HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Monumen Pancasila Sakti — Attraction in Jakarta

Name
Monumen Pancasila Sakti
Description
Nearby attractions
Museum Penghianatan PKI (Komunis)
Jl. Raya Pd. Gede, RT.4/RW.12, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810, Indonesia
Sumur Maut Lubang Buaya
PW55+PC9, Lubang Buaya, Cipayung, East Jakarta City, Jakarta, Indonesia
Sundai Park
Jl. Kramat III RT. 003 RW. 03, RT.004 RW.002, Jl. Kramat Tiga.J No.50A, RT.7/RW.10, Lubang Buaya, Cipayung, East Jakarta City, Jakarta 13810, Indonesia
Nearby restaurants
Soto Mie AA Dedi
Jl. Monumen Pancasila Sakti No.10 C, RT.1/RW.2, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810, Indonesia
Ayam Geprek Sambal Setan Lubang Buaya
Masjid Al Umar, Jalan, 3, RT.006/RW.12, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810, Indonesia
Nasi Uduk Betawi Po Rosida
Jalan kramat 5 RT 2 Rw 3 no 131, belakang No.136, RT.2/RW.3, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810, Indonesia
Mekar Lesehan
Jalan Pondok Gede No. 69, Lubang Buaya, Pondok Gede, RT.5/RW.12, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810, Indonesia
WARPAN (Warung Pancong)
Jl. Lubang Buaya No.28B, RT.5/RW.2, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810, Indonesia
Lesehan Sambel Jontor Mbak Susi
Jl. Kramat Jl. Lubang Buaya No.5b 1, RT.1/RW.2, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810, Indonesia
Ayam Goreng Kampung Madukoro Pondok Gede Jakarta
Jalan Pd. Gede Nomer, Halim No.7, RW.3, Halim Perdanakusuma, Kec. Makasar, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13610, Indonesia
Rise n Roll cake and bakery
Jl. Monumen Pancasila Sakti No.14, RT.14/RW.9, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810, Indonesia
Palatable Food
Jl. Monumen Pancasila Sakti No.45 2, RT.2/RW.2, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810, Indonesia
D'cost Seafood Pondok Gede
Plaza Pd. Gede, Jl. Raya Pd. Gede Lt. 2, RT.001/RW.001, Jatiwaringin, Kec. Pd. Gede, Kota Bks, Jawa Barat 17411, Indonesia
Nearby hotels
Urbanview Don Juan Pondok Gede
RT.005/RW.001, Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi, West Java 17414, Indonesia
OYO 1319 Puspita Guesthouse
Jl. Raya Hankam No.22, RT.002/RW.12, Jatirahayu, Kec. Pd. Melati, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 17414, Indonesia
RedDoorz near Plaza Pondok Gede
Jl. Raya Hankam No.22, Jatirahayu, Kec. Pd. Melati, Kota Bks, Jawa Barat 17414, Indonesia
Angel Homestay.
Jalan Abadini I No.82-83 molek, RT.002/RW.001, Jatiwaringin, Kec. Pd. Gede, Kota Bks, Jawa Barat 17411, Indonesia
Related posts
Keywords
Monumen Pancasila Sakti tourism.Monumen Pancasila Sakti hotels.Monumen Pancasila Sakti bed and breakfast. flights to Monumen Pancasila Sakti.Monumen Pancasila Sakti attractions.Monumen Pancasila Sakti restaurants.Monumen Pancasila Sakti travel.Monumen Pancasila Sakti travel guide.Monumen Pancasila Sakti travel blog.Monumen Pancasila Sakti pictures.Monumen Pancasila Sakti photos.Monumen Pancasila Sakti travel tips.Monumen Pancasila Sakti maps.Monumen Pancasila Sakti things to do.
Monumen Pancasila Sakti things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Monumen Pancasila Sakti
IndonesiaJakartaMonumen Pancasila Sakti

Basic Info

Monumen Pancasila Sakti

Jl. Raya Pd. Gede, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia
4.6(4K)
Open until 3:30 PM
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
Family friendly
attractions: Museum Penghianatan PKI (Komunis), Sumur Maut Lubang Buaya, Sundai Park, restaurants: Soto Mie AA Dedi, Ayam Geprek Sambal Setan Lubang Buaya, Nasi Uduk Betawi Po Rosida, Mekar Lesehan, WARPAN (Warung Pancong), Lesehan Sambel Jontor Mbak Susi, Ayam Goreng Kampung Madukoro Pondok Gede Jakarta, Rise n Roll cake and bakery, Palatable Food, D'cost Seafood Pondok Gede
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Phone
+62 812-1912-0965
Open hoursSee all hours
Sat8 AM - 3:30 PMOpen

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Jakarta
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Jakarta
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Jakarta
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Monumen Pancasila Sakti

Museum Penghianatan PKI (Komunis)

Sumur Maut Lubang Buaya

Sundai Park

Museum Penghianatan PKI (Komunis)

Museum Penghianatan PKI (Komunis)

4.8

(1.1K)

Open until 4:00 PM
Click for details
Sumur Maut Lubang Buaya

Sumur Maut Lubang Buaya

4.9

(60)

Open 24 hours
Click for details
Sundai Park

Sundai Park

4.5

(280)

Open 24 hours
Click for details

Things to do nearby

Explore Jakartas layers
Explore Jakartas layers
Sat, Dec 6 • 8:00 AM
Menteng, Jakarta, 10350, Indonesia
View details
Jakarta Social and Political Walk
Jakarta Social and Political Walk
Sat, Dec 6 • 3:00 PM
Sawah Besar, Jakarta, 10710, Indonesia
View details
Batik Story: Craft Your Own Piece
Batik Story: Craft Your Own Piece
Sat, Dec 6 • 10:00 AM
Kaum Jakarta Menteng, Jakarta, 10310, Indonesia
View details

Nearby restaurants of Monumen Pancasila Sakti

Soto Mie AA Dedi

Ayam Geprek Sambal Setan Lubang Buaya

Nasi Uduk Betawi Po Rosida

Mekar Lesehan

WARPAN (Warung Pancong)

Lesehan Sambel Jontor Mbak Susi

Ayam Goreng Kampung Madukoro Pondok Gede Jakarta

Rise n Roll cake and bakery

Palatable Food

D'cost Seafood Pondok Gede

Soto Mie AA Dedi

Soto Mie AA Dedi

4.4

(74)

Click for details
Ayam Geprek Sambal Setan Lubang Buaya

Ayam Geprek Sambal Setan Lubang Buaya

4.8

(8)

Click for details
Nasi Uduk Betawi Po Rosida

Nasi Uduk Betawi Po Rosida

5.0

(6)

Click for details
Mekar Lesehan

Mekar Lesehan

4.3

(911)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Monumen Pancasila Sakti

4.6
(4,049)
avatar
5.0
7y

Monumen Pancasila Sakti

Tempat bersejarah yang berada di Jl.Pondok Gede,Lubang Buaya,Jakarta Timur ini merupakan salah satu tempat yang menceritakan para pahlawan revolusi Indonesia yang telah gugur melawan para penghianat negara Indonesia.Monumen yang memiliki luas 14,3 hektar ini telah diresmikan oleh presiden Soeharto,pada tanggal 1 Oktober 1972 yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila.Sebelum menjadi monumen dan museum,tempat ini dulunya untuk pelatihan milik Partai Komunis Indonesia,hingga pada tanggal 30 September 2015 tempat ini digunakan untuk tempat penyiksaan 7 pahlawan revolusi dan pembuangan mayat di dalam sumur tua yang memiliki kedalaman 12 meter dan berdiameter 75 cm.

Sumur Lubang Buaya

Sumur yang berada di titik pusat Lubang Buaya ini menjadi tempat dimana 6 perwira tinggi dan 1 perwira pertama dikubur secara keji.Jenazah ketujuh perwira tersebut dimasukkan kedalam sumur tua dengan posisi kepala di bawah secara berurutan.Setelah ketujuh jenazah telah dimasukkan kedalam sumur tua itu,gerombolan G 30 S/PKI menutupnya dengan potongan batang pisang,sampah serta daun-daunan dan terakhir sumur tua itu ditutup dengan tanah diatasnya.Sebagai tipuan ketika warga mencari ketujuh jenazah itu,gerombolan G 30 S/PKI menggali lubang lainnya di sekitar sumur itu,dan diatas sumur dibuat seperti jalan yang digunakan lalu lalang kendaraan.

Ruangan Tempat Penyiksaan

Ruangan yang berukuran 8 m x 15,5 m ini,berada persis di samping Sumur Lubang Buaya.Ruangan yang digunakan untuk tempat penyiksaan para Jenderal TNI.Rumah yang digunakan untuk menyiksa para Jenderal ini dulunya milik Bapak Bambang Harjono.Di dalam rumah tersebut terdapat diorama yang menggambarkan tentang penyiksaan yang terjadi pada malam 30 September 1965.

Rumah Pos Komando

Dulunya rumah ini milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb.Pada waktu meletusnya G 30 S/PKI tahun1965,rumah ini dipakai oleh pimpinan gerakan yaitu Letkol Untung dalam rangka mempersiapkan penculikan terhadap tujuh Jenderal.Pada tenggal 30 September 1965 pukul 24.00 WIB,di rumah pos komando diadakan sebuah briefing tentang pelaksanaan penculikan.

Rumah Dapur Umum

Rumah yang dulunya milik Ibu Amroh itu dipakai oleh PKI sebagai tempat penyedia sarana konsumsi gerombolan G 30 S/PKI di Lubang Buaya.Sebelum PKI menguasai desa Lubang Buaya(sekarang Monumen Pancasila Sakti),mereka mengadakan pendekatan terlebuh dahulu terhadap penduduk yang tinggal di Monumen.

Tugu dan Relief Monumen Pancasila Sakti

Tugu Monumen Pancasila Sakti ini terletak 45 m(melambangkan tahun kemerdekaan)sebelah utara cungkup sumur maut.Ketujuh patung Pahlawan Revolusi berdiri dengan latar belakang dinding setinggi 17 m(melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia) dengan hiasan patung Garuda Pancasila.Dinding berbentuk trapesium tersebut berdiri diatas landasan yang berukur 17 x 17 m2 dengan 7 anak tangga menuju pelataran (melambangkan 7 Pahlawan Revolusi).Ketujuh patung Pahlawan Nasional berdiri berderet dalam setengah lingkaran dari barat ke timur,yaitu : Patung Mayjen TNI Anumerta Soetojo Siswomihardjo,Mayjen TNI Anumerta D.I. Pandjaitan,Letjen TNI Anumerta R.Soeprapto,Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani,Letjen  TNI Anumerta M.T.Harjono,Letjen TNI AnumertaS.Parman,dan Kapten Czi Anumerta P.A.Tendean.Dibawah patung tujuh Pahlawanrevolusi terdapat hiasan relief yang melukiskan peristiwa prolog ,kejadian dan penumpasan G 30 S/PKI oleh ABRI dan rakyat.Dari ketujuh patung Pahlawan Revolusi terdapat satu patung yang menunjuk kearah sumur maut yaitu Patung Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani.

Kendaraan Peninggalan Sejarah

-Truk Dodge -Mobil Dinas Men/Pangad Letjen Ahmad Yani -Mobil Dinas Pangkostrad Mayor Jenderal TNI...

   Read more
avatar
5.0
38w

Monumen Pancasila Sakti: Simbol Penghormatan bagi Pahlawan Revolusi

Monumen Pancasila Sakti adalah sebuah monumen bersejarah yang terletak di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Monumen ini dibangun untuk mengenang peristiwa tragis Gerakan 30 September (G30S) tahun 1965, di mana tujuh perwira tinggi TNI Angkatan Darat menjadi korban kekejaman gerakan tersebut. Monumen ini juga bertujuan untuk meneguhkan kembali pentingnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Latar Belakang Sejarah

Pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965, terjadi upaya kudeta oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dikenal sebagai G30S/PKI. Gerakan ini menculik dan membunuh tujuh jenderal TNI Angkatan Darat, yang kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi. Jenazah mereka ditemukan di sebuah sumur tua di daerah Lubang Buaya.

Untuk mengenang jasa para pahlawan dan memperingati perlawanan terhadap ancaman ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, pemerintah membangun Monumen Pancasila Sakti. Monumen ini diresmikan pada 1 Oktober 1973 oleh Presiden Soeharto, bersamaan dengan penetapan tanggal tersebut sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Arsitektur dan Fasilitas Monumen

Monumen Pancasila Sakti memiliki beberapa bagian penting yang sarat makna sejarah, yaitu:

Patung Pahlawan Revolusi Patung tujuh Pahlawan Revolusi berdiri tegak di depan monumen utama. Mereka adalah:

Jenderal Ahmad Yani

Letnan Jenderal R. Suprapto

Letnan Jenderal M.T. Haryono

Letnan Jenderal S. Parman

Mayor Jenderal D.I. Panjaitan

Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Kapten Pierre Tendean

Patung-patung ini melambangkan keteguhan dan keberanian mereka dalam mempertahankan ideologi bangsa.

Relief Perjuangan Terdapat relief yang menggambarkan kronologi peristiwa G30S, mulai dari penculikan hingga penumpasan gerakan tersebut. Relief ini menjadi pengingat akan bahaya laten komunisme dan pentingnya menjaga persatuan bangsa.

Sumur Maut Salah satu bagian paling mengharukan adalah sumur tua tempat para jenderal dibuang setelah dibunuh. Sumur ini dilestarikan sebagai simbol kekejaman G30S/PKI, sekaligus pengingat betapa mahalnya harga yang harus dibayar demi mempertahankan Pancasila.

Museum Pengkhianatan PKI (Komunis) Di area monumen juga terdapat museum yang memamerkan diorama serta koleksi benda-benda bersejarah, termasuk pakaian para pahlawan yang menjadi korban, dokumen penting, serta foto-foto peristiwa terkait.

Makna dan Fungsi Monumen

Monumen Pancasila Sakti memiliki makna yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Tempat ini menjadi simbol keteguhan ideologi Pancasila melawan segala bentuk ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.

Setiap 1 Oktober, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila rutin digelar di lokasi ini. Acara tersebut dihadiri oleh pejabat negara dan masyarakat, sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan revolusi dan pengingat untuk terus menjaga nilai-nilai Pancasila.

Kesimpulan

Monumen Pancasila Sakti bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol perjuangan dan pengorbanan demi menjaga dasar negara Indonesia. Dengan mengunjungi dan mempelajari sejarah di tempat ini, generasi muda diharapkan semakin memahami pentingnya menjaga persatuan dan kesetiaan terhadap Pancasila.

Monumen ini mengajarkan kita bahwa kemerdekaan dan ideologi bangsa bukanlah sesuatu yang datang secara cuma-cuma, melainkan hasil dari perjuangan panjang dan pengorbanan para pahlawan. Oleh karena itu, semangat mereka harus terus hidup di dalam hati setiap...

   Read more
avatar
3.0
28w

Monumen Pancasila Sakti adalah sebuah situs bersejarah yang krusial untuk dipelajari, namun sayangnya, pengalaman berkunjung dari ulasan Anda menunjukkan adanya beberapa kendala signifikan yang perlu segera ditangani. Kesan Awal & Potensi: Monumen ini memiliki potensi besar sebagai pusat edukasi sejarah dan refleksi, terutama karena suasana yang bersih dan sepi, yang memungkinkan pengunjung untuk merenung. Harga tiket yang terjangkau (Rp 15.000 untuk dua orang) plus stiker, serta biaya parkir yang wajar (Rp 3.000 per jam), adalah nilai tambah yang patut diapresiasi. Kekurangan Mayor yang Perlu Perhatian Mendesak: Namun, ada beberapa aspek yang sangat menghambat kenyamanan dan pengalaman pengunjung: AC Mati: Ini adalah masalah utama. Di iklim Indonesia yang cenderung panas, ketiadaan AC di seluruh area, termasuk museum, dapat membuat kunjungan menjadi sangat tidak nyaman. Pengunjung akan terburu-buru dan sulit fokus memahami informasi yang disajikan. Ruangan Museum Gelap: Museum yang gelap bukan hanya membuat pengunjung sulit melihat display atau informasi, tetapi juga bisa menciptakan kesan yang kurang terawat dan tidak profesional. Pencahayaan yang memadai adalah kunci untuk menampilkan artefak dan informasi sejarah secara efektif. Sepi Pengunjung: Kondisi sepi pengunjung, meskipun memberikan ketenangan, juga bisa menjadi indikasi bahwa monumen ini kurang menarik atau belum banyak diketahui masyarakat luas. Ini bisa jadi akibat dari fasilitas yang kurang memadai atau kurangnya promosi. Saran dan Harapan untuk Peningkatan: Untuk mengoptimalkan pengalaman di Monumen Pancasila Sakti, berikut beberapa saran mendesak: Prioritaskan Perbaikan AC dan Pencahayaan: Ini adalah langkah pertama yang paling krusial. Pastikan semua area, terutama museum, memiliki pencahayaan yang cukup dan AC yang berfungsi optimal. Lingkungan yang nyaman akan mendorong pengunjung untuk berlama-lama dan mendalami sejarah. Optimalisasi Tata Pamer Museum: Selain pencahayaan, pertimbangkan untuk meninjau kembali tata letak dan presentasi di museum. Apakah informasi sudah disajikan dengan jelas? Apakah ada elemen interaktif yang bisa menarik minat pengunjung? Strategi Promosi yang Lebih Gencar: Dengan fasilitas yang sudah diperbaiki, lakukan promosi yang lebih luas melalui media sosial, kerja sama dengan sekolah, atau paket wisata sejarah. Menarik lebih banyak pengunjung akan membantu monumen ini mencapai potensinya sebagai pusat pembelajaran sejarah yang vital. Monumen Pancasila Sakti adalah pengingat penting akan sejarah bangsa. Dengan perbaikan fasilitas yang fundamental, tempat ini bisa menjadi destinasi yang lebih menarik dan berdampak positif bagi generasi muda dan masyarakat umum dalam memahami...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Fariz AfrizalFariz Afrizal
Monumen Pancasila Sakti Tempat bersejarah yang berada di Jl.Pondok Gede,Lubang Buaya,Jakarta Timur ini merupakan salah satu tempat yang menceritakan para pahlawan revolusi Indonesia yang telah gugur melawan para penghianat negara Indonesia.Monumen yang memiliki luas 14,3 hektar ini telah diresmikan oleh presiden Soeharto,pada tanggal 1 Oktober 1972 yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila.Sebelum menjadi monumen dan museum,tempat ini dulunya untuk pelatihan milik Partai Komunis Indonesia,hingga pada tanggal 30 September 2015 tempat ini digunakan untuk tempat penyiksaan 7 pahlawan revolusi dan pembuangan mayat di dalam sumur tua yang memiliki kedalaman 12 meter dan berdiameter 75 cm. Sumur Lubang Buaya Sumur yang berada di titik pusat Lubang Buaya ini menjadi tempat dimana 6 perwira tinggi dan 1 perwira pertama dikubur secara keji.Jenazah ketujuh perwira tersebut dimasukkan kedalam sumur tua dengan posisi kepala di bawah secara berurutan.Setelah ketujuh jenazah telah dimasukkan kedalam sumur tua itu,gerombolan G 30 S/PKI menutupnya dengan potongan batang pisang,sampah serta daun-daunan dan terakhir sumur tua itu ditutup dengan tanah diatasnya.Sebagai tipuan ketika warga mencari ketujuh jenazah itu,gerombolan G 30 S/PKI menggali lubang lainnya di sekitar sumur itu,dan diatas sumur dibuat seperti jalan yang digunakan lalu lalang kendaraan. Ruangan Tempat Penyiksaan Ruangan yang berukuran 8 m x 15,5 m ini,berada persis di samping Sumur Lubang Buaya.Ruangan yang digunakan untuk tempat penyiksaan para Jenderal TNI.Rumah yang digunakan untuk menyiksa para Jenderal ini dulunya milik Bapak Bambang Harjono.Di dalam rumah tersebut terdapat diorama yang menggambarkan tentang penyiksaan yang terjadi pada malam 30 September 1965. Rumah Pos Komando Dulunya rumah ini milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb.Pada waktu meletusnya G 30 S/PKI tahun1965,rumah ini dipakai oleh pimpinan gerakan yaitu Letkol Untung dalam rangka mempersiapkan penculikan terhadap tujuh Jenderal.Pada tenggal 30 September 1965 pukul 24.00 WIB,di rumah pos komando diadakan sebuah briefing tentang pelaksanaan penculikan. Rumah Dapur Umum Rumah yang dulunya milik Ibu Amroh itu dipakai oleh PKI sebagai tempat penyedia sarana konsumsi gerombolan G 30 S/PKI di Lubang Buaya.Sebelum PKI menguasai desa Lubang Buaya(sekarang Monumen Pancasila Sakti),mereka mengadakan pendekatan terlebuh dahulu terhadap penduduk yang tinggal di Monumen. Tugu dan Relief Monumen Pancasila Sakti Tugu Monumen Pancasila Sakti ini terletak 45 m(melambangkan tahun kemerdekaan)sebelah utara cungkup sumur maut.Ketujuh patung Pahlawan Revolusi berdiri dengan latar belakang dinding setinggi 17 m(melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia) dengan hiasan patung Garuda Pancasila.Dinding berbentuk trapesium tersebut berdiri diatas landasan yang berukur 17 x 17 m2 dengan 7 anak tangga menuju pelataran (melambangkan 7 Pahlawan Revolusi).Ketujuh patung Pahlawan Nasional berdiri berderet dalam setengah lingkaran dari barat ke timur,yaitu : Patung Mayjen TNI Anumerta Soetojo Siswomihardjo,Mayjen TNI Anumerta D.I. Pandjaitan,Letjen TNI Anumerta R.Soeprapto,Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani,Letjen  TNI Anumerta M.T.Harjono,Letjen TNI AnumertaS.Parman,dan Kapten Czi Anumerta P.A.Tendean.Dibawah patung tujuh Pahlawanrevolusi terdapat hiasan relief yang melukiskan peristiwa prolog ,kejadian dan penumpasan G 30 S/PKI oleh ABRI dan rakyat.Dari ketujuh patung Pahlawan Revolusi terdapat satu patung yang menunjuk kearah sumur maut yaitu Patung Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani. Kendaraan Peninggalan Sejarah -Truk Dodge -Mobil Dinas Men/Pangad Letjen Ahmad Yani -Mobil Dinas Pangkostrad Mayor Jenderal TNI Soeharto -Panser Saraceen
Diana Susanti Al BarkahDiana Susanti Al Barkah
Artistically stunning, historically debatable. Bring your brain. The dioramas are gorgeous, someone must've put serious craftsmanship into these. The minus point is on the lighting in the so-called "Museum Pengkhianatan PKI", room mostly dark and prompted me to turn on flashlight to read the diorama's captions. But when it comes to the narrative… let’s just say critical thinking is non-negotiable. Don’t just wander in passively; engage, question, and contextualize. Pro tip: buy the museum guidebook for IDR 8,000. It actually helps make sense of the dioramas instead of leaving you confused. In short: visually delightful, but history? Judge for yourself.
Maulidia OctariniMaulidia Octarini
Monumen Pancasila Sakti 1. Mudah ditemukan 2. Tiket masuk perorang Rp 4.000,- Parkir motor Rp 2.000,- Saran : Mungkin kedepan supaya tidak ada pungli di area parkir sepeda motor. Karena saat pintu masuk sudah ada tiket parkir sepeda motor. Sayangnya saat keluar, di area parkir masih ada pungli Rp 3.000,- dan tidak ada karcis nya. Ada nya kartu pengamanan sepeda motor yang tertulis jika hilang bayar Rp 5.000,- 3. Tempat sebagian besar bersih Tapi kamar mandi di dekat Ruang Relik sangat kotor dan kecil. Mudah2an kedepan dapat di perbaiki lagi. Kamar mandi yang d masjid bersih. Mudah2an kedepan dapat di tambahi lagi kamar mandi di masjid, supaya tidak antri panjang 4. Tempat wudlu wanita di beri penutup tirai, supaya aurat tidak terlihat dari luar 5. Sempatkan melihat dan membaca seluruh cerita, karena akan membawa kita lebih menghargai, menghormati jasa2 pahlawan. Dan akan mengetahui kejam nya PKI komunis. Smoga keutuhan NKRI tetap terjaga 6. Saya tanya katanya memang tempat lubang sumur penguburan 7 TNI AD, rumah penyiksaan, dapur umum itu adalah benar2 lokasi nya seperti itu 7. Saat masuk ke halaman, saran saya lurus, belok kiri dulu k arah sumur, lalu d situ akan terdapat panah2 yang menuju kita keluar supaya lebih urut. Kluar dari lapangan itu belok kiri untuk melihat berbagai macam mobil lalu masuk ke museum nya. 8. Untuk tempat Relik (barang2 milih pahlawan, ada yang asli dan replika) awalnya saya susah menemukan karena harus masuk ke ruang tunggu VIP baru saya menemukannya. 9. Untuk menonton film nya itu kami d tawari Rp 10.000,- untuk 2 orang karena sedang ada bareng2 orang lain yang nonton juga. Katanya isi nya saat jendral2 itu d tangkap d rumahnya. Tapi akhir nya kami tidak menonton 10. Menyempatkan diri untuk duduk2 d mushola yang banyaj pohon rindangnya, sambil membayangkan, subhanallah dulu sangat rimbun seperti apa desa ini 11. Menyempatkan membeli kaos monumen pancasila sakti sudah tertempel harga nya dan alhamdulillah tidak menawar.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Jakarta

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Monumen Pancasila Sakti Tempat bersejarah yang berada di Jl.Pondok Gede,Lubang Buaya,Jakarta Timur ini merupakan salah satu tempat yang menceritakan para pahlawan revolusi Indonesia yang telah gugur melawan para penghianat negara Indonesia.Monumen yang memiliki luas 14,3 hektar ini telah diresmikan oleh presiden Soeharto,pada tanggal 1 Oktober 1972 yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila.Sebelum menjadi monumen dan museum,tempat ini dulunya untuk pelatihan milik Partai Komunis Indonesia,hingga pada tanggal 30 September 2015 tempat ini digunakan untuk tempat penyiksaan 7 pahlawan revolusi dan pembuangan mayat di dalam sumur tua yang memiliki kedalaman 12 meter dan berdiameter 75 cm. Sumur Lubang Buaya Sumur yang berada di titik pusat Lubang Buaya ini menjadi tempat dimana 6 perwira tinggi dan 1 perwira pertama dikubur secara keji.Jenazah ketujuh perwira tersebut dimasukkan kedalam sumur tua dengan posisi kepala di bawah secara berurutan.Setelah ketujuh jenazah telah dimasukkan kedalam sumur tua itu,gerombolan G 30 S/PKI menutupnya dengan potongan batang pisang,sampah serta daun-daunan dan terakhir sumur tua itu ditutup dengan tanah diatasnya.Sebagai tipuan ketika warga mencari ketujuh jenazah itu,gerombolan G 30 S/PKI menggali lubang lainnya di sekitar sumur itu,dan diatas sumur dibuat seperti jalan yang digunakan lalu lalang kendaraan. Ruangan Tempat Penyiksaan Ruangan yang berukuran 8 m x 15,5 m ini,berada persis di samping Sumur Lubang Buaya.Ruangan yang digunakan untuk tempat penyiksaan para Jenderal TNI.Rumah yang digunakan untuk menyiksa para Jenderal ini dulunya milik Bapak Bambang Harjono.Di dalam rumah tersebut terdapat diorama yang menggambarkan tentang penyiksaan yang terjadi pada malam 30 September 1965. Rumah Pos Komando Dulunya rumah ini milik seorang penduduk RW 02 Lubang Buaya bernama Haji Sueb.Pada waktu meletusnya G 30 S/PKI tahun1965,rumah ini dipakai oleh pimpinan gerakan yaitu Letkol Untung dalam rangka mempersiapkan penculikan terhadap tujuh Jenderal.Pada tenggal 30 September 1965 pukul 24.00 WIB,di rumah pos komando diadakan sebuah briefing tentang pelaksanaan penculikan. Rumah Dapur Umum Rumah yang dulunya milik Ibu Amroh itu dipakai oleh PKI sebagai tempat penyedia sarana konsumsi gerombolan G 30 S/PKI di Lubang Buaya.Sebelum PKI menguasai desa Lubang Buaya(sekarang Monumen Pancasila Sakti),mereka mengadakan pendekatan terlebuh dahulu terhadap penduduk yang tinggal di Monumen. Tugu dan Relief Monumen Pancasila Sakti Tugu Monumen Pancasila Sakti ini terletak 45 m(melambangkan tahun kemerdekaan)sebelah utara cungkup sumur maut.Ketujuh patung Pahlawan Revolusi berdiri dengan latar belakang dinding setinggi 17 m(melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia) dengan hiasan patung Garuda Pancasila.Dinding berbentuk trapesium tersebut berdiri diatas landasan yang berukur 17 x 17 m2 dengan 7 anak tangga menuju pelataran (melambangkan 7 Pahlawan Revolusi).Ketujuh patung Pahlawan Nasional berdiri berderet dalam setengah lingkaran dari barat ke timur,yaitu : Patung Mayjen TNI Anumerta Soetojo Siswomihardjo,Mayjen TNI Anumerta D.I. Pandjaitan,Letjen TNI Anumerta R.Soeprapto,Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani,Letjen  TNI Anumerta M.T.Harjono,Letjen TNI AnumertaS.Parman,dan Kapten Czi Anumerta P.A.Tendean.Dibawah patung tujuh Pahlawanrevolusi terdapat hiasan relief yang melukiskan peristiwa prolog ,kejadian dan penumpasan G 30 S/PKI oleh ABRI dan rakyat.Dari ketujuh patung Pahlawan Revolusi terdapat satu patung yang menunjuk kearah sumur maut yaitu Patung Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani. Kendaraan Peninggalan Sejarah -Truk Dodge -Mobil Dinas Men/Pangad Letjen Ahmad Yani -Mobil Dinas Pangkostrad Mayor Jenderal TNI Soeharto -Panser Saraceen
Fariz Afrizal

Fariz Afrizal

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Jakarta

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Artistically stunning, historically debatable. Bring your brain. The dioramas are gorgeous, someone must've put serious craftsmanship into these. The minus point is on the lighting in the so-called "Museum Pengkhianatan PKI", room mostly dark and prompted me to turn on flashlight to read the diorama's captions. But when it comes to the narrative… let’s just say critical thinking is non-negotiable. Don’t just wander in passively; engage, question, and contextualize. Pro tip: buy the museum guidebook for IDR 8,000. It actually helps make sense of the dioramas instead of leaving you confused. In short: visually delightful, but history? Judge for yourself.
Diana Susanti Al Barkah

Diana Susanti Al Barkah

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Jakarta

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Monumen Pancasila Sakti 1. Mudah ditemukan 2. Tiket masuk perorang Rp 4.000,- Parkir motor Rp 2.000,- Saran : Mungkin kedepan supaya tidak ada pungli di area parkir sepeda motor. Karena saat pintu masuk sudah ada tiket parkir sepeda motor. Sayangnya saat keluar, di area parkir masih ada pungli Rp 3.000,- dan tidak ada karcis nya. Ada nya kartu pengamanan sepeda motor yang tertulis jika hilang bayar Rp 5.000,- 3. Tempat sebagian besar bersih Tapi kamar mandi di dekat Ruang Relik sangat kotor dan kecil. Mudah2an kedepan dapat di perbaiki lagi. Kamar mandi yang d masjid bersih. Mudah2an kedepan dapat di tambahi lagi kamar mandi di masjid, supaya tidak antri panjang 4. Tempat wudlu wanita di beri penutup tirai, supaya aurat tidak terlihat dari luar 5. Sempatkan melihat dan membaca seluruh cerita, karena akan membawa kita lebih menghargai, menghormati jasa2 pahlawan. Dan akan mengetahui kejam nya PKI komunis. Smoga keutuhan NKRI tetap terjaga 6. Saya tanya katanya memang tempat lubang sumur penguburan 7 TNI AD, rumah penyiksaan, dapur umum itu adalah benar2 lokasi nya seperti itu 7. Saat masuk ke halaman, saran saya lurus, belok kiri dulu k arah sumur, lalu d situ akan terdapat panah2 yang menuju kita keluar supaya lebih urut. Kluar dari lapangan itu belok kiri untuk melihat berbagai macam mobil lalu masuk ke museum nya. 8. Untuk tempat Relik (barang2 milih pahlawan, ada yang asli dan replika) awalnya saya susah menemukan karena harus masuk ke ruang tunggu VIP baru saya menemukannya. 9. Untuk menonton film nya itu kami d tawari Rp 10.000,- untuk 2 orang karena sedang ada bareng2 orang lain yang nonton juga. Katanya isi nya saat jendral2 itu d tangkap d rumahnya. Tapi akhir nya kami tidak menonton 10. Menyempatkan diri untuk duduk2 d mushola yang banyaj pohon rindangnya, sambil membayangkan, subhanallah dulu sangat rimbun seperti apa desa ini 11. Menyempatkan membeli kaos monumen pancasila sakti sudah tertempel harga nya dan alhamdulillah tidak menawar.
Maulidia Octarini

Maulidia Octarini

See more posts
See more posts