HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga — Attraction in Central Java

Name
Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga
Description
Nearby attractions
Masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak
4J2W+7CF, Depan masjid dan makam sunan Kalijaga, Kadilangu, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59517, Indonesia
Nearby restaurants
Griya Dahar Al-Fajr
Jl. Kyai Turmudzi No.50 rt03, Rw. 4, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
Rumah Makan Agung
Jl. Sultan Fatah No.2, Petengan Selatan, Bintoro, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59511, Indonesia
Nearby hotels
Related posts
Keywords
Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga tourism.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga hotels.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga bed and breakfast. flights to Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga attractions.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga restaurants.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga travel.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga travel guide.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga travel blog.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga pictures.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga photos.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga travel tips.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga maps.Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga things to do.
Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga
IndonesiaCentral JavaTomb of Kanjeng Sunan Kalijaga

Basic Info

Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga

Jl. Raden Sahid, Kadilangu, Kec. Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah 59517, Indonesia
4.7(3.1K)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
Family friendly
attractions: Masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak, restaurants: Griya Dahar Al-Fajr, Rumah Makan Agung
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Phone
+62 821-3383-3583

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga

Masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak

Masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak

Masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak

4.7

(695)

Open until 12:00 AM
Click for details

Nearby restaurants of Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga

Griya Dahar Al-Fajr

Rumah Makan Agung

Griya Dahar Al-Fajr

Griya Dahar Al-Fajr

5.0

(6)

Click for details
Rumah Makan Agung

Rumah Makan Agung

1.0

(1)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Tomb of Kanjeng Sunan Kalijaga

4.7
(3,141)
avatar
5.0
8y

Sunan Kalijaga (1460-1513), born as Raden Mas Said son of a Duke of Tuban in East Java, Indonesia, was one of the "nine saints" of Javanese Islam (Wali Songo). The accounts suggest the name derives from his hobby of submerging himself in Kali ("river" in Javanese). Others note that the name Kalijaga derived its nature from the Arabic notion of qadli dzaqa which means "holy leader" in the sultanate. Kalijaga's beliefs and teaching are more sufistic than salaf, applying arts and culture as medium for his dakwah. This method can be seen in Indonesian artworks, particularly in carvings, shadow puppets (wayang kulit), gamelan (javanese traditional musical performance), and singing. In this place we can also find Tomb of...

   Read more
avatar
3.0
3y

Berlokasi di jalan masuk kota, banyak parkir area, di sekitar Masjid Sunan Kali Jaga, parkir motor 3k dan mobil 5k for one way pass. Lokasi makam disebelah barat Masjid Sunan Kalijaga. Jika berniat ziarah bisa ambil air wudlu dulu di masjid krn disekitar makam sebelah barat ada spt toilet umum buat wudlu yg sedikit kurang elok dilihat. Jalan masuk utama makam dr sebelah selatan yang akan disuguhi aneka toko sovenir melintang penuh disepanjang jalan hingga pintu masuk makam. Bisa pula masuk dr arah Masjid Sunan Kalijaga dari arah timur. Ada pengemis pula berparkir di area jalan masuk yang bisa dikatakan sedikit maksa mintanya, maaf. Dianjurkan sebelum masuk, lepas alas kaki, yang akan diarahkan oleh petugas makam. Alas kaki akan dimasukan ke keranjang oleh petugas sesuai rombongan masing masing, dan akan ditransfer oleh petugas ke pintu keluar makam disebelah timur jd jangan khawatir sandalnya hilang atau tertukar tp kalo saranku sih mending bawa plastik sendiri dikantongin sendiri sandalnya krn tata kelola sandal seem unorganized well dan saat keluar pasti kebingungan nyari sandal masing masing. Diperjalanan masuk akan diarahkan oleh petugas untuk di data di buku kunjungan, kebetulan saya dan adik saya datang di pagi hari saat itu. Setelah didata akan diminta uang shodaqoh seiklasnya(mostly goes to sunnah muakkad). Didalam disediakan buku yasin dan tahlil, di sediakan air penghidupan di arah jalan keluar makam yang bisa diminum ditempat. Tapi kami lupa mengambil air wudlu jadi kami keluar sebentar ke masjid buat berwudlu, dan masuk kembali melalui pintu keluar krn khawatir nti bakal didata ulang dengan dalih shodaqoh sunnah dipinta lagi, tp saat masuk kami sudah menjelaskan kpd petugas di depan gerbang keluar jika kita td sdh masuk melalui pintu depan dan keluar hanya untuk berwudlu dan sholat krn saat itu sudah masuk dzuhur. Alangkah kagetnya kami setelah masuk menuju makam dibentak petugas lain, sebaiknya bicara saja yg pelan mas ga usah mbentak juga.

Jd untuk berziarah ke makam Sunan Kalijaga dianjurkan siapkan uang min 10k dimana 3k untuk parkir jika bawa motor/5k untuk parkir jika membawa mobil dan sisa untuk shodaqoh yg dianjurkan saat pendataan masuk.

Mari...

   Read more
avatar
5.0
3y

Sunan Kalijaga adalah tokoh penyebar agama Islam yang populer di Tanah Jawa khususnya Jawa Tengah. Ia berdakwah menggunakan metode yang sangat lekat dengan budaya masyarakat Jawa pada saat itu. Wali Songo memiliki peran besar dalam sejarah masuknya agama Islam di Tanah Jawa. Sebagai pelopor Islam, kisah Wali Songo saat menyebarkan ajarannya patut menjadi suri tauladan bagi masyarakat.

Dikutip dalam Jurnal Wali Songo, wali merupakan sosok yang memiliki kelebihan atas kedekatannya dengan Allah SWT. Wali menjadi wasilah atau perantara antara manusia dengan Allah SWT.

Wali berasal dari bahasa Arab dari kata Waliyullah yang berarti orang yang dicintai dan mencintai Allah SWT. Sementara itu, Songo berasal dari bahasa Jawa yang berarti sembilan.

Sehingga kata Wali Songo diartikan sebagai sembilan orang yang mencintai dan dicintai Allah SWT. Mereka mengemban tugas suci untuk mengajarkan agama Islam.

Salah satu Wali Songo yang menyebarkan siar Islam di Jawa Tengah adalah Sunan Kalijaga.

Dikutip dari buku Sunan Kalijaga (Raden Said) karangan Yoyok Rahayu Basuki, Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1450 Masehi. Nama aslinya Raden Said. Ayahnya seorang adipati Tuban, Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur.

Sunan Kalijaga juga dikenal dengan Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.

Dikisahkan, pada masa remaja Sunan Kalijaga suka merampok. Menurut berbagai sumber, tindakannya dilatarbelakangi oleh ketidakadilan yang dirasakan rakyat kecil karena mereka harus membayar pajak atau upeti.

Akhirnya ia membongkar gudang makanan lalu mencuri dan membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Namun, tindakan yang dilakukannya justru membuat ayahnya merasa malu. Sehingga ia diusir.

Dikisahkan pada suatu ketika, Sunan Kalijaga hendak merampok tanpa diketahui ternyata orang yang menjadi sasarannya adalah Sunan Bonang. Akhirnya Sunan Kalijaga dibimbing oleh Sunan Bonang untuk menjadi muridnya.

Inilah yang menjadi cikal bakal perubahan nama Raden Said menjadi Sunan Kalijaga hingga menjadi...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Sugeng Dwi BudiSugeng Dwi Budi
Sunan Kalijaga adalah tokoh penyebar agama Islam yang populer di Tanah Jawa khususnya Jawa Tengah. Ia berdakwah menggunakan metode yang sangat lekat dengan budaya masyarakat Jawa pada saat itu. Wali Songo memiliki peran besar dalam sejarah masuknya agama Islam di Tanah Jawa. Sebagai pelopor Islam, kisah Wali Songo saat menyebarkan ajarannya patut menjadi suri tauladan bagi masyarakat. Dikutip dalam Jurnal Wali Songo, wali merupakan sosok yang memiliki kelebihan atas kedekatannya dengan Allah SWT. Wali menjadi wasilah atau perantara antara manusia dengan Allah SWT. Wali berasal dari bahasa Arab dari kata Waliyullah yang berarti orang yang dicintai dan mencintai Allah SWT. Sementara itu, Songo berasal dari bahasa Jawa yang berarti sembilan. Sehingga kata Wali Songo diartikan sebagai sembilan orang yang mencintai dan dicintai Allah SWT. Mereka mengemban tugas suci untuk mengajarkan agama Islam. Salah satu Wali Songo yang menyebarkan siar Islam di Jawa Tengah adalah Sunan Kalijaga. Dikutip dari buku Sunan Kalijaga (Raden Said) karangan Yoyok Rahayu Basuki, Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1450 Masehi. Nama aslinya Raden Said. Ayahnya seorang adipati Tuban, Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Sunan Kalijaga juga dikenal dengan Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Dikisahkan, pada masa remaja Sunan Kalijaga suka merampok. Menurut berbagai sumber, tindakannya dilatarbelakangi oleh ketidakadilan yang dirasakan rakyat kecil karena mereka harus membayar pajak atau upeti. Akhirnya ia membongkar gudang makanan lalu mencuri dan membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Namun, tindakan yang dilakukannya justru membuat ayahnya merasa malu. Sehingga ia diusir. Dikisahkan pada suatu ketika, Sunan Kalijaga hendak merampok tanpa diketahui ternyata orang yang menjadi sasarannya adalah Sunan Bonang. Akhirnya Sunan Kalijaga dibimbing oleh Sunan Bonang untuk menjadi muridnya. Inilah yang menjadi cikal bakal perubahan nama Raden Said menjadi Sunan Kalijaga hingga menjadi penerus dakwahnya.
Surya Purnama AdjieSurya Purnama Adjie
27 Februari 2025 Assalamu'alaikum. Saya Surya Purnama Adjie 27 Tahun. Datang berkunjung, Ke tempat terbaringnya Sunan Kalijaga, Raden Sahid. Kubur engkau besar sekali. Megah, saya sangat takjub, Seperti yang diceritakan oleh kedua orang tuaku. Suara tahlil, sholawat dan ayat-ayat Al Quran begitu riuh terdengar. Sungguh energi yang luar biasa. Terkumpul semua disini. Niat saya untuk belajar, menyelia ilmu. Bertamu kepada negara para Wali, Demak. Allahu,Lailahaillahuwalhayyul qayyum, Sungguh saya masih butuh banyak bimbingan untuk bersiap menjadi pemimpin,orang tua dan suami yang baik . Karenanya saya akan menjadi tempat bergantung banyak orang, , lancarkan lah diriku dalam mencari pengetahuan dan nasihat serta pelajaran dari pengalaman para sepuh dan wali yang telah mendahului daripada dunia ini, saya yakin seperti dalam Firman-Mu, mereka yang berjuang di jalan-Mu tidaklah mati tetapi jiwanya terus hidup, falsafahnya akan selalu bermanfaat serta warisan pengalaman, ajaran, dan ide yang atas ijin Allah Subhanahuwata ala, akan selalu bisa saya akses kapapun, dan diaplikasikan pada kehidupan nyata. Yaa Muizz.. Yaa Aziim.. Saya akan bertemu dengan para pengusaha besar, pejabat tinggi negara dan para zuriat, anak anak keturunan dari orang hebat. Pancarkan aura yang hebat dan positif dari wajah, tubuh, suara, tatapan, gerak-gerik dan kepercayaan diri saya. Jadikanlah suaraku sebagai suara yang lantang dan menggerakkan hati mereka, buatlah mereka yakin, percaya atas diriku. Dan buatlah aku dapat istiqomah untuk menjaga kepercayaan itu. Ya Illah, pemilik seluruh Ilmu. Ijinkanlah saya mempelajari ilmu yang telah Engkau beri, permudahlah saya mengaplikasikan dan jernihkanlah pikiran saya kelak untuk mengajarkan kepada seluruh keturunan saya. Berkat doa Laa Ilaa Ha Illallah, Muhammadur Rasulullah.
Nz StudioNz Studio
Kampung Aswaja 24 Februari 2024 Makam sunan kali jogo yang berada di . Jl. Raden Sahid, Kadilangu, Kec. Demak, Kabupaten Demak, prov Jawa Tengah Makamnya tidak jauh dari parkiran sehingga dan dapat di jangkau dengan bus besar. Pintu gerbang utama, dibuat Dengan atap berupa tajuk tumpang dua berbentuk segi empat khas jawa. Di bagian atasnya bertuliskan “ makam kanjeng sunan kalijaga”. Setelah melewati pintu gerbang utama, paziarah akan berjalan melewati Lorong Panjang. Sepanjang Lorong ini , di samping kakan dan kiri terdapat penjual oleh-oleh dan pernak pernik khas kabupaten demak. Kemudian sesampainya di pintu masuk utama. Para peziarah di minta untuk menitipkan sendal atau dibawa sendiri ke dalam makam menggunakan kresek. Hal ini dikarenakan antara pintu masuk dan pintu keluar berbeda tempat. Selanjutnya para peizarah masih harus melewati beberapa Lorong lagi untuk memasuki komplek makam sunan kalijaga. Lorong ini dipenuhi orang-orang yang menunggui kotak amal. Sementara di kanan dan di kiri berjejer makam -makam kuno yang sangat banyak. Komplek makam sunan kali jaga di naungi cungkup yang cukup besar, cungkup tersebut terdiri dari bagian utama dan bagian teras. Pada bagian utama di tutup dengan dinding rapat dari kayu yang terukir berwarna cokelat. Sementara Di bagian teras digunakan para peziarah untuk berdoa dan membaca tahlil. Sunan kalijaga merupakan salah satu dari 9 wali jawa. beliau terkenal dengan cara dakwahnya yang menggunakan kesenian dan kebudayaan. seperti melalui wayang kulit dan tembang suluk. Lagu atau tembang suluk Llir ilir dan Gundul-gundul Pacul juga dianggap sebagai hasil karya seni Sunan Kalijaga.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Sunan Kalijaga adalah tokoh penyebar agama Islam yang populer di Tanah Jawa khususnya Jawa Tengah. Ia berdakwah menggunakan metode yang sangat lekat dengan budaya masyarakat Jawa pada saat itu. Wali Songo memiliki peran besar dalam sejarah masuknya agama Islam di Tanah Jawa. Sebagai pelopor Islam, kisah Wali Songo saat menyebarkan ajarannya patut menjadi suri tauladan bagi masyarakat. Dikutip dalam Jurnal Wali Songo, wali merupakan sosok yang memiliki kelebihan atas kedekatannya dengan Allah SWT. Wali menjadi wasilah atau perantara antara manusia dengan Allah SWT. Wali berasal dari bahasa Arab dari kata Waliyullah yang berarti orang yang dicintai dan mencintai Allah SWT. Sementara itu, Songo berasal dari bahasa Jawa yang berarti sembilan. Sehingga kata Wali Songo diartikan sebagai sembilan orang yang mencintai dan dicintai Allah SWT. Mereka mengemban tugas suci untuk mengajarkan agama Islam. Salah satu Wali Songo yang menyebarkan siar Islam di Jawa Tengah adalah Sunan Kalijaga. Dikutip dari buku Sunan Kalijaga (Raden Said) karangan Yoyok Rahayu Basuki, Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1450 Masehi. Nama aslinya Raden Said. Ayahnya seorang adipati Tuban, Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Sunan Kalijaga juga dikenal dengan Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Dikisahkan, pada masa remaja Sunan Kalijaga suka merampok. Menurut berbagai sumber, tindakannya dilatarbelakangi oleh ketidakadilan yang dirasakan rakyat kecil karena mereka harus membayar pajak atau upeti. Akhirnya ia membongkar gudang makanan lalu mencuri dan membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Namun, tindakan yang dilakukannya justru membuat ayahnya merasa malu. Sehingga ia diusir. Dikisahkan pada suatu ketika, Sunan Kalijaga hendak merampok tanpa diketahui ternyata orang yang menjadi sasarannya adalah Sunan Bonang. Akhirnya Sunan Kalijaga dibimbing oleh Sunan Bonang untuk menjadi muridnya. Inilah yang menjadi cikal bakal perubahan nama Raden Said menjadi Sunan Kalijaga hingga menjadi penerus dakwahnya.
Sugeng Dwi Budi

Sugeng Dwi Budi

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
27 Februari 2025 Assalamu'alaikum. Saya Surya Purnama Adjie 27 Tahun. Datang berkunjung, Ke tempat terbaringnya Sunan Kalijaga, Raden Sahid. Kubur engkau besar sekali. Megah, saya sangat takjub, Seperti yang diceritakan oleh kedua orang tuaku. Suara tahlil, sholawat dan ayat-ayat Al Quran begitu riuh terdengar. Sungguh energi yang luar biasa. Terkumpul semua disini. Niat saya untuk belajar, menyelia ilmu. Bertamu kepada negara para Wali, Demak. Allahu,Lailahaillahuwalhayyul qayyum, Sungguh saya masih butuh banyak bimbingan untuk bersiap menjadi pemimpin,orang tua dan suami yang baik . Karenanya saya akan menjadi tempat bergantung banyak orang, , lancarkan lah diriku dalam mencari pengetahuan dan nasihat serta pelajaran dari pengalaman para sepuh dan wali yang telah mendahului daripada dunia ini, saya yakin seperti dalam Firman-Mu, mereka yang berjuang di jalan-Mu tidaklah mati tetapi jiwanya terus hidup, falsafahnya akan selalu bermanfaat serta warisan pengalaman, ajaran, dan ide yang atas ijin Allah Subhanahuwata ala, akan selalu bisa saya akses kapapun, dan diaplikasikan pada kehidupan nyata. Yaa Muizz.. Yaa Aziim.. Saya akan bertemu dengan para pengusaha besar, pejabat tinggi negara dan para zuriat, anak anak keturunan dari orang hebat. Pancarkan aura yang hebat dan positif dari wajah, tubuh, suara, tatapan, gerak-gerik dan kepercayaan diri saya. Jadikanlah suaraku sebagai suara yang lantang dan menggerakkan hati mereka, buatlah mereka yakin, percaya atas diriku. Dan buatlah aku dapat istiqomah untuk menjaga kepercayaan itu. Ya Illah, pemilik seluruh Ilmu. Ijinkanlah saya mempelajari ilmu yang telah Engkau beri, permudahlah saya mengaplikasikan dan jernihkanlah pikiran saya kelak untuk mengajarkan kepada seluruh keturunan saya. Berkat doa Laa Ilaa Ha Illallah, Muhammadur Rasulullah.
Surya Purnama Adjie

Surya Purnama Adjie

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Kampung Aswaja 24 Februari 2024 Makam sunan kali jogo yang berada di . Jl. Raden Sahid, Kadilangu, Kec. Demak, Kabupaten Demak, prov Jawa Tengah Makamnya tidak jauh dari parkiran sehingga dan dapat di jangkau dengan bus besar. Pintu gerbang utama, dibuat Dengan atap berupa tajuk tumpang dua berbentuk segi empat khas jawa. Di bagian atasnya bertuliskan “ makam kanjeng sunan kalijaga”. Setelah melewati pintu gerbang utama, paziarah akan berjalan melewati Lorong Panjang. Sepanjang Lorong ini , di samping kakan dan kiri terdapat penjual oleh-oleh dan pernak pernik khas kabupaten demak. Kemudian sesampainya di pintu masuk utama. Para peziarah di minta untuk menitipkan sendal atau dibawa sendiri ke dalam makam menggunakan kresek. Hal ini dikarenakan antara pintu masuk dan pintu keluar berbeda tempat. Selanjutnya para peizarah masih harus melewati beberapa Lorong lagi untuk memasuki komplek makam sunan kalijaga. Lorong ini dipenuhi orang-orang yang menunggui kotak amal. Sementara di kanan dan di kiri berjejer makam -makam kuno yang sangat banyak. Komplek makam sunan kali jaga di naungi cungkup yang cukup besar, cungkup tersebut terdiri dari bagian utama dan bagian teras. Pada bagian utama di tutup dengan dinding rapat dari kayu yang terukir berwarna cokelat. Sementara Di bagian teras digunakan para peziarah untuk berdoa dan membaca tahlil. Sunan kalijaga merupakan salah satu dari 9 wali jawa. beliau terkenal dengan cara dakwahnya yang menggunakan kesenian dan kebudayaan. seperti melalui wayang kulit dan tembang suluk. Lagu atau tembang suluk Llir ilir dan Gundul-gundul Pacul juga dianggap sebagai hasil karya seni Sunan Kalijaga.
Nz Studio

Nz Studio

See more posts
See more posts