Lokasinya berada di tengah-tengah perumahan penduduk, masuk ke gang kecil, orang pasti tidak mengira kalo di gang tersebut terdapat peninggalan sejarah yang sangat berharga.Secara administratif candi badut terletak di desa Karang Besuki, kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini berdiri diatas tanah seluas 2808 m2. Dikelilingi oleh gunung Kawi (Selatan), gunung Arjuna (barat), Gunung Tengger (utara) dan Gunung Semeru (Timur).Menurut keterangan yang tertulis di situ dulu candi ini dikelilingi oleh pagar temboki yang sekarang hanya tinggal sisa-sisa pondasinya. Terbuat dari batu andhesit, berdenah empat persegi yang berukuran 17,27 m x 14,04 m dengan tinggi 8 m, menghadap ke Barat.Candi tersebut merupakan candi tertua di Jawa Timur, didirikan pada tahun 760 M. Awalnya candi tersebut tertimbun tanah dan ditumbuhi oleh pohon besar di tengah-tengah sawah. Ditemukan oleh EW Mauren Brechter pada tahun 1991. Melihat dari foto pada saat pertama kali ditemukan, sungguh mengenaskan sekali. kemudian candi tersebut mengalami pemugaran 2 kali, yaitu pada tahun 1925-1926 dan tahun 1990-1991.Melihat dari arca yang ada, yaitu durga, agastya dan lingga yoni candi tersebut merupakan candi yang bersifat Hindu. Arsitektur candi terdiri dari kaki, tubuh dan atap. Bagian depan terdapat undakan menuju bilik candi. Sebelum masuk ke bilik terdapat Selasa Pradaksi napatha (tempat mengelilingi candi muda) dari arah kiri ke kanan. Bagian tubuh tampak tambun, pintu masuk berhias kalamakara, yang merupakan gaya seni Jawa Tengah. Di dalam bilik terdapat lingga dan yoni. Ayo kita lestarikan peninggalan-peninggalan berharga nenek moyang kita.
Dilihat dari segi ilmu pengetahuan dan segi arsitekturnya bangunan tersebutmerupakan gaya peralihan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Kemungkinan juga merupakan suatu bukti terjadinya perpindahan pusat kerajaan ke timur. Dalam hubungan ini para sarjana cenderung menghubungkan berita perpindahan kerajaan Holing ke timur sekitar tahun740 Masehi. Kemudiandiartikan bahwa raja dari dinasti sanjaya menyingkir ke timur karena terdesak oleh dinasti Sailendra. Daerah yang dimaksud adalah sekitar Malang. Candi Badut dibangun pada abad VIII M, merupakan peninggalan dari masa pemerintahan kerajaan Kanjuruhan yang berpusat di Dinoyo (barat lautMalang). Masa pendirian bangunan dihubungkan dengan prasasti Dinoyo 760Masehi (682 Saka). Prasasti dibuat dari batu bertuliskan huruf Kawi,berbahasa Sansekerta dan menyebutkan bahwa pada abad VIII M, ada kerajaan berpusat di Kanjuruhan. Sekarang disebut Desa Kejuron) di bawahpemerintahan raja Dewa Simha yang berputera seorang laki-laki bernama Limwa. Limwa mempunyai seorang puteri. Uttejana yang menikah denganJananeya. Limwa menggantikan ayahnya dan berganti nama denganGajayana. Pada pemerintahan Gajayana itulah didirikan Candi Badut.Dikatakan pula bahwa pendirian bangunan tersebut tanggal 1 Kresnapaksabulan Margasirsa tahun 682 Saka (28 Nopember 760 Masehi) untuk tempatAgastya berikut arcanya dari batu hitam yang sangat indah. Arca tersebutditasbihkan oleh para pendeta yang paham akan kitab Weda beserta parapetapa sthapaka dan rakyat. Pada kesempatan ini raja menganugerahkansebidang tanah, sapi dan kerbau, budak laki-laki dan perempuan sebagaipenjaga, juga segala keperluan untuk pendeta seperti keperluan pemujaan,penyucian diri dan bangunan tempat peristirahatan para pengunjung.Disebutkan pula tentang sebuah lingga yang keramat. Di dalam canditersebut tidak terdapat Agastya melainkan sebuah lingga yang dianggapsebagai lambangnya Prasasti Dinoyo sekarang disimpan di Museum PusatJakarta dengan nomor D.113.Candi Badut ditemukan secara kebetulan pada 1923 oleh seorang pengawasdari Malang E.W. Maurenbrechter, di tengah sawah. Waktu itu yang terlihathanyalah bukit batu runtuhan dan tanah. Di atas dan sekitarnya tumbuhbeberapa pohon beringin. Pada 1925-1926 candi tersebut dipugar untukpertama kali sampai tingkat pertama atapnya saja karena batu-batu yang laintidak ditemukan.Dahulu Candi Badut merupakan suatu kompleks yang dikelilingi pagar tembok, sekarang...
Read moreCandi Badhut ditemukan oleh pakar arkeologi di tahun 1923. Candi yang juga disebut Candi Liswa ini berlokasi kurang lebih 5 km dari kota Malang, tepatnya di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi Badhut diduga diperkirakan dibangun jauh sebelum masa pemerintahan Airlangga, yaitu masa dimulainya pembangunan candi-candi lain di Jawa Timur, dan diduga merupakan candi tertua di Jawa Timur.
Sebagian ahli purbakala berpendapat bahwa Candi Badhut dibangun atas perintah Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan. Dalam Prasasti Dinoyo (tahun 682 Caka atau 760 M), yang ditemukan di Desa Merjosari, Malang, dijelaskan bahwa pusat Kerajaan Kanjuruhan adalah di daerah Dinoyo.
Prasasti Dinoyo sendiri saat ini tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Tulisan dalam prasasti juga menceritakan tentang masa pemerintahan Raja Dewasimba dan putranya, Sang Liswa, yang merupakan masa keemasan Kerajaan Kanjuruhan. Kedua raja tersebut sangat adil dan bijaksana serta dicintai rakyatnya. Konon Sang Liswa yang bergelar Raja Gajayana yang sangat senang melucu (bahasa Jawa: mbadhut) sehingga candi yang dibangun atas perintahnya dinamakan Candi Badhut. Walaupun terdapat dugaan semacam itu, sampai saat ini belum ditemukan bukti kuat keterkaitan Candi Badhut dengan Raja Gajayana.
Selain usianya yang diduga jauh lebih tua, didasarkan pada keterkaitannya dengan Kerajaan Kanjuruhan, terdapat ciri khas lain yang membedakan Candi Badhut dari candi lain di Jawa Timur, yaitu pahatan kalamakara yang menghiasi ambang pintunya. Pada umumnya relief kepala raksasa yang terdapat di candi-candi Jawa Timur dibuat lengkap dengan rahang bawah, namun kalamakara yang terdapat di Candi Badhut dibuat tanpa rahang bawah, mirip dengan yang didapati pada candi-candi di Jawa tengah. Tubuh candi Badhut yang tambun juga lebih mirip dengan candi di Jawa Tengah. Candi ini juga memiliki kemiripan dengan Candi Dieng (di Jawa Tengah) dalam hal bentuk serta reliefnya yang simetris. Candi Badhut diyakini sebagai candi Syiwa, walaupun sampai saat ini belum ditemukan arca Agastya...
Read moreCandi Badut merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan Kanjuruhan dengan bercorak agama Hindu. Candi ini ditemukan pada tahun 1921. Sejarah lengkapnya bisa lanjut digugel ya teman²hehe.
Bagi yg suka sejarah tempat ini mungkin banyak maknanya dan banyak hal yg bisa dipelajari dan digali, namun kebetulan saya pribadi hanya penikmat peninggalan sejarah saja jadi hanya menilai berdasarkan nilai kenyamanan dan ketersediaan fasilitas ya ..
Candi ini saya akui bersih sekali dan terjaga, namun mungkin karena pada saat ini minat terhadap sejarah sudah semakin menurun menyebabkan tingkat kunjungan tergolong rendah, penyediaan papan informasi agak miring posisinya, terlalu kecil juga tp positifnya udah ada barcode link website nya yg bisa kita akses jd kita bisa baca dengan lebih nyaman, untuk fasilitas seperti toilet atau semacamnya saya belum nemu ya kemarin tp gatau juga kalo saya yg ga liat😅🙏🏻 candi ini memiliki lahan yg tidak terlalu luas, sehingga sekali putaran keliling saja tidak membuat lelah, disini juga ada penjaga sebagai pusat informasi pengunjung, ada lahan parkir juga tp mungkin kalo mobil ga muat banyak, aku weekday kesana ga ada dipungut biaya untuk masuk ke lokasi candi cuma bayar parkir motor aja 2 ribu, dan biasanya disuruh untuk isu buku kunjungan aja sama petugasnya. Fyi, kita cuma boleh keliling sekitar candi ya .. ga boleh masuk ke candinya.
Wisata sejarah Candi Badut ini menurutku cukup mengobati buat orang-orang yg mungkin sering bosan pas gada kegiatan, bisa coba main kesini, mungkin lebih enak kalau pagi/sore agar tidak terlalu panas tp karena Malang sekarang lagi rawan hujan kalo kesini baiknya dijam jam pagi ajaa
Segitu aja review dari saia, semoga...
Read more