Legendary goat culinary,
No matter how many times I've visited this place, whenever I want to eat goat dishes, I always come here.
One of the signature dishes at Sate Kambing Haji Giyo is its melt-in-your-mouth mutton satay, which is made from the finest cuts of lamb meat grilled to perfection. The meat is so tender that it falls off the skewer effortlessly, and the flavors are bold and satisfying.
Aside from the sate kambing, the restaurant also offers other popular dishes such as chicken satay, tongseng kambing (a spicy lamb stew), and nasi goreng kambing (fried rice with lamb meat). All the dishes are freshly prepared using high-quality ingredients, and the portions are generous.
The restaurant's ambiance is simple and straightforward, with a traditional Indonesian style that makes it perfect for enjoying a meal with friends or family. The staff is friendly and attentive, always ready to offer recommendations or help with any requests.
Overall, if you are a fan of Indonesian cuisine, particularly goat satay, Sate Kambing Haji Giyo is definitely worth a visit. With its reputation for high-quality food and excellent service, it has become a popular restaurant chain in Indonesia and is sure to satisfy your cravings for delicious and authentic Indonesian cuisine.
Note: Sometimes the texture of sattay not consistent. Juice, sometime tough. Need to be improved. The...
Read moreSate kambing is a traditional Javanese dish. Different part of Java will have a slightly different kind of sate. Made from goat meat, the meat will be serve as skewers, it will be grilled on charcoal heat, and then will be served usually with kecap manis sauce with shallots and chillies.
The one at Haji Giyo is probably a central Java style sate. The skewered meat is generous and quite large compared to others sate kambing. Try the tengkleng and the tongseng, they are delicious.
Sate Kambing Haji Giyo is one of the best Sate Kambing in Jakarta...
Read moreAku mau it's okay tapi untuk yang keempat kali kesini dengan rentang waktu yang lumayan jauh penurunan kualitasnya bener-bener signifikan.
Sekitar 3-4 tahun lalu kesini saya Impressed banget dengan satenya karena bener-bener lain daripada yang lain, walaupun dagingnya sedikit keras cuma melimpah & bumbu yang sangat kaya. Impressed juga karena tempat makannya bener-bener traditional banget, jadi berasa gimana gitu makan disini, kayak nostalgic banget vibesnya...
Kedua kali mungkin di tahun berikutnya masih berasa kok rasanya, atmosphere nya dan kesan makan mevvahnya berasa banget walau tempat lagi-lagi masih sama dan ini yang buat saya tergila-gila dengan sate yang satu ini.
Kunjungan ketiga, tempat sudah diperbaharui gedung baru, kesannya mevvah namun rasa masih lah sama, cuma agak berubah di kesan tempatnya yang ga terlalu hommie lagi.
Kunjungan keempat, and sadly kayaknya jadi kunjungan terakhir kesini *kalau misalkan ga ada yang berubah... Sangat kecewa, apa ya, dari segi sate, ya ampun kenapa jadi gajihnya melimpah gitu😔 kalau gaji aka salary saya yang melimpah ini gapapa deh, yaah ini gajih kambiang, makan daging ga seberapa tapi yang ada lemak numpuk di badan, jadi huuuft rasanya kayak makan sate biasa dipinggiran.
Lalu saya pesen tengkleng, asin banget, mbaknya mau kawin apa gimana? Hehehe Dan tongsengnya, duh maaf ini tongseng yakin kayak gini? Ini lidah saya yang salah apa emang ada penurunan kualitas disini😢😢😢😢
Tolong diperbaiki, ini salah satu resto favorite & mewah saya dulu, tapi setelah diremajakan kenapa jadi begini😭😭😭
Saya kangen...
Read more