Pondok Flores — Restaurant in East Nusa Tenggara

ABSOLUTE MUST TRY IN LABUAN BAJO. This and Dapur Tara!

Nurhayati has built an homage to island cooking in her restaurant at Pondok Flores.

Away from the more touristy streets of the harbour and nestled amongst several other local eateries this is the only place that makes food that is local to the many inhabited small islands near Labuan Bajo. Nurhayati, a hospitality professional, decided to open this restaurant to showcase the food of her home island Papagarang.

Most of the restaurants on the island serve food from Jawa, Sumatra, Bali, and other mainstream parts of Indonesia. A few restaurants will serve Sei (the local way of cooking meats) but nobody serves the kind of seafood that you can find at Pondok Flores.

Definitely whatsapp Nurhayati in advance so that you can make sure you know what's freshly available in terms of the sea catch that her brother or friends on the island might have caught. From squids to more exotics snails and shellfish.

All of this is cooked in delicious sauces that taste vastly different to other Indonesian cuisine.

She is in the process of updating her decor but knowing her passion for food and service I am sure the decor will be top notch very soon too.

The cost is slightly higher than what you would pay in other warungs of course. Especially if you are comparing it to Indonesian standards - but you have to look at the catch she is bringing it, it's not easily found anywhere - these are delicacies and they are more than...

salah satu restoran yang menurut saya wajib dikunjungi saat ke Labuan Bajo. Untuk kita yang muslim juga tidak perlu khawatir karena sudah pasti halal, ibu yang memasaknya juga muslim. Menu masakan khas Flores yang ditawarkan cukup beragam dan menarik semua, rasanya ingin cobain semua. Harga perporsi nya 30-150k an. Harganya memang untuk tipikal makan tengah/sharing. Saya bingung awalnya karena kan saya cuma sendirian, namun mau coba banyak. namun atas kebaikan Bu Nur pemiliknya, saya diperkenankan untuk memesan 3 menu dengan porsi 1 orang.

Saya mencoba 4 lauk makanan, berikut deskripsinya.

Sei sapi sei merupakan makanan khas NTT. Sebenarnya sei merupakan olahan daging babi yang diasap. seiring dengan perkembangan zaman dan pasar, sei ada varian halal nya seperti dari daging sapi dan ayam, Nah disini karena restoran halal jadi sei nya dari daging sapi yang diasap. Rasanya enak, bumbu nya meresap banget. menurut saya meskipun tidak makan pakai nasi, rasanya tetap enak tidak terlalu asin.

Sayur rumpe rampe sayur rumpe rumpe ini terdiri dari jantung pisang, bunga pepaya dan daun singkong. pasti jika melihat komposisi nya sudah kebayang pahitnya gimana, namun dengan keahlian mengolah dan bumbunya yang pas, rasa pahitnya tidak dominan. betul masih agak pahit namun sedikit sekali, lebih cenderung rasa manis-asin dari bumbu nya.

Lawar ikan/ikan tumbuk Nah kalau ini saya lupa tanya pakai ikan apa. sesuai namanya ikan nya ditumbuk hingga seperti lawar atau abon. Rasa nya menurut saya agak asin ya kalau misalnya tidak disantap dengan nasi putih. Bukan menjasdi favoruit saya.

Cumi bakar salah satu menu andalan restoran ini, cuma ya karena saya sendiri tentu tidak pesan yang jumbo. Rasanya enak, meski dibakar, tidak ada sensasi gosong atau alot.

tempatnya sederhana namun nyaman, mungkin kalau siang juga tidak terlalu panas karena banyak ventilasi nya. Restoran ini juga cukup populer loh, pernah masuk stasiun TV dan sering menjadi pilihan pejabat dan artis. sukses selalu bu...

It's not worth it.

We tried the clam and sea urchin soup. Taste was not fresh, but the price is ridiculously expensive compared to the portion provided! (IDR 100k for the sea urchin and 75k for the clam, but they put it together in one medium bowl.)

It also took almost an hour for them to serve the food, while there's no other guest at that time.

We're totally screwed with the others' reviews.

PS: There are more cheaper options to eat in Labuan Bajo, and also more delicious...