Masjid Tua MASJID RAYA NUR ADDIN KOTA TEBING TINGGI Jl. Let. Jend. Suprapto, Kel. Badak Bejuang, Kec. Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara Jam Buka : 24 jam
Masjid Raya Nur Addin Kota Tebing Tinggi merupakan peninggalan Kerjaan Negeri Padang di Kota Tebing Tinggi. Pada masa berdirinya Kerajaan Negeri Padang di daerah Sumatera Utara. Kerajaan tersebut terdiri lima distrik di daerah Sumatera Utara, termasuk Tebing Tinggi Deli. Kerajaan Negeri Padang di Tebing Tinggi Deli sejak abad XVII yang dipimpin Raja Umar Baginda Saleh. Kemudian di lanjutkan anak dan cucunya untuk meneruskan dan memangku Kerajaan Negeri Padang. Pada saat era Kerajaan Negeri Padang ini juga, Kolonial Belanda juga ingin menguasai daerah Kerajaan Negeri Padang Tebing Tinggi Deli. Namun setiap yang memimpin Kerajaan Negeri Padang, melakukan perlawanan terhadap Kolonial Belanda. Mulai dari Raja Pertama sampai Raja ke XI, melakukan perlawanan kepada Belanda. Memasuki era kepemimpinan Raja Kesembilan di Kerajaan Negeri Padang Tebing Tinggi Deli, Tengku Haji Muhammad Nurdin Maha Raja Muda pada 1870 sampai 1914. Pada masa itulah Masjid Raya Tebing Tinggi Deli didirikan sekitar tahun 1861, oleh Tengku Haji Muhammad Nurdin. Kemudian sekarang Masjid tersebut yang berganti nama Masjid Raya Nur Addin. Menurut Ikhtisar Sejarah pada tahun 1985–1907 Mahkamah Kerapatan Negeri Padang bermusyawarah besar untuk memindahkan pemerintahannya dari Kampung Bulian ke Kampung Bandar Sakit, semua inventaris pemerintahan dan inventaris wakaf/masjid dan sebagainya. Pada masa pemerintahan saat itu Tengku Haji Muhammad Nurdin mendirikan dan mewakafkan beberapa buah masjid dan beberapa buah pondok yang termasuk Masjid Raya Kota Tebing Tinggi Deli. Masjid ini dikuasakan kenanzirannya, diberikan kepada Tuan Haji Ibrahim. Masjid Raya Kota Tebing Tinggi ini dibangun dengan konsep arsitektur Melayu dan Eropa. Dahulu sebelum di ganti pagarnya konsep Eropa pada Masjid ini terlihat, namun sekarang tinggal terlihat konsep bangunan Melayu saja. Hal itu terlihat dari pintu dan jendela Masjid Raya Tebing Tinggi yang belum diganti dari berdiri Masjid tersebut. Kemudian terdapat juga sumur yang berusia sama dengan Masjid Raya Tebing Tinggi tersebut. Di Masjid Raya ini memiliki kegiatan rutin selain ibadah salat lima waktu, setiap hari Senin, ba’da salat Isyah melakukan Taklim. Kegiatan di bulan Ramadhan melakukan tadarus dan membuat acara buka bersama di Masjid Raya, dengan menu Bubur Daging. Setiap hari puasa Ramadhan, Masjid Raya Tebing Tinggi menyediakan 300 porsi bubur daging untuk buka bersama bagi yang berpuasa. Selanjutnya, di Tebing Tinggi hanya Masjid Raya Nur Addin yang memiliki program menerim sedekah dengan barkode melalui digital dan masuk langsung ke rekening...
Read moreNyaman untuk tempat shalat nya, parkiran hanya diperuntukkan untuk motor, mobil harus di bahu jalan, juga di sediakan colokan bagi yang pengen ngechas, walau posisi nya gak strategis, terlalu tinggi.
. Yang jadi kekurangan menurut saya, petunjuk toilet & tempat wudunya yaang kurang pas penempatan nya. Dan juga tempat wudhu wanitanya yang tidak tertutup, sehingga bisa dilihat dr luar...
Read moreMesjid Raya kota tebing tinggi. Bergaya arsitektur klasik. Sangat terlihat bangunan lamanya, namun untuk tempat ibadah, sangat nyaman... Suara azan selalu berkumandang di setiap waktu sholat. Semoga kita bisa selalu meluangkan waktu untuk selalu sholat di mesjid, dan semoga kita menjadi ahli...
Read more