HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Gandoriah Beach — Attraction in Pariaman

Name
Gandoriah Beach
Description
Nearby attractions
Pantai Pariaman
94F7+VXF, Kampung Perak, Pariaman Tengah, Pariaman City, West Sumatra, Indonesia
Monumen Perjuangan TNI AL ( MARINIR ) Pantai Gandoriah Pariaman
94G7+QGX, Pasir, Pariaman City, West Sumatra, Indonesia
Taman ASEAN Youth Park
94C8+8J4, Pasir, Pariaman Tengah, Pariaman City, West Sumatra 25513, Indonesia
Talao Beach
94H8+VJ9, Jl. Pasir Pauh, Kecamatan Pariaman Tengah, Pauh Bar., Pariaman, Kota Pariaman, Sumatera Barat 25512, Indonesia
Nearby restaurants
Sambel Cobek
Jl. S.B. Alamsyah No.46, Kp. Belacan, Kec. Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat 25513, Indonesia
Nearby hotels
HOTEL NAN TONGGA
Jl. Tugu Perjuangan No.45, Pasir, Kec. Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat 25513, Indonesia
Hotel Shafira Pariaman Syariah Mitra RedDoorz
Jl. S.B. Alamsyah No.46C No 46 C, Pondok II, Pariaman Tengah, Pariaman City, West Sumatra 25512, Indonesia
Related posts
Keywords
Gandoriah Beach tourism.Gandoriah Beach hotels.Gandoriah Beach bed and breakfast. flights to Gandoriah Beach.Gandoriah Beach attractions.Gandoriah Beach restaurants.Gandoriah Beach travel.Gandoriah Beach travel guide.Gandoriah Beach travel blog.Gandoriah Beach pictures.Gandoriah Beach photos.Gandoriah Beach travel tips.Gandoriah Beach maps.Gandoriah Beach things to do.
Gandoriah Beach things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Gandoriah Beach
IndonesiaWest SumatraPariamanGandoriah Beach

Basic Info

Gandoriah Beach

West Sumatra, Indonesia
4.4(2.8K)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Outdoor
Relaxation
Family friendly
attractions: Pantai Pariaman, Monumen Perjuangan TNI AL ( MARINIR ) Pantai Gandoriah Pariaman, Taman ASEAN Youth Park, Talao Beach, restaurants: Sambel Cobek
logoLearn more insights from Wanderboat AI.

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Pariaman
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Pariaman
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Pariaman
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Gandoriah Beach

Pantai Pariaman

Monumen Perjuangan TNI AL ( MARINIR ) Pantai Gandoriah Pariaman

Taman ASEAN Youth Park

Talao Beach

Pantai Pariaman

Pantai Pariaman

4.6

(201)

Open until 12:00 AM
Click for details
Monumen Perjuangan TNI AL ( MARINIR ) Pantai Gandoriah Pariaman

Monumen Perjuangan TNI AL ( MARINIR ) Pantai Gandoriah Pariaman

4.6

(209)

Open 24 hours
Click for details
Taman ASEAN Youth Park

Taman ASEAN Youth Park

4.6

(153)

Open 24 hours
Click for details
Talao Beach

Talao Beach

4.6

(140)

Open until 12:00 AM
Click for details

Nearby restaurants of Gandoriah Beach

Sambel Cobek

Sambel Cobek

Sambel Cobek

4.3

(44)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Gandoriah Beach

4.4
(2,772)
avatar
4.0
7y

Rasanya tidak lengkap jika Anda bertandang ke Kota Pariaman belum singgah ke pantai yang satu ini. Pantai Gandoriah namanya, sebuah ruas pantai wisata dengan panorama pulau-pulau kecil di pusat Kota Pariaman. Perpaduan posisi yang strategis, panorama yang indah, dan konturnya yang landai, membuat pantai ini menjadi salah satu objek wisata pantai paling populer di sini.

Asal-usul nama Pantai Gandoriah memiliki kisah tersendiri. Gandoriah merupakan nama seorang gadis dalam cerita rakyat Minangkabau. Menurut Kabid Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kota Pariaman, Asnul Nazar, kisah ini sudah semakin jarang diketahui masyarakat, kecuali oleh kalangan sesepuh masyarakat. Kisah tersebut menceritakan perjalanan cinta seorang pemuda bernama Anggun Nan Tongga dengan Puti Gandoriah, yang tak lain adalah sepupunya.

Dikisahkan, Anggun Nan Tongga pergi berlayar untuk menemukan tiga mamaknya (paman) yang tidak kunjung pulang dari perantauan. Dalam perjalanan yang melewati banyak rintangan, Nan Tongga berhasil menemukan pamannya satu per satu. Karena pengkhianatan salah seorang teman yang lebih dahulu kembali ke kampung halamannya, Puti Gandoriah menyangka kekasihnya telah meninggal.

Dalam kesedihannya, Puti Gandoriah memutuskan bersemedi di Gunung Ledang. Kisah ini pun berakhir tragis saat Nan Tongga dan Puti Gandoriah bertemu kembali tetapi harus menerima kenyataan bahwa mereka berdua adalah saudara sepersusuan yang tidak boleh saling menikah.

Nan Tongga dalam cerita rakyat tersebut dikemudian hari dijadikan nama sebuah hotel di tepi Pantai Pariaman, yang merupakan hotel tertua di kota ini. Keberadaan hotel ini menjadi inspirasi nama pantai oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman saat itu.

Menurut Bapak Murad Masri, Kepala Dinas pariwisata periode 1983-1995, awalnya ada tiga opsi penamaan yaitu, Piaman Indah, Angso Duo, dan Gandoriah. Dari ketiga opsi tersebut, akhirnya nama Gandoriah yang dipilih dan diresmikan sebagai nama pantai ini pada masa pemerintahan Bupati Zainal Bakar (1990-1994).

Panorama laut memang menjadi salah satu keunggulan utama pantai ini. Di lepas pantai setidaknya terdapat gugusan 6 pulau kecil yang terlihat bagaikan menghias cakrawala. Keenam pulau itu adalah Pulau Kasiak, Pulau Angso, Pulau Tangah, Pulau Ujung, Pulau Gosong dan Pulau Bando.

Selain dapat dinikmati sebagai bagian dari panorama lautnya, sebagian besar pulau ini dapat disinggahi dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 20 menit perjalanan.

Disamping menikmati keindahan panoramanya, pantai ini juga menyajikan berbagai aktivitas rekreasi laut yang bisa menjadi pilihan saat liburan. Diantaranya, renang, selancar, dan beraneka jenis olah raga pantai lainnya. Sayangnya, fasilitas-fasilitas rekreasi tersebut sebagian hanya tersedia pada saat akhir pekan dan musim liburan saja.

Keunggulan yang dimiliki Pantai Gandoriah juga didukung oleh aksesnya yang strategis. Posisinya yang berada di pusat kota, menjadikan akses transportasi umum seperti angkot dan bus antar kota tidak terlalu sulit kita temukan di sini.

Selain itu, terdapat jalur kereta yang menghubungkan langsung pantai ini dengan Kota Padang. Bahkan, posisi stasiunnya pun tepat berada di depan gerbangnya. Tidak heran jika PT. KAI pun kemudian menghadirkan rute perjalanan kereta wisata jurusan Padang-Pariaman yang beroperasi setiap akhir pekan.

Menurut catatan dinas pariwisata setempat, intensitas kunjungan wisatawan ke pantai ini relatif tinggi, khususnya pada event-event budaya seperti Festival Tabuik.

Setiap tahunnya, pantai ini memang menjadi lokasi penyelenggaraan acara puncak tradisi tabuik, yaitu saat pembuangan tabuik ke laut. Karenanya, jika saat momentum tersebut tiba, pantai ini berubah menjadi lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru...

   Read more
avatar
5.0
7y

Asal-usul nama Pantai Gandoriah memiliki kisah tersendiri. Gandoriah merupakan nama seorang gadis dalam cerita rakyat Minangkabau. Menurut Kabid Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kota Pariaman, Asnul Nazar, kisah ini sudah semakin jarang diketahui masyarakat, kecuali oleh kalangan sesepuh masyarakat. Kisah tersebut menceritakan perjalanan cinta seorang pemuda bernama Anggun Nan Tongga dengan Puti Gandoriah, yang tak lain adalah sepupunya.

Dikisahkan, Anggun Nan Tongga pergi berlayar untuk menemukan tiga mamaknya (paman) yang tidak kunjung pulang dari perantauan. Dalam perjalanan yang melewati banyak rintangan, Nan Tongga berhasil menemukan pamannya satu per satu. Karena pengkhianatan salah seorang teman yang lebih dahulu kembali ke kampung halamannya, Puti Gandoriah menyangka kekasihnya telah meninggal.

Dalam kesedihannya, Puti Gandoriah memutuskan bersemedi di Gunung Ledang. Kisah ini pun berakhir tragis saat Nan Tongga dan Puti Gandoriah bertemu kembali tetapi harus menerima kenyataan bahwa mereka berdua adalah saudara sepersusuan yang tidak boleh saling menikah.

Nan Tongga dalam cerita rakyat tersebut dikemudian hari dijadikan nama sebuah hotel di tepi Pantai Pariaman, yang merupakan hotel tertua di kota ini. Keberadaan hotel ini menjadi inspirasi nama pantai oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman saat itu.

Menurut Bapak Murad Masri, Kepala Dinas pariwisata periode 1983-1995, awalnya ada tiga opsi penamaan yaitu, Piaman Indah, Angso Duo, dan Gandoriah. Dari ketiga opsi tersebut, akhirnya nama Gandoriah yang dipilih dan diresmikan sebagai nama pantai ini pada masa pemerintahan Bupati Zainal Bakar (1990-1994).

Panorama laut memang menjadi salah satu keunggulan utama pantai ini. Di lepas pantai setidaknya terdapat gugusan 6 pulau kecil yang terlihat bagaikan menghias cakrawala. Keenam pulau itu adalah Pulau Kasiak, Pulau Angso, Pulau Tangah, Pulau Ujung, Pulau Gosong dan Pulau Bando.

Selain dapat dinikmati sebagai bagian dari panorama lautnya, sebagian besar pulau ini dapat disinggahi dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 20 menit perjalanan.

Disamping menikmati keindahan panoramanya, pantai ini juga menyajikan berbagai aktivitas rekreasi laut yang bisa menjadi pilihan saat liburan. Diantaranya, renang, selancar, dan beraneka jenis olah raga pantai lainnya. Sayangnya, fasilitas-fasilitas rekreasi tersebut sebagian hanya tersedia pada saat akhir pekan dan musim liburan saja.

Keunggulan yang dimiliki Pantai Gandoriah juga didukung oleh aksesnya yang strategis. Posisinya yang berada di pusat kota, menjadikan akses transportasi umum seperti angkot dan bus antar kota tidak terlalu sulit kita temukan di sini.

Selain itu, terdapat jalur kereta yang menghubungkan langsung pantai ini dengan Kota Padang. Bahkan, posisi stasiunnya pun tepat berada di depan gerbangnya. Tidak heran jika PT. KAI pun kemudian menghadirkan rute perjalanan kereta wisata jurusan Padang-Pariaman yang beroperasi setiap akhir pekan.

Menurut catatan dinas pariwisata setempat, intensitas kunjungan wisatawan ke pantai ini relatif tinggi, khususnya pada event-event budaya seperti Festival Tabuik.

Setiap tahunnya, pantai ini memang menjadi lokasi penyelenggaraan acara puncak tradisi tabuik, yaitu saat pembuangan tabuik ke laut. Karenanya, jika saat momentum tersebut tiba, pantai ini berubah menjadi lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru Sumatera Barat....

   Read more
avatar
1.0
44w

The sea looks clean and so does the beach sand. although there is still some dirt from leftover food, although not much. The white sand is quite clean and there are many tents equipped with chairs. There are several things that need to be fixed, including the number of street vendors who are very large and seem pushy. It should be tidied up. If visitors are hungry, they will definitely buy food. An example is Kuta Beach in Bali. Beach tents ruin the atmosphere. Tents and chairs should be installed 30 meters from the coastline so that they provide space for visitors to play, exercise and jog along the beach. The beach will be easily visible and the beautiful view of the beach will open. I don't know if the government can help tidy up and educate the people who seek a living here and also...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Muhammad IhsanMuhammad Ihsan
Asal-usul nama Pantai Gandoriah memiliki kisah tersendiri. Gandoriah merupakan nama seorang gadis dalam cerita rakyat Minangkabau. Menurut Kabid Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kota Pariaman, Asnul Nazar, kisah ini sudah semakin jarang diketahui masyarakat, kecuali oleh kalangan sesepuh masyarakat. Kisah tersebut menceritakan perjalanan cinta seorang pemuda bernama Anggun Nan Tongga dengan Puti Gandoriah, yang tak lain adalah sepupunya. Dikisahkan, Anggun Nan Tongga pergi berlayar untuk menemukan tiga mamaknya (paman) yang tidak kunjung pulang dari perantauan. Dalam perjalanan yang melewati banyak rintangan, Nan Tongga berhasil menemukan pamannya satu per satu. Karena pengkhianatan salah seorang teman yang lebih dahulu kembali ke kampung halamannya, Puti Gandoriah menyangka kekasihnya telah meninggal. Dalam kesedihannya, Puti Gandoriah memutuskan bersemedi di Gunung Ledang. Kisah ini pun berakhir tragis saat Nan Tongga dan Puti Gandoriah bertemu kembali tetapi harus menerima kenyataan bahwa mereka berdua adalah saudara sepersusuan yang tidak boleh saling menikah. Nan Tongga dalam cerita rakyat tersebut dikemudian hari dijadikan nama sebuah hotel di tepi Pantai Pariaman, yang merupakan hotel tertua di kota ini. Keberadaan hotel ini menjadi inspirasi nama pantai oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman saat itu. Menurut Bapak Murad Masri, Kepala Dinas pariwisata periode 1983-1995, awalnya ada tiga opsi penamaan yaitu, Piaman Indah, Angso Duo, dan Gandoriah. Dari ketiga opsi tersebut, akhirnya nama Gandoriah yang dipilih dan diresmikan sebagai nama pantai ini pada masa pemerintahan Bupati Zainal Bakar (1990-1994). Panorama laut memang menjadi salah satu keunggulan utama pantai ini. Di lepas pantai setidaknya terdapat gugusan 6 pulau kecil yang terlihat bagaikan menghias cakrawala. Keenam pulau itu adalah Pulau Kasiak, Pulau Angso, Pulau Tangah, Pulau Ujung, Pulau Gosong dan Pulau Bando. Selain dapat dinikmati sebagai bagian dari panorama lautnya, sebagian besar pulau ini dapat disinggahi dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 20 menit perjalanan. Disamping menikmati keindahan panoramanya, pantai ini juga menyajikan berbagai aktivitas rekreasi laut yang bisa menjadi pilihan saat liburan. Diantaranya, renang, selancar, dan beraneka jenis olah raga pantai lainnya. Sayangnya, fasilitas-fasilitas rekreasi tersebut sebagian hanya tersedia pada saat akhir pekan dan musim liburan saja. Keunggulan yang dimiliki Pantai Gandoriah juga didukung oleh aksesnya yang strategis. Posisinya yang berada di pusat kota, menjadikan akses transportasi umum seperti angkot dan bus antar kota tidak terlalu sulit kita temukan di sini. Selain itu, terdapat jalur kereta yang menghubungkan langsung pantai ini dengan Kota Padang. Bahkan, posisi stasiunnya pun tepat berada di depan gerbangnya. Tidak heran jika PT. KAI pun kemudian menghadirkan rute perjalanan kereta wisata jurusan Padang-Pariaman yang beroperasi setiap akhir pekan. Menurut catatan dinas pariwisata setempat, intensitas kunjungan wisatawan ke pantai ini relatif tinggi, khususnya pada event-event budaya seperti Festival Tabuik. Setiap tahunnya, pantai ini memang menjadi lokasi penyelenggaraan acara puncak tradisi tabuik, yaitu saat pembuangan tabuik ke laut. Karenanya, jika saat momentum tersebut tiba, pantai ini berubah menjadi lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru Sumatera Barat. [Ardee/IndonesiaKaya]
Sammy JoeSammy Joe
The sea looks clean and so does the beach sand. although there is still some dirt from leftover food, although not much. The white sand is quite clean and there are many tents equipped with chairs. There are several things that need to be fixed, including the number of street vendors who are very large and seem pushy. It should be tidied up. If visitors are hungry, they will definitely buy food. An example is Kuta Beach in Bali. Beach tents ruin the atmosphere. Tents and chairs should be installed 30 meters from the coastline so that they provide space for visitors to play, exercise and jog along the beach. The beach will be easily visible and the beautiful view of the beach will open. I don't know if the government can help tidy up and educate the people who seek a living here and also educate visitors.
Yona VerinaYona Verina
Local beach that is one of most vital tourism of Pariaman district in West Sumatera. You can enjoy local food that is moderately cheap called "Nasi sek", a small portion of steamed rice folded in banana leaves. Eat nasi sek with various choices of dishes like rendang, grilled fishes, etc.You can also take a boat to a small island named Angso Duo Island to enjoy the view. Unfortunately the beach in Gondoriah is very dirty and trash cans are nowhere to be found.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Pariaman

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Asal-usul nama Pantai Gandoriah memiliki kisah tersendiri. Gandoriah merupakan nama seorang gadis dalam cerita rakyat Minangkabau. Menurut Kabid Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kota Pariaman, Asnul Nazar, kisah ini sudah semakin jarang diketahui masyarakat, kecuali oleh kalangan sesepuh masyarakat. Kisah tersebut menceritakan perjalanan cinta seorang pemuda bernama Anggun Nan Tongga dengan Puti Gandoriah, yang tak lain adalah sepupunya. Dikisahkan, Anggun Nan Tongga pergi berlayar untuk menemukan tiga mamaknya (paman) yang tidak kunjung pulang dari perantauan. Dalam perjalanan yang melewati banyak rintangan, Nan Tongga berhasil menemukan pamannya satu per satu. Karena pengkhianatan salah seorang teman yang lebih dahulu kembali ke kampung halamannya, Puti Gandoriah menyangka kekasihnya telah meninggal. Dalam kesedihannya, Puti Gandoriah memutuskan bersemedi di Gunung Ledang. Kisah ini pun berakhir tragis saat Nan Tongga dan Puti Gandoriah bertemu kembali tetapi harus menerima kenyataan bahwa mereka berdua adalah saudara sepersusuan yang tidak boleh saling menikah. Nan Tongga dalam cerita rakyat tersebut dikemudian hari dijadikan nama sebuah hotel di tepi Pantai Pariaman, yang merupakan hotel tertua di kota ini. Keberadaan hotel ini menjadi inspirasi nama pantai oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman saat itu. Menurut Bapak Murad Masri, Kepala Dinas pariwisata periode 1983-1995, awalnya ada tiga opsi penamaan yaitu, Piaman Indah, Angso Duo, dan Gandoriah. Dari ketiga opsi tersebut, akhirnya nama Gandoriah yang dipilih dan diresmikan sebagai nama pantai ini pada masa pemerintahan Bupati Zainal Bakar (1990-1994). Panorama laut memang menjadi salah satu keunggulan utama pantai ini. Di lepas pantai setidaknya terdapat gugusan 6 pulau kecil yang terlihat bagaikan menghias cakrawala. Keenam pulau itu adalah Pulau Kasiak, Pulau Angso, Pulau Tangah, Pulau Ujung, Pulau Gosong dan Pulau Bando. Selain dapat dinikmati sebagai bagian dari panorama lautnya, sebagian besar pulau ini dapat disinggahi dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 20 menit perjalanan. Disamping menikmati keindahan panoramanya, pantai ini juga menyajikan berbagai aktivitas rekreasi laut yang bisa menjadi pilihan saat liburan. Diantaranya, renang, selancar, dan beraneka jenis olah raga pantai lainnya. Sayangnya, fasilitas-fasilitas rekreasi tersebut sebagian hanya tersedia pada saat akhir pekan dan musim liburan saja. Keunggulan yang dimiliki Pantai Gandoriah juga didukung oleh aksesnya yang strategis. Posisinya yang berada di pusat kota, menjadikan akses transportasi umum seperti angkot dan bus antar kota tidak terlalu sulit kita temukan di sini. Selain itu, terdapat jalur kereta yang menghubungkan langsung pantai ini dengan Kota Padang. Bahkan, posisi stasiunnya pun tepat berada di depan gerbangnya. Tidak heran jika PT. KAI pun kemudian menghadirkan rute perjalanan kereta wisata jurusan Padang-Pariaman yang beroperasi setiap akhir pekan. Menurut catatan dinas pariwisata setempat, intensitas kunjungan wisatawan ke pantai ini relatif tinggi, khususnya pada event-event budaya seperti Festival Tabuik. Setiap tahunnya, pantai ini memang menjadi lokasi penyelenggaraan acara puncak tradisi tabuik, yaitu saat pembuangan tabuik ke laut. Karenanya, jika saat momentum tersebut tiba, pantai ini berubah menjadi lautan manusia yang datang dari berbagai penjuru Sumatera Barat. [Ardee/IndonesiaKaya]
Muhammad Ihsan

Muhammad Ihsan

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Pariaman

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
The sea looks clean and so does the beach sand. although there is still some dirt from leftover food, although not much. The white sand is quite clean and there are many tents equipped with chairs. There are several things that need to be fixed, including the number of street vendors who are very large and seem pushy. It should be tidied up. If visitors are hungry, they will definitely buy food. An example is Kuta Beach in Bali. Beach tents ruin the atmosphere. Tents and chairs should be installed 30 meters from the coastline so that they provide space for visitors to play, exercise and jog along the beach. The beach will be easily visible and the beautiful view of the beach will open. I don't know if the government can help tidy up and educate the people who seek a living here and also educate visitors.
Sammy Joe

Sammy Joe

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Pariaman

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Local beach that is one of most vital tourism of Pariaman district in West Sumatera. You can enjoy local food that is moderately cheap called "Nasi sek", a small portion of steamed rice folded in banana leaves. Eat nasi sek with various choices of dishes like rendang, grilled fishes, etc.You can also take a boat to a small island named Angso Duo Island to enjoy the view. Unfortunately the beach in Gondoriah is very dirty and trash cans are nowhere to be found.
Yona Verina

Yona Verina

See more posts
See more posts