Jejak-jejak sejarah yang terdapat di sekitar alun-alun Karawang, atau yang pada masa silam lebih dikenal dengan sebutan Pura Dalem. Dalam penelusuran tersebut, saya dan kawan - kawan menemukan banyak hal menarik terkait sejarah Karawang. Beberapa diantaranya bahkan dapat menjadi bahan kajian dalam pelaksanaan pembangunan Karawang ke depannya.
Pura Dalem yang sekarang ini meliputi kampung Poponcol, Bunut dan alun-alun adalah adalah salah satu tempat yang masih dapat bercerita tentang sejarah Karawang pada masa lalu. Di sana terdapat masjid agung peninggalan Syeh Quro, pendopo lama, jejak pelabuhan tua, dan beberapa situs bernilai sejarah lainnya.
Pura Dalem yang konon merupakan pemukiman pertama di wilayah Karawang muncul pertama kali dalam naskah Wangsakerta yang disusun pada abad 17. Menurut Naskah Wangsakerta, Pura Dalem adalah salah satu negara bawahan Tarumanegara yang berdiri pada abad 4 s/d 8 M. Dengan demikian sebutan Pura Dalem untuk merujuk wilayah Karawang, jauh lebih dulu ada sebelum muncul nama Karawang. Istilah Karawang baru mencuat pada abad 15 dalam naskah Bujangga Manik. Dan di wilayah Pura Dalem inilah, berdasarkan cerita rakyat, Syeh Quro datang pada tahun 1418, yang kemudian mendirikan tajug, dan selanjutnya menikahkan muridnya yang bernama Subang larang dengan Pamanah rasa yang kelak disebut Prabu Siliwangi, dan pada akhirnya mengawali proses islamisasi di Tatar Sunda. Tajug itulah yang menjadi cikal bakal masjid agung sekarang. Sayangnya jejak arsitektur lama pada masjid itu hilang selama proses renovasi besar-besaran pada tahun 1994 dan hanya menyisakan sisa-sisa batangan kayu dan bebatuan penopangnya. Hal ini berbeda dengan bangunan sejarah lainnya seperti Shia Jin Ku Po di Tanjung Pura ataupun Masjid Kudus dan masjid Demak di Jawa Timur yang tetap memelihara ciri arsitektur kunonya sehingga nilai sejarah bangunan tersebut masih dapat dinikmati generasi sekarang meskipun mengalami perubahan sesuai kebutuhan jaman.
Di depan masjid, tepatnya dilapangan alun-alun berdiri tugu titik nol Karawang. Sayangnya, arsitektur bangunannya juga sudah mengalami perubahan. Keberadaan tugu titik nol sangat penting sebagai petunjuk pusat kota dan penentuan jarak antar wilayah di Karawang. Dimana jarak sekian kilo antara sebuah kecamatan atau desa dengan pusat kota dapat ditentukan secara tegas dan jelas. penentuan titik nol ini tidak dibuat asal-asalan dan ditandai berupa monumen atau bangunan tertentu. Penentuan ini sangat erat kaitannya dengan sejarah masa lalu kota tersebut. Fungsi lain dari titik nol kilometer adalah untuk memudahkan orientasi seseorang yang berada di dalam kota. Dulu, penomoran jalan juga berpatokan pada titik nol tersebut. Semakin dekat dengan tugu maka nomor jalan semakin kecil dan sebaliknya semakin jauh dengan tugu tersebut maka nomor jalan akan semkin besar. Dengan demikian, orang yang berada di tengah kota bisa melakukan orientasi
Tugu titik nol Karawang termasuk cagar budaya yang memiliki nilai sejarah yang sangat berharga. Kawasan di sekitar titik nol juga menyimpan sejarah dan budaya yang khas karena biasanya dari titik nol itulah awal dimulainya pengembangan tat kota. Di beberapa kota lain di Indonesia,titik nol bahkan sering difungsikan sebagai area berkumpul dan penyelenggaraan event budaya atau event lainnya. Sementara di Karawang, titik nol dengan area alun-alunnya malah terkesan semrawut dengan para pedagang kaki lima. Padahal lokasi titik nol sangat strategis untuk dikembangkan sebagai pusat aktivitas masyarakat dan wisatawan, khususnya aktivitas budaya...
Read moreTaman sudah 90% jadi tapi belum terlihat hijau,ada rumput sintetis dan belum dibuka untuk umum semoga bisa cepet rapi cantik teduh krn masjidnya udah cantik..
konsep hijau nya tak terlihat karena memang spot area hijau minim,buat karawang yang panas na minta ampun ereng erengan nyebrot,konsep begini kurang masuk, harus nya hijau teduh, kl pagi jam 8/9 aja udah panas..paling buat nongkrong jam 5 atau malem yaa biar ga panas, masjid udah cantik, pintunya seperti masjid di mekkah, tp view masjid ini ter block oleh tembok tinggi tulisan taman...
harapannya semoga pohon betulan bisa ditanam biar teduh...dan proteksi pagar diperhatikan agar tidak ada yg terjatuh..anak kecil berlarian potensi jatuh, orang tua juga potensi jatuh...jujur sih ini desain taman yang paling gak banget...dari semuaa taman kota yg pernah saya liat...ga hijau dan gersang, semoga kedepannya dalam pemilihan desain dapat memperhatikan kenyamanan dan hijau paru2 kota... contoh surabaya atau kota lain yg lanscape tamannya hijau cantik,nurutan weh teu nanaon.... Karena karawang mah panas pisaaaan... kecuali didiyeu...
Read moreDi Alun-alun Kota Karawang lokasinya sangat strategis dan dekat kemana-mana (Pasar, Rumah Sakit, Tempat Makan, Kantor Pos, dll) terdapat sebuah mesjid yang sangat besar dan nyaman untuk beribadah,.
Taman juga sudah direnovasi menjadi sangat bagus, tempat parkir jadi luas, walau ada kekurangan untuk penerangan di malam hari,
Yang saya pikir dibutuhkan untuk tempat ini adalah petugas kebersihan dan petugas keamanan, karena banyak sekali pengunjung yang masih tidak disiplin seperti merusak properti taman dengan cara membiarkan anak-anaknya melakukan seluncuran di tempat yang tidak seharusnya,.
Banyak juga pengunjung yang mencemari lingkungan, membuang sampah sembarangan, membuang puntung rokok ke selokan dan kolam, dll, bahkan memarkirkan kendaraan di area non-parkir padahal sudah jelas-jelas disediakan tempat parkir,
Tempatnya belum lama dibuka tapi kondisinya seperti tidak terawat, semoga kedepannya bisa ada...
Read more