Seperti penjual nasi goreng lainnya, bukanya saat malam hari. Keberadaan nasi goreng ini cukup membantu meramaikan jalan yang sangat sepi kalau sudah malam hari, terutama di atas pukul 22 karena letaknya persis pinggir jalan.
Nasi Goreng khas tegal berbeda dengan nasi goreng khas ala jogja. Relatif lebih gurih.
Tempatnya mudah ditemukan. Parkir yang tersedia hanya memanfaatkan bahu jalan atau trotoar. Tidak muat mobil namun bisa diakali dengan parkir agak jauh.
Tersedia sekitar 3 bangku untuk mengantri jika beli dibungkus. Untuk makan di tempat muat sekitar 8 orang saja karena memang minimalis ruangannya. Mayoritas pembeli dibawa pulang alias dibungkus.
Proses penyajian makanan relatif lama meski antrian tidak banyak. Yang masak kurang lincah. Dua antrian saja bisa menunggu hingga setengah jam.
Untuk harga seperti kebanyakan tempat lain. Meski di area sepi, tetap pasang harga yang sama dengan kebanyakan tempat. Mungkin karena di sekitar tidak ada pesaing ya.
Untuk rasa makanan, sangat biasa. Asal jadi saya. Tidak enak, tidak buruk juga. Ya hanya untuk bisa kenyang lah. Porsinya nasinya oke karena cukup banyak, tapi isiannya kayak suwiran ayam dan isian tambahan sesuai nama menu, saaangaaat sedikit.
Kalau ingin makan untuk menikmati masakan, sebaiknya cari tempat lain. Tapi kalau untuk sekadar kenyang, ini...
Read moreBeberapa hari lalu kelaparan dan lewat sini langsung bungkus nasi gorengnya. Kok berasa enak banget pedasnya kerasa asin kerasa dan ada smokey aromanya. Semalam balik lagi buat dimakan di tempat dengan ekspektasi lebih karena dibungkus saja enak. Ternyata malah gagal. Nasinya pas keras banget, asin pedasnya tidak kerasa. Kapan kapan coba lagi siapa tahu enak lagi kayak...
Read morePertama nyoba makan disini.. Biasanya cuma anter aja karena saya driver ojol.. Nyoba nasi goreng telor dadar pisah.. Rekomendasi kalau bisa pedes.. Rasanya lebih nampol.. Minum nya standar jeruk anget.. Soalnya rasa enak.. Porsi nya sedengan aja.. Harga standar.. Rekomendasi buat kalian yg mencari...
Read more