Finally, I stumbled upon this Sundanese restaurant in Pontianak! The food menu they offer is quite diverse and the prices are really affordable. The interior decor of the restaurant also nicely complements the feeling of Sundanese eateries in West Java. The staff are super friendly and attentive too. They have ample space for motorbike parking, although they could consider adding more space for cars. The dishes I ordered were all delicious. However, there's one dish that I think could be improved – the beef empal. It might benefit from being simmered for a bit longer to make the meat more tender. All in all, I'm satisfied with...
Read moreSudah lama sbnrnya meniatkan ke sini, baru sempat hari ini. Ekpestasi awal sih tertarik suasananya yang tradisional banget jadi uniklah. Mirip rumah makan Jeng cemplu*. Makanan: Makanan saya suka, kategori enak, pas di lidah, racikan bumbunya pas baik nasi paketnya maupun bakwan jagungnya. Penyajian unik dengan piring dan cangkir jadul. Untuk harga standar. Porsi nasi sedikit, porsi teh esnya jumbo sampai dak habis minumnya. Pelayanan: Maaf kalau yang ini ada plus tapi yang saya alami lebih banyak minusnya. Plusnya penyajian cepat. Minusnya, misal kami datang , duduk di spot samping kasir yang kebetulan kosong, lantainya berhias batu taman, sudah enak duduk dan mau pesan, datang pelayan yang minta kami pindah karena area ditutup, saat ditanya knp ditutup, jawabnya akan dibuka jika area lain sudah penuh, rada aneh ya???Tersinggung dong. Prinsip dalam rumah makan, jangan pernah meminta pengunjung untuk pindah apapun alasannya. (sbnrnya sudah ditali penutup, namun karena wastafel yang berfungsi diarahkannya ke bagian area itu mau dak mau dibuka pengunjung lain untuk cuci tangan). Berikutnya ada kaitan dengan suasana. Suasana: Vibenya sih oklah. Tradisional. Tenang. Berkaitan dengan pelayanan di atas, kamipun berpindah ke area paling samping. Ternyata area ini kotor, tisu berserakan dimana-mana dan lambat dibersihkan, nampaknya keteteran antara menerima order dan membersihkan sisa makanan. Akibatnya kami makan sambil 'berkelahi' dengan beberapa lalat mondar-mandir yang cukup besar. Sangat menyebalkan. Makanpun dak tenang. Makan enakpun jadi bad mood. Pengalaman pertama yang...
Read moreFirst impression saat pertama kali makan di Warung Nini: parkiran nya kurang jelas. Saya sendiri kurang tau apakah tukang parkirnya dari pihak Warung Nini atau bukan, tetapi tukang parkir memperhatikan. Posisi mobil sudah mau masuk ke area Warung Nini, diklakson, baru disamperin dan diberitahu trnyata parkir di tepi jalan (tidak ada area parkir khusus untuk mobil).
Next impression: Tempatnya cantik. Tertata. Semuanya in-theme dari dekorasi, penempatan, seragam karyawan, dan menu makanan.
Tempat duduk lumayan banyak (ada yang kursi berbantal, duduk lesehan, dan kursi di atas bebatuan) tapi sayangnya kalau sudah sore menuju malam banyak nyamuknya. Awalnya saya duduk di area bebatuan tapi sayangnya kalau ada permen / manisan yang jatuh dan mengundang sangat banyak semut di area kaki. Jadi kami terpaksa pindah ke area pondok.
Lastly, untuk porsi makanan nya standard. Harganya ekonomis. Tapi sayangnya pelayanannya kurang tanggap. Saat ingin memesan, lumayan sulit untuk mencari karyawan sehingga kami harus berjalan sendiri ke kasir untuk menyampaikan pesanan. (catatan: kami datang sebelum rush hour makan malam). Gorengan2 yang dipesan bisa dilihat sendiri dari foto terlampir seperti belum tergoreng sempurna sehingga tidak garing dan lembek. Ayam gorengnya sangat keras tetapi bagian dalamnya masih ada yang merah (sesuai foto terlampir).
Untuk sambalnya sendiri termasuk pedas tapi masih bisa dinikmati. Tidak heran kalau tempat ini ramai dan menjadi pilihan banyak...
Read more