Sebenernya saya ke sini udah lama yaitu sekitar Agustus 2019 tapi kelupaan mau nulis review. Awalnya saya tertarik karena pengen nyoba resto baru ini di jalan monjali . Kalau tidak salah mereka buka awal tahun 2019. Tulisan sop empal muntilannya besar, mencolok dan dari segi tempat kelihatan menjanjikan. Memang saya sering dengar tentang sop khas daerah muntilan ini, tp belum pernah coba sama sekali. Sebenarnya daerah2 situ juga ada yg jual sop empal juga tp krn tempat jualnya kurang menarik jdi saya belum tertarik nyobain juga. Suatu siang saya memutuskan utk makan di Sop Empal Muntilan ini. Saya lihat ada beberapa orang2 dewasa yg makan di sini (sekitar usia 35 ke atas). Menurut saya kalau suatu resto pengunjungnya sudah berumur, bisa jadi indikasi resto tersebut agak pricey, atau legendaris (sudah lama n terkenal enak), atau menjual makanan/masakan tradisionaal Indonesia. Setelah duduk dan mendapat daftar menu, barulah saya ngerti kenapa he he. Harganya agak pricey. Sebagai orang yg belum pernah makan sop muntilan, bayangan saya tentang sop ya seperti umumnya sop, berisi bermacam sayuran dengan kuah kaldu bening. Di menu memang ada gambar sop bihun dan saya tidak tertarik. Lalu saya pun pesan nasi sop campur dengan bayangan sop nya normal buka sop bihun kayak di gambar. Kakak saya pesan empal dan nasi putih. Minumnya es teh tawar yg sayangnya harganya sama dgn es teh manis. Setelah makanan datang, saya agak kecewa krn ternyata nasi sop campur itu adalah sop bihun yg udah dikasih nasi, dan rupanya sop khas muntilan ini isinya hanya kubis dan bihun dengan kuah kaldu coklat. Secara rasa sebenarnya enak, asin manisnya pas (cenderung manis) dan mericanya terasa, sepertinya warna coklat itu didapat dari sedikit tambahan kecap di kuahnya. Lalu piring empalnya ternyata kecil sekitar diameter sekitar 10 cm. Bayangan saya empal 25k ya dapet lumayan banyak ya tp ternyata lebih sedikit dr bayangan saya (ya nggak dikit2 amat sih, iya saya tahu daging sapi mahal dan masak empal juga lama), itupun sudah berupa potongan, untuk rasa sih masih tergolong enak empalnya dan teksturnya empuk. Mungkin kalau dibuat paket nasi sop campur + empal 25k (empalnya beberapa suir aja) menurut saya lebih oke. Akhirnya saya dan kakak saling share menu krn ya anyep aja sih kalo cuman makan nasi sop bihun aja. Sebenernya bisa banget tambah lauk sendiri, tp saya nggak bawa uang banyak jadi ya sudah lah ya. Krn belom pernah nyoba resto sop empal khas muntilan yg lain makanya saya belum bisa membandingkan rasa dan harga. Tapi untuk resto ini secara rasa sudah enak hanya ya itu agak pricey kalau untuk saya pribadi, mungkin emg udah resto gede kali ya di Muntilan sana, saran saya ke sini rame2 biar bisa...
   Read moreOur 1st option of Yogyakarta culinary would be Sop Empal Bu Yani due to our impressive experience at it during 2016 visit. However, Sop Empal Mutilan did not disappointed at all.
The restaurant is located not very far from Tentrem Hotel, which is convenient for hotel guest who are looking for alternative traditional lunch, to reach it by 5 minutes-walking (quite hot, though). Of course the main menu would be Sop Empal, which is tasty and big enough to fill your belly. However, I was more impressed with its Nasi Pecel.
One thing that I take a note is that it may be a bit pricey (compared to the more traditional option, 5 years ago, though). Although it does not change my opinion that it is indeed, a well-recommended...
   Read moreThe taste was splendid, the service also very good.I love the empal so much, not to mention the soup.If you love soup their empal and soup is a must try menu. The reason why i just give this place 4 star rating because they don't have a good parking space. The guests are in a large amount during lunch time, so their vehicles causing traffic jam to...
   Read more