ini adalah first stop kami ketika main ke solo untuk sarapan!
☆rangkuman☆ visit: 19 Des 2024 ⭐️ overall rate : 8/10 💰 range harga : 16rb - 28rb (makanan) / 2rb - 22 rb (minuman) 💸 payment : cash / qris ⏳️ serving time : 5 menit doang buset (super cepet) 💯 recommend : stup makroni 🅿️ parkir : (mobil) di pinggir jalan, kadang ada tukang parkir yg bantu. kalo blm ada cari tempat yg aman + sopan. ℹ️ additional info: lokasi nya masuk gang kecil, rawan kelewatan kalo ga jeli. usahakan datang pagi kalo mau sepi. kurang cocok utk yg bukan penikmat manis, krn menu selat nya dominan manis.
notes: blm sempet cari tau ttg 🕌 musholla atau 🚾 toiletnya.
kami tiba di sini pukul 7.50 tepat sekali sebelum jam buka, tetapi sudah dipersilakan masuk oleh mas dan mba yg sangat ramah. bisa dibilang kami pelanggan pertama di hari itu, jd masih sepiii sekali. sangat nyaman utk eksplor dan berfoto di setiap sudutnya yg cantik dan dipenuhi barang antik itu.
untuk area parkir mobil sprtinya memang tdk ada ya krn lokasinya masuk dlm gang, jd bisa parkir di pinggir jalan. ketika kami datang tukang parkirnya blm ada, jd sedikit bingung mau parkir di mana.. walaupun pilihan tempat utk parkir di pinggir jalan masih banyak yg kosong. tp asal ga parkir sembarangan dan sopan sih seharusnya aman ya.
ada 2 macam tempat makan yg ditawarkan: lesehan (indoor) dan kursi (outdoor). banyak bgt meja yg tersedia. bbrp memang tertera sudah dipesan, tp selagi blm jam booking nya kami masih dipersilakan utk menempati. kami pilih di bagian indoor, walaupun cuaca di luar panas tp di dalam ttp sejuk krn bantuan kipas besar di bbrp sudut ruangan. salah satu hal yg saya suka adalah penerangan di bagian indoor nya krn ttp mendapat cahaya matahari, membuat ruangan tsb semakin cantik.
kami pesan 8 porsi makanan, dan semuanya sudah siap dalam waktu kurang dari 10 menit (bahkan mungkin cuma 5 menit ya). berikut menu makanan yg kami pesan:
(penilaian bdskan lidah saya yg bukan penikmat manis) Selat Bestik (7/10) : manis gula jawa pd kuah, daging suwir, dan telur pindangnya terasa cukup kuat (jd dominan manisnya ya). tp dpt daging banyak, lalu acar, sayuran, dan mustard nya bisa sedikit membantu menetralisir manisnya. namun bagi saya akan terlalu eneg di akhirannya krn lebih kuat rasa manisnya. Selat Galantin Segar (7/10) : masih sama dgn selat bestik, bedanya protein utamanya di sini adalah dari galantin. galantinnya lembut jd bukan tepung doang masih ttp berasa dagingnya, enak, dan cukup tebal. Selat Galantin Kuah Saos (7.5/10) : ini jg masih hampir sama rasanya, krn rasa sausnya jg manis dan sedikit asam tp tdk semanis 2 menu sblmnya. dan di sini beda di telurnya yg pakai telur putih ya jd manisnya ga sedominan itu. Timlo (7.8/10) : kuahnya keruh, rasanya gurih dan seger mirip kyk soto. Sup Matahari (8/10) : looks nya menarik banyak warna, rasa gurih di kuahnya light dan segerrr, rasa gurihnya diperkuat oleh olahan daging ayam di dlm mataharinya. Stup Makroni (8,5/10) : ini besttt bgt!!! very comforting!!! rasanya gurih (kaget kukira akan manis) dan surprisingly ringan bgt, krn kalo dari looks nya keliatan creamy berminyak bgt gitu pdhl ngga. ini cocok bgt jd pelangkap sbg penawar rasa manis setelah makan selat.
pembayarannya di akhir, langsung ke kasir di bagian depan. di depan kasir ada banyak jajanan dan pernak-pernik yg cocok utk oleh-oleh.
overall, puas banget sama pelayanan, tempat, ambience, dan makanan di sini. banyak banget spot fotonya, gabakal bingung mau foto di mana aja pasti estetik hahahahaha. trs jg banyak cermin!! jd bisa mirror selfie di...
Read moreThe location is quite easy to find, just follow google maps. Located in an alley, there's no parking spot for cars. The first impression of this place is so antique and crowded with tons of things made from porcelains, so many ornaments, and ceramics on the wall. But for me and my friends the place smells weird, kinda fishy somehow pungent and decaying. So then we moved table but the smells its still there, but not like before.
If you like taking picture this will be a great place to visit, but since this is a restaurant, we pay more attention at the food.
This is not our first time to eat 'Sup Matahari' and 'Selat Solo', but for us those menus in this restaurant are just okay and a bit pricey. Maybe since the place is kinda smells weird, we're not really enjoy the food. Also we thought the food smells and taste a bit weird.
So from us, if you want to visit a restaurant fulls of antiques ornaments you could visit this one, but for the food, maybe you should...
Read moreI have mixed feelings about this place. On one hand, it serves traditional menus that are synonymous with Solo, the taste is good. My favorite is Bistik Lidah (beef toungue) with additional galantin. The restaurant is also heavily decorated with ceramic figurines, plates, decorations, any decorations you name it, you probably can find here. 'Unique' ("nyleneh") can be the word to describe it.
However, this is also a factor in why I don't really like to eat here. Too much stuff! Stuff everywhere, repeated figurines, copies of the same thing are scattered throughout the shops, on the walls, on the tables, creating partitions, etc. And they are not thoroughly clean. You can see dust all over them! If you are allergic to dust, just beware.
I hope they can clear some stuff dan decorate with enough to achieve the intended purpose & also...
Read more