Setiap melewati warung Kuin Abdhu, pengunjung nampak selalu berjubel. Apa sih kelebihan warung yang menjual Soto Banjar dan sate ayam ini? Aku jadi penasaran ingin mencicipi kuliner disini.
" Soto 5, sate 30 tusuk," pesanku.
Lalu kami berlima duduk di meja panjang yang tersisa, sementara meja lain sudah penuh oleh pengunjung.
" Minumnya apa, Om?," seorang pramusaji bertanya. Setelah berunding sejenak, kami sepakat pesan es teh 3, jeruk panas 2.
Sembari menunggu pesanan datang, mataku menyapu ke penjuru ruangan yang setengah terbuka itu. Nampak puluhan foto terpajang di dinding bagian dalam warung. Setelah kucermati bingkai demi bingkai, ternyata bukan orang sembarangan yang fotonya terpajang disitu. Nampaknya, moment foto bareng Sang Owner dengan beberapa tokoh dan celebrity menjadi daya tarik dan nilai jual tersendiri bagi warung yang menyajikan hidangan khas Banjar ini.
Diantaranya foto bareng dengan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan juga dengan Master Chef kenamaan Chef Juna.
Dan entah dengan siapa lagi.
Aroma sate ayam dan kuah soto berebutan melewati penciuman. Gemerincing sendok yang beradu dengan mangkuk seperti suara musik yang tak beraturan, ditimpali pula dengan gemerecap mulut para pelanggan begitu asyiknya menikmati suwiran ayam kampung yang menyatu dengan kuah dan nasi khas banjar yang karau.
Umumnya, orang banjar suka nasi yang teksturnya agak keras dan mupyur, yang dalam istilah orang Banjar disebut Karau. Mungkin berasnya secara khusus didatangkan dari Banjar, Kalimantan Selatan, karena beras Banjar kalau dimasak memang karau.
Pesanan kami datang. Lima mangkok soto dengan kuah masih mengepul menebar aroma khas soto Banjar. Nasi disajikan dalam piring tersendiri, piring sango.
Disusul 3 piring sate ayam yang masing masing berisi 10 tusuk.
Tidak menunggu waktu lama, kami menyantap soto yang sebelumnya kami tambahkan kecap, sambal dan perasan jeruk nipis. Tidak ketinggalan emping belinjo yang dipajang dalam kemasan plastik di atas meja kami ajak melengkapi cita rasa sang soto.
Menurutku, rasanya sih standard aja, kecuali suwiran daging ayam kampungnya.
Sate ayamnya juga standard.
Bagi penggemar tulang-tulangan, ini sorga buat mereka. Sepiring tulangan ayam hanya dibanderol empat belas ribu. Cocok untuk senam rahang.
Menu lain juga banyak.
Soal harga makanan, anda tidak perlu kuatir kantong jebol, harganya merakyat.
Usai makan, kami menyeruput minuman sampai tetes terakhir, lalu pulang dengan perut kenyang. Tentu saja, setelah...
Read moreI'm not sure if this is the most authentic Soto Banjar (never eat one), but what I do know is that it's one of the most delicious soups I've ever had. The broth is thick and creamy with a brownish-white color, and it brings together a rich, savory flavor that is absolutely incredible. The soup comes loaded with generous portions of shredded chicken, a slice of hard-boiled egg, and a piece of potato. It's a truly satisfying and hearty meal. They also offer chicken satay here. The sauce is a little sweeter than the usual Madura-style satay you find in Jakarta. Overall, if you want to try Soto Banjar in Balikpapan, I highly recommend this...
Read moreDelicious, authentic Soto banjar. Savory chicken stock with the fragrance of onions and other aromatics and finished with the texture of silky bihun noodles. The whole experience was just delightful with plain white rice or also available with ketopat. For protein, chicken satay is also available. It's definitely sweeter and more aromatic than the satay you would find in jakarta, but just as delicious. To finish the meal, I'd recommend the alpukat kocok. The mixture of avocado, milo, and cheese shouldn't work, but they complement each other harmoniously. Also, top floor is air conditioned so that's...
Read more