HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Monumen Patung Dirgantara — Attraction in Jakarta

Name
Monumen Patung Dirgantara
Description
Dirgantara Monument, also known as Gatot Kaca Monument after the Javanese wayang figure, is a monument located in Jakarta, Indonesia. It is also known as Tugu Pancoran, after tugu a word for statue and pedestal, and the South Jakarta subdistrict of Pancoran, where it is located.
Nearby attractions
Nearby restaurants
Restaurant Sederhana, Padang Culinary
Jl. Gatot Subroto No.300, RT.1/RW.1, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12870, Indonesia
Garage Pancoran - Coffee | Eatery | Billiard
Jl. Raya Pasar Minggu No.11A, RT.1/RW.4, Pancoran, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12780, Indonesia
Pizza Hut Ristorante
Jl. Gatot Subroto No.Kav.1000, RW.1, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12870, Indonesia
Excelso
Menara Bidakara 2 Lobby A Point, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 71-73, RT.8/RW.8, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12710, Indonesia
Penang Bistro Gatot Subroto
Jl. Gatot Subroto No.kavling 70, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12870, Indonesia
Shihlin Taiwan Street Snacks Sentra Pancoran
Sentra Pancoran, Jl. Letjen M.T. Haryono No.1, RT.1/RW.6, Tebet Bar., Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810, Indonesia
Starbucks Tebet
MT Haryono St No.9, RT.11/RW.5, West Tebet, Jakarta, South Jakarta City, Jakarta 12810, Indonesia
Pho 24 Tebet Indrayana Square
MT Haryono St, RT.11/RW.5, West Tebet, Pancoran, South Jakarta City, Jakarta 12810, Indonesia
Subway Menara Bidakara
QR5R+GC4, RT.8/RW.8, Menteng Dalam, Tebet, South Jakarta City, Jakarta, Indonesia
Steak 21 TIS Square
11, RT.11/RW.5, West Tebet, Tebet, South Jakarta City, Jakarta 12810, Indonesia
Nearby hotels
V Hotel Tebet Jakarta
1, Jl. Prof. DR. Soepomo No.100, RT.1/RW.6, Tebet Bar., Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810, Indonesia
Hotel Bidakara Jakarta
Bidakara Tower 2, Jl. Gatot Subroto Blok Kav. No.71-73, RT.8/RW.1, Menteng Dalam, Tebet, South Jakarta City, Jakarta 12870, Indonesia
Bobopod Pancoran, Jakarta
Ruko Pancoran, Jl. Raya Pasar Minggu No.1 1, RT.1/RW.4, Pancoran, South Jakarta City, Jakarta 12780, Indonesia
Cipta Hotel Pancoran
Jl. Raya Pasar Minggu No.Kav. 19 7, Pancoran, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12780, Indonesia
Amaris Hotel Pancoran
7, Jl. Raya Pasar Minggu No.15 A, RT.7/RW.9, Pancoran, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12780, Indonesia
DapenBI ApartHotel by Kozystay
Jl. Transkop No.1, RT.2/RW.1, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12870, Indonesia
RedDoorz @ Tebet Barat 2
Travel Baraya Tebet, 14, Jl. Prof. DR. Soepomo No.45D, RT.14/RW.6, Tebet Bar., Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810, Indonesia
Sofyan Hotel Soepomo
Jl. Prof. DR. Soepomo SH No.23, RT.3/RW.3, Tebet Bar., Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810, Indonesia
RedDoorz Plus @ Jalan Gatot Subroto Jakarta
Komp Timah, Jl. Gatot Subroto No.3A, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12870, Indonesia
Ameera Inn
9, Jl. Jaya Mandala I No.14, RT.9/RW.1, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12870, Indonesia
Related posts
Keywords
Monumen Patung Dirgantara tourism.Monumen Patung Dirgantara hotels.Monumen Patung Dirgantara bed and breakfast. flights to Monumen Patung Dirgantara.Monumen Patung Dirgantara attractions.Monumen Patung Dirgantara restaurants.Monumen Patung Dirgantara travel.Monumen Patung Dirgantara travel guide.Monumen Patung Dirgantara travel blog.Monumen Patung Dirgantara pictures.Monumen Patung Dirgantara photos.Monumen Patung Dirgantara travel tips.Monumen Patung Dirgantara maps.Monumen Patung Dirgantara things to do.
Monumen Patung Dirgantara things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Monumen Patung Dirgantara
IndonesiaJakartaMonumen Patung Dirgantara

Basic Info

Monumen Patung Dirgantara

Jl. Gatot Subroto No.1 2, RT.2/RW.1, Menteng Dalam, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12780, Indonesia
4.5(2.4K)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Dirgantara Monument, also known as Gatot Kaca Monument after the Javanese wayang figure, is a monument located in Jakarta, Indonesia. It is also known as Tugu Pancoran, after tugu a word for statue and pedestal, and the South Jakarta subdistrict of Pancoran, where it is located.

Cultural
Family friendly
attractions: , restaurants: Restaurant Sederhana, Padang Culinary, Garage Pancoran - Coffee | Eatery | Billiard, Pizza Hut Ristorante, Excelso, Penang Bistro Gatot Subroto, Shihlin Taiwan Street Snacks Sentra Pancoran, Starbucks Tebet, Pho 24 Tebet Indrayana Square, Subway Menara Bidakara, Steak 21 TIS Square
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Phone
+62 838-1367-5909

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Jakarta
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Jakarta
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Jakarta
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Things to do nearby

Explore Jakartas layers
Explore Jakartas layers
Sat, Dec 6 • 8:00 AM
Menteng, Jakarta, 10350, Indonesia
View details
Jakarta Social and Political Walk
Jakarta Social and Political Walk
Sat, Dec 6 • 3:00 PM
Sawah Besar, Jakarta, 10710, Indonesia
View details
Batik Story: Craft Your Own Piece
Batik Story: Craft Your Own Piece
Sat, Dec 6 • 10:00 AM
Kaum Jakarta Menteng, Jakarta, 10310, Indonesia
View details

Nearby restaurants of Monumen Patung Dirgantara

Restaurant Sederhana, Padang Culinary

Garage Pancoran - Coffee | Eatery | Billiard

Pizza Hut Ristorante

Excelso

Penang Bistro Gatot Subroto

Shihlin Taiwan Street Snacks Sentra Pancoran

Starbucks Tebet

Pho 24 Tebet Indrayana Square

Subway Menara Bidakara

Steak 21 TIS Square

Restaurant Sederhana, Padang Culinary

Restaurant Sederhana, Padang Culinary

4.5

(287)

Click for details
Garage Pancoran - Coffee | Eatery | Billiard

Garage Pancoran - Coffee | Eatery | Billiard

4.7

(95)

Click for details
Pizza Hut Ristorante

Pizza Hut Ristorante

4.6

(2.1K)

$$

Click for details
Excelso

Excelso

4.4

(167)

$$

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Posts

Sutandi PakpahanSutandi Pakpahan
Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Jakarta. Letak monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma Ide pertama pembuatan patung adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965. Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat. Proses pemasangan Patung Dirgantara sering ditunggui oleh Bung Karno, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.[1] Pemasangan patung Dirgantara akhirnya dapat selesai pada akhir tahun 1966. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia.
Dian PrabowoDian Prabowo
Monumen Patung Dirgantara. Itulah nama sesungguhnya dari Patung Pancoran. Letak monumen itu berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Patung yang dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964-1965 itu memiliki berat 11 ton berbahan perunggu dengan tinggi 11 meter. Sedangkan undakannya sendiri mencapai 27 meter. Proses pembangunan dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan IR. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Dengan patung tersebut, Bung Karno ingin menunjukkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang kedirgantaraan. Melalui guratan desainnya, Patung Pancoran mengajak bangsa Indonesia untuk bersifat jujur, berani dan semangat untuk mencapai keperkasaan. Sesuai perencanaan 1964, biaya pembuatan Patung Pancoran sekitar Rp 12.000.000,-. Namun kala itu pemerintah hanya mengucurkan dana Rp 5.000.000,-. Sisanya memakai dana pinjaman dan dana pribadi. Proyek tersebut sempat terbengkalai. Peristiwa 30 September 1965 nyaris menggagalkan pembuatan patung itu. Bung Karno menghadapi hantaman dari dalam negeri. Demo terjadi setiap hari. Puncaknya yaitu penolakan MPRS atas pertanggungjawaban Bung Karno terhadap peristiwa pemberontakan PKI yang berujung pada pelengseran sang Proklamator sebagai presiden. Meskipun demikian, Bung Karno tetap menyempatkan diri untuk memantau perkembangan proyek tersebut. Dengan berat hati Edhi melaporkan kegelisahannya atas masalah-masalah yang membelit proyek, terutama masalah finansial. Atas kondisi tersebut, Bung Karno kemudian memanggil Edhi kembali dan memberinya uang Rp 1.700.000,-. Belakangan Edhi tahu, bahwa uang tersebut hasil penjualan mobil pribadi Bung Karno. Dengan uang itu, sekalipun belum cukup menutup semua biaya, Edhi langsung menuntaskan pengerjaan patung Dirgantara.
Muhammad Yoga C.Muhammad Yoga C.
Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964-1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965. Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat. Proses pemasangan Patung Dirgantara sering ditunggui oleh Bung Karno, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton. Pemasangan patung Dirgantara akhirnya dapat selesai pada akhir tahun 1996. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Jakarta

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Jakarta. Letak monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma Ide pertama pembuatan patung adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965. Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat. Proses pemasangan Patung Dirgantara sering ditunggui oleh Bung Karno, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.[1] Pemasangan patung Dirgantara akhirnya dapat selesai pada akhir tahun 1966. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia.
Sutandi Pakpahan

Sutandi Pakpahan

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Jakarta

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Monumen Patung Dirgantara. Itulah nama sesungguhnya dari Patung Pancoran. Letak monumen itu berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Patung yang dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964-1965 itu memiliki berat 11 ton berbahan perunggu dengan tinggi 11 meter. Sedangkan undakannya sendiri mencapai 27 meter. Proses pembangunan dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan IR. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Dengan patung tersebut, Bung Karno ingin menunjukkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang kedirgantaraan. Melalui guratan desainnya, Patung Pancoran mengajak bangsa Indonesia untuk bersifat jujur, berani dan semangat untuk mencapai keperkasaan. Sesuai perencanaan 1964, biaya pembuatan Patung Pancoran sekitar Rp 12.000.000,-. Namun kala itu pemerintah hanya mengucurkan dana Rp 5.000.000,-. Sisanya memakai dana pinjaman dan dana pribadi. Proyek tersebut sempat terbengkalai. Peristiwa 30 September 1965 nyaris menggagalkan pembuatan patung itu. Bung Karno menghadapi hantaman dari dalam negeri. Demo terjadi setiap hari. Puncaknya yaitu penolakan MPRS atas pertanggungjawaban Bung Karno terhadap peristiwa pemberontakan PKI yang berujung pada pelengseran sang Proklamator sebagai presiden. Meskipun demikian, Bung Karno tetap menyempatkan diri untuk memantau perkembangan proyek tersebut. Dengan berat hati Edhi melaporkan kegelisahannya atas masalah-masalah yang membelit proyek, terutama masalah finansial. Atas kondisi tersebut, Bung Karno kemudian memanggil Edhi kembali dan memberinya uang Rp 1.700.000,-. Belakangan Edhi tahu, bahwa uang tersebut hasil penjualan mobil pribadi Bung Karno. Dengan uang itu, sekalipun belum cukup menutup semua biaya, Edhi langsung menuntaskan pengerjaan patung Dirgantara.
Dian Prabowo

Dian Prabowo

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Jakarta

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964-1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana. Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965. Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat. Proses pemasangan Patung Dirgantara sering ditunggui oleh Bung Karno, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton. Pemasangan patung Dirgantara akhirnya dapat selesai pada akhir tahun 1996. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia.
Muhammad Yoga C.

Muhammad Yoga C.

See more posts
See more posts

Reviews of Monumen Patung Dirgantara

4.5
(2,398)
avatar
5.0
7y

Patung Dirgantara Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Jakarta. Letak monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

Ide pertama pembuatan patung adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa

Sejarah

Kawasan Pancoran pada tahun 1966 Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana.

Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965.

Patung Dirgantara pada tahun 1971. Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat.

Proses pemasangan Patung Dirgantara sering ditunggui oleh Bung Karno, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.[1]

Pemasangan patung Dirgantara akhirnya dapat selesai pada akhir tahun 1966. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara...

   Read more
avatar
5.0
7y

Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Jakarta. Letak monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

Ide pertama pembuatan patung adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa.

Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana.

Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965.

Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat.

Proses pemasangan Patung Dirgantara sering ditunggui oleh Bung Karno, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.

Pemasangan patung Dirgantara akhirnya dapat selesai pada akhir tahun 1966. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara Republik...

   Read more
avatar
5.0
5y

Monumen Patung Dirgantara atau lebih dikenal dengan nama Patung Pancoran adalah salah satu monumen patung yang terdapat di Jakarta. Letak monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Perdanakusuma Ide pertama pembuatan patung adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa

Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar tahun 1964 - 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana.

Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa Gerakan 30 September PKI pada tahun 1965.

Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat.

Proses pemasangan Patung Dirgantara sering ditunggui oleh Bung Karno, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.[1]

Pemasangan patung Dirgantara akhirnya dapat selesai pada akhir tahun 1966. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next