joana Stroomtram Maatschappij (SJS). Perusahaan tersebut pada tahun 1885 membuka jalur Semarang-Genuk-Demak-Kudus-Pati-Joana (sekarangJuwana).
Setelah itu, pada 5 Mei 1895 perusahaan tersebut menambah jalurnya ke timur yakni membuka jalur Kudus-Mayong-Gotri-Pecangaan. Pada 1 Mei 1900 juga menambah jalur kereta api ke barat hingga mencapai Rembang dan Lasem.
Pada tahun itu juga, pada 10 November SJS membuka jalur baru lagi yang melayani rute Mayong-Welahan-Demak-Semarang. Di tahun masa mendatang wacananya akan dioperasikan kembali jalur kereta atau monorel...
Read moreKomplek pertokoan yang pada jaman dulu merupakan stasiun kereta, cuma sekarang beralih fungsi menjadi terminal bus mini angkot dan komplek pertokoan. Cuma sayang dalam terminalnya agak tidak tertata dengan baik. Disejumlah sudut pojokan agak tercium bau pesing. Kayaknya kebiasaan buruk suka kencing sembarang. Mungkin ditambah lagi untuk keberdaan toilet umumnya. Perlunya kesadaran kita bersama untuk merawat fasilitas yang ada.toh fasilitas yang ada juga ita semua yang menikmati. Lokasi stasiun dekat dengan pasar, kalo kamu dari luar kota yang mau ke pasar bisa turun di stasiun dan jalan kaki sebentar ga ada 10 menit sudah...
Read more