Taman Renungan Bung Karno merupakan salah satu destinasi wisata sejarah di kota Ende, Taman Renungan Bung Karno bersebelaahan dengan Pelabuhan Ende. Bung Karno pernah diasingkan di sana pada masa penjajahan Belanda. Di tempat ini, Bung Karno merenung memikirkan dasar-dasar negara.
Di taman tersebut, tepat di bawah pohon sukun, Bung Karno mencurahkan pikiran untuk menemukan cara mempersatukan Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau dan beragam suku, bahasa, agama, dan adat istiadat.
Pemikiran Bung Karno tersebut kemudian diterjemahkan dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Di Taman Renungan Bung Karno ini pada saat kemari lagi dalam proses pembenahan atau renovasi, di bawah pohon Sukun terdapat tulisan "Di Kota Ini Kutemukan Lima Butir Mutiara, Di Bawah Pohon Sukun Ini Pula Kurenungkan Nilai-Nilai Luhur Pancasila". Terdapat juga bukti plakat atau prasasti penanda waktu Peresmian Patung dan Taman Bung Karno Ende Flores NTT di Hari Sabtu, 01 Juni 2013 oleh Prof. Dr. Boediono Wakil Presiden RI saat itu.
Selain itu juga kita coba lebih kedalam berkeliling, terdapat panggung kayu yang luas, namun hati-hati kondisi beberapa kayu patah dan lapuk, kemudian juga terdapat patung dan relief di tembok-tembok taman. Sampai dengan diujung, terdapat deretan rumah adat asli Ende, kondisi terawat dengan baik serta ada gambar Peta Indonesia dengan ukuran jumbo.
Silakan berkunjung Wisata Sejarah Taman Renungan Bung Karno di Ende, Flores, Nusa...
Read moreKota Ende, NTT, selama ini mungkin hanya dikenal sebagai tempat pengasingan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, saat masa penjajahan Belanda. Namun, jarang orang yang tahu bahwa Kota Ende juga menjadi tempat lahirnya Pancasila yang dirumuskan oleh Bung Karno saat masa pengasingan tersebut. Kala itu, Bung Karno bersama dengan sang istri, Inggit Garnasih, anak angkatnya, Ratna Djuami dan Kartika, serta mertuanya yang bernama Ibu Amsi, diasingkan ke Kota Ende oleh Belanda dari tanggal 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.
Berada di tempat pengasingan membuat Bung Karno lebih berpikir jernih tentang banyak hal. Mulai dari mempelajari agama Islam lebih mendalam, belajar tentang pluralisme, hingga melakukan kegiatan melukis maupun menulis drama pementasan.
Selain itu, Soekarno juga suka merenung selama berjam-jam di sebuah taman di Kota Ende, tepatnya di bawah pohon sukun yang rindang. Buah dari renungan di bawah pohon sukun tersebutlah yang melahirkan tiap butir nilai kehidupan dalam Pancasila yang menjadi dasar negara Republik Indonesia. Itulah mengapa Kota Ende kerap disebut juga sebagai...
Read moreA very well designed park that must be glorious and spotless when first inaugurated by whoever officials that came. Now what left is overgrown lawn, tons of mosquitos, vandalized building, fallen tree that obstructed the path, and other unsurprising signs of deterioration. Another story of a grand-opening-driven project that successfully left unmaintained...
Read more