Masjid Al-Aqsha Menara Kudus
Masjid Al-Aqsha Menara Kudus things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Plan your stay
Posts
Historic mosques in Indonesia, is a form of acculturation of Javanese culture with Islam, especially the Aqsa Mosque, Palestine, in the form of 'Candi Bentar' and 'Menara Candi' in front of the azan tower and the location of 'kentongan' and dome forms and mosques similar to Al Aqsa Mosque. Raden Ja'far Shodiq from Palestine was a cleric who was assigned to broadcast Islam in the area now called Kudus City, because of his love for his hometown, the first stone foundation was imported directly from Baitul Maqdis and the mosque's name and architectural style were likened to the Aqsa Mosque the name of this area is equated with the name of the mosque in his hometown, namely Al Quds and in the Javanese language called Kudus. But not all are oriented towards Palestine as a hometown, he also acculturates with local culture, Hindu-Buddha. As stated on the inscription in the mosque's mihrab.
Bagus S. Huda (Bagus)Bagus S. Huda (Bagus)
20
Salah satu kompleks makam wali dengan desain arsitektur terbaik. Penikmat arsitektur pasti menyukai konsep area makam di sini. Untuk menuju lokasi pemerintah daerah membuat lokasi parkir bus agak jauh dari kompleks makam. Kemudian memberdayakan masyarakat sekitar untuk menyediakan odong-odong, becak dan dokar atau bendi. Dengan tiket masuk yang kita bayarkan kita bisa memilih untuk naik kendaraan-kendaraan tersebut free atau menambah beberapa belas ribu rupiah saja. Turun dari transportasi umum, kita kan berjalan sedikit ke lokasi makam dan masjid. Tidak jauh. Sekitar satu sampai dua menit saja. Sampai di lokasi kita akan menjumpai gapura sekaligus menara kudus yang terkenal itu. Di kanan menara ada masjid modern, Al Aqsha, yang modern dan baru. Kompleks makam ada di sebelah kiri. Sebelum masuk ke area makam disediakan tempat wudhlu terbuka yang tidak dibedakan antara jama'ah perempuan dan laki-laki. Jalur masuk dan keluar tidak dibedakan alias satu jalur. Jadi ketika jama'ah overload, akan crowded sekali. Ketika sepi nyaman-nyaman saja. Tidak disediakan tempat khusus untuk sandal. Jadi pengunjung banyak yang meletakkan sendalnya di depan pintu masuk. Kompleks makamnya luas dan berkonsep terbuka dengan banyak joglo-joglo. Jadi meskipun ramai udara masih nyaman. Di depan Masjid Menara Kudus banyak tersedia jasa foto langsung jadi. Foto dulu sebelum masuk ke lokasi dan ambil hasilnya ketika keluar dari lokasi. Jika membawa kamera atau handphone kita juga bisa sekalian minta difotokan. Transportasi dari makam ke tempat parkir bus tidak termasuk dalam tiket berangkat. Jadi kita harus mencari transportasi sendiri. Tersedia angkot yang bisa digunakan beramai-ramai. Dicarter satu angkot beramai-ramai. Untuk oleh-oleh, Kudus terkenal dengan jenangnya. Salah satu yang terkenal adalaj Jenang Kudus Mubarok. Harganya cukup terjangkau. Dijual juga aneka jenang lainnya, baik dalam kemasan modern ataupun dalam baskom-baskom khas jaman dulu. Belanja oleh-oleh di sini cukup menyenangkan. Murah, enak dan banyak pilihan.
ningidaningida
30
Masjid Menara Kudus merupakan salah satu peninggalan sejarah, sebagai bukti proses penyebaran Islam di Tanah Jawa. Masjid ini tergolong unik karena desain bangunannya, yang merupakan penggabungan antara Budaya Hindu dan Budaya Islam. Sebagaimana kita ketahui, sebelum Islam, Di Jawa telah berkembang agama Budha dan Hindu dengan peninggalannya berupa Candi dan Pura. Selain itu ada penyembahan terhadap Roh Nenek Moyang (Animisme) dan kepercayaan terhadap benda-benda (Dinamisme). Masjid Menara Kudus menjadi bukti, bagaimana sebuah perpaduan antara Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Hindu telah menghasilkan sebuah bangunan yang tergolong unik dan bergaya arsitektur tinggi. Sebuah bangunan masjid, namun dengan menara dalam bentuk candi dan berbagai ornamen lain yang bergaya Hindu. Menurut sejarah, Masjid Menara Kudus didirikan oleh Sunan Kudus atau Ja’far Shodiq ialah putera dari R.Usman Haji yang bergelar dengan Sunan Ngudung di Jipang Panolan (ada yang mengatakan tempat tersebut terletak di sebelah utara Blora). Sunan Kudus kawin dengan Dewi Rukhil, puteri dari R.Makdum Ibrahim, Kanjeng Sunan Bonan di Tuban. R.Makdum Ibrahim adalah putera R.Rachmad (Sunan Ampel) putera Maulana Ibrahim. Dengan demikian Sunan Kudus adalah menantunya Kanjeng Sunan Bonang. Sunan Kudus selain dikenal seorang ahli agama juga dikenal sebagai ahli ilmu tauhid, ilmu hadist dan ilmu fiqh. Karena itu, diantara kesembilan wali, hanya beliau yang terkenal sebagai “Waliyil Ilmi”. Adapun cara Sunan Kudus menyebarkan agama Islam adalah dengan jalan kebijaksanaan, sehingga mendapat simpati dari penduduk yang saat itu masih memeluk agama Hindu. Salah satu contohnya adalah, Sapi merupakan hewan yang sangat dihormati oleh agama Hindu, suatu ketika kanjeng Sunan mengikat sapi di pekarangan masjid, setelah mereka datang Kanjeng Sunan bertabligh, sehingga diantara mereka banyak yang memeluk Islam. Dan sampai sekarang pun di wilayah Kudus, khususnya Kudus Kulon dilarang menyembelih sapi sebagai penghormatan terhadap agama Hindu sampai dengan saat ini.
Ali Akbar NafizAli Akbar Nafiz
10
Situs ziarah kondang di Kudus. Rasanya tak ada yg tak kenal dg kompleks Masjid Menara Kudus. Selain sohor dg kompleks makam Sunan Kudus, masjid yg sudah berdiri lima abad silam ini pun sudah tergolong ke dalam bangunan cagar budaya. Sejarah mencatat Masjid Menara Kudus dibangun oleh Sunan Kudus pada warsa 1549. Masjid ini mempunyai lima pintu dibagian sebelah kanan dan lima pintu bagian sebelah kiri. Jendelanya semuanya ada empat buah. Pintu besar terdiri dari lima buah dan tiang besar di dalam masjid yang berasal dari kayu jati ada delapan buah. Di bagian dalam masjid terdapat kolam masjid, kolam yang disebut dengan padasan tersebut merupakan peninggalan kuno dan dijadikan sebagai tempat wudhu. Ketika memasuki kedalam masjid, kalian akan melewati sebuah gapura berbentuk candi bentar disamping kanan dan kiri yang menghubungkan langsung dengan pagar keliling kompleks masjid. Selain itu juga, terdapat gapura berbentuk paduraksa yang terdapat di serambi masjid dan di halaman utama masjid. Dulu gapura paduraksa mempunyai fungsi sebagai pintu masuk menuju halaman serambi dan halaman utama masjid. Namun, keberadaanya sekarang ditutup dan tidak berfungsi seperti dahulu. Karena adanya perluasan Masjid Menara Kudus pada tahun 1933. Tak seperti lazimnya masjid di Jawa, arsitektur Masjid Menara Kudus terbilang unik yakni dg keberadaan sebuah menara. Menara ini dibuat dari batu bata merah yang dibuat dengan menggunakan teknik kosod. Kemudian di bagian sisinya terdapat hiasan yang terbuat dari keramik cina. Selanjutnya, diatas menara terdapat ruangan yang dapat dinaiki dengan tangga. Atap ruangan bangunan terbuat dari kayu dan terdapat beduk yang diikatkan dengan salah satu balok kayu atap. Sepintas Menara Kudus menyerupai candi dg bentuk kulkul yang ada di Bali.
Nova AriyantoNova Ariyanto
80
MASJID DAN ASAL-USUL NAMA KOTA KUDUS SERTA MITOS Kunjungan 17 Maret 2022. Seperti yang telah disampaikan di postingan sebelumnya bahwasanya masjid buatan Sunan Kudus mengadopsi arsitektur bercorak Hindu Budha hal ini terlihat dari pintu gerbang dan menara masjid nama untuk arsitektur lainnya berbaur dengan corak Arab dan Islam. Semula diberi nama Al Manar atau Masjid Al Aqsho, meniru nama Masjid di Yerussalem yang bernama Masjidil Aqsho. Kota Yerussalem juga disebut Baitul Maqdis atau Al-Quds. Dari kata Al-Quds tersebut kemudian lahir kata Kudus, yang kemudian digunakan untuk nama kota Kudus sekarang. Sebelumnya mungkin bernama Loaram, dan nama ini masih dipakai sebagai nama Desa Loram sampai sekarang. Masjid buatan Sunan Kudus tersebut dikenal dengan nama masjid Menara di Kauman Kulon. Sejak Sunan Kudus bertempat tinggal di daerah itu, jumlah kaum muslimin makin bertambah sehingga daerah disekitar Masjid diberi nama Kauman, yang berarti tempat tinggal kaum muslimin. Terdapat mitos juga yang menyatakan bahwasanya di pintu gerbang masjid oleh Sunan Kudus ditanam raja kalacakra tujuannya untuk melindungi area masjid dari orang-orang yang tidak berniat baik. Terlepas benar atau tidaknya namun ada juga yang mengatakan jika pejabat ada yang datang ke Kudus maka ia akan lengser dari kekuasaannya ini terjadi pada presiden Bung Karno dan gusdur. Beberapa pejabat lain jika ada yang menghindari daerah Kudus termasuk pembatalan kunjungan presiden Jokowi. Di samping pintu menara masjid sebelah kiri ada pintu itu dengan motif gapura untuk akses menuju makam Sunan Kudus yang akan saya infokan di postingan berikutnya insya Allah. #myday #myjob #mytrip #myadventure #mytripmyadventure #kudus #masjidkudus #gapura #Masjid #mitos #
Bem Wiezhan-ArchoBem Wiezhan-Archo
70
Minggu, 23 Juni 2024. Nama resmi dari Masjid Menara Kudus adalah Masjid Al-Aqsa Manarat Qudus. Berdirinya Masjid Menara Kudus tidak lepas sari peran Sunan Kudus yang bernama asli Syeh Jafar Shodiq feat sebagai pendiri dan pemrakarsa. Masjid ini pertama kali didirikan pada tahun 956 Hijriah atau 1549 Masehi. Sementara peletakan batu pertama adalah menggunakan batu dari Baitul Maqdis di Palestina. Maka dari itulah masjid ini kemudian dinamakan dengan nama Masjid Al Aqsha. Sunan Kudus memiliki cara yang bijaksana dalan berdakwah. Sunan Kudus menggunakan pendekatan fabian, yaitu menyesuaikan diri, menyerap, bersikap pragmatis, dan menempuh cara dengan melakukan kompromi parsial dengan semangat toleransi terhadap nilai-nilai budaya warga setempat yang kebanyakan memeluk agama Hindu. Salah satu sikap toleransi yang diajarkan Sunan Kudus yaitu pantang menyembelih sapi dan memakan dagingnya. Hal tersebut dilakukan untuk menghormati warga masyarakat yang memelik agama Hindu. Bahkan sampai saat ini,masyarakat Kudus mengganti daging sapi dengan daging kerbau atau ayam. Masjid Menara Kudus memang tampak unik. Keunikan tersebut terlihat dari bangunan menara yang ada di sebelah tenggara masjid. Menara yang tersusun dari batubata merah tersebut meyerupai Nale Kulkul atau bangunan penyimpan kentongan di Bali. Melalui karakteristik inilah, Masjid Menara Kudus mencerminkan sikap tenggang rasa atau toleransi yang sudah ada sejak dahulu. Perpaduan budaya dalam Masjid Menara Kudus terjadi karena cara penyampaian Sunan Kudus dalam mengajarkan Islam tetap menghormati masyarakat Kudus yang sudah memeluk ajaran Hindu. Masjid Menara Kudus juga sudah ditetapkan menjadi Cagar Budaya kategori Situs Tingkat Nasional.
Ibzi AfraIbzi Afra
00
Nearby Attractions Of Masjid Al-Aqsha Menara Kudus
Langgar Bubrah

Langgar Bubrah
4.5
(95)Click for details
Nearby Restaurants Of Masjid Al-Aqsha Menara Kudus
Soto Kudus Bu Jatmi
Ikki Resto
Treend Steak Kudus
Warung Nasi Uduk Pak Dar
Jank Jank Wings Cafe
Warung Makan Bu Hj. Datun
Seblak Juwara Kudus
Tengkleng Mbah Ninik
Sate Kambing Pak No
Sate Kebo Menara

Soto Kudus Bu Jatmi
4.5
(2.8K)Click for details

Ikki Resto
4.2
(894)Click for details

Treend Steak Kudus
4.3
(528)Click for details

Warung Nasi Uduk Pak Dar
4.4
(508)Click for details
Basic Info
Address
Jl. Menara, Pejaten, Langgardalem, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Indonesia
Map
Reviews
Overview
4.8
(8.1K reviews)
Ratings & Description
cultural
accessibility
Description
The Menara Kudus Mosque or Al-Aqsha Mosque is located in Kudus in the Indonesian province of Central Java. Dating from 1549, it is one of the oldest mosques in Indonesia, built at the time of Islam's spread through Java.
attractions: Langgar Bubrah, restaurants: Soto Kudus Bu Jatmi, Ikki Resto, Treend Steak Kudus, Warung Nasi Uduk Pak Dar, Jank Jank Wings Cafe, Warung Makan Bu Hj. Datun, Seblak Juwara Kudus, Tengkleng Mbah Ninik, Sate Kambing Pak No, Sate Kebo Menara

- Please manually select your location for better experience