Dharma Kitchen — Restaurant in Jakarta

I WOULD NEVER RECOMMEND THIS RESTAURANT TO ANYONE

In Summary : They force you to pick a package (minimum of 6 people). Even if you aren't a group of 6 people, and the price is so stupid, the package price is at Rp. 300.000,00++/pax), and you can not have the option to order by the Ala carte menu.

Well, after a long time of not eating in this restaurant, before was overall alright and nice, but now, horrible, the worst restaurant I have ever come through, and this would be the last time I will come here. I come to this restaurant expecting to be served normally (basically ordering through the menu), but apparently, when I arrived, they FORCED US to select the package with a crazy price of Rp. 300.00++/pax, since there is no other options left, and there a very few vegetarian restaurants nearby, this is what Indonesian people calls "MENCARI KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN ORANG LAIN, LICIK TERHADAP KONSUMEN", worst customer service ever, worst management with staff, and from my experice above I call this CHEATING CUSTOMERS,...

Kesan pertama sejujurnya sudah tidak menyenangkan untuk saya. Pelayan nya lelet, meja yang seharusnya diberikan untuk saya disalip oleh pelanggan lain dan pelayan diam aja. Selanjutnya dikarenakan mereka sedang overload(karena persiapan pesta di lt2) banyak menu yang tidak bisa dipesan. Pelayan pun harus dipanggil berkali-kali untuk mencatat pesanan. Lalu ada pesanan saya yang lupa dicatat juga. Dan puncaknya, pesanan saya yang ditunggu lama tak kunjung datang.

Saat ditanyakan ke pelayan, diinformasikan kalau pesanan sednag dimasak jadi tidak bisa dicancel. Karena saya sudah buru-buru pulang, saya meminta suami saya membayar terlebih dahulu karena kasir mulai penuh. Setelah bayar dan menunggu lagi, pesanan tetap tidak keluar, saya pun berinisiatif bertanya pada pelayan, setelah pengecekan kedua kalinya, pesanan saya dinyatakan TIDAK ADA di kitchen, ini berarti saya harus menunggu LAMA lagi, sedangkan anak saya mulai rewel(pesanan yang saya tunggu adalah mushroom soup untuk anak saya).

Saya pun mulai protes kepada pelayan untuk meminta refund yang kemudian diinformasikan oleh pelayan bahwa itu tidak bisa dan masih bertanya pada saya apakah saya mau makan di tempat atau di take away saja. Saya pun komplain dan bilang kalau anak saya sudah rewel bagaimana mungkin bisa saya tunggu lagi.

Kemudian ada seorang customer yang akan menempati meja saya menawarkan untuk membayari pesanan saya saja dan menu tersebut untuk dia saja nantinya. Karena merasa tak enak hati dengn bapak tersebut, saya pun memilih untuk merelakan apa yang sudah saya bayar saja. Saya pun bilang ke bapak tersebut tidak perlu, paling nanti saya komplain saja ke manajemen restoran. Sungguh saya awalnya hanya ingin memberikan masukan ke pihak manajemen agar mereka bisa memperbaiki pelayanan tanpa mengharapkan refund untuk saya.

Namun, yang terjadi sungguh di luar dugaan. Seorang pelayan yang bernama Rifa mendengarkan percakapan saya dengan bapak tersebut malah menantang saya untuk komplain saja karena apa yang terjadi bukan salah mereka karena restoran overload. Saya dan adik pun terlibat perdebatan dengannya, berkali2 dia menjawab dengan tidak sopan dan akhirnya saya marah besar di restoran. Sampai kami pulang pun tidak ada satu kata maaf pun yang keluar dari mulutnya.

Saya tidak habis pikir bagaimana restoran ini mendidik karyawannya.

Update: 3 bulan saya komplain, jangankan permintaan maaf. Malah pelayan yang bersangkutan ngetawain saya di post facebook. Think twice when u meet...

I used to come here since I was small. We used to know the owner and it had become our family restaurant ever since. Now, the restaurant was under major renovation for almost 5 years. I had high hopes waiting for them to open up. Well, i am very dissapointed. The food is now much different (read: worse). The service and staff was awful too. Now, the worst part. A meal takes a mere 40 minutes to come out!! Note that we came in around 10am. We were the first and the only table there. There were people coming in afterwards, but it was no more than 4 tables. Again, 40 minutes is just a funny way to serve a food. Too bad that this is a place we wouldnt want to...