The (1) PETA museum in Bogor, west Jawa, (2) a road that connects with Kyai Tapa road in West Jakarta and (3) this location have one thing in common: Daan Mogot. He was a military officer of PETA, an important feature in Indonesia's history. Exhibits on him can be seen in the museum in Bogor. That road in West Jakarta is named after him. This location is where he died during an gunfight with Japanese forces. The monument inscribes the names of soldiers who perished. Typical of many other Indonesian historical sites, design and maintenance is never a strong point. Although the main lawn and plane area is reasonably well kept, not so much of the adjacent buildings, which are probably what the Japanese armory used to be and can/should be better used as a mini museum. Despite the nation's doctrine to honour their heroes, the flag raised above the monument is faded, tattered and torn, suggesting...
Read morePERTEMPURAN LENGKONG ---
Peristiwa berdarah ini bermula dari Resimen IV TRI di Tangerang, Resimen ini mengelola Akademi Militer Tangerang. Tanggal 25 Januari 1946, Mayor Daan Mogot memimpin puluhan taruna akademi untuk mendatangi markas Jepang di Desa Lengkong untuk melucuti senjata pasukan jepang. Daan Mogot didampingi sejumlah perwira, antara lain Mayor Wibowo, Letnan Soetopo, dan Letnan Soebianto Djojohadikoesoemo.
Dengan mengendarai tiga truk dan satu jip militer, mereka berangkat ke Lengkong. Di depan pintu gerbang markas, tentara Jepang menghentikan mereka. Hanya tiga orang, yakni Mayor Daan Mogot, Mayor Wibowo, dan seorang taruna Akademi Militer Tangerang, yang diizinkan masuk untuk mengadakan pembicaraan dengan pimpinan Dai Nippon. Sedangkan Letnan Soebianto dan Letnan Soetopo ditunjuk untuk memimpin para taruna yang menungggu di luar.
Semula proses perlucutan berlangsung lancar. Tiba-tiba terdengar rentetan letusan senapan dan mitraliur dari arah yang tersembunyi. Senja yang tadinya damai jadi berdarah. Sebagian tentara Jepang merebut kembali senjata mereka yang semula diserahkan. Lantas berlangsung pertempuran yang tak seimbang. Karena kalah kuat, korban berjatuhan di pihak Indonesia. Sebanyak 33 taruna dan 3 perwira gugur dalam peristiwa itu. Sedangkan 1 taruna lainnya meninggal setelah sempat dirawat dirumah sakit. Perwira yang gugur adalah Daan Mogot, Letnan Soebianto, dan Letnan Soetopo.
Peristiwa berdarah itu kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Pertempuran Lengkong. Pada waktu itu Akademi Militer berpusat di Tangerang sehingga banyak yang menjadi korban...
Read moreSatu tempat agak tersembunyi karena berada di depan gerbang perumahan dan jalan besar enam jalur. Satu tempat dimana terdapat monumen, rumah tempat pertemuan dikelilingi beberapa pohon rindang. Sekali waktu, pagi atau sore hari yang cerah, berhentilah, parkir kendaraan, jelajahi area kecil ini, lihatlah bentuk rumah, bangunan, monumen, bacalah kalimat, kata, nama nama pemuda pejuang yang tertulis. Pahami ceritanya dan panjatkan doa bagi saudara kita pemuda pejuang yang gugur di area tersebut. Lebih dari cukup untuk satu jam dari hidup kita yang sangat sibuk ini. Ingat jangan meninggalkan sampah dan tersenyumlah ke semua pekerja yang menjaga dan membersihkan...
Read more