Pertunjukan Tari Sigale Gale — Attraction in North Sumatra

English-Indonesia It is located in Samosir Island so we should cross the Lake toba first from Parapat by Ferry. After we arrived, we can go to that place around 15 minutes and then passing narrow street to go that area. There are many booths who sell souvenirs around the area. For 1 performance, we need to pay Rp80.000, we can dance together with Sigale-Gale and wearing traditional atribute. It's awesome! There are some traditional houses so we can really feel traditional ambience and culture there. It's really makes me feel different experience. Although the accessibility is not easy enough but it's paid by the performance of Sigale-Gale. It's better for you to jointhe performance in the morning and afternoon. The short history about sigale gale is story about a king was sick because of missing his son. Itu terletak di Pulau Samosir sehingga kita harus menyeberangi Danau toba terlebih dahulu dari Parapat dengan Ferry. Setelah kita tiba, kita bisa pergi ke tempat itu sekitar 15 menit dan kemudian melewati jalan sempit untuk pergi ke daerah itu. Ada banyak stan yang menjual oleh-oleh di sekitar area. Untuk 1 pertunjukan, kita harus membayar Rp80.000, kita bisa menari bersama dengan Sigale-Gale dan mengenakan atribut tradisional. Itu mengagumkan! Ada beberapa rumah tradisional sehingga kita dapat benar-benar merasakan suasana dan budaya tradisional di sana. Itu benar-benar membuat saya merasakan pengalaman yang berbeda. Meskipun aksesibilitasnya tidak cukup mudah tetapi dibayar dengan penampilan Sigale-Gale. Lebih baik bagi Anda untuk mengikuti pertunjukannya di pagi dan sore hari. Sejarah singkat tentang sigale gale adalah cerita tentang seorang raja yang sakit karena rindu dg...

Sigale Gale atau Si Gale-Gale atau Sigalegale adalah sebuah patung kayu yang digunakan dalam pertunjukan tari saat ritual penguburan mayat suku Batak di Pulau Samosir, Sumatra Utara. Sigale Gale berasal dari kata “gale” artinya lemah, lesu, lunglai. Sigale Gale cukup terkenal di kalangan para turis. Selama menari-nari, patung ini dikendalikan oleh seorang pemain dari belakang mirip boneka marionette menggunakan tali tersembunyi yang menghubungkan bagian-bagian patung melalui podium kayu berukir tempatnya berdiri. Hal ini memungkinkan bagian lengan, kepala dan tubuhnya digerakkan. Konon, jumlah tali yang menggerakkan Sigale gale sama dengan jumlah urat yang ada di tangan manusia.

Daerah asal mula munculnya Sigale gale ialah daerah Toba-Holbung (Tapanuli Utara), kemudian menyebar ke Pulau Samosir (di tengah-tengah Danau Toba). Di pulau Samosir penduduk menyebutnya dengan sebutan Raja Manggale. Sigale gale dipergunakan pada upacara-upacara kematian. Upacara untuk orang-orang yang meninggal tanpa mempunyai anak maupun yang meninggal tanpa meninggalkan keturunan karena semua anaknya telah tiada. Upacara ini diadakan terutama apabila orang yang meninggal itu mempunyai kedudukan tinggi dalam masyarakat, seperti raja-raja, dan para tokoh masyarakat. Hal itu dilakukan dengan maksud menyambung keturunan mereka kelak di alam baka. Pada masyarakat Batak Toba, apabila seseorang yang mempunyai kedudukan meninggal dunia dan ia tidak mempunyai keturunan maka dipandang rendah dan tidak membawa kebaikan. Oleh karena itu, kekayaan yang ditinggalkannya akan dihabiskan untuk mengadakan upacara Sigale gale untuk orang yang meninggal tersebut. Orang lain tidak akan berani mengambil harta benda milik orang tersebut, karena takut tertular atau meninggal seperti pemiliknya.

Pada masa sekarang, yakni setelah agama Kristen semakin mendalam dan meresap dalam kehidupan masyarakat Batak di Tapanuli utara, upacara-upacara Sigale gale mulai ditinggalkan. Menurut pandangan mereka, upacara ini dianggap sebagai upacara keagamaan parbegu, suatu upacara yang didasarkan pada kepercayaan terhadap begu (roh dari orang yang sudah meninggal).

Suku Batak Toba memuliakan roh nenek moyang dan keturunan orang yang meninggal melakukan upacara pemakaman. Jika seseorang meninggal tanpa keturunan, si gale-gale kemudian dibuat sebagai penggantinya. Sigale gale yang kompleks dapat seukuran manusia dan memperlihatkan aktuasi memakai lumut basah atau spons yang bisa diperas untuk membuatnya tampak seperti menangis.

Patung kayu Sigale gale memiliki anggota badan bersendi yang dipasang di atas podium beroda, sambil meratap, mereka menari-nari selama upacara pemakaman yang disebut papurpur sepata. Upacara tersebut dilakukan dalam rangka mengusir petaka meninggal tanpa memiliki keturunan, dan untuk menenangkan roh mendiang agar arwahnya...

Batak houses beside the King's Tomb with a wooden life-size puppet statue (the Sigale Gale - a puppet dance traditionally used for funeral ceremonies).

Nothing much was going on while I was there until i saw a group of tourists come and the performers drew up curtains to block the view of anyone who wasn't paying. Well, they basically perform traditional dances of the Sigale Gale (half-heartedly; and i really doubt the authenticity of it), and at some parts, drag along tourists to dance with them. There are also guides for hire (amidst the performers) to share about the Batak culture but I did not bother with any.

You can read up on the Batak culture before coming as there's no information available on site, aside from the...