Atmosphere: Suasananya homey dan adem serasa lagi makan dirumah nenek/kakek. Sebelum masuk ke tempat makan, harus lepas sepatu. Di dalam duduknya lesehan, dan cukup banyak meja yang kosong waktu saya kesana di hari biasa sekitar pkl. 19.00. Kurang menyenangkannya untuk saya karena disana pelihara kucing yang berkeliaran bebas, tiduran di meja makan.
Experience: Pelayanannya kurang ramah, karena ketika saya bertanya terkait menu, dijawab ketus dengan pelayannya dan tidak terlalu menjelaskan dengan detail terkait komponen dan perbedaan dari beberapa menu yg saya tanyakan.
Menu yang saya pesan: Nasi kuning haruan telur : Nasinya berbeda dengan nasi kuning yang biasa dimakan di pulau jawa.. Nasinya lebih berempah, pera (mencar-mencar). Overall cukup enak karena dilengkapi dengan tempe orek yang garing dan cenderung manis, telur kecap, dan bihun goreng. Ketupat kandangan ayam : Menu yang paling saya suka, karena kuahnya cukup kental dan rasa gurih dari santannya cukup strong. Ayamnya juga enak tidak keras dan bumbunya cukup meresap ke dalam. Kekurangannya dari ketupatnya yang keras diluar, namun saat dikunyah masih terasa bulir bulir berasnya (agak berbeda dari ketupat yg biasa saya makan di pulau jawa) Soto banjar: Kuahnya putih keruh dan terasa santan yg lebih light daripada ketupat kandangan. Rasa dari telur bebek irisnya menurut saya menutupi rasa yg lain sehingga agak kurang berkesan.
Perkedel: Isinya 100% kentang, tanpa ayam dll. Cukup enak dan cenderung manis.
Teh tarik: Ukuran minumannya sangat besat mungkin sekitar 300-400 ml. Rasa tehnya kurang cocok untuk saya karena terlalu manis, kurang creamy, dan rasa tehnya kurang strong. Sehingga saat minum saya harus tambahkan air mineral lagi karena terlalu manis yang menyebabkan rasa lainnya semakin hambar.
Overall dengan harga tersebut menurut saya cukup worth to try untuk turis lokal karena menu khas...
Read moreOne of the iconic local restaurant in Banjarmasin. The menu consist of quite many food options start from Lontong/rice cake, yellow rice, fried chicken, haruan fish, catfish, selection of soups, gado gado, pecel even fried grouse (if you dont know this word, google ;)) This place was quite unique. You wont find any chair, you'll have to sit on the floor to eat, this is what they called Lesehan. One thing also attracted me is there is this one glass rack contain of 80/90s amplifier. Judging from this I assume that the owner was also a musical gear...
Read moreSangat tidak rekomen. Pertama kami buka puasa sama keluarga kecil kami saya suami dan anak kami usia 11 bulan. Kami mesan makanan sotobanjar, ayam panggang, sop buntut, pempek dan minuman. Kami datang jam 18.10 makanan kami datang tapi hanya beberapa yg lain belum datang, sampai buka puasa tiba. Tapi sayangnya makanan kami yg berkuah sotobanjar sangat2 tidak panas dingin dan makanan datang itu terakhir tapi kuah dingin untuk sop buntut nya panas pempek enak yg saya kecewa sotobanjar dan ayam panggang sangat tidak enak karena tidak sesuai masa kuah dingin kan sotobanjar ayam panggang tapi gak kaya di panggang ayamnya.
Sebagian orang2 disana ada yg sudah selesai buka puasa ada yg belum selesai buka puasa ehhh tiba2 bapak2 yg makan di ruangan di tpt makan itu ngeroko dan sangat2 tidak bagus banget tempatnya tertutup tapi ko boleh ngeroko padahal disan kondisi kami belum selesai makan dan anak kami pun. Bukan kami saja yg bawa anak kecil banyak ada 3 atau 5 anak kecil dan bayi disana tapi tempat dan ruangan di sana sangat lah tidak rekomen buat kita yg ounya anak bai kecil karena temptnya gak sesuai ngeroko ko di tpt makan tertutup boleh. Tolong ya di benahi. Dan di bedakan orang yg ingin makan sambil ngeroko dan tidak ngeroko. Perasaan dulu gak kaya gtu ko sekarang makin buruk. Akhirnya kami tidak menghabiskan makanan kami kami langsung bungkus karena kasian ank kecil harus menghirup asap roko yg di ruangan tertutup orang dewasa kaya saya aja gak tahan apa...
Read more