Saya baru pertama makan disini sendiri. Sebelumnya pernah sekali terima beres saja dipesankan orang lain.
Ketika saya ingin pesan, saya berpikir seperti umumnya sate. Saya berniat pesan 25 tusuk. Ini misleading pertama. Untungnya kasir bilang ga bisa ganjil harus genap. Disaat itulah saya akhirnya bertanya memang satu porsi berapa harganya. Mbanya bilang 1 porsi 40rb 2 tusuk. Untung saja ditolak pesan 25 karena ganjil. Harusnya diberikan tanda atau proaktif info kalo 1 porsi hanya 2 tusuk dan sudah 40rb. Kalau saya ternyata dilayani 25 tusuk bisa nyesel saya.
Lalu oke jadinya pesan 4 tusuk klatak 2 tusuk yg bakar manis. Saya tunggu tidak terlalu lama sudah datang. Tapi saya disajikan 8 tusuk. 4 klatak 4 manis. Saya komplain dan kembalikan 1 porsinya (2 tusuk). Disini saya heran dan menduga mbak yg di kasir salah merevisi jadi 6 tusuk. Mungkin tertulis 8 tusuk. 4 klatak 4 manis. Harusnya 4 klatak 2 manis. Saya inisiatif memfoto menu yang saya dapat. Disamping sate saya juga pesan gulai 1 porsi dan 2 es jeruk. Saya makan dan agak asin untuk klataknya dan agak alot untuk sate manisnya. Tapi masih bisa kami habiskan overall enak. Gulainya empuk sekali. Es jeruknya manisnya pas.
Tibalah saatnya bayar. Menunggu lama kasirnya sedang input catetan pesanan satu2. Harusnya nanti saja ketika senggang atau pas customer mau bayar toh juga harusnya akan dikonfirmasi ulang pesanannya. Atau buat semacam form online buat pesanannya agar auto rekap. Saat saya bayar, saya inisiatif untuk info bahwa pesanan saya sepertinya beda sama aktual karena saya menolak 1 porsi sate manis. Mbaknya bilang nanti akan terlihat dan akan dibaca ulang. Mbaknya ramah ke saya. Tp ke temannya judes sekali. Oke saat mulai transaksi mbaknya hampir lupa untuk membacakan ulang. Karena saya minta bacakan ulang, betul dugaan saya. Sate saya 4 porsi. 2 klatak 2 manis. Jadi saya minta revisi jsdi 3 porsi. Saya tunjukkan juga fotonya tapi mbaknya tidak serius melihat sepertinya. Oke mbaknya bacakan ulang sudah revisi 3 porsi dsn ketika ditotal jadilah 260rban. Saya kaget. Saya tanya 1 porsi berapa? Disebut 40rb. Saya hitung 40rb x 3 porsi plus gulai dan es jeruk harusnya jatuh dibawah 200rb ini kok sampai 260rb. Betul lah ketika struk keluar ternyata saya malah ditulis 5 porsi. 3 porsi klatak dan 2 porsi manis. Disini saya komplain karena ada keliru. Yang disayangkan karakter asli mbaknya keluar dengan membela diri berdalih sudah disebutkan 3 porsi klatak. Saya tunjukkan lagi fotonya bahwa saya hanya terima 3 porsi gabungan klatak dan manis. Tapi sepertinya tidak dilihat juga. Saya komplain minta uang saya dikembalikan tapi mbaknya masih berdalih sudah disebutkan. Saya tidak mau tahu karena saya tidak mau membayar yang tidak saya terima. Disini saya hilang respect dan muncul rasa kapok balik lagi ke sini. Akhirnya mbaknya mengembalikan 80rb kelebihan tagihan 2 porsi. Belum selesai disini ketika saya jalan pulang istri saya masih dengar mbaknya ngomelin temannya bertanya kamu kasih berapa porsi sate ke meja 19 (meja saya). Artinya mbaknya tidak melihat foto yang saya tunjukkan sampai 2 kali. Saya sampai ingin balik dan bilang, putar ulang saja cctvnya dan cari kertas catatannya biar ketahuan saya pesannya berapa (rekaman suara cctv) mbaknya nyatat berapa dan masnya nyatat berapa dan saya makan berapa biar jelas. Tp istri menahan saya dan akhirnya pulang dengan hati tidak bahagia. Mohon perbaiki sistem order handlingnya agar lebih baik lagi. Saya isi form ini kedua kalinya karena sebelumnya isi untuk dapatkan diskon 20rb.
Yang saya sesali dan bikin kapok. Masih saja membela diri Tidak ada kata maaf satu pun...
Β Β Β Read moreMany people say that Satay Klathak Pak A and Pak B are more recommended and interested, but satay pak A and B are open only in the evening before which is around 5 pm till midnight. Due to the very tight time I finally searched in the internet "satay klathak". And finally found the satay klathak which was open in the early morning hours at 11 am. My friend and I arrived 20 minutes early, the restaurant was still closed and was preparing food menus to be served and the employee there was also very friendly, let us in first, but ordered the food to be requested at 11 o'clock ππ. In the Satay Klathak Pak Jede restaurant I ordered 2 portions of satay klathak and kicik, I wanted to order tengkleng, but it was not yet cooked.
Satay klathak. The unique method of satay klathak meat is stabbed with iron bicycle bars (is new iron bars one) and burned like a regular satay, the sauce does not use peanut sauce or chili with sliced ββred onion with sweet soy sauce. But with cooked sauce like usual curry.
Kicik. Kicik seems to have seasoned meat then stir fry mixed with a little cabbage added sweet sauce (I feel there is sweetness) hmm..ada manis-manis...
Β Β Β Read moreWell, I haven't been in any other "Sate Klathak" restaurants in Yogyakarta. This is my first time to taste this kind of food, and its tasted was wonderful!
This is not your ordinary "satay" which used to be flavored by ketchup, onion, and peanut. Sate klathak's only ingredients is salt. It used bike grill (jeruji sepeda) instead of bamboo stick. I love the taste, really.
Its tengkleng is also good. Really good in taste. The most important thing is.. It's cheap! Maybe for some people who used to live in Jogja, it costs a lot. But for me it's not as they compensate the price with the wonderful taste. I came around 3pm and it's not crowded. The hospitality is good, just have to wait 5-10 minutes to get my order.
I'm not ready to give 4.5 or 5.0 rating as i haven't taste the other Sate Klathak. So for now I give...
Β Β Β Read more