Sunan Kalijaga (1460-1513), born as Raden Mas Said son of a Duke of Tuban in East Java, Indonesia, was one of the "nine saints" of Javanese Islam (Wali Songo). The accounts suggest the name derives from his hobby of submerging himself in Kali ("river" in Javanese). Others note that the name Kalijaga derived its nature from the Arabic notion of qadli dzaqa which means "holy leader" in the sultanate. Kalijaga's beliefs and teaching are more sufistic than salaf, applying arts and culture as medium for his dakwah. This method can be seen in Indonesian artworks, particularly in carvings, shadow puppets (wayang kulit), gamelan (javanese traditional musical performance), and singing. In this place we can also find Tomb of...
Read moreBerlokasi di jalan masuk kota, banyak parkir area, di sekitar Masjid Sunan Kali Jaga, parkir motor 3k dan mobil 5k for one way pass. Lokasi makam disebelah barat Masjid Sunan Kalijaga. Jika berniat ziarah bisa ambil air wudlu dulu di masjid krn disekitar makam sebelah barat ada spt toilet umum buat wudlu yg sedikit kurang elok dilihat. Jalan masuk utama makam dr sebelah selatan yang akan disuguhi aneka toko sovenir melintang penuh disepanjang jalan hingga pintu masuk makam. Bisa pula masuk dr arah Masjid Sunan Kalijaga dari arah timur. Ada pengemis pula berparkir di area jalan masuk yang bisa dikatakan sedikit maksa mintanya, maaf. Dianjurkan sebelum masuk, lepas alas kaki, yang akan diarahkan oleh petugas makam. Alas kaki akan dimasukan ke keranjang oleh petugas sesuai rombongan masing masing, dan akan ditransfer oleh petugas ke pintu keluar makam disebelah timur jd jangan khawatir sandalnya hilang atau tertukar tp kalo saranku sih mending bawa plastik sendiri dikantongin sendiri sandalnya krn tata kelola sandal seem unorganized well dan saat keluar pasti kebingungan nyari sandal masing masing. Diperjalanan masuk akan diarahkan oleh petugas untuk di data di buku kunjungan, kebetulan saya dan adik saya datang di pagi hari saat itu. Setelah didata akan diminta uang shodaqoh seiklasnya(mostly goes to sunnah muakkad). Didalam disediakan buku yasin dan tahlil, di sediakan air penghidupan di arah jalan keluar makam yang bisa diminum ditempat. Tapi kami lupa mengambil air wudlu jadi kami keluar sebentar ke masjid buat berwudlu, dan masuk kembali melalui pintu keluar krn khawatir nti bakal didata ulang dengan dalih shodaqoh sunnah dipinta lagi, tp saat masuk kami sudah menjelaskan kpd petugas di depan gerbang keluar jika kita td sdh masuk melalui pintu depan dan keluar hanya untuk berwudlu dan sholat krn saat itu sudah masuk dzuhur. Alangkah kagetnya kami setelah masuk menuju makam dibentak petugas lain, sebaiknya bicara saja yg pelan mas ga usah mbentak juga.
Jd untuk berziarah ke makam Sunan Kalijaga dianjurkan siapkan uang min 10k dimana 3k untuk parkir jika bawa motor/5k untuk parkir jika membawa mobil dan sisa untuk shodaqoh yg dianjurkan saat pendataan masuk.
Mari...
Read moreSunan Kalijaga adalah tokoh penyebar agama Islam yang populer di Tanah Jawa khususnya Jawa Tengah. Ia berdakwah menggunakan metode yang sangat lekat dengan budaya masyarakat Jawa pada saat itu. Wali Songo memiliki peran besar dalam sejarah masuknya agama Islam di Tanah Jawa. Sebagai pelopor Islam, kisah Wali Songo saat menyebarkan ajarannya patut menjadi suri tauladan bagi masyarakat.
Dikutip dalam Jurnal Wali Songo, wali merupakan sosok yang memiliki kelebihan atas kedekatannya dengan Allah SWT. Wali menjadi wasilah atau perantara antara manusia dengan Allah SWT.
Wali berasal dari bahasa Arab dari kata Waliyullah yang berarti orang yang dicintai dan mencintai Allah SWT. Sementara itu, Songo berasal dari bahasa Jawa yang berarti sembilan.
Sehingga kata Wali Songo diartikan sebagai sembilan orang yang mencintai dan dicintai Allah SWT. Mereka mengemban tugas suci untuk mengajarkan agama Islam.
Salah satu Wali Songo yang menyebarkan siar Islam di Jawa Tengah adalah Sunan Kalijaga.
Dikutip dari buku Sunan Kalijaga (Raden Said) karangan Yoyok Rahayu Basuki, Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1450 Masehi. Nama aslinya Raden Said. Ayahnya seorang adipati Tuban, Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur.
Sunan Kalijaga juga dikenal dengan Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.
Dikisahkan, pada masa remaja Sunan Kalijaga suka merampok. Menurut berbagai sumber, tindakannya dilatarbelakangi oleh ketidakadilan yang dirasakan rakyat kecil karena mereka harus membayar pajak atau upeti.
Akhirnya ia membongkar gudang makanan lalu mencuri dan membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Namun, tindakan yang dilakukannya justru membuat ayahnya merasa malu. Sehingga ia diusir.
Dikisahkan pada suatu ketika, Sunan Kalijaga hendak merampok tanpa diketahui ternyata orang yang menjadi sasarannya adalah Sunan Bonang. Akhirnya Sunan Kalijaga dibimbing oleh Sunan Bonang untuk menjadi muridnya.
Inilah yang menjadi cikal bakal perubahan nama Raden Said menjadi Sunan Kalijaga hingga menjadi...
Read more