Jaman kecil makan sate kambing atau sate ayam nggak mesti 1-2 bulan sekali. Dan seringnya, pasti kesini, bapak yang beli naik CB125 dan saya kalau ikut duduk di atas tangkinya.
Saya gak ingat apakah rasanya masih sama, bentuknya juga sama atau susunan tusukan satenya juga sama. Terlalu kecil untuk mengingatnya.
Tadi saya beli sate kambing dan makan disana. Tidak pakai CB125, tapi gowes aja karena itu satu-satunya kendaraan yang saya miliki disini.
1 porsi sate kambing isi 10 tusuk (Rp. 50.000). Potongannya menurut saya cukup besar, 1 ruas jari dewasa isi 3 dengan koyor di tengah. Ada 3 tusuk sate ati kambing. Bumbunya kecap agak encer dan sudah disambelin. Bawang merah dan 2 iris tomat disajikan di piring terpisah.
Satenya cook medium, hampir tidak ada gosong-gosong di si pinggiran. Tidak alot dan tidak berbau menyengat. Daging rasa dan teksturnya lembut meskipun masih ada serat-seratnya.
Nasinya pulen dan bisa minta untuk dikasih kuah gule jika oengin tambah gurih.
Koyornya juga tidak gosong, istimewa, ketika digigit dia meletus dan langsung lumer di mulut. Tidak seperti koyor kebanyakan yang kadang alot, potongan gajih ini membuat rasa daging yang digigit semakin gurih dan berminyak. Hanya saja, karena potongannya cukup besar dan banyak, bisa membuat mblenger dan éneg. Satu lagi kekurangannya, tusukan sate hati kambingnya terlalu banyak. 1 tusuk saja seharusnya sudah cukup dan banyak juga yang tidak suka hati.
Pelayanan sangat baik, bapak, ibu dan waiternya ramah. Tempatnya juga bersih meskipun cuma méja kursi biasa.
Gerobak satenya sudah tidak ada, berubah lebih modern jadi sepeeti display umkm. Tempat masih di pasar Situmpur seberang gardu PLN.
Tahun berlalu, meskipun samar-samar, saya bersyukur bisa menikmati Sate Kambing tanpa perlu menunggu...
Read moreJust found that this satay resto was the legend one as they selled since 1942 with their father as pioneer. The satay were in tender grilled and the coconut soup was found perfectly mixed, light & match witn the satay...
Read moreEnak sih sate legendaris purwokerto ini, saya suka sate ati dan sate kambing yang ada lemaknya ... disini gak pelit bawang merah dan tomat... gulenya juga enak loh, penjualnya ramah dan baik hati, saya beli untuk mama saya dan dikasi bonus ketupat gratis ... yang kurang enak hanya tempat parkir yang agak sulit, di pinggir jalan banget... dan tempat makan yang kalau hujan itu bisa tampias.... tapi selain itu semuanya enak.... yang di lokasi ini yang aslinya dari dulu sate suhada ... sekarang ada buka baru di overte isdiman tapi yang masak adiknya .... harapan saya semoga sukses dan langgeng terus ini...
Read more