Grenjengan Waterfall — Attraction in Padusan

Air terjun ini bukanlah wisata baru di Pacet karena telah dibuka sejak lama. Dulunya air terjun ini memiliki dua air terjun yang berbentuk kembar. Dikarenakan sempat longsor akhirnya salah satu air terjunnya tertutup sehingga menyisakan satu air terjun seperti yang kita ketahui sekarang.

Grenjengan, begitulah nama dari air terjun ini. Dulu sempat disebut sebagai miniatur coban kembar watu ondo dan akhirnya mengalami beberapa kali renovasi dan pemugaran. Pemugaran tersebut terjadi setelah air terjun ini mengalami longsor dan yang terbaru pada akhir 2019 kemaren. Air terjun Grenjengan ini sebenarnya menjadi primadona oleh pengunjung karena kondisi dan suasananya yang bersih dan alami. Namun pengunjung sendiri sering mengeluh karena jarak ke lokasi air terjunnya yang cukup jauh.

Oleh karena itu fokus utama pada renovasi terbaru ini adalah kemudahan akses ke lokasi dari air terjun Grenjengan ini. Selain itu pihak pengelola juga menambahkan beberapa fasilitas umum yang lebih fungsional seperti halnya penambahan toilet dan juga lahan parkir bagi pengunjung. Yang unik dari renovasi tersebut adalah pemanfaatan bahan bahan alam sehingga sampai sekarang kesan alaminya tidak hilang. Meski begitu kesan modern pun tampak di wajah baru Air terjun Grenjengan ini dikarenakan pihak pengelolanya yang juga berganti ke pihak ketiga.

Salah satu yang baru dari air terjun yang satu ini adalah penambahan spot foto baru di jalan masuk wisata ini. Tulisan Air Terjun Grenjengan menjadi penyambut utama ketika kalian ingin memasuki wisata ini. Tulisan yang sekaigus menjadi ikon baru wisata ini cocok banget buat bahan upload yang instagenik. Loket tiket masuk dari Air terjun Grenjengan ini juga diperbarui. Pihak pengelola pun tak hanya berhenti sampai disitu soal renovasinya. “Rencananya kedepan disini juga akan dibangun hall dan cafetaria’ tutur Perhutani selaku pihak pengelola.

Namun kalian tidak akan mendapati perubahan apapun pada jalan ke air terjun dari loket tiket masuk. Hal itu dilakukan agar kesan avontur yaitu sensasi berpetualang yang merupakan ciri khas air terjun Grenjengan ini tidak hilang. Setelah kita mengetahui tentang hal hal yang baru dari air terjun ini maka kurang afdhol banget kalau nggak datang kesini secara langsung.

Setelah kalian memasuki wisata Air Panas dan memasuki loket pemeriksaan tiket maka kalian akan menemukan jalan menanjak. Jalan itu berada tepat di samping kanan dari loket pemeriksaan dan berada setelah musholla wisata Air Panas. Jika kalian membawa mobil pribadi atau rombongan dengan bus, kalian bisa memarkir kendaraan di area parkir Air Panas. Tetapi jika kalian membawa motor, kalian bisa parkir di tempat penitipan sepeda ataupun langsung dibawa naik. Sebelum itu pastikan motor dalam kondisi yang baik.

Nah jalan ke loket air terjun Grenjengan ini telah diperbaiki dan di cor tetapi sementara hanya motor yang bisa lewat. Terlebih lagi ada area parkir yang berada tepat sebelum loket tiket masuk sehingga kalian nggak perlu jalan kaki terlalu jauh. Setelah kalian berjalan sekitar 10-15 menit kalian akan sampai di air terjun grenjengan. Sejuk dan segarnya air terjun ini langsung terasa ketika kalian sampai. Tak hanya itu, airnya yang bening pun sega banget untuk dibuat cuci muka dan bermain air.

Air terjun ini sendiri masih masuk ke dalam wana wisata Air Panas Padusan. Jadi jika kalian ingin kesini kalian harus masuk ke wisata Air Panas Padusan terlebih dahulu. Untuk itu kalian harus membayar tiket masuk wisata Air Panas Padusan seharga 15.000 rupiah per orang. Selain itu nantinya kalian juga harus membayar tiket masuk wisata air terjun grenjengan sebesar 10.000 rupiah per orang. Harga yang terjangkau tentunya untuk menikmati pemandangan alam, suasana kesegaran dan sejuknya hawa air terjun Grenjengan ini.

Selamat berwisata ya dulur. Salam hangat...

Come here on weekdays on 7 AM. Note to consider: According to locals, this is the best waterfall in Pacet area. Walking distance from parking lot 400m. Path to waterfall isn’t too ascending, but still rocky. Please don’t throw your trash around! Keep this site clean.

So, here’s my experience here. No one guarding in the entrance fee, because it’s weekdays, supposed to be closed. Immediately after entering, it’s so calm because you will gonin the middle of jungle. No one here, just follow the path. 3/4 journey to the waterfall my neck shivers and feels heavy, but I came there to enjoy the waterfall, not to ruin it so I choose to go along. In the waterfall, it feels so calm. I spent around 20 mins here taking pictures and videos.

I think this place is beautiful and still sacred because not too many people visit it. So, please mind your action and language here. Also, for the government, please help to maintain this place. You have so many wonderful places in Pacet but it feels...

Perginya di hari kerja, waktu itu hari Senin, masih pagi banget sekitar jam 8/9. Disana saya dan teman saya parkir motor di bawah, agak jauh jadi harus sedikit jalan menanjak lagi.

Tempat nya masih sangat asri. Sampai di depan pintu masuk pun, masih harus berjalan lagi menuju bagian dalam. Tidak ada yang berjaga di pintu masuk. Sehingga kami masuk dengan gratis.

Jalan yang dilewati cukup menanjak dan masih sangat alami. Agak cukup jauh menanjak, dan lumayan curam melewati tebing. Perlu berhati hati untuk pengunjung karena bebatuannya agak licin di musim hujan. Semakin dekat dengan area air terjun, suaranya semakin terdengar. Tidak hanya kicauan burung, tampak hewan seperti tupai juga berkeliaran dan memanjat.

Airnya sangat dingin dan segar, meskipun tidak terlalu besar. Sampai disana senang sekali rasanya bisa menyaksikan keindahan alam yang masih terjaga dengan baik. Tidak ada orang yang berjualan disana. Semoga selalu tetap sedemikian serupa dan sebagai pengunjung jangan lupa menjaga...