I have been to indonesia, especially Jogjakarta many times, because the city does not only have attractions but interesting people lifestyles. I must admit that I have never tried anything so local like what was offered to me and my friend on Sunday October 22nd, 2023, the night before we flew home. Our friend, Ms Rani, and our driver, Mr. Jackey, showed us the place. I wasn't really surprised by the way people in the restaurant ate by the hands, as, in fact, eating by hands has always been the culture of Asian countries including Thailand where I come from, even though this is only practiced in remote countryside or mountainous areas in the present days. The taste of the food is really Indonesian, compared to those we always tried on the main bustling Malioboro Street, which, I believe have been made to suit the tongues of tourists from around the world. The reql charm of the place is how the food was put in small containers and banana leaves, and that red crushed chilli dish that seemed to go well with any dishes ordered to be placed on the table that day. I'm not the person really into spicy food, but I wanted to try to understand the actual taste of the food local people eat here. If you can spare some time getting a driver or driving by yourself away from the downtown Jogja, oh happen to tour around the famous Brammanan or Sewu Chandi sites, do ask for this place. If you are lucky enough that must be someone around speaking English to help you, if not this is a real challenge for you to try something local that will bring you an unforgettable memory...
Read moreDecent meal and all employees are quite polite lads and lassies. That being said, sometimes they got a bit inefficient way of managing customer's seating arrangements during rush hours. Meal serving time quite long also every now and then, they mixed up orders, like customers that coming in later got their orders first. And then there were those groceries lads suddenly coming to our table offering all kinds of food ingredients and stuff it's just feels weird... hahaha,... do we stopped by at a restaurant or a traditional market? IMO Maybe instead of going from table to table, you could've just packed them nicely then arrange it beside cashier table. And ask lassie manning the cashier to offer them to customers as they check out, using last buy tactics like those...
Read moreSaya customer tgl 28 Agustus 2022 lalu, meja nomor 26, datang 6 orang, sebelum maghrib sekitar pukul 17.20an. Mohon maaf izin menyampaikan keluhan kami karena kami yg cukup senang dengan Warung SS, kali ini cukup kecewa dengan pelayanannya.
Pelayanan sangat lama. Sejauh ini pengalaman makan di outlet lain yang sama tidak pernah separah dan seketerlaluan ini. Meskipun ramai namun masih bisa ditolerir masalah waktu. Kali ini sangat amat lama, hampir 2 jam kami menunggu dengan kondisi lapar, setidaknya minuman dulu yang diantar. Berkali-kali kami sampaikan keluhan kami kepada beberapa waiter yg lewat, jawabannya selalu sama, 'baik ditunggu ya', namun tidak ada progres. Kami menunggu dari sebelum maghrib sampai setelah isya, minuman dan makanan baru datang komplit sekitar jam 19.15. Itupun ada beberapa pesanan yang datang namun tidak sesuai dengan apa yg kami pesan, mungkin salah meja.
Karena sudah menunggu dan tidak ada tindak lanjut padahal yg kami minta sekedar antar minuman dulu, akhirnya saya turun dan bertanya ke bagian dapur, apakah pesanan meja 26 sudah diproses atau belum, karena kami berencana untuk pindah tempat makan sebab sudah sangat amat menunggu lama.
Meja lain yang di lantai atas dari awalnya penuh orang menunggu pesanan, sampai semuanya sudah selesai makan dan pergi, mejanya blm ada yg dibersihkan, saya ada bukti berupa foto. Artinya, kami dilayani terakhir di lantai tersebut, padahal sepertinya ada beberapa orang yg datang setelah kami memesan, malah dilayani duluan. Kami juga curiga di lantai bawah adalah prioritas pesanan diantar, padahal sama-sama pelanggan yg menunggu makanan datang.
Saya orang Jogja dan ketika itu sedang mengantar teman dari luar kota. Setelah piknik dari Prambanan berencana untuk ke Malioboro dan tertunda sangat lama hanya karena menunggu pesanan makanan. Saya merasa 'tidak enak' pada mereka tidak memberi rekomendasi tempat makan di Jogja yang terbaik, yang awalnya saya kira Warung SS cukup worth it bagi wisatawan juga, karena pernah makan di outlet SS lain, ternyata outlet SS Prambanan sangatlah mengecewakan.
Dengan pengalaman tersebut, kami berharap kedepannya ada evaluasi dan perubahan kearah yang lebih baik, jika memang karyawannya kurang karena outlet sangat ramai, akan lebih baik ditambah saja, supaya customer dapat dilayani dengan cepat dan puas. Sekian, mohon maaf....
Read more