Simpang Enam Demak adalah salah satu lokasi yang menjadi tujuan para pecinta suasana romantis, maka dari itulah tempat ini selalu penuh di kunjungi oleh pemuda pemudi yang ingin menghabiskan waktu libur bersama teman dan keluarga dan bahkan alun alun kepunyaan demak ini sudah menjadi ikon bagi kota wali tersebut.
Kemudahan akses menuju tempat ini serta banyaknya souvenir yang di jajakan serta berbagai tempat kuliner di sekitar kawasan alun alun membuat Simpang Enam Demak menjadi tempat wisata yang banyak di datangi oleh pemuda pemudi serta keberadaannya di jantung kota atau pusat keramaian di kota Demak membuat lokasi ini semakin banyak di gemari masyarakat.
Di Simpang Enam Demak ini berada di lapangan besar yang sangat strategis, saat senja mulai datang saat itulah tempat alun alun Simpang Enam ini mulai tampak ramai di kunjungi oleh masyarakat sekitar untuk menghabiskan waktu malam bersama kekasih, keindahan alun alun Simpang Enam Demak ini akan sangat terlihat ketika malam tiba, suasana romantis nya membuat semua pengunjung terbuai di padu dengan lampu lampu yang menghiasi pinggir jalan pantura yang berlafadhkan asmaul husna (nama nama Allah yang berjumlah 99) menjadikan alun alun ini semakin tampak menawan.
Bukan hanya ramai di kunjungi warga sekitar untuk menghabiskan malam minggu dan hari libur, tetapi alun alun Simpang Enam Demak juga ternyata sering dijadikan tempat berlangsungnya kegiatan islami seperti pengajian akbar HAUL Raden Fatah, Istighosah dan lain lain sebagainya.
Keberadaanya yang berada di pusat kota demak membuat lokasi ini semakin ramai pengunjung, di tambah lagi keberadaanya pas di depan Masjid Agung Demak yang melegenda sampai Nusantara, serta dekat dengan makam dari pemimpin pertama kerajaan Demak Bintoro membuat alun alun ini semakin banyak di kunjungi wisatawan.
Masjid Agung Demak
Sejarah mencatatkan bahwa alun alun ini berada di depan masjid agung yang merupakan pusat kota Demak dan masjid ini menjadi tempat berkumpulnya para wali yang juga disebut wali songo. Dibangun pada masa kekuasaan Raden Fatah pada abad ke-15, secara politik masjid agung ini menjadi pusat pemerintahan pada waktu itu, mulai dari ibadah, mengatur strategi perang bahkan sampai hal belajar mengajar.
Secara arsitekturalnya, Masjid Agung Demak memiliki ukuran dan ciri khas seperti yang di miliki kerajaan Majapahit, dan juga memiliki keunikan tersendiri. Sedikitnya ada empat keunikan Masjid Agung Demak, yakni sebagai berikut:
Saka Tatal
Atap Berundak Tiga
Lawang Bledeg
Kolam Wudlu
Museum Masjid Agung
Museum Masjid Agung Demak adalah sebuah museum yang terletak di dalam kompleks Masjid Agung Demak, terdapat di lingkungan alun-alun kota Demak. Museum ini buka tiap hari mulai dari hari Senin hingga Minggu pada jam kerja. Museum ini menyimpan berbagai barang peninggalan Masjid Agung Demak. Jumlah koleksi benda bersejarah di museum ini mencapai lebih dari 60 koleksi benda-benda bersejarah Masjid Agung Demak, bahkan benda zaman Kerajaan Majapahit hingga Kesultanan Demak Bintoro.
Kuliner dan Souvenir di Simpang Enam Demak
Untuk urusan perut ketika berada di lokasi Simpang Enam Demak ini anda dan keluarga tidak usah khawatir karena semua jajanan berbentuk apapun baik yang berjenis makanan ringan maupun makanan berat semua tersedia di lokasi ini.
Keramaian Simpang Enam Demak ini dapat anda temui ketika malam hari terutama hari sabtu sore atau malam minggu, serta hari minggu pagi di lokasi alun alun Simpang Enam ini banyak orang yang menghabiskan waktu untuk melakukan Car Free Day dan juga bisa berolah raga lari lari kecil mengelilingi alun alun bersama keluarga maupun sahabat dekat. Sementara itu berbagai souvenir, alat sekolah sampai alat rumah tangga, sandal sampai hiasan rambut, semuanya juga dijual di area alun-alun...
Read moreAlun-alun Simpang Enam Demak, menurut saya ini termasuk alun-alun kota yg unik. Dimana letak keunikannya?
Jalan yg melingkari alun-alun ini tidak dibuat satu arah atau mengitari alun-alun. Ada Masjid Agung Demak yg terkenal itu dan yg uni disampingnya ada museum Masjid Agung Demak. (Jarang-jarang di alun-alun kota ada museum). Dipinggir alun-alun ini juga ada Lembaga Permasyarakatan. Tp jangan salah, bentuk bangunannya gak serem kok. Kan jarang tuh di pusat kota ada LP, mungkin juga pengelola ingin mulai menanamkan atau merubah pandangan masyarakat kalo LP itu seram dan bla bla bla. Ada juga central oleh-oleh khas Demak disudut jalan. Dan yg dijajakan disini hampir semua memang dikerjakan/diproduksi UKM lokal Demak. Pas waktu sore tiba di alun-alun ini banyak yg olahraga, dari lari, senam, voli, bahkan latihan sepak bola atau hanya sekedar jalan santai. Dan yg kesini pun dari berbagai umur. Ada toilet portable di sini. Yang saya lihat di alun-alun kota lain tidak ada. Dan percayalah ini sangat bermanfaat. Pernah tahu atau lihat papan koran umum (saya tidak tahu namanya)? Disini ada lhooo. Jadi ada kayak papan mading besar yg dilindungi kaca tp isinya koran. Saya merasa kembali ke masa kecil dimana banyak sekali ada fasilitas umum macam ini. Tempat sampah, di sini ada banyak tempat sampah dan satu lokasi ada 3 tong yg berbeda warna untuk pengunjung membuang sambah sesuai jebis sampahnya.
Mungkin baru itu yg bisa saya tulis. Kemudian hari bisa jadi akan bertambah. Oiya yg cukup memprihatin kan disini yaitu soal parkir motor. Padahal disediakan tempat parkir di depan masjid, tp ada banyak pengunjung yg parkir di pinggir2 jalan padahal ada jelas terpampang larangan parkir.
Semoga...
Read moreBerkunjung ke Alun-Alun Demak bukan hanya soal jalan-jalan santai di tengah kota, tapi juga seperti membuka kembali lembaran sejarah Islam di Jawa. Terletak di jantung Kota Wali, alun-alun ini menjadi ruang publik yang menyimpan jejak dakwah Wali Songo dan perjalanan masyarakat Demak dari masa ke masa.
Atmosfernya terasa istimewa, memadukan nuansa religi, budaya, sekaligus denyut kehidupan kota yang hangat.
Di sekeliling alun-alun, berdiri destinasi penting yang sarat makna. Ada Masjid Agung Demak dengan saka gurunya yang legendaris, museum yang merekam peninggalan sejarah, hingga makam para tokoh penting yang pernah berperan dalam penyebaran Islam di tanah Jawa.
Semua itu membuat kawasan ini bukan hanya tempat singgah, tetapi juga ruang refleksi yang mengajak kita memahami akar spiritual dan budaya Demak.
Selain nilai sejarahnya, alun-alun ini juga menjadi titik pertemuan masyarakat. Dari pagi hingga malam, pengunjung datang untuk bersantai, berfoto, atau sekadar menikmati kuliner khas di sekitar kawasan.
Aksesnya yang mudah semakin menambah daya tarik, menjadikan tempat ini destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin merasakan kehidupan asli Kota Demak.
Singkatnya, Alun-Alun Demak adalah titik di mana sejarah, budaya, dan kehidupan modern bertemu dalam harmoni yang...
Read more