Tak kenal maka tak sayang. Sebenarnya pindang pegagan merupakan masakan tua yang penuh dengan sejarah panjang. Dari hasil penelusuran di daerah asalnya, makanan ini berasal dari suku Pegagan sebuah sub suku dari suku Ogan atau secara administratif masuk dalam Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Ogan komering Ilir Sumatera selatan. Suku ini mendiami pesisir aliran sungai musi yang kaya akan sumber ikan sungai seperti ikan Patin, ikan Toman, ikan Baung, dan ikan Gabus yang kemudian dikombinasikan dengan resep tradisional dan terciptalah masakan pindang pegagan yang mempunyai ciri khas tersendiri.
Di Palembang pindang pegagan menjadi hidangan favorit sebagian besar masyarakat. Kuahnya yang pedas sedikit asam dengan warna kemerah-merahan yang menantang disajikan dengan ikan yang empuk serta aroma kalaborasi terasi dan asam jawa yang khas membuat selera makan dipastikan meningkat, apalagi jika disajikan dengan nasi hangat dengan sambal terasi dan lalap-lalapan hijau menjadi pelengkap untuk menikmati...
Read moreMakanan enak, saya paling suka pepes tempoyak, tapi datang jam 1an menu sudah mulai pada habis, saya pesan pindang baung sudah habis, nanti begitu datang lgsg di hidangkan cobek isi sambal terasi, klo tidak mau dimakan jangan di ulek, karena berbayar sambal disana, tidak ada tempat parkir karena resstoran mepet di pinggir jalan, parkir di depan ruko orang atau di pinggir jalan, restoran cukup sempit, tapi...
Read moreMakanan bintang 5, untuk pindang soal rasa authentic Palembang. Porsi banyak, lalapan juga bervariasi + gratis, nambah kuah pindang + nasi juga gratis
Layanan oke, ramah juga, menerima pembayaran elektronik juga
Untuk suasana lebih bagus waktu siang
Untuk harga lebih murah untuk daerah perkotaan Palembang, lokasi juga deket jalan raya, bisa dibilang...
Read more