HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Masjid Al-Aqsha Menara Kudus — Attraction in Kudus

Name
Masjid Al-Aqsha Menara Kudus
Description
The Menara Kudus Mosque or Al-Aqsha Mosque is located in Kudus in the Indonesian province of Central Java. Dating from 1549, it is one of the oldest mosques in Indonesia, built at the time of Islam's spread through Java.
Nearby attractions
Langgar Bubrah
Jl. Sunan Kudus No.137, Demangan, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59313, Indonesia
Nearby restaurants
Sate Kebo Menara
Jl. Menara No.9, Pejaten, Kauman, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59315, Indonesia
Jank Jank Wings Cafe
Jl. Kyai Telingsing No.3, Purwosari, Janggalan, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316, Indonesia
Tengkleng Mbah Ninik
Jl. KH. Turaichan Adjhuri No.11, Pejaten, Kajeksan, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59315, Indonesia
Warung Makan Bu Hj. Datun
Jl. KH. Turaichan Adjhuri No.34, Pejaten, Langgardalem, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59315, Indonesia
Treend Steak Kudus
Jl. Ganesha Raya No.2, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316, Indonesia
Ikki Resto
Jl. Pangeran Puger No.Kav B, Kudus, Demaan, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59313, Indonesia
Warung Nasi Uduk Pak Dar
Jl. Sunan Kudus No.56, Kudus, Demaan, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59313, Indonesia
Warmindo Kini Nusantara Kudus
Jl. Masjid No.37, Kudus, Demaan, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59313, Indonesia
Nearby hotels
Abbas Hotel
Jl. Kyai H. Raden Asnawi No.41, Gendang Sewu, Bakalankrapyak, Kec. Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59332, Indonesia
Related posts
Keywords
Masjid Al-Aqsha Menara Kudus tourism.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus hotels.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus bed and breakfast. flights to Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus attractions.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus restaurants.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus travel.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus travel guide.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus travel blog.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus pictures.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus photos.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus travel tips.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus maps.Masjid Al-Aqsha Menara Kudus things to do.
Masjid Al-Aqsha Menara Kudus things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Masjid Al-Aqsha Menara Kudus
IndonesiaCentral JavaKudusMasjid Al-Aqsha Menara Kudus

Basic Info

Masjid Al-Aqsha Menara Kudus

Jl. Menara No.25b, Pejaten, Langgardalem, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59315, Indonesia
4.8(8.1K)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

The Menara Kudus Mosque or Al-Aqsha Mosque is located in Kudus in the Indonesian province of Central Java. Dating from 1549, it is one of the oldest mosques in Indonesia, built at the time of Islam's spread through Java.

Cultural
Accessibility
attractions: Langgar Bubrah, restaurants: Sate Kebo Menara, Jank Jank Wings Cafe, Tengkleng Mbah Ninik, Warung Makan Bu Hj. Datun, Treend Steak Kudus, Ikki Resto, Warung Nasi Uduk Pak Dar, Warmindo Kini Nusantara Kudus
logoLearn more insights from Wanderboat AI.

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Kudus
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Kudus
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Kudus
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Masjid Al-Aqsha Menara Kudus

Langgar Bubrah

Langgar Bubrah

Langgar Bubrah

4.5

(95)

Open until 12:00 AM
Click for details

Nearby restaurants of Masjid Al-Aqsha Menara Kudus

Sate Kebo Menara

Jank Jank Wings Cafe

Tengkleng Mbah Ninik

Warung Makan Bu Hj. Datun

Treend Steak Kudus

Ikki Resto

Warung Nasi Uduk Pak Dar

Warmindo Kini Nusantara Kudus

Sate Kebo Menara

Sate Kebo Menara

4.5

(27)

Click for details
Jank Jank Wings Cafe

Jank Jank Wings Cafe

4.4

(868)

$

Click for details
Tengkleng Mbah Ninik

Tengkleng Mbah Ninik

4.8

(104)

Click for details
Warung Makan Bu Hj. Datun

Warung Makan Bu Hj. Datun

4.5

(388)

$

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Masjid Al-Aqsha Menara Kudus

4.8
(8,117)
avatar
5.0
6y

Menara Kudus Mosque was founded by Sunan Kudus. The holy minaret mosque was founded by Sunan Kudus in 1549 AD or in 956 Hijriyah. It is said that this building uses the Baitul Maqdis stone material from Palestine as the first stone. Menara Kudus Mosque is located in Kauman Village, Kota District, Kudus Regency, Central Java. This mosque is famously unique, because it is different from the others, why? Because this mosque has a tower similar to a temple building. Therefore this mosque can remind us of the history of Islam's entry into the land of Java that cannot be separated from the role of Wali Sanga, especially Sunan Kudus. This Holy Mosque is a fusion of art between Islamic and Hindu culture. The establishment of the Menara Kudus Mosque is inseparable from the role of Sunan Kudus as its founder and initiator. Like the other saints, Sunan Kudus has a very wise way of preaching. He is able to adapt and indigenize the teachings of Islam in the midst of a society that already has a culture as well as with the majority of Hindus and Buddhists. One of the mixture of Hindu and Buddhist culture in the preaching done by Sunan Kudus is that one of them can be seen in the above...

   Read more
avatar
5.0
9y

Kota Kudus sejak dulu dikenal sebagai kota kretek , karena sejarah adanya rokok kretek di Indonesia dimulai dari kota ini . Niti Semito pribumi Kudus merupakan cikal bakal pendiri industry rokok kretek yang saat ini menjadi salah satu industry terbesar di Kudus yang menyerap ribuan pekerja. Dari kota Kudus inilah setiap bulannya menyetor milyaran rupiah pemasukan kepada negara berupa cukai tembakau dari puluhan industry rokok yang terbesar di kota ini.

Selain di kenal sebagai kota kretek kota Kudus juga dikenal sebagai kotanya para wali karena di kota ini tepatnya di Desa Kauman Menara satu dari wali songo yaitu Sunan Kudus di semayamkan disini dan setiap hari makam itu tiada sepi dari para peziarah yang datang dari penjuru pulau jawa , sebagian luar Jawa bahkan ada pula peziarah yang datang dari luar negeri. Makam Sunan Kudus atau Raden Ja’far Shodiq ini merupakan icon wisata ziarah di kabupaten Kudus , oleh karena itu pemerintah kabupaten Kudus menata tersendiri kawasan kota lama Kudus ini agar para peziarah nyaman . Diantaranya dengan memperbaiki jalan , menata pedagang kaki lima sampai dengan membangun tempar parkir yang luas yang menampung puluhan kendaraan.

Selain itu event-event tahunan juga diselenggarakan secara rutin , seperti pesta dandhangan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan , dan juga event pembagian nasi jangkrik di tanggal 10 Asyuro dalam memeriahkan ritual bukak luwur sunan Kudus. Itu semua dilakukan agar kunjungan para peziarah ke kota ini semakin lama semakin banyak , selain itu pula dilakukan agar pezirah yang belum pernah ke kota Kudus ini dapat singgah di kota ini . Untuk menikmati kekhusukan berziarah dan juga keindahan kota kretek ini.

Kota Tua, Masjid dan Menara Kudus merupakan kota tua yang menyimpan berbagai macam peninggalan sejarah diantara yang masih bisa kita saksikan saat ini adalah kemegahan Menara Kudus , Masjid “Al-Aqsa “ dan makam Sunan Kudus. Dari inskripsi dituliskan jika Masjid Kuno Kudus didirikan pada tahun 956 Hijriah atau tahun 1549 masehi . Yang mendirikan masjid ini adalah Ja’far Shodiq dinamakan Masjid Al Aqsa atau Al- Manar dan kota tempat berdirinya mesjid ini disebut Al-Quds. Sampai sekarang Masjid Kuno ini telah mengalami renovasi berkali-kali diantaranya pada tahun 1919 masjid yang dahulunya kecil dibongkar dan dilebarkan , namun demikian renovasi tersebut tidak membuang kayu-kayu lama. Pada tahun 1925 karena tidak dapat menampung jamaah shalat Jum’at maka masjid ini ditambah serambi yang lebih lebar , agar jamaah shalat jum’at tidak kepanasan tau kehujanan. Pada tahun 1933 Masjid ini juga mengalami renovasi kembali seiring dengan pertumbuhan warga , sehingga lawang kembar yang dahulunya bertempat di paling belakang atau diluar masjid kini didalam masjid . Selain itu pula Masjid direnovasi dengan menambah bangunan berupa kubah-kubah dengan arsitek ala Persia yang bisa kita lihat...

   Read more
avatar
5.0
6y

Historic mosques in Indonesia, is a form of acculturation of Javanese culture with Islam, especially the Aqsa Mosque, Palestine, in the form of 'Candi Bentar' and 'Menara Candi' in front of the azan tower and the location of 'kentongan' and dome forms and mosques similar to Al Aqsa Mosque. Raden Ja'far Shodiq from Palestine was a cleric who was assigned to broadcast Islam in the area now called Kudus City, because of his love for his hometown, the first stone foundation was imported directly from Baitul Maqdis and the mosque's name and architectural style were likened to the Aqsa Mosque the name of this area is equated with the name of the mosque in his hometown, namely Al Quds and in the Javanese language called Kudus. But not all are oriented towards Palestine as a hometown, he also acculturates with local culture, Hindu-Buddha. As stated on the inscription in the...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

KABAR SEPUTAR MURIAKABAR SEPUTAR MURIA
Kota Kudus sejak dulu dikenal sebagai kota kretek , karena sejarah adanya rokok kretek di Indonesia dimulai dari kota ini . Niti Semito pribumi Kudus merupakan cikal bakal pendiri industry rokok kretek yang saat ini menjadi salah satu industry terbesar di Kudus yang menyerap ribuan pekerja. Dari kota Kudus inilah setiap bulannya menyetor milyaran rupiah pemasukan kepada negara berupa cukai tembakau dari puluhan industry rokok yang terbesar di kota ini. Selain di kenal sebagai kota kretek kota Kudus juga dikenal sebagai kotanya para wali karena di kota ini tepatnya di Desa Kauman Menara satu dari wali songo yaitu Sunan Kudus di semayamkan disini dan setiap hari makam itu tiada sepi dari para peziarah yang datang dari penjuru pulau jawa , sebagian luar Jawa bahkan ada pula peziarah yang datang dari luar negeri. Makam Sunan Kudus atau Raden Ja’far Shodiq ini merupakan icon wisata ziarah di kabupaten Kudus , oleh karena itu pemerintah kabupaten Kudus menata tersendiri kawasan kota lama Kudus ini agar para peziarah nyaman . Diantaranya dengan memperbaiki jalan , menata pedagang kaki lima sampai dengan membangun tempar parkir yang luas yang menampung puluhan kendaraan. Selain itu event-event tahunan juga diselenggarakan secara rutin , seperti pesta dandhangan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan , dan juga event pembagian nasi jangkrik di tanggal 10 Asyuro dalam memeriahkan ritual bukak luwur sunan Kudus. Itu semua dilakukan agar kunjungan para peziarah ke kota ini semakin lama semakin banyak , selain itu pula dilakukan agar pezirah yang belum pernah ke kota Kudus ini dapat singgah di kota ini . Untuk menikmati kekhusukan berziarah dan juga keindahan kota kretek ini. Kota Tua, Masjid dan Menara Kudus merupakan kota tua yang menyimpan berbagai macam peninggalan sejarah diantara yang masih bisa kita saksikan saat ini adalah kemegahan Menara Kudus , Masjid “Al-Aqsa “ dan makam Sunan Kudus. Dari inskripsi dituliskan jika Masjid Kuno Kudus didirikan pada tahun 956 Hijriah atau tahun 1549 masehi . Yang mendirikan masjid ini adalah Ja’far Shodiq dinamakan Masjid Al Aqsa atau Al- Manar dan kota tempat berdirinya mesjid ini disebut Al-Quds. Sampai sekarang Masjid Kuno ini telah mengalami renovasi berkali-kali diantaranya pada tahun 1919 masjid yang dahulunya kecil dibongkar dan dilebarkan , namun demikian renovasi tersebut tidak membuang kayu-kayu lama. Pada tahun 1925 karena tidak dapat menampung jamaah shalat Jum’at maka masjid ini ditambah serambi yang lebih lebar , agar jamaah shalat jum’at tidak kepanasan tau kehujanan. Pada tahun 1933 Masjid ini juga mengalami renovasi kembali seiring dengan pertumbuhan warga , sehingga lawang kembar yang dahulunya bertempat di paling belakang atau diluar masjid kini didalam masjid . Selain itu pula Masjid direnovasi dengan menambah bangunan berupa kubah-kubah dengan arsitek ala Persia yang bisa kita lihat sampai sekarang.
Bagus S. Huda (Bagus)Bagus S. Huda (Bagus)
Historic mosques in Indonesia, is a form of acculturation of Javanese culture with Islam, especially the Aqsa Mosque, Palestine, in the form of 'Candi Bentar' and 'Menara Candi' in front of the azan tower and the location of 'kentongan' and dome forms and mosques similar to Al Aqsa Mosque. Raden Ja'far Shodiq from Palestine was a cleric who was assigned to broadcast Islam in the area now called Kudus City, because of his love for his hometown, the first stone foundation was imported directly from Baitul Maqdis and the mosque's name and architectural style were likened to the Aqsa Mosque the name of this area is equated with the name of the mosque in his hometown, namely Al Quds and in the Javanese language called Kudus. But not all are oriented towards Palestine as a hometown, he also acculturates with local culture, Hindu-Buddha. As stated on the inscription in the mosque's mihrab.
Hanif AshariHanif Ashari
bersih, dan terawat, nuansa adem, tenang dan terasa damai... Masjid Menara Kudus merupakan salah satu masjid tua di Pulau Jawa yang menjadi saksi sejarah terjadinya akulturasi antara kebudayaan Jawa, Hindu, dan Islam. Masjid yang dibangun oleh Ja’far Sodiq atau lebih dikenal sebagai Sunan Kudus pada tahun 956 H tersebut berbentuk unik. Bentuk menaranya mirip candi. Di samping itu, terdapat pula sebuah batu yang berasal dari Baitul Maqdis atau Al-Quds di Yerusalem, Palestina, sebagai prasasti sejarah pembangunan masjid tersebut. Menurut hikayat, batu Baitul Maqdis atau Al-Quds yang merupakan kenang- kenangan saat Sunan Kudus bertandang ke Masjid Al-Aqsa di Palestina itulah yang menginspirasi lahirnya nama Kudus yang berarti suci. Di kemudian hari, nama tersebut juga disematkan pada kota dan masjid legendaris ini. Masjid yang pada awalnya bernama Masjid Al-Aqsa ini juga menyimpan cerita menarik dalam proses pembangunannya. Konon Sunan Kudus membangun menara masjid hanya dengan menggosok-gosokkan batu bata hingga lengket. Di samping menara yang menjadi pusat perhatian, masjid juga memiliki keunikan lain. Salah satunya pintu gapura yang berbentuk menyerupai gapura candi-candi di Bali atau kerap disebut kori agung. Uniknya, selain berada di depan, gapura ini juga terdapat di dalam ruang utama ibadah. Menurut sejarah, gapura tersebut merupakan sisa gerbang dari masa awal masjid. Gerbang ini dahulu dikenal dengan nama Lawang Kembar atau Pintu Kembar. Seperti halnya masjid-masjid kuno di Jawa, Masjid Menara Kudus juga menerapkan metode soko guru dengan empat tiang utama penyangga bangunan dan soko rawa dengan empat tiang pendamping. Soko guru ini belum diganti sejak renovasi tahun 1918. Di dalam areal masjid, tepatnya di bagian belakang, terdapat kompleks pemakaman. Di sinilah Sunan Kudus beserta para ahli waris dan tokoh-tokoh lainnya dimakamkan. Oleh karenanya, masjid ini dikategorikan sebagai masjid ziarah dalam daftar cagar budaya. Masjid telah beberapa kali direnovasi hingga tampak seperti saat ini. Renovasi pertama pada tahun 1918 merupakan momentum pembongkaran masjid. Pada tahun 1933 serambi depan diperluas, disusul perbaikan atap ruang masjid pada 1960. Pemugaran terakhir dilakukan oleh Sasana Budaya pada tahun 1977-1980. Menara Masjid Kudus saat ini menjelma sebagai tujuan wisata religi umat Islam. Masjid ini selalu ramai dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar negeri. Tak ayal lagi, keberadaan masjid ini telah memberikan dampak riil kepada dinamika perekonomian masyarakat sekitar.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Kudus

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Kota Kudus sejak dulu dikenal sebagai kota kretek , karena sejarah adanya rokok kretek di Indonesia dimulai dari kota ini . Niti Semito pribumi Kudus merupakan cikal bakal pendiri industry rokok kretek yang saat ini menjadi salah satu industry terbesar di Kudus yang menyerap ribuan pekerja. Dari kota Kudus inilah setiap bulannya menyetor milyaran rupiah pemasukan kepada negara berupa cukai tembakau dari puluhan industry rokok yang terbesar di kota ini. Selain di kenal sebagai kota kretek kota Kudus juga dikenal sebagai kotanya para wali karena di kota ini tepatnya di Desa Kauman Menara satu dari wali songo yaitu Sunan Kudus di semayamkan disini dan setiap hari makam itu tiada sepi dari para peziarah yang datang dari penjuru pulau jawa , sebagian luar Jawa bahkan ada pula peziarah yang datang dari luar negeri. Makam Sunan Kudus atau Raden Ja’far Shodiq ini merupakan icon wisata ziarah di kabupaten Kudus , oleh karena itu pemerintah kabupaten Kudus menata tersendiri kawasan kota lama Kudus ini agar para peziarah nyaman . Diantaranya dengan memperbaiki jalan , menata pedagang kaki lima sampai dengan membangun tempar parkir yang luas yang menampung puluhan kendaraan. Selain itu event-event tahunan juga diselenggarakan secara rutin , seperti pesta dandhangan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan , dan juga event pembagian nasi jangkrik di tanggal 10 Asyuro dalam memeriahkan ritual bukak luwur sunan Kudus. Itu semua dilakukan agar kunjungan para peziarah ke kota ini semakin lama semakin banyak , selain itu pula dilakukan agar pezirah yang belum pernah ke kota Kudus ini dapat singgah di kota ini . Untuk menikmati kekhusukan berziarah dan juga keindahan kota kretek ini. Kota Tua, Masjid dan Menara Kudus merupakan kota tua yang menyimpan berbagai macam peninggalan sejarah diantara yang masih bisa kita saksikan saat ini adalah kemegahan Menara Kudus , Masjid “Al-Aqsa “ dan makam Sunan Kudus. Dari inskripsi dituliskan jika Masjid Kuno Kudus didirikan pada tahun 956 Hijriah atau tahun 1549 masehi . Yang mendirikan masjid ini adalah Ja’far Shodiq dinamakan Masjid Al Aqsa atau Al- Manar dan kota tempat berdirinya mesjid ini disebut Al-Quds. Sampai sekarang Masjid Kuno ini telah mengalami renovasi berkali-kali diantaranya pada tahun 1919 masjid yang dahulunya kecil dibongkar dan dilebarkan , namun demikian renovasi tersebut tidak membuang kayu-kayu lama. Pada tahun 1925 karena tidak dapat menampung jamaah shalat Jum’at maka masjid ini ditambah serambi yang lebih lebar , agar jamaah shalat jum’at tidak kepanasan tau kehujanan. Pada tahun 1933 Masjid ini juga mengalami renovasi kembali seiring dengan pertumbuhan warga , sehingga lawang kembar yang dahulunya bertempat di paling belakang atau diluar masjid kini didalam masjid . Selain itu pula Masjid direnovasi dengan menambah bangunan berupa kubah-kubah dengan arsitek ala Persia yang bisa kita lihat sampai sekarang.
KABAR SEPUTAR MURIA

KABAR SEPUTAR MURIA

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Kudus

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Historic mosques in Indonesia, is a form of acculturation of Javanese culture with Islam, especially the Aqsa Mosque, Palestine, in the form of 'Candi Bentar' and 'Menara Candi' in front of the azan tower and the location of 'kentongan' and dome forms and mosques similar to Al Aqsa Mosque. Raden Ja'far Shodiq from Palestine was a cleric who was assigned to broadcast Islam in the area now called Kudus City, because of his love for his hometown, the first stone foundation was imported directly from Baitul Maqdis and the mosque's name and architectural style were likened to the Aqsa Mosque the name of this area is equated with the name of the mosque in his hometown, namely Al Quds and in the Javanese language called Kudus. But not all are oriented towards Palestine as a hometown, he also acculturates with local culture, Hindu-Buddha. As stated on the inscription in the mosque's mihrab.
Bagus S. Huda (Bagus)

Bagus S. Huda (Bagus)

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Kudus

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

bersih, dan terawat, nuansa adem, tenang dan terasa damai... Masjid Menara Kudus merupakan salah satu masjid tua di Pulau Jawa yang menjadi saksi sejarah terjadinya akulturasi antara kebudayaan Jawa, Hindu, dan Islam. Masjid yang dibangun oleh Ja’far Sodiq atau lebih dikenal sebagai Sunan Kudus pada tahun 956 H tersebut berbentuk unik. Bentuk menaranya mirip candi. Di samping itu, terdapat pula sebuah batu yang berasal dari Baitul Maqdis atau Al-Quds di Yerusalem, Palestina, sebagai prasasti sejarah pembangunan masjid tersebut. Menurut hikayat, batu Baitul Maqdis atau Al-Quds yang merupakan kenang- kenangan saat Sunan Kudus bertandang ke Masjid Al-Aqsa di Palestina itulah yang menginspirasi lahirnya nama Kudus yang berarti suci. Di kemudian hari, nama tersebut juga disematkan pada kota dan masjid legendaris ini. Masjid yang pada awalnya bernama Masjid Al-Aqsa ini juga menyimpan cerita menarik dalam proses pembangunannya. Konon Sunan Kudus membangun menara masjid hanya dengan menggosok-gosokkan batu bata hingga lengket. Di samping menara yang menjadi pusat perhatian, masjid juga memiliki keunikan lain. Salah satunya pintu gapura yang berbentuk menyerupai gapura candi-candi di Bali atau kerap disebut kori agung. Uniknya, selain berada di depan, gapura ini juga terdapat di dalam ruang utama ibadah. Menurut sejarah, gapura tersebut merupakan sisa gerbang dari masa awal masjid. Gerbang ini dahulu dikenal dengan nama Lawang Kembar atau Pintu Kembar. Seperti halnya masjid-masjid kuno di Jawa, Masjid Menara Kudus juga menerapkan metode soko guru dengan empat tiang utama penyangga bangunan dan soko rawa dengan empat tiang pendamping. Soko guru ini belum diganti sejak renovasi tahun 1918. Di dalam areal masjid, tepatnya di bagian belakang, terdapat kompleks pemakaman. Di sinilah Sunan Kudus beserta para ahli waris dan tokoh-tokoh lainnya dimakamkan. Oleh karenanya, masjid ini dikategorikan sebagai masjid ziarah dalam daftar cagar budaya. Masjid telah beberapa kali direnovasi hingga tampak seperti saat ini. Renovasi pertama pada tahun 1918 merupakan momentum pembongkaran masjid. Pada tahun 1933 serambi depan diperluas, disusul perbaikan atap ruang masjid pada 1960. Pemugaran terakhir dilakukan oleh Sasana Budaya pada tahun 1977-1980. Menara Masjid Kudus saat ini menjelma sebagai tujuan wisata religi umat Islam. Masjid ini selalu ramai dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar negeri. Tak ayal lagi, keberadaan masjid ini telah memberikan dampak riil kepada dinamika perekonomian masyarakat sekitar.
Hanif Ashari

Hanif Ashari

See more posts
See more posts