HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman — Attraction in Surabaya

Name
Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman
Description
Nearby attractions
Taman Mundu
PQX3+9R5, Jl. Juwet, Tambaksari, Kec. Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur 60136, Indonesia
Nearby restaurants
DEPOT VEGE SEHAT BAHAGIA
Jl. Tambak Adi, Tambakrejo, Kec. Simokerto, Surabaya, Jawa Timur 60126, Indonesia
RM Chiang Kong
Jl. Kusuma Bangsa No.63A 001, RT.001/RW.10, Kapasari, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60273, Indonesia
Sego Sadukan Haji Suwaji
PQV3+VQQ, Tambaksari, Surabaya, East Java 60131, Indonesia
Dadar Beredar - Surabaya
Jl. Kusuma Bangsa No.78, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60272, Indonesia
Steak Moen-Moen - Kaza Mall
QQ25+P85, Jl. Kapas Krampung, Ploso, Kec. Simokerto, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Warung Makan Sederhana
Jl. Teratai No.11-15, Tambaksari, Kec. Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur 60131, Indonesia
Bebek Goreng Papin
Jl. Pecindilan, Kapasari, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60273, Indonesia
Empal Pengampon
Pengampon II No.3, Bongkaran, Kec. Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur 60161, Indonesia
A&W Wijaya Kusuma
Jl. Wijaya Kusuma No.61, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60272, Indonesia
Aiola Eatery - Slamet
Jl. Slamet No.16, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60272, Indonesia
Nearby hotels
The Life Hotel
Jl. Kusuma Bangsa No.41, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60272, Indonesia
Twin Tower Hotel & Residence
Jl. Kalisari I No.1, Kapasari, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60273, Indonesia
RedDoorz Apartment near Grand City Mall
Jl. Kalisari I No.1, Kapasari, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60272, Indonesia
Airy Taman Remaja Kusuma Bangsa Surabaya
Jl. Kusuma Bangsa No.41, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60262, Indonesia
RedDoorz near Grand City Mall 2
Jl. Ambengan Tengah No.4, RT.005/RW.04, Tambaksari, Kec. Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur 60272, Indonesia
RedDoorz Syariah Near Rumah Sakit Soewandhie
Jl. Tambak Bening VI No.2, RW.4, Tambakrejo, Kec. Simokerto, Surabaya, Jawa Timur 60142, Indonesia
OYO Life 2083 Tambakbening Residence
Jl. Tambak Bening No.5, Tambakrejo, Kec. Simokerto, Surabaya, Jawa Timur 60142, Indonesia
KoolKost near Kaza Mall Surabaya
Jl. Kapas Krampung No.61, Rangkah, Kec. Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur 60135, Indonesia
Life Hotel Stasiun Kota
Jl. Pecindilan No.66, Kapasari, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60161, Indonesia
OYO 91165 Undaan Residence
Jalan Undaan Wetan 4 No.22, RW 10, Ketabang, Genteng, Surabaya, Jawa Timur, 60134, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur 60000, Indonesia
Related posts
Keywords
Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman tourism.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman hotels.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman bed and breakfast. flights to Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman attractions.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman restaurants.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman travel.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman travel guide.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman travel blog.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman pictures.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman photos.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman travel tips.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman maps.Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman things to do.
Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman
IndonesiaEast JavaSurabayaRumah Wafat Wage Rudolf Supratman

Basic Info

Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman

Jl. Mangga No.21, Tambaksari, Kec. Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur 60136, Indonesia
4.8(274)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
Family friendly
Accessibility
attractions: Taman Mundu, restaurants: DEPOT VEGE SEHAT BAHAGIA, RM Chiang Kong, Sego Sadukan Haji Suwaji, Dadar Beredar - Surabaya, Steak Moen-Moen - Kaza Mall, Warung Makan Sederhana, Bebek Goreng Papin, Empal Pengampon, A&W Wijaya Kusuma, Aiola Eatery - Slamet
logoLearn more insights from Wanderboat AI.

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Surabaya
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Surabaya
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Surabaya
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman

Taman Mundu

Taman Mundu

Taman Mundu

4.5

(3.2K)

Open 24 hours
Click for details

Things to do nearby

Watch the sunrise at Mount Bromo
Watch the sunrise at Mount Bromo
Sun, Dec 7 • 12:00 AM
Tambaksari, East Java, 60281, Indonesia
View details
LP Over Coffee: NgopinG - ngopi sambil Lping by MeteoraIDN Surabaya Chapter
LP Over Coffee: NgopinG - ngopi sambil Lping by MeteoraIDN Surabaya Chapter
Sun, Dec 7 • 9:00 AM
Kenangan Signature - Galaxy Mall 3, Galaxy Mall 3, Lt Dasar No G-343B, Mulyorejo, Kec. Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur 60115, Indonesia
View details

Nearby restaurants of Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman

DEPOT VEGE SEHAT BAHAGIA

RM Chiang Kong

Sego Sadukan Haji Suwaji

Dadar Beredar - Surabaya

Steak Moen-Moen - Kaza Mall

Warung Makan Sederhana

Bebek Goreng Papin

Empal Pengampon

A&W Wijaya Kusuma

Aiola Eatery - Slamet

DEPOT VEGE SEHAT BAHAGIA

DEPOT VEGE SEHAT BAHAGIA

4.5

(166)

Click for details
RM Chiang Kong

RM Chiang Kong

4.4

(223)

Click for details
Sego Sadukan Haji Suwaji

Sego Sadukan Haji Suwaji

4.7

(220)

Click for details
Dadar Beredar - Surabaya

Dadar Beredar - Surabaya

4.7

(4.2K)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Rumah Wafat Wage Rudolf Supratman

4.8
(274)
avatar
4.0
7y

Cagar budaya yang patut dijaga dan dilestarikan, terdapat patung wr. Supratman sambil memegang biola kesayangannya. Meski rumahnya kecil, namun kenangan yang ada tak bisa hilang begitu saja. Wage Rudolf Soepratman dilahirkan di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Purworejo dan wafat di Jalan Mangga 21 Surabaya. Rumah wafat pencipta lagu Indonesia raya itu kini telah menjadi museum sekaligus menjadi bangunan cagar budaya di Surabaya. Rumah kecil dengan luas 5x10 meter itu memiliki dua kamar. Kamar di sebelah kanan merupakan kamar keluarga Roekiyem dan kamar di sebelah kiri adalah kamar WR Soepratman. Pada kamar WR Soepratman terdapat kasur miliknya yang dibawa langsung dari Purworejo. Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka. Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan. Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit" pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. Ia meninggal pada tanggal 17...

   Read more
avatar
5.0
7y

Berlokasi dekat taman mundu dan stadion gelora sepuluh nopember, bangunan ini hampir tak dikenal karena letak dan akses menuju ke sana yang agak rumit. Ditambah lagi tidak ada petunjuk yang jelas di kedua lokasi utama yang saya sebutkan tadi. Padahal bangunan ini merupakan suatu simbol sejarah yang bisa menjadi bahan belajar riwayat hidup tokoh, Wage Soepratman. Karena di sana dijelaskan perjalanan hidup beliau dan biola yang legendaris itu. Bangunan ini bisa dikenali karena adanya tiang bendera dan patung dari W.R. Soepratman. Bangunan museum tergolong sempit karena hanya ada 2 kamar, 1 ruang tamu, 1 toilet dan 1 gudang di bagian belakang museum. Pengelolaan bangunan dikelola dengan sangat baik, terbukti dari terawatnya bangunan mulai dari segi kebersihan dan kerapihan barang-barang di sana. Dan ada petugas penjaga bangunan yang setiap hari sampai pukul 17.00 WIB selalu berjaga di sana untuk merawat dan menjaga bangunan tersebut kecuali hari Senin libur. Kondisi bangunan masih asli tapi kurasa ada sedikit perubahan yaitu bagian toiletnya yang terkesan mewah, selebihnya ada sedikit penambahan furnitur tempat duduk untuk pengunjung. Kekurangan yang lain yaitu kurangnya lahan parkir dan rak sepatu karena memang wajib melepas alas kaki saat mau masuk rumah tersebut. Tapi overall sangat bagus dan menarik dan tentunya bisa dikembangkan lagi untuk salah satu objek wisata sejarah di Kota...

   Read more
avatar
5.0
6y

Museum ini hanya punya 3 ruangan yang terbagi menjadi 2 kamar dan 1 ruang tengah. Sederhana, tapi mengambarkan kisah perjuangan Wage Rudolf Soepratman yang tergolong singkat. Museum ini adalah bekas rumah kakak dari WR Soepratman dan disinilah alm menghembuskan nafas terakhir di umur yang cukup muda yaitu 34 tahun. Alm pun juga belum menikah hingga akhir hayat nya.

Museum ini berada di perkampungan dengan lingkungan mayoritas Kristen. Meski harus memasuki wilayah perkampungan, pemerintah Surabaya sebagai pengelola telah menyediakan petunjuk yang sangat jelas menuju museum ini.

Bagi yang hendak menuju museum menggunakan motor, dapat parkir di depan museum. Bila menggunakan mobil atau kendaraan besar lainnya, sebaik nya parkir di Lahan Parkiran Taman Mundu yang lebih luas.

Di museum ini, teman-teman akan dipandu oleh Guide Profesional bernama mas Arif yang akan menceritakan kisah hidup WR Soepratman dengan detail dari lahir hingga menghembuskan nafas terakhir. Terimakasih mas Arif untuk Guidence nya ^^

Setelah itu, teman-teman dapat berkeliling, untuk melihat lebih sesama dan jangan lupa untuk berfoto. Greet Job untuk Museum WR Soepratman. Thanks Surabaya, The...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Annisa FirdausAnnisa Firdaus
Cagar budaya yang patut dijaga dan dilestarikan, terdapat patung wr. Supratman sambil memegang biola kesayangannya. Meski rumahnya kecil, namun kenangan yang ada tak bisa hilang begitu saja. Wage Rudolf Soepratman dilahirkan di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Purworejo dan wafat di Jalan Mangga 21 Surabaya. Rumah wafat pencipta lagu Indonesia raya itu kini telah menjadi museum sekaligus menjadi bangunan cagar budaya di Surabaya. Rumah kecil dengan luas 5x10 meter itu memiliki dua kamar. Kamar di sebelah kanan merupakan kamar keluarga Roekiyem dan kamar di sebelah kiri adalah kamar WR Soepratman. Pada kamar WR Soepratman terdapat kasur miliknya yang dibawa langsung dari Purworejo. Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka. Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan. Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit" pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. Ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.
Achmad AnamAchmad Anam
Berlokasi dekat taman mundu dan stadion gelora sepuluh nopember, bangunan ini hampir tak dikenal karena letak dan akses menuju ke sana yang agak rumit. Ditambah lagi tidak ada petunjuk yang jelas di kedua lokasi utama yang saya sebutkan tadi. Padahal bangunan ini merupakan suatu simbol sejarah yang bisa menjadi bahan belajar riwayat hidup tokoh, Wage Soepratman. Karena di sana dijelaskan perjalanan hidup beliau dan biola yang legendaris itu. Bangunan ini bisa dikenali karena adanya tiang bendera dan patung dari W.R. Soepratman. Bangunan museum tergolong sempit karena hanya ada 2 kamar, 1 ruang tamu, 1 toilet dan 1 gudang di bagian belakang museum. Pengelolaan bangunan dikelola dengan sangat baik, terbukti dari terawatnya bangunan mulai dari segi kebersihan dan kerapihan barang-barang di sana. Dan ada petugas penjaga bangunan yang setiap hari sampai pukul 17.00 WIB selalu berjaga di sana untuk merawat dan menjaga bangunan tersebut kecuali hari Senin libur. Kondisi bangunan masih asli tapi kurasa ada sedikit perubahan yaitu bagian toiletnya yang terkesan mewah, selebihnya ada sedikit penambahan furnitur tempat duduk untuk pengunjung. Kekurangan yang lain yaitu kurangnya lahan parkir dan rak sepatu karena memang wajib melepas alas kaki saat mau masuk rumah tersebut. Tapi overall sangat bagus dan menarik dan tentunya bisa dikembangkan lagi untuk salah satu objek wisata sejarah di Kota Pahlawan ini.
Ulwan HawariUlwan Hawari
Museum ini hanya punya 3 ruangan yang terbagi menjadi 2 kamar dan 1 ruang tengah. Sederhana, tapi mengambarkan kisah perjuangan Wage Rudolf Soepratman yang tergolong singkat. Museum ini adalah bekas rumah kakak dari WR Soepratman dan disinilah alm menghembuskan nafas terakhir di umur yang cukup muda yaitu 34 tahun. Alm pun juga belum menikah hingga akhir hayat nya. Museum ini berada di perkampungan dengan lingkungan mayoritas Kristen. Meski harus memasuki wilayah perkampungan, pemerintah Surabaya sebagai pengelola telah menyediakan petunjuk yang sangat jelas menuju museum ini. Bagi yang hendak menuju museum menggunakan motor, dapat parkir di depan museum. Bila menggunakan mobil atau kendaraan besar lainnya, sebaik nya parkir di Lahan Parkiran Taman Mundu yang lebih luas. Di museum ini, teman-teman akan dipandu oleh Guide Profesional bernama mas Arif yang akan menceritakan kisah hidup WR Soepratman dengan detail dari lahir hingga menghembuskan nafas terakhir. Terimakasih mas Arif untuk Guidence nya ^^ Setelah itu, teman-teman dapat berkeliling, untuk melihat lebih sesama dan jangan lupa untuk berfoto. Greet Job untuk Museum WR Soepratman. Thanks Surabaya, The City of Heroes
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Surabaya

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Cagar budaya yang patut dijaga dan dilestarikan, terdapat patung wr. Supratman sambil memegang biola kesayangannya. Meski rumahnya kecil, namun kenangan yang ada tak bisa hilang begitu saja. Wage Rudolf Soepratman dilahirkan di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Purworejo dan wafat di Jalan Mangga 21 Surabaya. Rumah wafat pencipta lagu Indonesia raya itu kini telah menjadi museum sekaligus menjadi bangunan cagar budaya di Surabaya. Rumah kecil dengan luas 5x10 meter itu memiliki dua kamar. Kamar di sebelah kanan merupakan kamar keluarga Roekiyem dan kamar di sebelah kiri adalah kamar WR Soepratman. Pada kamar WR Soepratman terdapat kasur miliknya yang dibawa langsung dari Purworejo. Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka. Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan. Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit" pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. Ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.
Annisa Firdaus

Annisa Firdaus

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Surabaya

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Berlokasi dekat taman mundu dan stadion gelora sepuluh nopember, bangunan ini hampir tak dikenal karena letak dan akses menuju ke sana yang agak rumit. Ditambah lagi tidak ada petunjuk yang jelas di kedua lokasi utama yang saya sebutkan tadi. Padahal bangunan ini merupakan suatu simbol sejarah yang bisa menjadi bahan belajar riwayat hidup tokoh, Wage Soepratman. Karena di sana dijelaskan perjalanan hidup beliau dan biola yang legendaris itu. Bangunan ini bisa dikenali karena adanya tiang bendera dan patung dari W.R. Soepratman. Bangunan museum tergolong sempit karena hanya ada 2 kamar, 1 ruang tamu, 1 toilet dan 1 gudang di bagian belakang museum. Pengelolaan bangunan dikelola dengan sangat baik, terbukti dari terawatnya bangunan mulai dari segi kebersihan dan kerapihan barang-barang di sana. Dan ada petugas penjaga bangunan yang setiap hari sampai pukul 17.00 WIB selalu berjaga di sana untuk merawat dan menjaga bangunan tersebut kecuali hari Senin libur. Kondisi bangunan masih asli tapi kurasa ada sedikit perubahan yaitu bagian toiletnya yang terkesan mewah, selebihnya ada sedikit penambahan furnitur tempat duduk untuk pengunjung. Kekurangan yang lain yaitu kurangnya lahan parkir dan rak sepatu karena memang wajib melepas alas kaki saat mau masuk rumah tersebut. Tapi overall sangat bagus dan menarik dan tentunya bisa dikembangkan lagi untuk salah satu objek wisata sejarah di Kota Pahlawan ini.
Achmad Anam

Achmad Anam

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Surabaya

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Museum ini hanya punya 3 ruangan yang terbagi menjadi 2 kamar dan 1 ruang tengah. Sederhana, tapi mengambarkan kisah perjuangan Wage Rudolf Soepratman yang tergolong singkat. Museum ini adalah bekas rumah kakak dari WR Soepratman dan disinilah alm menghembuskan nafas terakhir di umur yang cukup muda yaitu 34 tahun. Alm pun juga belum menikah hingga akhir hayat nya. Museum ini berada di perkampungan dengan lingkungan mayoritas Kristen. Meski harus memasuki wilayah perkampungan, pemerintah Surabaya sebagai pengelola telah menyediakan petunjuk yang sangat jelas menuju museum ini. Bagi yang hendak menuju museum menggunakan motor, dapat parkir di depan museum. Bila menggunakan mobil atau kendaraan besar lainnya, sebaik nya parkir di Lahan Parkiran Taman Mundu yang lebih luas. Di museum ini, teman-teman akan dipandu oleh Guide Profesional bernama mas Arif yang akan menceritakan kisah hidup WR Soepratman dengan detail dari lahir hingga menghembuskan nafas terakhir. Terimakasih mas Arif untuk Guidence nya ^^ Setelah itu, teman-teman dapat berkeliling, untuk melihat lebih sesama dan jangan lupa untuk berfoto. Greet Job untuk Museum WR Soepratman. Thanks Surabaya, The City of Heroes
Ulwan Hawari

Ulwan Hawari

See more posts
See more posts