Menara Kudus Mosque was founded by Sunan Kudus. The holy minaret mosque was founded by Sunan Kudus in 1549 AD or in 956 Hijriyah. It is said that this building uses the Baitul Maqdis stone material from Palestine as the first stone. Menara Kudus Mosque is located in Kauman Village, Kota District, Kudus Regency, Central Java. This mosque is famously unique, because it is different from the others, why? Because this mosque has a tower similar to a temple building. Therefore this mosque can remind us of the history of Islam's entry into the land of Java that cannot be separated from the role of Wali Sanga, especially Sunan Kudus. This Holy Mosque is a fusion of art between Islamic and Hindu culture. The establishment of the Menara Kudus Mosque is inseparable from the role of Sunan Kudus as its founder and initiator. Like the other saints, Sunan Kudus has a very wise way of preaching. He is able to adapt and indigenize the teachings of Islam in the midst of a society that already has a culture as well as with the majority of Hindus and Buddhists. One of the mixture of Hindu and Buddhist culture in the preaching done by Sunan Kudus is that one of them can be seen in the above...
Read moreKota Kudus sejak dulu dikenal sebagai kota kretek , karena sejarah adanya rokok kretek di Indonesia dimulai dari kota ini . Niti Semito pribumi Kudus merupakan cikal bakal pendiri industry rokok kretek yang saat ini menjadi salah satu industry terbesar di Kudus yang menyerap ribuan pekerja. Dari kota Kudus inilah setiap bulannya menyetor milyaran rupiah pemasukan kepada negara berupa cukai tembakau dari puluhan industry rokok yang terbesar di kota ini.
Selain di kenal sebagai kota kretek kota Kudus juga dikenal sebagai kotanya para wali karena di kota ini tepatnya di Desa Kauman Menara satu dari wali songo yaitu Sunan Kudus di semayamkan disini dan setiap hari makam itu tiada sepi dari para peziarah yang datang dari penjuru pulau jawa , sebagian luar Jawa bahkan ada pula peziarah yang datang dari luar negeri. Makam Sunan Kudus atau Raden Ja’far Shodiq ini merupakan icon wisata ziarah di kabupaten Kudus , oleh karena itu pemerintah kabupaten Kudus menata tersendiri kawasan kota lama Kudus ini agar para peziarah nyaman . Diantaranya dengan memperbaiki jalan , menata pedagang kaki lima sampai dengan membangun tempar parkir yang luas yang menampung puluhan kendaraan.
Selain itu event-event tahunan juga diselenggarakan secara rutin , seperti pesta dandhangan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan , dan juga event pembagian nasi jangkrik di tanggal 10 Asyuro dalam memeriahkan ritual bukak luwur sunan Kudus. Itu semua dilakukan agar kunjungan para peziarah ke kota ini semakin lama semakin banyak , selain itu pula dilakukan agar pezirah yang belum pernah ke kota Kudus ini dapat singgah di kota ini . Untuk menikmati kekhusukan berziarah dan juga keindahan kota kretek ini.
Kota Tua, Masjid dan Menara Kudus merupakan kota tua yang menyimpan berbagai macam peninggalan sejarah diantara yang masih bisa kita saksikan saat ini adalah kemegahan Menara Kudus , Masjid “Al-Aqsa “ dan makam Sunan Kudus. Dari inskripsi dituliskan jika Masjid Kuno Kudus didirikan pada tahun 956 Hijriah atau tahun 1549 masehi . Yang mendirikan masjid ini adalah Ja’far Shodiq dinamakan Masjid Al Aqsa atau Al- Manar dan kota tempat berdirinya mesjid ini disebut Al-Quds. Sampai sekarang Masjid Kuno ini telah mengalami renovasi berkali-kali diantaranya pada tahun 1919 masjid yang dahulunya kecil dibongkar dan dilebarkan , namun demikian renovasi tersebut tidak membuang kayu-kayu lama. Pada tahun 1925 karena tidak dapat menampung jamaah shalat Jum’at maka masjid ini ditambah serambi yang lebih lebar , agar jamaah shalat jum’at tidak kepanasan tau kehujanan. Pada tahun 1933 Masjid ini juga mengalami renovasi kembali seiring dengan pertumbuhan warga , sehingga lawang kembar yang dahulunya bertempat di paling belakang atau diluar masjid kini didalam masjid . Selain itu pula Masjid direnovasi dengan menambah bangunan berupa kubah-kubah dengan arsitek ala Persia yang bisa kita lihat...
Read moreHistoric mosques in Indonesia, is a form of acculturation of Javanese culture with Islam, especially the Aqsa Mosque, Palestine, in the form of 'Candi Bentar' and 'Menara Candi' in front of the azan tower and the location of 'kentongan' and dome forms and mosques similar to Al Aqsa Mosque. Raden Ja'far Shodiq from Palestine was a cleric who was assigned to broadcast Islam in the area now called Kudus City, because of his love for his hometown, the first stone foundation was imported directly from Baitul Maqdis and the mosque's name and architectural style were likened to the Aqsa Mosque the name of this area is equated with the name of the mosque in his hometown, namely Al Quds and in the Javanese language called Kudus. But not all are oriented towards Palestine as a hometown, he also acculturates with local culture, Hindu-Buddha. As stated on the inscription in the...
Read more