Visited Dutch Fort in Propolingo. I met Gunawan, local tour guide, who was brought up in the area. He spoke excellent English. He showed me the location of one of the old Dutch Buildings. Two storys high. He was telling me that these were soldiers quarters. He unlocked building and we looked inside. I climbed the stone stairs to the second floor. It seemed solid enough but I was told to be careful by Gunawan when walking on the wooden floor. High pitched roof with Teak wood and iron girder.
There is an entrance, where there once would have been gates. Gunawan said when he was a young boy, 40 years previous, the area inside the entrance had been covered by a wooden enclosure, made of Teak. Over the years this has been taken down and recycled by the local residents. To the right, when you go through entrance you can see the brick wall, with window openings. Quite high, still standing. There were other older buildings, possibly Dutch, that were now residents homes. Gunawan showed me a small cemetery, with a memorial headstone of two Scottish Highland officers of the 78th Foot regiment, killed in 1813. They were stationed in Propolingo and had been murdered when trying to stop a protest between Chinese settlers and local residents.
I looked on Google and couldn't find a date of when this Fort was built. The Dutch VOC were here in 1743.
As you walk around the area, it's now local housing, with a market, and a playground. Imagination is required to visualize what would have been here. I'll try and locate a plan and upload.
Thankyou Gunawan for...
Read moreBenteng Mayangan merupakan titik awal peradaban Belanda di tanah Probolinggo. Benteng ini dibangun pada masa VOC sebagai gudang penyimpanan komoditas perdagangan. Berdasarkan tata letaknya, alasan benteng ini dibangun tidak sepenuhnya untuk tujuan militer sebagaimana fungsi benteng pada umunya, melainkan juga untuk keperluan dagang VOC, sebagaimana yang pernah ada di Surabaya. Ciri khas bandar milik VOC adalah dikelilingi oleh dinding sebagai fungsi pertahanan, terdapat gudang untuk menyimpan komoditas dagang, serta pusat pemerintahan untuk keperluan administrasi, baik perdagangan maupun kepentingan lainnya. Seiring berjalannya waktu, pengaruh Belanda semakin kuat sehingga mereka mulai membangun peradabannya di luar dinding. Oleh sebab itu, benteng ini mengalami perkembangan dan alih fungsi, yang awalnya merupakan kota kecil (bandar) di dalam benteng menjadi benteng militer untuk pertahanan.
Meskipun demikian, sejarah mengenai benteng ini perlu diteliti lebih lanjut karena benteng yang berusia ratusan tahun ini pastinya memiliki kisah sejarah yang lebih kompleks. Dengan hal tersebut, benteng ini memiliki potensi besar menjadi bangunan cagar budaya tingkat nasional sebagaimana Benteng Oranje di Ternate. Hal ini tentu akan menjadi nilai tambah yang sangat besar bagi masyarakat dan pemerintah lokal Kota Probolinggo dan menarik sehingga dapat wisatawan yang tertarik dengan eksotisme sejarah peradaban Kota...
Read moreBenteng ini sdh masuk cagar budaya. Sebagian besar sdh rusak, krn tdk terawat. Sebagian lg sdh alih fungsi jd rumah tinggal. Tdk ada kisah sejarah yg bs dibaca di sini kecuali selembar info tertempel di luar dinding eks gedung yg disebut spy tower oleh org2 sekitar benteng. Ingin cari tau kisah benteng...
Read more