HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Jembatan Ratapan Ibu — Attraction in Payakumbuh

Name
Jembatan Ratapan Ibu
Description
Nearby attractions
Tugu Adipura Payakumbuh
QJGJ+5QJ, Daya Bangun, Payakumbuh Barat, Payakumbuh City, West Sumatra 26218, Indonesia
Taman Sahati
QJ9H+849, Jl. Sultan Hasanuddin, Padang Tangah, Kec. Payakumbuh Bar., Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26218, Indonesia
Nearby restaurants
Sarapan pagi bubur ayam jakarta
Jl. Jeruk No.3, Labuh Basilang, Kec. Payakumbuh Bar., Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26218, Indonesia
RM Asia Baru
Jl. Soekarno - Hatta No.1, Parik Rantang, Kec. Payakumbuh Bar., Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26218, Indonesia
Sarapan Pagi POJOK HANIA
Jl. Ahmad Yani Jl. Ketaping No.127A, Labuh Basilang, Kec. Payakumbuh Bar., Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26229, Indonesia
Nearby hotels
Homestay Dalimo 2 Syariah Payakumbuh RedPartner
Jl. Riau No.79, Ibuh, Kec. Payakumbuh Bar., Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26211, Indonesia
Bundo Kandung Hotel
Jl. Moh. Yamin No.25, Padang Tiakar Mudik, Kec. Payakumbuh Tim., Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26232, Indonesia
Hanagura Homestay
Jl. Sultan Hasanuddin No.47, Ibuh, Kec. Payakumbuh Bar., Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26218, Indonesia
Related posts
Keywords
Jembatan Ratapan Ibu tourism.Jembatan Ratapan Ibu hotels.Jembatan Ratapan Ibu bed and breakfast. flights to Jembatan Ratapan Ibu.Jembatan Ratapan Ibu attractions.Jembatan Ratapan Ibu restaurants.Jembatan Ratapan Ibu travel.Jembatan Ratapan Ibu travel guide.Jembatan Ratapan Ibu travel blog.Jembatan Ratapan Ibu pictures.Jembatan Ratapan Ibu photos.Jembatan Ratapan Ibu travel tips.Jembatan Ratapan Ibu maps.Jembatan Ratapan Ibu things to do.
Jembatan Ratapan Ibu things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Jembatan Ratapan Ibu
IndonesiaWest SumatraPayakumbuhJembatan Ratapan Ibu

Basic Info

Jembatan Ratapan Ibu

Ibuh, Jl. Jend A Yani No.78, Daya Bangun, Kec. Payakumbuh Bar., Kota Payakumbuh, Sumatera Barat 26218, Indonesia
4.6(344)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
Scenic
attractions: Tugu Adipura Payakumbuh, Taman Sahati, restaurants: Sarapan pagi bubur ayam jakarta, RM Asia Baru, Sarapan Pagi POJOK HANIA
logoLearn more insights from Wanderboat AI.

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Payakumbuh
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Payakumbuh
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Payakumbuh
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Jembatan Ratapan Ibu

Tugu Adipura Payakumbuh

Taman Sahati

Tugu Adipura Payakumbuh

Tugu Adipura Payakumbuh

4.5

(1.1K)

Open 24 hours
Click for details
Taman Sahati

Taman Sahati

4.2

(273)

Open until 6:00 PM
Click for details

Nearby restaurants of Jembatan Ratapan Ibu

Sarapan pagi bubur ayam jakarta

RM Asia Baru

Sarapan Pagi POJOK HANIA

Sarapan pagi bubur ayam jakarta

Sarapan pagi bubur ayam jakarta

4.3

(157)

Click for details
RM Asia Baru

RM Asia Baru

4.3

(262)

Click for details
Sarapan Pagi POJOK HANIA

Sarapan Pagi POJOK HANIA

3.3

(7)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Jembatan Ratapan Ibu

4.6
(344)
avatar
5.0
7y

Jembatan Ratapan Ibu adalah sebuah jembatan yang terletak di kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Jembatan ini dibangun tahun 1818 dan memiliki panjang 40 meter dengan arsitektur kuno berupa susunan batu merah setengah lingkaran yang direkat dengan kapur dan semen tanpa menggunakan tulang besi. Jembatan ini melintasi Batang Agam, menghubungkan Pasar Payakumbuh dan nagari Aie Tabik

Jembatan tersebut menjadi terkenal dan bersejarah karena menjadi tempat eksekusi para pejuang kemerdekaan oleh tentara Belanda pada zaman penjajahan. Dari cacatan sejarah, para pejuang kemerdekaan Indonesia yang tertangkap Belanda digiring menuju jembatan tersebut, lalu disuruh berbaris di bibir jembatan. Setelah itu, mereka dieksekusi dengan tembakan senjata api, sehingga tubuh mereka langsung jatuh ke Batang Agam dan dihanyutkan arus deras. Masyarakat, terutama kaum wanita, setiap menyaksikan eksekusi itu hanya bisa menangis melihat para pejuang bangsa ditembaki, lalu mati dan jasadnya jatuh ke sungai serta dihanyutkan air. Untuk mengenang peristiwa itu, maka jembatan tersebut diberi nama "Ratapan Ibu". Disana juga dibangun sebuah patung wanita paruh baya sedang menangis menyaksikan kekejaman tentara Belanda di areal jembatan tersebut.

Jembatan Ratapan Ibu di Payakumbuh sebagai simbol keperkasaan Belanda, apakah hanya sekadar untuk dinikmati saja kekokohannya? Apakah arsitek Indonesia atau Kementerian PUPR dengan tenaga ahli yang luar biasa banyaknya tidak berminat meneliti jembatan tua yang kokoh itu? Apakah bangsa ini sudah puas dengan beragam bangunan bernilai miliaran rupiah yang runtuh seketika pada musim bencana? Seperti ambruknya jembatan baru Kutai Kartanegara Kalimantan Timur yang porak -poranda dihantam air bah dari rimba pedalaman Borneo? Banyak lagi jembatan baru hancur berkeping-keping...

   Read more
avatar
4.0
23w

Salah satu peninggalan sejarah Kota Payakumbuh.

Dikutip dari iNews Sumbar:

Jembatan Ratapan Ibu dibangun pada tahun 1840 bertepatan setelah 8 tahun Belanda masuk ke Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang 40 meter dan di buat dengan arsitektur berbahan dasar batu merah setengah lingkaran yang kemudian direkatkan.

Bangunan jembatan ini tetap kokoh walau tidak menggunakan tulang besi. Jembatan Ratapan Ibu ini menghubungkan antara Pasar Payakumbuh dengan Labuah Basilang dan Nagari Aie Tabik.

Berdasarkan cerita rakyat di Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat jebatan ini dahulunya merupakan tempat eksekusi para pemuda Minangkabau yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pada saat itu para pemuda yang melakukan pemberontakan tersebut di tangkap lalu dibawa ke Jembatan tersebut untuk di eksekusi. Mereka berbaris di bibir jembatan lalu ditembak mati.

Setiap orang ditembak langsung jatuh dan terbawa derasnya Sungai Air Batang Agam yang mengalir di bawah jembatan tersebut. Para wanita yang menyaksikan tragedi memilukan ini pun tak kuasa menahan tangis, meratapi suami dan anak laki-lakinya dieksekusi.

Dari kisah inilah jembatan tersebut dinamakan Jembatan Ratapan Ibu. Di ujung jembatan terdapat patung wanita paruh baya dengan pakaian adat khas Minangkabau sedang ke arah jembatan Ratapan Ibu yang kini menjadi ikon wisata di Kabupaten Limapuluh Kota.

Pemandangan hijau dan udara yang sejuk di sekitar jembatan dan sungai batang agam ini dijadikan sebagai destinasi wisata di Payakumbuh yang dikembangkan oleh pemerintah setempat sebagai kawasan Geo park.

Sedangkan pada bagian atas jembatan ditambahkan dengan lampu hias warna warni yang begitu indah dilihat pada malam hari, apa lagi jika kamu berjalan...

   Read more
avatar
5.0
6y

Jembatan Ratapan Ibu adalah sebuah jembatan yang terletak di kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Jembatan ini dibangun tahun 1840, 8 tahun setelah Belanda masuk ke Luak Limopuluah. Belanda masuk 1832. Jembatan ini memiliki panjang 40 meter dengan arsitektur kuno berupa susunan batu merah setengah lingkaran yang direkat dengan kapur dan semen tanpa menggunakan tulang besi. Jembatan ini melintasi Batang Agam, menghubungkan Pasar Payakumbuh dengan labuah basilang dan nagari Aie Tabik.

TEMPAT SEJARAH Jembatan tersebut menjadi terkenal dan bersejarah karena menjadi tempat eksekusi para pejuang kemerdekaan oleh tentara Belanda pada zaman penjajahan. Dari catatan sejarah, para pejuang kemerdekaan Indonesia yang tertangkap Belanda digiring menuju jembatan tersebut, lalu disuruh berbaris di bibir jembatan. Setelah itu, mereka dieksekusi dengan tembakan senjata api, sehingga tubuh mereka langsung jatuh ke Batang Agam dan dihanyutkan arus deras. Masyarakat, terutama kaum wanita, setiap menyaksikan eksekusi itu hanya bisa menangis melihat para pejuang bangsa ditembaki, lalu mati dan jasadnya jatuh ke sungai serta dihanyutkan air. Untuk mengenang peristiwa itu, maka jembatan tersebut diberi nama "Ratapan Ibu". Disana juga dibangun sebuah patung wanita paruh baya sedang menangis menyaksikan kekejaman tentara Belanda di areal...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Uda OnaldUda Onald
Tempat bersejarah yang menjadi ikon Kota Payakumbuh. Foto merupakan Masjid Makmur yang dijepret dari Jembatan Ratapan Ibu. Masjid Makmur terletak di Kelurahan Nunang Daya Bangun, Kota Payakumbuh Sumatera Barat. Masjid ini sudah ada sejak tahun 1928. Sedangkan jembatan Ratapan Ibu sendiri dibangun tahun 1840. Dinamakan jembatan Ratapan Ibu karena jembatan ini pernah digunakan Belanda untuk mengeksekusi para pejuang kita terdahulu, kemudian jenazah para pejuang tersebut dihanyutkan ke sungai di bawahnya dengan diiringi isak tangis kaum ibu kala itu. Al Fatihah untuk para pejuang tersebut, semoga pengorbanan beliau semua dibalasi Allah SWT dengan pahala syahid.
Ardiles HelmiArdiles Helmi
Jembatan Ratapan Ibu adalah sebuah jembatan yang terletak di kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Jembatan ini dibangun tahun 1840, 8 tahun setelah Belanda masuk ke Luak Limopuluah. Belanda masuk 1832. Jembatan ini memiliki panjang 40 meter dengan arsitektur kuno berupa susunan batu merah setengah lingkaran yang direkat dengan kapur dan semen tanpa menggunakan tulang besi. Jembatan ini melintasi Batang Agam, menghubungkan Pasar Payakumbuh dengan labuah basilang dan nagari Aie Tabik.
Hamda FirdausHamda Firdaus
Tempat Historis yg harusnyaa lebih diperhatikan oleh pemkot. Fasilitas seperti banyak fasilitas publik lainnya di sumbar, minim perawatan, sehingga ruang publik ini banyak kerusakan sana sini. Apalagi monumen yg bernilai historis ini. Yang seharusnya menjadi wadah utk bercerita keluarga, kisah2 patriotik dibelakang penamaan momunen tsb. Sehingga ke depannya diharapkan muncul generasi yg tidak melupakan nilai2 historis terun temurun tersebut
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Payakumbuh

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Tempat bersejarah yang menjadi ikon Kota Payakumbuh. Foto merupakan Masjid Makmur yang dijepret dari Jembatan Ratapan Ibu. Masjid Makmur terletak di Kelurahan Nunang Daya Bangun, Kota Payakumbuh Sumatera Barat. Masjid ini sudah ada sejak tahun 1928. Sedangkan jembatan Ratapan Ibu sendiri dibangun tahun 1840. Dinamakan jembatan Ratapan Ibu karena jembatan ini pernah digunakan Belanda untuk mengeksekusi para pejuang kita terdahulu, kemudian jenazah para pejuang tersebut dihanyutkan ke sungai di bawahnya dengan diiringi isak tangis kaum ibu kala itu. Al Fatihah untuk para pejuang tersebut, semoga pengorbanan beliau semua dibalasi Allah SWT dengan pahala syahid.
Uda Onald

Uda Onald

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Payakumbuh

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Jembatan Ratapan Ibu adalah sebuah jembatan yang terletak di kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Jembatan ini dibangun tahun 1840, 8 tahun setelah Belanda masuk ke Luak Limopuluah. Belanda masuk 1832. Jembatan ini memiliki panjang 40 meter dengan arsitektur kuno berupa susunan batu merah setengah lingkaran yang direkat dengan kapur dan semen tanpa menggunakan tulang besi. Jembatan ini melintasi Batang Agam, menghubungkan Pasar Payakumbuh dengan labuah basilang dan nagari Aie Tabik.
Ardiles Helmi

Ardiles Helmi

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Payakumbuh

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Tempat Historis yg harusnyaa lebih diperhatikan oleh pemkot. Fasilitas seperti banyak fasilitas publik lainnya di sumbar, minim perawatan, sehingga ruang publik ini banyak kerusakan sana sini. Apalagi monumen yg bernilai historis ini. Yang seharusnya menjadi wadah utk bercerita keluarga, kisah2 patriotik dibelakang penamaan momunen tsb. Sehingga ke depannya diharapkan muncul generasi yg tidak melupakan nilai2 historis terun temurun tersebut
Hamda Firdaus

Hamda Firdaus

See more posts
See more posts