HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Sumenep Palace Museum — Attraction in Sumenep

Name
Sumenep Palace Museum
Description
Kraton Sumenep is the residence of the regent of Sumenep on the Indonesian island of Madura. It was built in the 18th century by Panembahan Sumolo, the son of Queen Raden Ayu Tirto-negoro and her spouse, Bendoro Saud who was a commoner descendant of Muslim scholars.
Nearby attractions
Nearby restaurants
Warung Restu Ibu (Warung Anggrek)
XVR7+2W5, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69416, Indonesia
BEBEK BALAP
Jl. Pepaya No.25, Karangdhalem, Karangduak, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69417, Indonesia
HITAM PUTIH Cafe
XVV6+22V, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69416, Indonesia
Ayam Bumbu Hitam Sumenep
Jl. Trunojoyo No.126, Karangrawa, Bangselok, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69416, Indonesia
Warung Man Nyaman Ibu Wiwik
Jalan Kartini, Pamolokan, Kotasumenep, Ps. Sore, Kepanjin, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69415, Indonesia
Pusat Kuliner Malam Sumenep
XVP5+XR5, Labangseng, Kolor, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69417, Indonesia
Angkringan Grandonk
XVQ5+MGH, Karangrawa, Bangselok, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69416, Indonesia
Cangkir Cafe
Jl. Siwalan No.21, Pangarangan, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69417, Indonesia
Mawar Restaurant
Jl. Diponegoro No.103, Barat Masjid, Bangselok, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69416, Indonesia
Kedai Gracia Sumenep
HP KUSUMA NO 67a, Ps. Sore, Karangduak, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69417, Indonesia
Nearby hotels
De Baghraf Hotel Sumenep
Jl. Panglima Sudirman No.5 - 5a, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69416, Indonesia
El Malik Hotel
Jl. HOS Cokroaminoto No.9, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 60000, Indonesia
Asmi Hotel
Jl. Kapten Tesna, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69416, Indonesia
RedDoorz @ Hotel Surabaya Sumenep
Jl. Mustika No.1, Karangrawa, Bangselok, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69416, Indonesia
Kaberaz Hotel Sumenep
Jl. Siwalan, Pangarangan, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69417, Indonesia
Family Nur Hotel
Perumahan Bumi Sumekar Asri, Jl. Sultan Abdurahman No.No 1, Gudang, Kolor, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69417, Indonesia
RedDoorz Syariah Near Keraton Sumenep
Jl. Kamboja No.20A, Lingkungan Dhalem, Pajagalan, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69451, Indonesia
RedDoorz Plus near Alun Alun Sumenep
Jl. Kh Mansyur No.31, Gudang, Kolor, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69417, Indonesia
Related posts
Keywords
Sumenep Palace Museum tourism.Sumenep Palace Museum hotels.Sumenep Palace Museum bed and breakfast. flights to Sumenep Palace Museum.Sumenep Palace Museum attractions.Sumenep Palace Museum restaurants.Sumenep Palace Museum travel.Sumenep Palace Museum travel guide.Sumenep Palace Museum travel blog.Sumenep Palace Museum pictures.Sumenep Palace Museum photos.Sumenep Palace Museum travel tips.Sumenep Palace Museum maps.Sumenep Palace Museum things to do.
Sumenep Palace Museum things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Sumenep Palace Museum
IndonesiaEast JavaSumenepSumenep Palace Museum

Basic Info

Sumenep Palace Museum

XVR8+32M, Jl. Dr. Sutomo No.6, Lingkungan Delama, Pajagalan, Kec. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur 69416, Indonesia
4.6(1.1K)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Kraton Sumenep is the residence of the regent of Sumenep on the Indonesian island of Madura. It was built in the 18th century by Panembahan Sumolo, the son of Queen Raden Ayu Tirto-negoro and her spouse, Bendoro Saud who was a commoner descendant of Muslim scholars.

Cultural
Family friendly
attractions: , restaurants: Warung Restu Ibu (Warung Anggrek), BEBEK BALAP, HITAM PUTIH Cafe, Ayam Bumbu Hitam Sumenep, Warung Man Nyaman Ibu Wiwik, Pusat Kuliner Malam Sumenep, Angkringan Grandonk, Cangkir Cafe, Mawar Restaurant, Kedai Gracia Sumenep
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Phone
+62 328 667148

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Sumenep
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Sumenep
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Sumenep
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby restaurants of Sumenep Palace Museum

Warung Restu Ibu (Warung Anggrek)

BEBEK BALAP

HITAM PUTIH Cafe

Ayam Bumbu Hitam Sumenep

Warung Man Nyaman Ibu Wiwik

Pusat Kuliner Malam Sumenep

Angkringan Grandonk

Cangkir Cafe

Mawar Restaurant

Kedai Gracia Sumenep

Warung Restu Ibu (Warung Anggrek)

Warung Restu Ibu (Warung Anggrek)

4.6

(31)

Click for details
BEBEK BALAP

BEBEK BALAP

4.5

(342)

Click for details
HITAM PUTIH Cafe

HITAM PUTIH Cafe

4.2

(4)

Click for details
Ayam Bumbu Hitam Sumenep

Ayam Bumbu Hitam Sumenep

4.2

(164)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Sumenep Palace Museum

4.6
(1,055)
avatar
5.0
7y

Pulau Madura yang mempunyai posisi geografis di Laut Jawa ini memang membuatnya menjadi memiliki banyak obyek wisata pantai. Namun tidak hanya pantainya saja yang wajib anda kunjungi saat anda pergi ke Madura, melainkan juga tempat yang satu ini yang patut anda datangi, yaitu Museum Keraton Sumenep di mana anda bisa menemukan berbagai benda peninggalan keraton di Sumenep.

Seratus meter di sebelah timur Taman Adipura adalah lokasi Museum dan Keraton (Istana) Sumenep. Bangunan tua di sisi kanan jalan adalah tempat untuk menyimpan kereta emas, sebuah hadiah dari Ratu Inggris ke Raja Sumenep. Selain itu, juga digunakan untuk menjaga warisan lainnya; kursi tua, meja tua dan warisan lainnya.

Istana Keraton Sumenep (Keraton) terdaftar di depan Museum. Istana ini dibangun pada tahun 1762 di masa pemerintahan Tumengung Arya Nata Kusumo I. Terdiri dari Gerbang, Pendopo, Istana itu sendiri, Istana tua dan Taman Sare. Gerbang ini terletak di sisi kiri istana. Ini adalah gerbang besar dengan gaya Eropa. Yang populer disebut Labang Mesem (Gerbang Tersenyum), jalan masuk ke kompleks istana.

Pendopo (aula pertemuan) adalah aula yang berada di tengah kompleks istana yang digunakan untuk mengadakan pertemuan. Ini adalah bangunan sederhana namun unik yang dilengkapi dengan gaya yang indah. Bangunan yang menghubungkan pendopo ke istana disebut Mandiyoso. Ini adalah bangunan sekitar 25 meter dari istana ke Pendopo. Istana Sumenep terdiri dari dua lantai. Lantai pertama memiliki empat kamar. Dua di antaranya di sisi kanan dan yang lainnya di sebelah kiri. Lantai dua adalah tempat untuk menjaga para putri saat mereka akan menikah.

Di sisi kanan istana ada juga bangunan tua bernama Kantor Koneng. Di masa lalu, itu adalah istana Bindoro Saod sebelum dia menyerahkan penggantinya. Sekarang, difungsikan untuk menyimpan banyak jenis senjata lama yang digunakan sejak lama, alat upacara tradisional kuno, gelang tua dan cincin orang dalam waktu lama dan yang lainnya. Di bagian belakang Kantor Koneng ada sebuah bangunan yang berfungsi sebagai museum. Ini digunakan untuk menyimpan sisa-sisa Istana Kerajaan Sumenep, seragam raja, beberapa kursi tua dan tempat tidur, dan yang baru adalah kerangka elang yang ditemukan di pantai Kalianget pada tahun 1977. Di sisi kiri Pendopo adalah Sare Park. Ini adalah taman dengan kolam renang kecil dimana airnya keluar dari pangkalan. Dulu, itu digunakan khusus untuk para putri.

Banyak hal-hal menarik yang tentunya berhubungan dengan sejarah yang bisa anda lihat di museum, seperti kereta keraton yang dibuat pada abad ke 18, keramik dari Dinasti Ming, naskah kuno, peralatan pertanian dan nelayan kuno, prasasti, arca, hingga koleksi ragam senjata seperti: keris, tombak, pedang, meriam, ada juga alat rumah tangga kerajaan, serta peralatan pribadi anggota kerajaan.

Selain itu yang lebih menakjubkan di museum ini anda bisa menyaksikan Al-Quran yang berukuran raksasa (4 x 3 meter) dengan berat 500 kg yang dibuat oleh seorang wanita bernama Yanti yang berasal dari Desa Blunto, dan dikerjakan selama 6 bulan.

Ada lagi barang unik museum yang ada di sini yaitu berupa piring ajaib yang dikenal dengan nama magic rower. Piring nasi tersebut konon kabarnya memiliki kekuatan magis dimana nasi yang dihidangkan di atasnya tidak akan basi walaupun sudah satu minggu. Piring ini merupakan tempat nasi berbentuk oval dengan gambar Raja Sampang Condronegoro (1830) hadiah bagi raja Sumenep ke-32, Sultan Abdurrahman Pakunataningrat...

   Read more
avatar
5.0
6y

Keraton Sumenep adalah tempat kediaman resmi para Adipati/Raja-Raja selain sebagai tempat untuk menjalankan roda pemerintahan. Kerajaan Sumenep sendiri bisa dibilang sifatnya sebagai kerajaan kecil (setingkat Kadipaten) kala itu, sebab sebelum wilayah Sumenep dikusai VOC wilayah Sumenep sendiri masih harus membayar upeti kepada kerajaan-kerajaan besar(Singhasari, Majapahit, dan Kasultanan Mataram).

Keraton Sumenep sejatinya banyak jumlahnya, selain sebagai kediaman resmi adipati/raja yang berkuasa saat itu, karaton juga difungsikan sebagai tempat untuk mengatur segala urusan pemerintahan kerajaan. Saat ini Bangunan Karaton yang masih tersisa dan utuh adalah bangunan Karaton yang dibangun oleh Gusti Raden Ayu Tirtonegoro R. Rasmana dan Kanjeng Tumenggung Ario Tirtonegoro (Bindara Saod) beserta keturunannya yakni Panembahan Somala Asirudin Pakunataningrat dan Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I (Raden Ario Notonegoro). Sedangkan untuk bangunan karaton-karaton milik Adipati/Raja yang lainnya, seperti Karaton Pangeran Siding Puri di Parsanga, Karaton Tumenggung Kanduruan, Karaton Pangeran Lor dan Pangeran Wetan di Karangduak hanya tinggal sisa puing bangunannya saja yakni hanya berupa pintu gerbang dan umpak pondasi bangunan Keraton.

Istilah penyebutan Karaton apabila dikaitkan dengan sistem pemerintahan di Jawa saat itu, merasa kurang tepat karena karaton Sumenep memeliki strata tingkatan yang lebih kecil dari bangunan keraton yang ada di Jogjakarta dan Surakarta. Karaton Sumenep sebenarnya adalah bangunan kediaman keadipatian yang pola penataan bangunannya lebih sederhana daripada keraton-keraton besar seperti Jogjakarta dan Surakarta. Namun perlu dimaklumi bahwa penggunaan penyebutan istilah karaton sudah berlangsung sejak dulu kala oleh masyarakat Madura, karena kondisi geografis Sumenep yang berada di daerah mancanegara (wilayah pesisir wetan) yang jauh dari Kerajaan Mataram. Begitu juga penyebutan Penguasa Kadipaten yang lebih familiar dikalangan masyarakatnya dengan sebutan "Rato/Raja"

Karaton Pajagalan atau lebih dikenal Karaton Songennep dibangun di atas tanah pribadi milik Panembahan Somala penguasa Sumenep XXXI. Dibangun Pada tahun 1781 dengan arsitek pembangunan Karaton oleh Lauw Piango salah seorang warga keturunan Tionghoa yang mengungsi akibat Huru Hara Tionghoa 1740 M di Semarang. Karaton Panembahan Somala dibangun di sebelah timur karaton milik Gusti R. Ayu Rasmana Tirtonegoro dan Kanjeng Tumenggung Ario Tirtonegoro (Bindara Saod) yang tak lain adalah orang tua dia. Bangunan Kompleks Karaton sendiri terdiri dari banyak massa, tidak dibangun secara bersamaan namun di bangun dan diperluas secara bertahap oleh para...

   Read more
avatar
5.0
8y

If you wanted to know the history about Keraton Sumenep (Sumenep Kingdom) in the past, this is the place to find out.. actually its a relics from Sumenep Kingdom that use for museum and district office at this time.. To enter this place quite cheap, just only IDR 2000 (in 2017) you can going around for about +/- 2 hours.. i suggest you go with the local guide, they usually waiting in front of ticket booth.. There are many heritage such as pusaka, kereta kuda, and also pond that used for king mistress to...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Tri BungsoTri Bungso
Pulau Madura yang mempunyai posisi geografis di Laut Jawa ini memang membuatnya menjadi memiliki banyak obyek wisata pantai. Namun tidak hanya pantainya saja yang wajib anda kunjungi saat anda pergi ke Madura, melainkan juga tempat yang satu ini yang patut anda datangi, yaitu Museum Keraton Sumenep di mana anda bisa menemukan berbagai benda peninggalan keraton di Sumenep. Seratus meter di sebelah timur Taman Adipura adalah lokasi Museum dan Keraton (Istana) Sumenep. Bangunan tua di sisi kanan jalan adalah tempat untuk menyimpan kereta emas, sebuah hadiah dari Ratu Inggris ke Raja Sumenep. Selain itu, juga digunakan untuk menjaga warisan lainnya; kursi tua, meja tua dan warisan lainnya. Istana Keraton Sumenep (Keraton) terdaftar di depan Museum. Istana ini dibangun pada tahun 1762 di masa pemerintahan Tumengung Arya Nata Kusumo I. Terdiri dari Gerbang, Pendopo, Istana itu sendiri, Istana tua dan Taman Sare. Gerbang ini terletak di sisi kiri istana. Ini adalah gerbang besar dengan gaya Eropa. Yang populer disebut Labang Mesem (Gerbang Tersenyum), jalan masuk ke kompleks istana. Pendopo (aula pertemuan) adalah aula yang berada di tengah kompleks istana yang digunakan untuk mengadakan pertemuan. Ini adalah bangunan sederhana namun unik yang dilengkapi dengan gaya yang indah. Bangunan yang menghubungkan pendopo ke istana disebut Mandiyoso. Ini adalah bangunan sekitar 25 meter dari istana ke Pendopo. Istana Sumenep terdiri dari dua lantai. Lantai pertama memiliki empat kamar. Dua di antaranya di sisi kanan dan yang lainnya di sebelah kiri. Lantai dua adalah tempat untuk menjaga para putri saat mereka akan menikah. Di sisi kanan istana ada juga bangunan tua bernama Kantor Koneng. Di masa lalu, itu adalah istana Bindoro Saod sebelum dia menyerahkan penggantinya. Sekarang, difungsikan untuk menyimpan banyak jenis senjata lama yang digunakan sejak lama, alat upacara tradisional kuno, gelang tua dan cincin orang dalam waktu lama dan yang lainnya. Di bagian belakang Kantor Koneng ada sebuah bangunan yang berfungsi sebagai museum. Ini digunakan untuk menyimpan sisa-sisa Istana Kerajaan Sumenep, seragam raja, beberapa kursi tua dan tempat tidur, dan yang baru adalah kerangka elang yang ditemukan di pantai Kalianget pada tahun 1977. Di sisi kiri Pendopo adalah Sare Park. Ini adalah taman dengan kolam renang kecil dimana airnya keluar dari pangkalan. Dulu, itu digunakan khusus untuk para putri. Banyak hal-hal menarik yang tentunya berhubungan dengan sejarah yang bisa anda lihat di museum, seperti kereta keraton yang dibuat pada abad ke 18, keramik dari Dinasti Ming, naskah kuno, peralatan pertanian dan nelayan kuno, prasasti, arca, hingga koleksi ragam senjata seperti: keris, tombak, pedang, meriam, ada juga alat rumah tangga kerajaan, serta peralatan pribadi anggota kerajaan. Selain itu yang lebih menakjubkan di museum ini anda bisa menyaksikan Al-Quran yang berukuran raksasa (4 x 3 meter) dengan berat 500 kg yang dibuat oleh seorang wanita bernama Yanti yang berasal dari Desa Blunto, dan dikerjakan selama 6 bulan. Ada lagi barang unik museum yang ada di sini yaitu berupa piring ajaib yang dikenal dengan nama magic rower. Piring nasi tersebut konon kabarnya memiliki kekuatan magis dimana nasi yang dihidangkan di atasnya tidak akan basi walaupun sudah satu minggu. Piring ini merupakan tempat nasi berbentuk oval dengan gambar Raja Sampang Condronegoro (1830) hadiah bagi raja Sumenep ke-32, Sultan Abdurrahman Pakunataningrat (1811-1854).
Sirajul MunirSirajul Munir
Madura adalah salah satu pulau yang merupakan bagian dari Jawa Timur. Di pulau ini terdapat kediaman raja peninggalan Kerajaan Sumenep. Keraton Sumenep sendiri saat ini menjadi salah satu destinasi wisata Budaya di Madura. Bagi traveller yang akan suka akan sejarah. Keraton Sumenep bisa menjadi alternatif kunjungan saat berada di Pulau Madura. Keraton Sumenep terdapat beberapa, salah satunya adalah sebagai kediaman resmi raja yang berkuasa saat itu. Karaton berfungsi sebagai tempat untuk mengatur segala urusan pemerintahan kerajaan. Terdapat beberapa keraton sumenep yang terdiri dari, seperti Karaton Pangeran Siding Puri di Parsanga, Karaton Tumenggung Kanduruan, Karaton Pangeran Lor dan Pangeran Wetan di Karangduak hanya tinggal sisa puing bangunannya saja yakni hanya berupa pintu gerbang dan umpak pondasi bangunan Keraton. Keraton Sumenep sendiri dibangun sekitar abad 17, tepatnya tahun 1781. Yang di arsiteki oleh warga keturunan Tiong Hoa ( Lauw Piango)  Bangunan Kompleks Karaton Sumenep sendiri terdiri dari banyak massa, tidak dibangun secara bersamaan namun di bangun dan diperluas secara bertahap oleh para keturunannya. Sehingga seakan-akan banyak berdiri keraton disana
Jimbob HughesJimbob Hughes
Pay 20k Rp at Loket across the road from the entry. An old Palace grounds. Just walk around freely no map or guides. Historic items displayed in glass cabinets in one area. Swords, knifes, batik fabrics etc. Chariots, statues aroound. Kraton palace with its fancy chairs, Grandfather clocks, Art pictures, Gamelan music instruments.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Sumenep

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Pulau Madura yang mempunyai posisi geografis di Laut Jawa ini memang membuatnya menjadi memiliki banyak obyek wisata pantai. Namun tidak hanya pantainya saja yang wajib anda kunjungi saat anda pergi ke Madura, melainkan juga tempat yang satu ini yang patut anda datangi, yaitu Museum Keraton Sumenep di mana anda bisa menemukan berbagai benda peninggalan keraton di Sumenep. Seratus meter di sebelah timur Taman Adipura adalah lokasi Museum dan Keraton (Istana) Sumenep. Bangunan tua di sisi kanan jalan adalah tempat untuk menyimpan kereta emas, sebuah hadiah dari Ratu Inggris ke Raja Sumenep. Selain itu, juga digunakan untuk menjaga warisan lainnya; kursi tua, meja tua dan warisan lainnya. Istana Keraton Sumenep (Keraton) terdaftar di depan Museum. Istana ini dibangun pada tahun 1762 di masa pemerintahan Tumengung Arya Nata Kusumo I. Terdiri dari Gerbang, Pendopo, Istana itu sendiri, Istana tua dan Taman Sare. Gerbang ini terletak di sisi kiri istana. Ini adalah gerbang besar dengan gaya Eropa. Yang populer disebut Labang Mesem (Gerbang Tersenyum), jalan masuk ke kompleks istana. Pendopo (aula pertemuan) adalah aula yang berada di tengah kompleks istana yang digunakan untuk mengadakan pertemuan. Ini adalah bangunan sederhana namun unik yang dilengkapi dengan gaya yang indah. Bangunan yang menghubungkan pendopo ke istana disebut Mandiyoso. Ini adalah bangunan sekitar 25 meter dari istana ke Pendopo. Istana Sumenep terdiri dari dua lantai. Lantai pertama memiliki empat kamar. Dua di antaranya di sisi kanan dan yang lainnya di sebelah kiri. Lantai dua adalah tempat untuk menjaga para putri saat mereka akan menikah. Di sisi kanan istana ada juga bangunan tua bernama Kantor Koneng. Di masa lalu, itu adalah istana Bindoro Saod sebelum dia menyerahkan penggantinya. Sekarang, difungsikan untuk menyimpan banyak jenis senjata lama yang digunakan sejak lama, alat upacara tradisional kuno, gelang tua dan cincin orang dalam waktu lama dan yang lainnya. Di bagian belakang Kantor Koneng ada sebuah bangunan yang berfungsi sebagai museum. Ini digunakan untuk menyimpan sisa-sisa Istana Kerajaan Sumenep, seragam raja, beberapa kursi tua dan tempat tidur, dan yang baru adalah kerangka elang yang ditemukan di pantai Kalianget pada tahun 1977. Di sisi kiri Pendopo adalah Sare Park. Ini adalah taman dengan kolam renang kecil dimana airnya keluar dari pangkalan. Dulu, itu digunakan khusus untuk para putri. Banyak hal-hal menarik yang tentunya berhubungan dengan sejarah yang bisa anda lihat di museum, seperti kereta keraton yang dibuat pada abad ke 18, keramik dari Dinasti Ming, naskah kuno, peralatan pertanian dan nelayan kuno, prasasti, arca, hingga koleksi ragam senjata seperti: keris, tombak, pedang, meriam, ada juga alat rumah tangga kerajaan, serta peralatan pribadi anggota kerajaan. Selain itu yang lebih menakjubkan di museum ini anda bisa menyaksikan Al-Quran yang berukuran raksasa (4 x 3 meter) dengan berat 500 kg yang dibuat oleh seorang wanita bernama Yanti yang berasal dari Desa Blunto, dan dikerjakan selama 6 bulan. Ada lagi barang unik museum yang ada di sini yaitu berupa piring ajaib yang dikenal dengan nama magic rower. Piring nasi tersebut konon kabarnya memiliki kekuatan magis dimana nasi yang dihidangkan di atasnya tidak akan basi walaupun sudah satu minggu. Piring ini merupakan tempat nasi berbentuk oval dengan gambar Raja Sampang Condronegoro (1830) hadiah bagi raja Sumenep ke-32, Sultan Abdurrahman Pakunataningrat (1811-1854).
Tri Bungso

Tri Bungso

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Sumenep

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Madura adalah salah satu pulau yang merupakan bagian dari Jawa Timur. Di pulau ini terdapat kediaman raja peninggalan Kerajaan Sumenep. Keraton Sumenep sendiri saat ini menjadi salah satu destinasi wisata Budaya di Madura. Bagi traveller yang akan suka akan sejarah. Keraton Sumenep bisa menjadi alternatif kunjungan saat berada di Pulau Madura. Keraton Sumenep terdapat beberapa, salah satunya adalah sebagai kediaman resmi raja yang berkuasa saat itu. Karaton berfungsi sebagai tempat untuk mengatur segala urusan pemerintahan kerajaan. Terdapat beberapa keraton sumenep yang terdiri dari, seperti Karaton Pangeran Siding Puri di Parsanga, Karaton Tumenggung Kanduruan, Karaton Pangeran Lor dan Pangeran Wetan di Karangduak hanya tinggal sisa puing bangunannya saja yakni hanya berupa pintu gerbang dan umpak pondasi bangunan Keraton. Keraton Sumenep sendiri dibangun sekitar abad 17, tepatnya tahun 1781. Yang di arsiteki oleh warga keturunan Tiong Hoa ( Lauw Piango)  Bangunan Kompleks Karaton Sumenep sendiri terdiri dari banyak massa, tidak dibangun secara bersamaan namun di bangun dan diperluas secara bertahap oleh para keturunannya. Sehingga seakan-akan banyak berdiri keraton disana
Sirajul Munir

Sirajul Munir

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Sumenep

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Pay 20k Rp at Loket across the road from the entry. An old Palace grounds. Just walk around freely no map or guides. Historic items displayed in glass cabinets in one area. Swords, knifes, batik fabrics etc. Chariots, statues aroound. Kraton palace with its fancy chairs, Grandfather clocks, Art pictures, Gamelan music instruments.
Jimbob Hughes

Jimbob Hughes

See more posts
See more posts