Very satisfy!! Sewaktu saya tau Toby's Estate telah buka di Palembang saya sangat senang, karena Toby's Estate menjadi salah satu tempat pilihan saya dan suami untuk ngopi, sarapan atau pun dinner di Jakarta kota domisili kami.
Sehingga disaat kami ke Palembang kampung halaman suami sudah dipastikan kami pun menyambangi Toby's Estate. Kunjungan pertama, saya pesan cappuccino dan juice, suami konsisten pesan mocha, kami sangat senang karena rasanya tidak ada beda dengan di Jakarta. Enaakk..
Karena setiap hari bisa dipastikan saya ngopi maka ke esokan harinya kami ke Toby's Estate lagi. Inilah yang luar biasa, small thing big impact!! Waiter yang membantu pesanan saya dimana sama dengan waiter dikunjungan saya sebelumnya, bernama Zidan. Zidan sangat membuat saya tersanjung dan merasa istimewa sebagai tamu. Zidan bisa menyebutkan pesanan minuman saya dan suami di malam sebelumnya lengkap dengan spesifikasinya dan menanyakan apakah kami akan memesan orderan yang sama. Hal itu membuat saya merasa Toby's Estate Palembang adalah cafe yang berkelas dan the best in town.
Keesokan harinya saya ke Toby's Estate lagi dengan mengajak keluarga saya, dan mendapatkan pelayanan yang sangat baik dan hangat. Service excellent. Rasa makanan dan minumannya pun tidak ada beda dengan Toby's Estate yang lain.
Hari ini saya dan suami pulang ke Jakarta by drive. Sebelumnya kami mampir ke Toby's Estate Palembang untuk take away kopi. Saya dibantu Mario, surprising Mario tau saya bahkan nama saya mungkin dari feedback yang saya tulis sebelumnya, dan lebih mengejutkan lagi disaat Mario menyerahkan kopi pesanan saya, Mario juga memberikan 1 kantong lain dan bilang "ini untuk cemilan ibu di perjalanan pulang ke Jakarta, hati-hati di jalan Bu A**e". Saya speechless.
Di mobil saya lihat pemberian Mario, 1 slice carrot cake yang lezat ituu, kesukaan sayaa. Dan saya baca tulisan di box nya "hati2 di jalan Bu A**e 🖤" Saya terharu biru.. dimana kebetulan hari ini adalah anmiversary saya dan suami. Kami sangat merasa bahagia dan merasa mendapatkan surprise dari sahabat.. bukan, bukan hanya sahabat tetapi new family karena begitu perhatian dan sincere nya Toby's Estate Palembang sangat terasa bagi kami. Thank you TOBY'S ESTATE PALEMBANG. Thank you so much Zidan and Mario. You made my day! Semakin sukses dan tetaplah menjadi terbaik 🧡
-A**e-
☆ 4 hari di Palembang, 4 hari ke Toby's Estate Palembang. Hari pertama karena rasa makanan dan minumannya. Hari berikutnya selain karena cita rasanya juga karena service yang...
Read moreWhile this place serves reasonably good coffee but I'm not coming back because....
Took more than 15 minutes to serve a cup of cappuccino. This place is popular and it was crowded due to public holiday but more than 15 minutes to serve a cup of coffee is not acceptable for me. If you visit other cafes regularly you'll know what I mean.
There are some seats available but they do not allow customers to choose where they want to sit. I wanted to sit at the smallest table available (a square 4-chair table) but they asked me to sit in a relatively less attractive lighting area, at a table of the same size. They BS that the seats are reserved but later 2 ladies came without reservation...
Tipikal Restoran (ingin terlihat) mewah. Jadi dari awal mesan sudah terlihat permainan psikologi pelayan. Pelayan yg terlihat senior bahkan ada badgenya datang dan menerima order kami TANPA MEMBAWA CATATAN, padahal kami masuk bertiga.
"Mungkin dia jenius?" Ga juga, ini trik psikologi. Tujuannya anda akan merasa tertantang untuk memesan banyak untuk menunjukkan anda mampu membayar.
Singkat cerita setelah pesan menu lengkap appetizer, main dish, dessert, dan minuman, kami menunggu. Pesanan siap dalam waktu yg tidak terlalu lama. Kudos for this.
Tapi untuk restoran "mewah" anehnya menu diantar satu persatu, dan TANPA Food Tray (baki). Ya jadi ala² warteg gitu, piring disodorkan ke wajah anda, terima sendiri, taruh sendiri di meja depan anda. Agak menggelikan.
OK, fine. Mungkin pelayan yg antar makanan belum ditraining. Saya coba kasih saran dengan bahasa halus. Jawabannya? Terkesan anti kritik: "Memang kalau menu nya xxx tidak bisa diantar pake tray." Lucu jg ada makanan yg tidak bisa diantar pake tray dan anda harus tangkap sendiri itu makanan.
Last but not least, untuk harga yg pricy apakah kualitas makanan (bahan dan rasa) worth the money? Ga juga, bahan daging dan sayuran berasa kualitas standar, rasa jg so-so. Fine mungkin bagian ini subjektif, dan saya juga sudah terpengaruh mood buruk karena servis sebelumnya. Tapi that's my two cents.
Akhir kata, saya merasa resto ini sombong, merasa mewah dan tidak mau maintainance pelanggan yg mereka rasa not-that-rich. Mungkin mereka terdoktrin untuk menilai dari pakaian yg anda kenakan, mungkin antropologi statistik (baca: rasis), atau yg lainnya, yg membuat mereka cukup fokus pada pelanggan yg kaya dan kemungkinan besar akan kembali lagi. Dan mereka sukses, karena saya memang ga akan kembali ke sini kalau ga...
Read more