Plaosan Temple
Plaosan Temple things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Plan your stay
Posts
🏛️ Yogyakarta's Hidden Gem | Plaosan Temple
Aurora Cook
482
Nestled amidst lush rice fields near Yogyakarta, Indonesia, Candi Plaosan stands as a testament to timeless love and architectural splendor. Often overshadowed by its more famous neighbor, the Prambanan Temple, this hidden gem offers a serene and intimate experience, making it an ideal destination for couples seeking a romantic retreat. Built in the 9th century, Candi Plaosan is renowned for its unique blend of Hindu and Buddhist architectural elements, symbolizing the harmonious union of different cultures. The temple complex is divided into two main structures: Plaosan Lor (North Plaosan) and Plaosan Kidul (South Plaosan), each adorned with intricate carvings and statues that narrate ancient tales of devotion and artistry. One of the most enchanting aspects of Candi Plaosan is its tranquil ambiance. Unlike the bustling tourist spots, this temple remains relatively undiscovered, allowing visitors to explore its beauty without the usual crowds. The surrounding verdant landscape, combined with the temple’s majestic stone structures, creates a picturesque setting, especially during sunrise or sunset when the soft light casts a golden hue over the temple grounds. For couples, a visit to Candi Plaosan can be a deeply romantic experience. Strolling hand in hand through the temple’s courtyards, taking in the serene atmosphere, and marveling at the ancient architecture can create lasting memories. The temple’s history, believed to be a monument of love, adds an extra layer of significance for those sharing the experience with a loved one. While Prambanan Temple is undoubtedly a masterpiece worth visiting, incorporating Candi Plaosan into your itinerary offers a unique and intimate perspective on Indonesia’s rich cultural heritage. Its off-the-beaten-path allure provides a peaceful escape, allowing visitors to connect more deeply with the site’s historical and spiritual essence.
M. Maietta
00
Plaosan: A Serene Buddhist Sanctuary Amidst Ancient Java Plaosan, a tranquil Buddhist temple complex near Yogyakarta, offers a unique glimpse into Indonesia's rich religious history. Built in the 9th century during the Mataram Kingdom, Plaosan showcases a fascinating blend of Hindu and Buddhist influences, reflecting the harmonious coexistence of different faiths during that era. The complex comprises two main temples, Plaosan Lor and Plaosan Kidul, each surrounded by numerous smaller structures, including stupas and shrines. The intricate carvings adorning these structures depict various Buddhist figures and scenes, offering a visual narrative of the religion's teachings. Plaosan's architecture is characterized by its two-story design, with the upper level featuring a central chamber surrounded by smaller rooms. This unique layout is believed to symbolize the Buddhist concept of the universe's structure. A visit to Plaosan offers a serene escape from the hustle and bustle of modern life. Its peaceful atmosphere, combined with its historical and religious significance, makes it a must-visit destination for those seeking to explore Indonesia's diverse cultural heritage. Tips for visiting: * Combine your visit with nearby Prambanan for a comprehensive exploration of ancient Javanese temples. * Explore the surrounding villages to experience local culture and traditions. * Consider visiting during sunrise or sunset for a magical ambiance. Plaosan: Oase Kedamaian Buddha di Jawa Kuno Plaosan, kompleks candi Buddha yang tenang di dekat Yogyakarta, menawarkan gambaran unik tentang sejarah agama Indonesia yang kaya. Dibangun pada abad ke-9 pada masa Kerajaan Mataram, Plaosan menampilkan perpaduan menarik antara pengaruh Hindu dan Buddha, mencerminkan koeksistensi harmonis berbagai agama pada masa itu. Kompleks ini terdiri dari dua candi utama, Plaosan Lor dan Plaosan Kidul, masing-masing dikelilingi oleh banyak bangunan yang lebih kecil, termasuk stupa dan tempat suci. Ukiran rumit yang menghiasi bangunan ini menggambarkan berbagai tokoh dan adegan Buddha, menawarkan narasi visual dari ajaran agama. Arsitektur Plaosan ditandai dengan desain dua lantai, dengan tingkat atas menampilkan ruang tengah yang dikelilingi oleh ruang yang lebih kecil. Tata letak unik ini diyakini melambangkan konsep Buddha tentang struktur alam semesta. Kunjungan ke Plaosan menawarkan pelarian yang tenang dari hiruk pikuk kehidupan modern. Suasana yang damai, dikombinasikan dengan signifikansi sejarah dan agamanya, menjadikannya tujuan yang wajib dikunjungi bagi mereka yang ingin menjelajahi warisan budaya Indonesia yang beragam. Tips berkunjung: * Gabungkan kunjungan Anda dengan Prambanan di dekatnya untuk eksplorasi menyeluruh candi Jawa kuno. * Jelajahi desa-desa sekitarnya untuk merasakan budaya dan tradisi lokal. * Pertimbangkan untuk berkunjung saat matahari terbit atau terbenam untuk suasana yang magis.
Warren Wessels
00
Located in the eastern part of Yogyakarta, this temple offers a serene escape not far from the famous Prambanan Temple. Often referred to as Candi Kembar (Twin Temples), it presents a unique and peaceful atmosphere that contrasts beautifully with the grandeur of its more famous neighbor. Despite its relatively modest scale, the temple’s charm lies in its quiet surroundings and the spiritual ambiance that gently embraces every visitor. The temple complex is well-maintained, with clean and neat paths that make exploring the site a pleasant experience. The view around the temple is truly breathtaking, with lush greenery and open skies adding to its tranquil appeal. As a Buddhist temple, it holds spiritual significance for practicing Buddhists, who often come here to pray and meditate. Whether you're interested in history, architecture, or simply looking for a peaceful retreat, this site offers a beautiful blend of culture and serenity.
Marchellin Antonia
00
One of the best places to capture sunrise or sunset, when the weather is clear and nice. Two main temples have exactly same height and shape. Therefore it also known as Candi Kembar (Twin Temples). Candi Plaosan Lor has romantic legend between King of Sanjaya Dynasty, Rakai Pikatan and his wife Pramodyawardani, the daughter from King of Syailendra Dynasty, who has a different religion and culture. So, it also known as Candi Cinta (Temple of Love). The temple is easy to access. People can have a tour from Prambanan Temple by bicycle. The view along the way to Candi Plaosan is wonderful, the majestic Gunung Merapi in the north and mountains in the south, also the rice fields in the right and left side. Local people often held festivals. The ticket is very affordable even for foreign tourist. Photo taken by @otewebahagia (IG account)
W. Rizkianti
00
Satu lagi kompleks candi yang sudah berusia lebih dari satu milenium, Candi Plaosan. Terletak di wilayah Klaten, Jawa Tengah yang lokasinya tak jauh dari Candi Prambanan Dan Candi Sewu. Candi Plaosan termasuk candi Budha namun bercorak perpaduan Hindu-Budha karena Sang Raja Rakai Pikatan yang beragama Hindu menikahi Pramodhawardhani yang beragama Budha. Candi ini merupakan peninggalan kerajaan Medang atau Mataram Kuno yang eksis pada abad 9 Masehi, semasa dengan Candi Borobudur dan kompleks Candi Prambanan. Dikelilingi oleh 56 candi pengiring atau pewara dan ratusan stupa membuat dua candi induk yaitu Candi Utama Utara dan Candi Utama Selatan nampak begitu gagah. Namun saat ini hanya nampak beberapa candi pewara yang berdiri utuh atau yang berhasil direstorasi/dipugar, selebihnya sudah roboh atau belum berhasil dipugar karena beberapa alasan. Candi Plaosan terkadang disebut sebagai candi kembar karena candi utama di utara dan candi utama di selatan nampak serupa. Pun demikian, informasi dari Jupel (juru pelihara) yang bernama Pak Sugeng, candi ini terdapat perbedaan antara keduanya. Candi sisi utara disebut Candi Wadon sedangkan candi sisi selatan disebut Candi Lanang. Jadi, secara singkat bisa dikatakan bahwa Candi utara untuk beribadah para wanita, sedangkan candi selatan untuk beribadah para pria. Terdapat 3 ruangan di masing-masing candi utama. Dulunya ruangan di dalamnya terdiri dari 2 lantai dengan lantai kedua berupa kayu. Lantai berbahan kayu inilah yang nampaknya tidak mampu lagi bertahan melintasi zaman sehingga sekarang tidak lagi nampak. Saat ini yang tersisa adalah umpak bekas tangga naik. Bagi pecinta sejarah terutama sejarah kerajaan Jawa kuno, candi ini sangat cocok untuk dikunjungi untuk menggali informasi lebih banyak lagi. Relief yang masih sangat baik terutama di dua candi utama, sangat indah dan detail. Tak cukup sehari jika ingin menikmatinya secara paripurna. Ah kapan-kapan ingin lagi berkunjung ke sini, belum puas rasanya berkeliling dan mengamati satu per satu. Belajar budaya masa lalu menumbuhkan kebanggaan bahwa sejatinya sejak dulu, bangsa ini adalah bangsa yang luhur dan besar. Tidak pantas berendah diri membandingkan dengan bangsa asing. Kita bangsa Indonesia, sama tinggi dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
andry pramunanto
00
Nearby Attractions Of Plaosan Temple
Tirtonirmolo Water Park Galuh

Tirtonirmolo Water Park Galuh
4.3
(1.3K)
Click for details
Nearby Restaurants Of Plaosan Temple
Wedang Kopi Prambanan
Omah Eyang Resto
Pawon Mbah Noto Plaosan

Wedang Kopi Prambanan
4.5
(3.3K)
Click for details

Omah Eyang Resto
4.5
(910)
$$
Click for details

Pawon Mbah Noto Plaosan
4.3
(343)
Click for details
Basic Info
Address
Jl. Candi Plaosan, Dukuh Plaosan, Bugisan, Kec. Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57454, Indonesia
Map
Reviews
Overview
4.6
(4.6K reviews)
Ratings & Description
cultural
outdoor
family friendly
Description
Candi Plaosan, also known as the Plaosan Complex, is one of the Buddhist temples located in Bugisan village, Prambanan district, Klaten Regency, Central Java, Indonesia, about 1 kilometre to the northeast of the renowned Hindu Prambanan Temple.
attractions: Tirtonirmolo Water Park Galuh, restaurants: Wedang Kopi Prambanan, Omah Eyang Resto, Pawon Mbah Noto Plaosan

- Please manually select your location for better experience