Info Sejarah
SAKSI BISU BUKTI PERADABAN KUNO PRASEJARAH 'GOA RANCANG KENCONO" GUNUNG KIDUL DARI ABAD KE-18 (Tahun 1739) by. Cak Ipoel
Goa Rancang Kencono merupakan Situs Peninggalan yang sudah dihuni manusia sejak beberapa ratusan tahun yang lalu dengan bukti temuan tulang manusia.
Goa Rancang Kencono yang terletak di Padukuhan Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Goa Rancang ini terletak di kawasan tidak Jauh dari air terjun Sri Getuk.
Pada awal abad ke-18 sekitar tahun 1739 Goa Rancang Kencana digunakan oleh laskar Mataram karena pada waktu itu di Madiun telah terjadi pengusiran oleh penjajah Belanda.
Nah ketika kita memasuki pintu masuk goa Rancang Kencana, kita akan melihat pohon klumpit yang sangat besar. setelah kita menuruni beberapa anak tangga, ada sebuah aula besar dan terdapat ruang wadah sesaji yang terbuat dari batu putih. yang lebih sulit lagi jika kita memasuki ruang ketiga harus berjuang cukup ekstra, karena hanya terdapat lubang kecil dengan ketinggian sekitar 1 meter dan lebar 50 cm.
Goa ini sangat istimewa, dengan memiliki ruangan lyang kira-kira luasnya 20m x 20m dengan tinggi kurang lebih 2,5 meter. Walaupun kita berada di goa tersebut tidak gelap karena mendapar sinar matahari langsung dari atas goa. di dalam Goa bisa kita temukan di dinding dan atap Goa Rancang Kencono Hanya terlihat beberapa stalagtit yang menggantung di langit-langit goa.
Pada ruangan ini juga terdapat sebuah tulisan di dinding goa yaitu prasasti Bhinekaku yang terdiri dari 12 tulisan. Pada bagian tengah terdapat gambar bendera, dan samping kirinya terdapat sketsa Pancasila. Menurut warga setempat prasasti tersebut ditulis sekitar tahun 1970 an yang bernama Marji tujuannya sengaja dibuat untuk menyemangati pejuang kemerdekaan terdahulu.
Menurut folklore Masyarakat "Penamaan Goa Rancang Kencana ini menurut legenda, rancang artinya perencanaan, kencana yang berarti Emas. Menurut cerita turun-temurun Goa Rancang Kencana digunakan Kyai Putut Linggabawa, Kyai Sorengpati dan Kyai Kromowongso dari Mataram untuk mengatur serangan ke Belanda.
Di dalam Goa Rancang Kencono tersebut pernah ditemukan Arca Nandi dan Arca Singa. kondisi kedua arca tersebut sekarang aus dan sehingga bentuk sdh tidak jelas lagi. selain kedua arca Nandi dan Arca Singa juga ditemukannya Arca Dwarapala.
Semoga Bermanfaat 🙏
Oleh Pak Syaiful (Gus Ipoel) & Faishol H. Rombongan FST UNAIR (5...
Read moregoa rancang dinamakan sesuai fungsinya saat kyai putut salah satu laskar majapahit dari madium singgah di goa ini dan bersemedi untuk mencari wangsit dalam menyusun strategi melawan belanda sekitar tahun 1720. pada jaman pra kemendekaan goa ini juga pernah digunakan sebagai tempat untuk membangun strategi perang pasukan jenderal sudirman.
goa rancang merupakan goa kering yang terdiri dar 3 ruangan. turun ke bawah dari jalan masuk terdapat pohon tlumpit (terminalia edulis) yang telah berumur lebih dari 200 tahun. aula pertama yang terbuka langsung dari jalan masuk -sebelum dibuka sebagai lokasi wisata- sering digunakan warga untuk tempat sarasehan. aula ini cukup luas sampai-sampai terdapat garis batas lapangan bulu tangkis di dalamnya yang memang diakui warga sering digunakan untuk tempat pertandingan dan -katanya- notuliensi rapat jenderal sudirman.
penghubung aula dan ruang kedua dijaga oleh patung macan yang sayangnya telah dicuri pengunjung dan tidak ditemukan kembali. ruangan kedua -yang ga luas- merupakan penghubung dari aula dan ruang terdalam, terdapat celah sempit yang mengharuskan pengunjung menunduk untuk masuk ke ruang terakhir yang konon terdapat pintu gaib yang dapat langsung tembus ke gunung merapi. ruang terakhir cukup sesak walaupun relatif luas karena tidak ada ventilasi. di sini terdapat coretan dinding -ntah asli atau vandalisme pengunjung- berupa gambar pancasila dan daftar nama yang mendukung bergabungnya yogyakarta ke republik indonesia. sayangnya tidak ada bukti atau pengakuan yang sah tentang keberadaan tulisan ini.
pengap dengan keadaan ruang tertutup, aku kembali ke aula besar yang ternyata semakin diperhatikan banyak coretan-coretan iseng pengunjung sebelumnya. walau saat ini telah terdapat larangan untuk tidak mencorat-coret dinding goa, ntah kenapa tetap tidak membuat goa bersih dari tangan-tangan usil tersebut. bukti rendahnya penghormatan kita terhadap alam dan situs sejarah. pengelola telah melakukan preventif terhadap tindakan tersebut tapi tetap saja keadaan goa jadi terlihat kurang alami. ga perlu alat khusus untuk masuk goa karena selain horizontal, atap goa yang cukup tinggi, dan cahaya dari aula cukup terang sampai ruang kedua. kalau masih merasa terlalu gelap, ada adik-adik yang menyewakan jasa peminjaman senter. kalo ga mau sewa, pinjem aja senter...
Read moreA unique nature attraction and historical site not so far from the famous Srigethuk Waterfall in Bleberan, Playen District, Gunung Kidul Regency, Yogyakarta Special Region offering a cool natural rocky well with large enough caves on its wall. The well is shallow but wide. Visitors can explore the caves or sit on a concrete circular platform surrounding a bayan tree. The place is believed to have been a meeting point for prominent preachers of Islam centuries ago (the Walisongo). There were no public facilities as I came here long ago with my family. It was a shooting location for a national...
Read more