Palangkaraya - Palangkaraya punya taman kota yang cantik. Selain asyik buat nongkrong, wisatawan yang berkunjung pun dapat melepas penat di sana.
Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (4/5/2017) Taman kota di Palangkaraya itu dikenal dengan nama Taman Saya Cinta Kota Cantik (SCKC). Letaknya ada di jantung kota, Jalan Yos Sudarso, Jekan Raya, Kota Palangkaraya.
Bagi masyarakat setempat, taman ini merupakan tempat di mana para orang tua, muda hingga anak-anak berkumpul. Lebih dari itu, taman ini dikenal membawa perubahan bagi sebagian masyarakat. Sebuah taman yang telah menyatukan berbagai usia.
Saat sore tiba, para anak muda yang doyan foto tak akan malu untuk sekadar selfie atau wefie. Ada pula yang olahraga, bercakap-cakap, maupun mejeng mencari pasangan lho.
Ada pula pojok anak-anak untuk bermain. Di lokasi ini terdapat berbagai wahana, seperti seluncuran maupun yang lainnya.
Mengenai nama taman yang lekat dengan cinta, taman ini mempunyai cerita unik di dalamnya. Ceritanya, bagi siapa saja yang ke sini namun belum memiliki jodoh, setelah foto-foto dan diunggah ke media sosial masing-masing dipercaya akan segera mendapatkan jodoh.
I love kota cantik
Sebuah kiriman dibagikan oleh Ariskajoon (@ariskajoon) pada Apr 28, 2017 pada 12:11 PDT
Oke, itu lebay. Tapi, simbol cinta atau lambang hati di taman ini menjadi ikon menarik bagi para wisatawan untuk berfoto.
Taman SCKC buka setiap hari untuk umum. Menariknya, terdapat antrean panjang untuk berfoto di ikon taman yang berlambang hati itu. Oleh karenanya diberlakukan sistem antrean di lokasi ini.
Kehadiran Taman SCKC memang memikat penduduk setempat maupun wisatawan yang datang. Namun, hal itu tidak dibarengi dengan kesadaran pendatang akan penting menjaga fasilitas umum.
Hal itu dikarenakan masih adanya tangan-tangan jahil yang merusak bagian-bagian taman ini. Hal yang tentunya harus dihindari karena taman adalah milik bersama dan dirawat berdasar pajak.
Pemerintah Kota Palangkaraya sendiri sudah berusaha untuk membenahinya, berupa mengatasi permasalahan sampah, hingga kucing-kucingan dengan para PKL (pedagang kaki lima) yang ada. Maka dari itu, kesadaran masyarakat amat dibutuhkan untuk merawat taman kota ini.
Kini, perusakan yang terjadi di Taman SCKC telah diperbaiki. Diharapkan dengan adanya taman ini masyarakat atau wisatawan dapat memiliki alternatif tempat wisata untuk melepas penat sejenak.
Traveler tertarik berkunjung ke Kota Palangkaraya? Jangan lewatkan...
Read moreTaman ini keren banget...meskipun belum lama dibangun mungkin saat ini sudah menjadi icon kota Palangkaraya yang wajib dikunjungi wisatawan dan menjadi pilihan Masyarakat untuk sekedar mencari suasana keceriaan, fasilitas tempat terbuka umum yang satu ini tergolong yang dapat dibilang berhasil dibangun pemerintah kota Palangkaraya itu terbukti dari antusias dan anemo Masyarakat jika dilihat dari jumlah kunjungan ke Taman ini yang tidak pernah sepi, Taman ini dibangun dengan view yang menarik dipinggir Sungai Kahayan dengan suguhan jembatan Kahayan yang selama ini sudah menjadi icon Kota oleh karena itu pengunjung dapat dimanjakan dengan spot2 foto yang bagus di lokasi ini selain itu layaknya Taman umum lainnya disini tersedia sisi khusus pedagang kuliner untuk memanjakan pengunjung dengan hidangannya yang unik dari Taman ini terdapat patung burung engrang khas Kalimantan berukuran besar juga disalah satu sudut terlihat bangunan Musholla dengan arsitektur yang...
Read moreSaya baru pertama kali itu aja ketemu dan juga melihat sikap sungguh orang betapa serakahnya dan sombong ya karena merasa kaya Punya uang dan banyak baharta,krena saking plit Sampai uang 5 ribu rupia jadi cerita,, ,ada seorang panggemis nenek tua minta 5 ribu rupiah buat beli makanan eh malah bukan uang yg di kasih,malah timbul dimarahin"...,,,klo mau uang kerja jangan cuman bisa minta aja katanya... Mungkin Jadi orang sungguh sombong tidak ada sama sekalin belaskasian dgn orang,,, Orang minta baik baik,malah dapat sakit hati kerena di marahin. Cerita ini kerna ketabahan dan kesabaran Harus bisa kita pelajari,inggat bukan janji tapi...
Read more